Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga

dokumen-dokumen yang mirip
Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to users I. PENDAHULUAN

Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

BIOMA, Juni 2015 ISSN: Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15

HASIL DAN PEMBAHASAN

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH ABSTRACT

Keanekaragaman dan Parasitasi Parasitoid Telur Walang Sangit pada Lanskap Pertanian Berbeda di Lombok Timur

Efek Refugia terhadap Arthropoda Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Pasang Surut

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman kakao milik masyarakat di

PENINGKATAN KERAGAMAN TUMBUHAN BERBUNGA SEBAGAI DAYA TARIK PREDATOR HAMA PADI SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

Kegiatan Pembelajaran Taksonomi Serangga Dewasa

J. Agroland 22 (2) : , Agustus 2015 ISSN : X E-ISSN :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB VII PEMBAHASAN UMUM. Komunitas laba-laba pada ekosistem padi sangat penting untuk

Interaksi Trofik Jenis Serangga di atas Permukaan Tanah dan Permukaan Tanah Beberapa Pertanaman Varietas Jagung (Zea mays Linn.)

TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN

SKRIPSI. Oleh Okky Ekawati H

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTROPODA PADA PERTANAMAN BAWANG DAUN DAN WORTEL YANG DITANAM SECARA MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI NUR AFNI FUTRI

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN APEL SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK DESA PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe Lahan Sawah

DINAMIKA POPULASI HAMA UTAMA JAGUNG. S. Mas ud, A. Tenrirawe, dan M.S Pabbage Balai Penelitian Tanaman Serealia

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jumlah spesies dalam komunitas yang sering disebut kekayaan spesies

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH. Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

SURVEI PENGGEREK BATANG JAGUNG DAN KOMPLEKS MUSUH ALAMINYA DI PROVINSI GORONTALO SURVEY CORN BORER AND NATURAL ENEMIES COMPLEX IN GORONTALO PROVINCE

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ILMU HAMA HUTAN (KTB 316)

Pengaruh Kehadiran Gulma terhadap Jumlah Populasi Hama Utama Kubis pada Pertanaman Kubis

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini disebabkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Pertanaman Kedelai di Kebun Percobaan Natar dan Tegineneng

KARAKTERISTIK PREDASI Amblyseius deleoni DAN Phytoseius sp. RESISTEN SUPRASIDA TERHADAP Brevipalpus phoenicis ABSTRAK

Permasalahan OPT di Agroekosistem

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

EFEK PERPADUAN BEBERAPA TUMBUHAN LIAR DI SEKITAR AREA PERTANAMAN PADI DALAM MENARIK ARTHROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA

MANIPULASI HABITAT SEBAGAI SOLUSI TERJADINYA OUTBREAK WERENG COKLAT

KEANEKARAGAMAN SERANGGA HYMENOPTERA (KHUSUSNYA PARASITOID) PADA AREAL PERSAWAHAN, KEBUN SAYUR DAN HUTAN DI DAERAH BOGOR TJUT AHMAD PERDANA R.

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN PARASITOID DAN ARTROPODA PREDATOR PADA PERTANAMAN KELAPA SAWIT DAN PADI SAWAH DI CINDALI, KABUPATEN BOGOR HERNI DWINTA PEBRIANTI

ANALISIS KEMIRIPAN KOMUNITAS ARTROPODA PREDATOR PENGHUNI PERMUKAAN TANAH SAWAH RAWA LEBAK DI SUMATERA SELATAN DENGAN LAHAN PINGGIR DI SEKITARNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor, Jatinangor

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI BEBERAPA PENGENDALIAN TERHADAP LALAT BIBIT (Ophiomya phaseoli Tryon) DI TANAMAN KEDELAI. Moh. Wildan Jadmiko, Suharto, dan Muhardiansyah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

HUBUNGAN POPULASI NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI YANG TERTANGKAP PERANGKAP LAMPU DENGAN INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DI SEKITARNYA

PENGARUH POLA TANAM PADI (Oryza sativa L ) KULTIVAR CIHERANG TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS HAMA DI KELOMPOK TANI SEDYO MAJU DESA JOGOTIRTO.

DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA JAGUNG DAN MUSUH ALAMINYA

Keragaman predator dan parasitoid pada pertanaman bawang merah: Studi kasus di Daerah Alahan Panjang, Sumatera Barat

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

MENGELOLA LEDAKAN HAMA DAN PENYAKIT PADI SAWAH PADA AGROEKOSISTEM YANG FRAGIL DENGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU BIOINTENSIF

Keragaman Serangga Musuh Alami Kutu Sisik Lepidosaphes beckii Pada Jeruk Keprok Dan Jeruk Manis

STUDI ARTHROPODA PREDATOR PADA EKOSISTEM TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA DI LOMBOK TENGAH

KERAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN COLLEMBOLA SERTA ARTHROPODA TANAH DI LAHAN SAWAH ORGANIK DAN KONVENSIONAL PADA MASA BERA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

PREFERENSI PENGGEREK BATANG PADI PUTIH Scirphopaga innotata Walker (Lepidoptera : Pyralidae) PADA TIGA VARIETAS PADI GOGO

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DI BERBAGAI TIPE LAHAN SKRIPSI OLEH : ANNA SARI SIREGAR AGROEKOTEKNOLOGI

KEANEKARAGAMAN PARASITOID PADA AREAL SAWAH, KEBUN SAYUR, DAN HUTAN DI DAERAH BOGOR SRI NINGSIH

KOLEKSI HYMENOPTERA PARASITOID DENGAN KOMBINASI JARING SERANGGA DAN SEPARATOR AGUSTIN IRIANI

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

Kelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak

Musuh Alami. Pengendalian Hayati

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

TEKNIK PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN (PNH 3162, SKS 2/1) A. SILABUS

Keanekaragaman Arthropoda pada Varietas Padi di Lahan Organik di Desa Tegal Binangun Kecamatan Plaju Kelurahan Plaju Darat Palembang

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Ilmu Pertanian Vol. 18 No.1, 2015 : 31-36 Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga Diversity and Abundance of Natural Enemy of Pest at Manipulated Rice Habitat Using Flowering Plant Nia Kurniawati 1 1 Balai Penelitian Padi, Sukamandi ABSTRACT A limited field investigation was done to observe the impact of flowering plants to the abundance and diversity of natural enemy of rice pest in a rice habitats. Two treatments, i.e. rice planting accompanied with flowering plants and without flowering plants were arranged on plots in the Faculty of Agriculture experimental station, University of Gadjah Mada, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Each treatment was replicated three times. The results showed that flowering plants increase arthropods diversity including natural enemies significantly, help in improving yield and lower incidence of rice pest, e.g. rice stemborer. Keywords : flowering plant, natural enemy, diversity, abundance. INTISARI Penelitian lapangan secara terbatas telah dilakukan untuk mengetahui dampak keberadaan tumbuhan berbunga pada kelimpahan dan keragaman artropoda termasuk serangga musuh alami padi. Dua perlakuan, yaitu ditambah tumbuhan berbunga dan tanpa tumbuhan berbunga diaplikasikan di lahan penelitian Fakultas Pertanian UGM di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan berbunga meningkatkan keragaman artropoda termasuk serangga musuh alami secara signifikan, serta memberikan hasil padi yang cenderung lebih tinggi, di samping juga mampu menurunkan insiden serangan hama, misalnya penggerek batang padi. Kata Kunci : tumbuhan berbunga, musuh alami, keragaman, kelimpahan PENDAHULUAN Artropoda berperan penting dalam struktur dan proses dalam menjaga keragaman biologi dalam suatu ekosistem (Price, 1984; Gullan & Cranston, 1995). Keragaman tumbuhan dalam suatu ekosistem dapat meningkatkan keragaman artropoda, termasuk serangga artropoda. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada pertanaman monokultur keragaman artropodanya lebih rendah dibandingkan pada sistem polikultur (Letourneau, 1986; Siemann, 1998; Altieri & Nichols, 2004). Agroekosistem padi umumnya merupakan sistem monokultur, sehingga rentan terhadap gangguan, misalnya serangan hama. Manipulasi habitat dengan menambahkan tumbuhan penutup tanah atau dengan membiarkan gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman untuk tumbuh adalah salah satu cara untuk menambah keragaman tumbuhan di pertanaman (Altieri, 1991), dan selanjutnya menurunkan risiko gangguan dari organisme herbivora. Hasil penelitian Long et al., 1998 dan Rebek et al., 2005 menunjukkan bahwa penambahan tumbuhan berbunga pada pertanaman dengan sumber keragaman rendah dapat meningkatkan populasi serangga berguna baik itu predator maupun parasitoid. Sementara itu, penambahan tumbuhan berbunga, misalnya wijen dan wedelia pada agroekosistem sawah, dapat menarik serangga berguna dan dapat menekan tingkat serangan hama (Usyati, 2012). Manipulasi habitat dengan penanaman wijen dan wedelia pada agroekosistem padi lahan kering belum diketahui dampaknya terhadap kelimpahan dan keragaman musuh alami. Penelitian lapang terbatas ini dirancang untuk menguji dampak diversitas dan komposisi tumbuhan, yaitu padi (Oryza sativa L.), wijen, dan gulma wedelia terhadap kelimpahan dan keragaman artropoda padi lahan kering.

Vol 18 No.1 Ilmu Pertanian 32 BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Tridharma Fakultas Pertanian- Universitas Gadjah Mada mulai bulan Februari sampai dengan bulan September tahun 2013. Identifikasi serangga hama dan musuh alami dilakukan di Laboratorium Entomologi Dasar Fakultas Pertanian-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Petak percobaan terdiri dari dua petak yaitu petak perlakuan (dengan penambahan tumbuhan berbunga atau (B+) dan petak kontrol (tanpa penambahan tumbuhan berbunga atau B0). Pada petak B + pematang ditanami tumbuhan berbunga (Wijen dan Wedelia), sedangkan pada petak B0 tidak ditanami tumbuhan berbunga. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Ukuran petakan adalah 5 m x 5 m, dengan jarak antar petakan 6 m. Varietas padi yang digunakan adalah Situ Bagendit. Benih disebar dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Jumlah benih tiap lubang adalah 5 butir. Varietas wijen yang digunakan adalah Sumberrejo 3 yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), sedangkan gulma wedelia didapatkan dari sekitar kebun percobaan. Wijen dan wedelia ditanam dengan jarak tanam 40 cm x 25 cm dan 25 cm x 25 cm. Penanaman wijen dan wedelia dilakukan bersamaan dengan penanaman padi. Pupuk yang diberikan pada tanaman padi sebanyak 90 kg N/ha, 36 kg P 2 O 5, dan 60 kg K 2 O, sedangkan untuk wijen yaitu 45 kg N/ha. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu saat tanam, 21 hari setelah tanam (HST), dan 35 HST. Variabel yang diamati adalah jenis, populasi dan tingkat serangan hama, dan jenis serta populasi musuh alami hama tanaman padi. Pengamatan dan pengambilan serangga awal dilakukan pada 30 hari setelah sebar (HSS) dan selanjutnya diulang setiap 2 minggu. Pengambilan sampel serangga dilakukan dengan menggunakan perangkap jaring ayun (sweepnet), perangkap vakum, perangkap jebak/ pitfall traps, dan perangkap kuning. Artropoda yang diperoleh selanjutnya dimasukkan ke dalam botol yang telah diisi alkohol untuk selanjutnya dihitung dan diidentifikasi sampai tingkat famili dengan mengacu pada buku kunci determinasi serangga (Borror & DeLong, 1971; Kalshoven, 1981; Barrion & Litsinger, 1995). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dan dengan analisis ragam (ANOVA) dan perbedaan antar perlakuan dievaluasi dengan uji wilayah berganda Duncan pada taraf nyata 5% dengan menggunakan program SAS (1990) dengan sidik ragam pada tingkat kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis artropoda yang banyak ditemukan di pertanaman adalah serangga dan laba-laba, dimana hal ini sejalan dengan pernyataan Bambaradeniya dan Edirisinghe (2008), yang menyatakan bahwa komunitas artropoda pada lahan terrestrial pada pertanaman baik itu pada tanaman padi, gulma dan permukaan tanah terdiri dari serangga dan laba-laba yang keberadaannya di ekosistem padi sangat dipengaruhi oleh pertanaman padi. Nilai indeks keragaman pada semua perangkap yang digunakan pada perlakuan B+ lebih tinggi dibanding perlakuan B0. Hal ini menunjukkan bahwa artropoda pada petak atau lahan dengan penambahan tumbuhan berbunga lebih beragam, tetapi hasil uji lanjut dengan uji t yang menunjukkan berbeda hanya pada perangkap vakum dan jaring ayun (Tabel 1). Hal ini dapat dimungkinkan oleh adanya heterogenitas ruang yang menurut Krebs (1978) bahwa semakin heterogen suatu lingkungan fisik maka akan semakin kompleks flora dan faunanya. Hasil penelitian pada agroekosistem lainnya meyakinkan bahwa meningkatnya keragaman tanaman dapat meningkatkan kelimpahan dan keragaman predator entomofaga (Altieri & Letourneau, 1982). Hasil pengamatan dan identifikasi serangga musuh alami diperoleh 7 ordo dan 25 famili. Adapun 7 ordo tersebut adalah ordo Hymenoptera, Coleoptera, Diptera, Orthoptera, Odonata, Mantodea, dan Hemiptera. Famili yang termasuk ke dalam serangga parasitoid berasal dari famili Bethylidae, Braconidae, Encyrtidae, Eulophidae, Eurytomidae, Ichneumonidae, Mymaridae, Scelionidae, Scoliidae, Tachinidae, dan Pteromalidae (Tabel 2). Famili yang termasuk ke dalam serangga predator terdiri dari Carabidae, Coccinellidae, Conopidae, Formicidae, Mantidae, Reduviidae, Tettigoniidae, Ceratopogonidae, Coenagrionidae, Dolichopodidae, Libellulidae, Syrphidae, Ephydridae, dan Miridae (Tabel 3).

33 Kurniawati : Keragaman dan kelimpahan musuh alami hama padi Tabel 1. Nilai Indeks Keragaman Serangga pada pertanaman padi gogo dengan dan tanpa penambahan tumbuhan berbunga Perlakuan Nilai indeks keragaman pada perangkap t Vakum B+ 2,17 * Vakum B0 1,58 Pitfall B+ 1,38 Pitfall B0 0,75 Jaring ayun B+ 2,50 * Jaring ayun B0 2,08 Kuning B+ 0,54 Kuning B0 0,53 Keterangan: Angka dalam satu kolom yang diikuti oleh tanda * menunjukkan berbeda menurut uji t Tabel 2. Jumlah serangga parasitoid yang tertangkap saat penelitian Famili B+ B0 Bethylidae 1 1 Braconidae 20 3 Encyrtidae 3 0 Eulophidae 67 0 Eurytomidae 3 0 Ichneumonidae 4 0 Mymaridae 27 1 Scelionidae 56 10 Scoliidae 12 0 Tachinidae 2 0 Pteromalidae 14 8 Jumlah total 209 23 Keterangan : B+ = dengan penambahan tumbuhan berbunga, B0 = tanpa penambahan tumbuhan berbunga Tabel 3. Jumlah serangga predator yang tertangkap saat penelitian Famili B+ B0 Carabidae 4 4 Ceratopogonidae 151 52 Coccinellidae 34 19 Coenagrionidae 2 0 Conopidae 2 2 Dolichopodidae 35 10 Formicidae 3623 4832 Libellulidae 1 0 Mantidae 20 11 Miridae 18 18 Reduviidae 4 2 Syrphidae 4 0 Tettigoniidae 27 2 Ephydridae 5 2 Jumlah total 3930 4954 Keterangan : B+ = dengan penambahan tumbuhan berbunga, B0 = tanpa penambahan tumbuhan berbunga Hasil penelitian ini menunjukkan kelimpahan individu serangga pada perlakuan B+ lebih tinggi dibanding perlakuan B0. Hal ini dimungkinkan karena dengan penambahan tumbuhan berbunga pada lahan dapat meningkatkan kedatangan serangga baik itu serangga herbivora atau musuh alami. Pada pertanaman monokultur kelimpahan serangga cenderung lebih rendah bila dibandingkan model pertanaman tumpangsari, hal ini mudah

Vol 18 No.1 Ilmu Pertanian 34 dimengerti karena tiap-tiap serangga memiliki ketertarikan yang spesifik terhadap tiap-tiap tanaman. Ordo Hymenoptera paling mendominasi sebagai predator adalah dari famili Formicidae dan sebagai parasitoid (famili Eulophidae, Pteromalidae, Scelionidae, Braconidae, Ichneumonidae, Mymaridae, dan Encyrtidae). Kelompok fitofag atau herbivora yang ditemukan sebagai mangsa atau inang musuh alami di antaranya adalah dari Ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera, Orthoptera, dan Thysanoptera. Jumlah individu yang cukup banyak ditemukan adalah dari Ordo Hemiptera yaitu famili Cicadellidae. Kelompok artropoda lainnya di antaranya adalah Collembola dan Blatodea lebih banyak terdapat pada perlakuan B0 dibandingkan pada perlakuan B+. Hal ini diduga pada perlakuan B+ artropoda tersebut dapat menjadi mangsa dari serangga musuh alami (predator). Tanaman wedelia dan wijen merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki daya tarik tersendiri bagi serangga diantaranya karena warna bunga dari kedua tanaman ini yaitu warna putih dan kuning yang disukai oleh serangga. Wedelia juga dapat berfungsi sebagai tanaman penutup tanah, dan beberapa penelitian melaporkan bahwa kepadatan populasi hama menurun dengan adanya tanaman penutup tanah atau vegetasi alami yang ada di sekitar lahan pertanian, apalagi terkadang serangga hama lebih tertarik pada tanaman yang bukan tanaman budidaya (Altieri & Nichols, 2004; Paredes et al., 2013). Hama yang dominan ditemukan di lapangan dan menyerang tanaman padi adalah penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Walker). Pada tiap minggu pengamatan, tingkat serangan penggerek batang pada perlakuan B+ lebih rendah dibanding perlakuan B0, kecuali pada minggu kedua dimana tingkat serangan penggerek batang lebih tinggi pada perlakuan B+. Walaupun demikian, hasil uji lanjut menunjukkan bahwa tingkat serangan penggerek batang diantara kedua perlakuan tidak berbeda nyata (Gambar 1). Gambar 1. Serangan penggerek batang padi kuning Persentase tingkat serangan hama penggerek batang cenderung lebih rendah pada perlakuan B+ dibanding perlakuan B0, selain karena tanaman dapat mengkompensasi kerusakan dengan membentuk anakan baru kemungkinan juga dikarenakan musuh alami lebih banyak terdapat pada lahan B+ dikarenakan bunga pada tumbuhan spesies tertentu memegang peranan penting sebagai sumber pakan parasitoid dewasa yang dapat menekan populasi serangga hama. Adapun hasil penelitian sebelumnya oleh Usyati (2012) menyatakan bahwa dari dua musim tanam wedelia dan wijen konsisten menunjukkan total tangkapan serangga berguna yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan pada semua parameter agronomi (hasil dan komponen hasil) yang diamati, perlakuan B+ hasilnya lebih tinggi dibanding perlakuan B0, walaupun hasil uji lanjut menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan (Gambar 2 dan 3).

35 Kurniawati : Keragaman dan kelimpahan musuh alami hama padi Gambar 2. Penambahan tumbuhan berbunga terhadap hasil Padi Gambar 3. Penambahan tumbuhan berbunga terhadap komponen hasil Perlakuan yang diterapkan di lapangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada beberapa parameter agronomis, yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, jumlah malai/rumpun, bobot 100 butir, persentase gabah hampa dan persentase gabah isi. Sejalan dengan hasil penelitian Usyati (2012) dimana dengan penambahan tumbuhan berbunga belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan hasil padi. Hal ini diduga karena untuk suatu varietas tanaman, parameter agronomis tersebut di atas biasanya relatif konstan jika diberi asupan nutrisi yang sama dan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang tidak jauh berbeda karena secara genetik tidak berbeda (Gardner et al, 2008). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kehadiran tumbuhan berbunga dapat meningkatkan keragaman dan kelimpahan artropoda pada tanaman padi gogo yang terdiri dari laba-laba, serangga termasuk serangga musuh alami, dan artropoda lainnya sehingga dapat menekan serangan hama meskipun pengaruh tersebut tidak cukup kuat berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil tanaman padi. DAFTAR PUSTAKA Altieri, M. A. 1991. Increasing Biodiversity to Improve Insect Pest Management in Agro Ecosystems. In Biodiversity of Microorganism and Invertebrates: Its Role in Sustainable Agriculture, ed DL Hawksworth, pp 165-182. Wallingford, UK : CABI. Bambaradeniya, C.N.B., & Edirisinghe, J.P. 2008. Composition, Structure and Dynamics Arthropod Communities in a Rice Agro- Ecosystem. Journal Science (Bio Science) 37: 23-48 Barrion, A.T., & Litsinger, J.A. 1995. Riceland Spiders of South and Southeast Asia. CABI, IRRI.

Vol 18 No.1 Ilmu Pertanian 36 Borror, D.J., & DeLong, D.M. 1971. An Introduction to the Study of Insects. 3 th edition. Holt, Rinehart and Winston, Inc. USA. Coppel H.C., & Mertins J. W. 1977. Biological Insect Pest Suppression. Springer. 314 hal. Gardner F. P., Pearce R. B., and Mitchell, R. L. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya; Terjemahan dari Physiology of Crop Plants. UI Press Jakarta. Gulland P.J. & P. S. Cranston. 2005. The Insect. An Outline of Entomology. Malden. Blackwell Publishing. Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Revised and translated by P.A. van der Laan. Jakarta: P.T. Ichtiar Baru- Van Hoeve. Krebs, J.R. 1973. Behavioral Aspect of Predation. In Perspectives in Ethology ed. P.P.G. Bateson, P.H. Klopfer, pp 73-111. New York/London Letourneau, D.K. 1986. Associated Resistance in Squash Monoculture & Polyculture in Tropical Mexico. Environmental Entomology. 15:285-292. Long, R.F., Corbett, A., Lamb, C., Reberg- Horton, C.; Chandler, J. & Stimmann, M. 1998. Beneficial Insects move from Flowering Plants to Nearby Crops. California Agriculture. 52: 23-26. Marc P., Canard A., & Ysnel F. 1999. Spiders (Araneae) useful for pest limitation and bioindication. Agriculture Ecosystem Environtment. 74:229-273. Paredes D, Cayuela L, & Campos M. 2013. Synergistic Effects of Ground Cover and Adjacent Natural Vegetation on the Main Natural Enemy Groups of Olive Insect Pests. Agriculture, Ecosystems & Environment 173:72 80 Price, W.P, 1997, Insect Ecology. Third edition. John Wiley & Sons Inc. New York. Rebek, E.J., Sadof, C.S. & Hanks, L.M. 2005. Manipulating the Abundance of Natural Enemies in Ornamental Landscapes with Floral Resource Plants. Biological Control. 33: 203-216. Root, R.B., 1973. Organization of a Plant Arthropod Association in Simple and Diverse Habitats: the Fauna of Collards (Brassica oleraceae). Ecology Monographs. 43:95-124. SAS Institute. 1990. SAS/STAT User s Guide, Version 6. Fourth Edition. Volume 2. North Carolina: SAS Institute Inc. Siemann, E., D. Tilman, J. Haarstad, & M. Ritchie. 1998. Experimental Test of the Dependence of Arthropod Diversity on Plant Diversity. America Nature. 152: 738-750. Star, J.L., & Black M.C. 1995. Reproduction of Meloidogyne arenaria, M. incognita, and M. javanica on sesame. Journal Nematology. 27:624-627. Strong, D.R., Lawton, J.H. & Southwood, R. 1984. Insect on Plants: Community Patterns and Mechanisms. Harvard University Press, Cambridge. Usyati, N. Kurniawati, N. Baehaki, SE., Triny S.K. 2012. Pengawalan Tanaman Padi di Dalam dan Sekitar Kebun Sukamandi serta Pengendalian Hama dengan Rekayasa Ekologi. Laporan Akhir Tahun. ROPP DIPA. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Yaherwandi. 2007. Pengukuran dan Analisis Keragaman Hayati. Insect onference. Bogor, 27-28 Januari 2007. hal 1-15.