PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN JABUNGAN, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN BANYUMANIK KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS: RW 01, KELURAHAN SUMURBOTO, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG)

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (STUDI KASUS RW 5, 6, 7, dan 8 KELURAHAN TANJUNG MAS, KECAMATAN SEMARANG UTARA, KOTA SEMARANG)

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS

Kata Kunci: Pengelolaan sampah, berbasis masyarakat

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

1. Pendahuluan ABSTRAK:

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 01, 02, 03, dan 04 Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA KELURAHAN BERINGIN DAN KELURAHAN NGALIYAN KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

BAB III METODE PERENCANAAN

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 2 (2017)

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 3 (2017)

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (2015)

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

PERAN ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE (Studi Kasus di Kecamatan Lamongan)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

PERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

Keyword : Solid Waste Management, Pedurungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

PERENCANAANSISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS RW 1, 2, dan 12 KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

ANALISIS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KELURAHAN SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

Transkripsi:

PEMBENTUKAN ORGANISASI PERSAMPAHAN DALAM PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS KELURAHAN SUNGAI BARU, KOTA BANJARMASIN) Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty Abstract Sungai Baru Village is one of villages in the city of Banjarmasin that waste management is still using the old paradigm that is gathering, transportation, waste. In addition, the waste dumped into the back of the house and then dumped or incinerated. Even some that waste dumped into the river for that it needs to be done managing. Suitable alternative to be implemented in Sungai Baru Village is a community-based solid waste management with the implementation of the 3 R as waste is managed and utilized within the village so no need to be transported to the outside. In addition, provide additional income for the citizens and community, so that people can be channeled abilities. In order to increase the active role of the community, it needs to be done about the trash socialization and established a waste management organization in the Sungai Baru Village, which formed its staff based on the desire and willingness Villagers. Key Words : Sungai Baru Village, trash, 3R, management organization PENDAHULUAN Sampah merupakan bahan buangan padat dari aktivitas manusia baik di rumah, sekolahan, kantor, pertokoan, restoran, pasar, tempat umum dan sebagainya. Besarnya timbulan sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat ekonomi masyarakat. Semakin tinggi kemampuan ekonomi akan membuat semakin tinggi tingkat konsumsi masyarakat yang berdampak pada besarnya timbulan sampah yang dihasilkan. Kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas lahan sebesar 7.200 ha terbagi menjadi 5 wilayah kecamatan yaitu Banjarmasin Utara, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Timur & Banjarmasin Selatan. Keseluruhannya terdapat 50 kelurahan. Pada tahun 2010, volume timbulan Kota Banjarmasin yaitu 1.305 m 3 /hari dan jumlah sampah terangkut sebesar 658 m 3 /hari, dan sisanya adalah 647,24 m 3 /hari, sehingga tingkat pelayanan hanya 50,4%. Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan wilayah kecamatan yang mempunyai luas wilayah hanya 6,6 km 2, tetapi mempunyai jumlah kelurahan terbanyak yaitu 12 kelurahan dan kepadatan penduduk cukup tinggi. Kecamatan Banjarmasin Tengah berada di wilayah BWK I Kota Banjarmasin, dimana pemanfaatan ruang yang dominan adalah untuk jasa, perdagangan, dan perkantoran. BWK ini adalah Kawasan Pusat Kota, sekaligus juga sebagai pusat pelayanan Kota Banjarmasin. Kelurahan Sungai Baru merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin yang memiliki luas lahan 0,94 km 2 dan jumlah penduduk 6.891 jiwa. Pada tahun 2012, volume total timbulan Kelurahan Sungai Baru yaitu 19,98 m 3 /hari, dengan laju timbulan 2,9 liter/orang/hari. Timbulan yang terangkut sekitar 14,2 m 3 /hari, sehingga tingkat pelayanan sekitar 71%. Kelurahan ini telah menerima pelayanan sampah dari tingkat kota Banjarmasin, memiliki jumlah penduduk lumayan padat, terdapat variasi tingkat pendidikan, pengetahuan dan sosial ekonomi masyarakat yang memungkinkan adanya variasi tingkat partisipasi dalam mengikuti perencanaan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi sampah antara lain pemilahan sampah sejak dari sumbernya dan penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

atau pengurangan, penggunaan kembali dan mendaur ulang sampah sehingga sampah tersebut dapat bernilai ekonomi. Pada prinsipnya, pengurangan sejak dari sumber menghendaki dikuranginya produk sampah yang akan dikirim ke TPA. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat adalah sistem penanganan sampah yang direncanakan, disusun, dioperasikan, dikelola dan dimiliki oleh masyarakat. Tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Pengelolaan sampah di wilayah Kelurahan Sungai Baru masih tergolong menggunakan konsep tradisional yang menganut konsep kumpul, angkut, dan buang. Sampah hanya dipindahkan dari sumber sampah ke TPS dan diangkut ke TPA Basirih Kota Banjarmasin. Bahkan ada juga warga yang memusnahkan sampahnya sendiri dengan cara dibakar, dibuang ke lahan kosong atau ke sungai. Sistem ini masih terus digunakan karena masyarakat belum mengetahui cara pengelolaan sampah yang tepat, padahal karakteristik sampah Kelurahan Sungai Baru berpotensi untuk dimanfaatkan kembali. Oleh karena itu, pengelolaan sampah secara 3R dirasa tepat untuk diterapkan di Kelurahan Sungai Baru, dan karena pelakunya diharapkan adalah masyarakat kelurahan itu sendiri, untuk itu perlu diterapkan 3R dengan berbasis masyarakat di Kelurahan Sungai Baru. mengambil dan mengangkut sampah kedalam kendaraan pengangkut sampah. Hal ini menyebabkan tidak efisiennya waktu. Belum ada tindakan apapun dari warga untuk berusaha memanfaatkan sampahnya, sehingga diperlukan adanya sosialisasi mengenai sistem baru yang melibatkan masyarakat di dalamnya sehingga peran serta masyarakat meningkat dalam hal pengelolaan sampah di wilayahnya. Pada aspek kelembagaan perlu dibentuk adanya organisasi kepengurusan pengelola sampah tingkat kelurahan, sehingga pelaksanaan maupun monitoring pengelolaan sampah di Kelurahan Sungai Baru dapat berjalan dengan baik. Dalam upaya pengelolaan persampahan, maka diperlukan analisis mengenai proyeksi penduduk. Tabel 1. Hasil Proyeksi Penduduk Kelurahan Sungai Baru sampai Tahun 2022 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kondisi Ekisisting Pengelolaan sampah di Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, masih belum baik. Dari sistem pewadahan masih menggunakan 1 wadah yang tercampur antara sampah organik dan non organik, dan juga tidak tertutup. Jenis penampung sampahnya masih menggunakan tempat dari anyaman bambu yang tidak tahan air, atau juga bak beton yang sulit dikosongkan dan dibersihkan. Dalam hal pengumpulan, diterapkan sistem pengumpulan individual tidak langsung, tetapi petugas pengumpul seringkali menemui kendala adanya sumber penimbul sampah yang belum menyiapkan sampahnya untuk dikumpulkan pada saat pengumpulan, juga penempatan wadah sampah yang menyulitkan petugas Timbulan sampah di Kelurahan Sungai Baru Baru didapatkan dari hasil sampling sesuai dengan SNI-19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasilnya, penduduknya menghasilkan sampah rata-rata 0,35 kg/orang/hari dalam satuan berat dengan 2,65 L/ orang/ hari dalam satuan volume. Sedangkan komposisi sampahnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

2. Aspek operasional Dari total sampah di Kelurahan Sungai Baru, 81,78 % sampah dimanfaatkan, baik itu untuk pengomposan, daur ulang maupun pemanfaatan lain dan sisanya masuk ke TPS yaitu sebesar 18,22 %. Gambar 1. Komposisi Sampah Kelurahan Sungai Baru Perencanaan Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat Dengan Penerapan 3R di Kelurahan Sungai Baru. Alternatif yang sesuai untuk diterapkan di Kelurahan Sungai Baru ini adalah pengelolaan persampahan berbasis masyarakat dengan penerapan 3R karena sampah dikelola dan dimanfaatkan di dalam wilayah kelurahan sehingga tidak perlu diangkut ke luar. Selain itu, memberi tambahan penghasilan bagi warga dan pemberdayaan masyarakat, sehingga kemampuan masyarakat dapat tersalurkan. Kajian aspek-aspek dalam pengelolaan persampahan. 1. Aspek institusi Agar perencanaan ini dapat berjalan, maka diperlukan organisasi. Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2. Pemanfaatan sampah di Kelurahan Sungai Baru Untuk pewadahan diperlukan 1972 buah komposter yang akan diletakkan di setiap KK, dan 18 set drum anorganik yang akan diletakkan di setiap RT, serta untuk pengangkutan sampah residu ke TPS diperlukan 3 unit gerobak sampah bervolume 1,2 m 3. 3. Aspek pembiayaan. Pendapatan yang berasal dari penjualan hasil kompos dan daur ulang, serta retribusi warga Kelurahan Sungai Baru digunakan untuk biaya pengelolaan sampah yang berupa investasi alat serta biaya operasional/perawatan sarana pengelolaan sampah. Gambar 1. Susunan Organisasi Pengelola Persampahan Berbasis Masyarakat Kelurahan Sungai Baru

5. Aspek peran serta masyarakat Bentuk peran serta masyarakat antara lain : 4. Aspek hukum dan perundangundangan. Selain peraturan pemerintah, perlu adanya peraturan bagi warga agar dalam pelaksanaan program ini tidak terjadi penyimpangan. Isi peraturan tersebut antara lain : - Setiap Kepala Keluarga di Kelurahan Sungai Baru wajib untuk melakukan pemilahan sampah di masing-masing rumah dengan menempatkan wadah sesuai karakteristik sampah. Bagi Kepala Keluarga yang tidak melakukan pemilahan sampah akan diberikan sanksi denda dan sampahnya tidak akan diangkut oleh petugas. - Setiap Kepala Keluarga wajib membayar retribusi yang digunakan untuk operasional pengelolaan sampah. - Periode pengangkutan sampah ditentukan secara berkala dan dilakukan pada pukul 05.00-08.00, agar tidak mengganggu. - Pembayaran retribusi dilakukan setiap awal bulan sebelum tanggal 10, bagi yang tidak membayar tidak akan diangkut sampahnya. - Setiap anggota organisasi harus dapat melaksanakan dan bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban masing-masing. - Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pengelolaan persampahan ini akan dibahas oleh warga. a. Melakukan pengurangan timbulan sampah dengan cara mengurangi sikap konsumtif yang dapat mempengaruhi jumlah timbulan sampah. b. Melakukan pemilahan sampah pada sumber timbulan sesuai jenis sampah pada wadah yang berbeda agar dapat dimanfaatkan kembali. c. Membayar iuran bulanan oleh setiap kepala keluarga sebesar Rp. 2500 yang digunakan untuk operasional dan pemeliharaan program. d. Memberikan ide dan masukan demi perkembangan pengelolaan persampahan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kondisi pengelolaan persampahan eksisting di Kelurahan Sungai Baru : a) Jumlah timbulan sampah Kelurahan Sungai Baru pada tahun 2012 sebesar 19,98 m 3. b) Karakteristik timbulan sampah ratarata yaitu organik (58,19%), kertas (10,55%), plastik (11,90%), logam (0,58%), karet (0,54%), kain (0,98%), kayu (13,95%), gelas (0,56 %) dan lain-lain (2,77%). c) Tingkat pelayanan persampahan di Kelurahan Sungai Baru pada tahun 2012 yaitu sebesar 71 %. d) Belum adanya organisasi pengelola sampah di Kelurahan Sungai Baru. e) Belum adanya peraturan bersama antar masyarakat di Kelurahan Sungai Baru dalam hal pengelolaan sampah. f) Peran serta masyarakat di Kelurahan Sungai Baru hanya sebatas pewadahan campurdan membayar retribusi, masyarakat belum menerapkan prinsip 3R. 2. Perencanaan pengelolaan persampahan dengan penerapan 3R di Kelurahan Sungai Baru : Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pengelolaan persampahan dengan 3R yaitu pewadahan (termasuk di dalamnya

pengurangan sampah dan pemilahan pada sumber timbulan), pengumpulan (pengumpulan sampah oleh petugas ke TPS), pengolahan (pengomposan dan daur ulang) dan pembuangan ke TPS dan TPA. Sampah dipilah dari sumbernya (warga) menjadi 2 yaitu sampah organik (yang bisa dikompos) dan sampah anorganik. Untuk sampah organik dilakukan pengomposan, sedangkan untuk sampah anorganik akan didaur ulang sejak dari sumber. Residu dari pengolahan ini akan diangkut dan dibuang ke TPS oleh petugas. Adanya pengelolaan dengan penerapan 3R ini berfungsi dalam pengurangan jumlah timbulan yang masuk ke TPS atau TPA, selain itu juga meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam pemberdayaan sampah dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Saran 1. Hal yang terpenting dalam pengelolaan persampahan berbasis masyarakat dengan penerapan 3R adalah peran serta masyarakat oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan yang efektif oleh para kader maupun orang-orang yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan berbasis masyarakat terutama pada kegiatan pengurangan timbulan sampah dan pemilahan sampah pada sumber timbulan. 2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi program minimal satu kali dalam sebulan agar permasalahan yang muncul dapat segera diketahui dan dicari cara penyelesaiannya. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. Pedoman Umum 3R Permukiman 2. Badan Standarisasi Nasional (BSN), 1992, Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-2454-1992 tentang Tata cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 3. Badan Standarisasi Nasional (BSN), 1994, Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 4. Christianto. 2005. Pengomposan Sampah Rumah Tangga. Pengomposan Sampah Rumah Tangga.. Pusdakota Universitas Surabaya 5. Darmasetiawan, Martin. 2004. Perencanaan Tempat pembuangan Akhir. Jakarta : Ekamitra Engineering. 6. Darto, Kati Andraini, dkk. 2007. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah Indonesia. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jakarta 7. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2006. Pedoman Tata Cara Pengelolaan Sampah 3R. 8. Environmental Services Program. Comparative Assessment on Community Based Solid Waste Management (CBSWM) Medan, Bandung, Subang, and Surabaya. November 2006. Development Alternatives, Inc. for USAID 9. Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. UNDIP 10. Hartoyo, 1998. Pemanfaatan Pengelolaan Sampah Kota Jawa Timur, Bahan Seminar Nasional Penanganan Sampah Kota, Fakultas Teknik Brawijaya, Malang. 11. Kementerian Lingkungan Hidup, 2008, Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah, Jakarta 12. Syafrudin dan Priyambada I.B., 2001. Pengelolaan Limbah Padat. Diktat Kuliah Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Undip, Semarang.

13. Syafrudin, CES, Ir. MT, 2004, Model Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Kajian Awal Untuk Kasus Kota Semarang), Makalah pada Diskusi Interaktif: Pengelolaan Sampah Perkotaan Secara Terpadu, Program Magister Ilmu Lingkungan UNDIP. 14. Tchobanoglous, G., Teisen H., Eliasen, R, 1997, Integrated Solid Waste Manajemen, Mc.Graw Hill : Kogakusha, Ltd 15. Widyatmoko dan Sintorini Moerdjoko, 2002, Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan Sampah, Abadi Tandur, Jakarta 16. Yones, Indra. 2007. Kajian Pengelolaan Sampah di Kota Ranai Ibukota Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. UNDIP