BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB II KAJIAN TEORI. dirasakan atau dilihat oleh siswa ataupun guru. Menurut defenisi lama,

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. memiliki multi peran sehingga menciptakan kondisi belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan. daya manusia yang handal dan berwawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan firman Allah dalam surat Al-Insaan ayat 1: berusaha menyelesaikannya, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa suatu

BAB I PENDAHULUAN. logis, dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik. Proses pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang pesat sekarang ini. Sejalan dengan kemajuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. menusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan ( civic education) merupakan suatu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

ی ر ف ع الله ال ذ ین ء ام ن وا م نك م و ال ذ ین أ وت وا ال ع ل م د ر ج ا ت.

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pendidikannasional yang dirumuskan secara jelas. 1 Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan PendekatanInkuiri dalam Pembelajaran IPA. Erman Har*) Staf Pengajar Kopertis Wil.X dpk FKIP Universitas Bung Hatta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi, mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada masa sekarang dan masa depan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya mutu pendidikan pada pendidikan dasar. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dasar diajarkan beberapa macam mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Arab Melayu, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut termasuk ke dalam komponen materi pendidikan yang kesemuanya mempunyai peranan yang amat penting bagi siswa dalam proses pembelajaran. Inti dari kegiatan pembelajaran dalam proses pendidikan adalah belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1 Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, namun suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan 2003, hlm. 2. 1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,

2 tingkah laku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadarinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik dalam aspek pengetahuan, sikap, dan Psikomotorik. 2 Dalam proses belajar mengajar terdapat materi yang akan diajarkan, di Sekolah dasar (SD) materi yang diajarkan terbagi atas beberapa disiplin ilmu. Salah satu bidang yang diajarkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan pengetahuan harus dimengerti oleh setiap orang. Pentingnya pengetahuan tentang alam ini membuat pemerintah memasukkan IPA ke dalam mata pelajaran di SD. Secara umum, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefenisikan sebagai: cara berpikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan 3. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui 2 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009, hlm. 229. 3 IG.A.K.Wardani, dkk, Perspektif Pendidikan SD, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012, hlm. 8.15.

3 metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 4 Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA bergeser dari ekspositori (memberi tahu) ke inkuiri (mencari tahu) hingga pembelajaran berorientasi pada siswa. 5 Sehingga peran guru berubah dari menentukan apa yang akan dipelajari, kebagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman siswa. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan berbagai sumber lainnya. ك ت اب أ نز ل ن اه إ ل ی ك م ب ار ك ل ی دب ر وا ء ای ات ھ و ل ی ت ذ كر أ و ل وا ا لا ل ب اب Artinya: ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran 6. Dari surat Al-shod ayat 29 telah menjelaskan bahwa telah diturunkan kitab agar kita (manusia) belajar dan memperhatikan ayat-ayat yang ada pada kitab agar kita mendapatkan pelajaran dan ilmu pengetahuan. Kitab merupakan sumber ilmu yang dapat menambah ilmu pengetahuan sehingga dalam proses pembelajaran kitab adalah suatu bahan pelajaran yang sangat pentinguntuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 93. 4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, hlm. 136. 5 Mitri Irianti, Dasar-dasar Pendidikan MIPA, Pekanbaru: Cendikia Insani, 2006, hlm. 6 Al-Qur an, Surat Al-Shod, ayat 29.

4 Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA itu, tentunya memerlukan pemahaman yang mendalam dan wawasan yang luas, khususnya bagi guru. Guru harus mampu untuk menciptakan proses pembelajaran sebaik mungkin dan dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran baik dalam menggunakan strategi, metode, pendekatan, ataupun teknik agar pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan, dapat melibatkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itulah sebagai seorang guru yang baik, hendaklah selalu berusaha untuk dapat melaksanakan pembelajaran semaksimal mungkin, sehingga diharapkan dapat menjadikan siswa yang berkualitas dari segi apapun. Agar proses pembelajaran IPA berjalan baik di kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Erman Suherman menjelaskan seorang guru disadari atau tidak, harus memilih strategi tertentu agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berjalan lancar dan hasil optimal. Tidak ada guru yang menginginkan kondisi pembelajaran yang kacau dengan hasil belajar yang jelek, sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi pembelajaran yang matang dan tepat. 7 Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. 8 7 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA- Universitas Pendidikan Indonesia, 2004, hlm. 5-6 8 Al-Qur an, Surat Al-Ahzab, ayat 21.

5 Ayat tersebut mensiratkan bahwa Rasulullah sebagai seorang pendidik/guru selalu memberikan teladan kepada umatnya. Dengan kata lain, sebagai seorang pendidik harus memiliki sikap yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi siswanya. Bagaimana seorang guru bersikap, ayat diatas telah jelas mensiratkan bahwa rasulullah adalah sebaik-baik teladan. Berhasilnya pembelajaran tidak terlepas dari kualitas pembelajaran yang dilakukan. Kualitas pembelajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar 9. Ini berarti semakin tinggi kualitas pengajaran maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA, maka segala hal yang menunjang lancarnya pembelajaran IPA harus menjadi perhatian yang utama. Mulai dari guru, siswa, fasilitas-fasilitas dan juga proses pembelajaran itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat diambil diantaranya adalah dengan meningkatkan kompetensi guru-guru yang mengajarkan mata pelajaran IPA tersebut, meningkatkan kreatifitas siswa terhadap IPA, melengkapi segala fasilitas yang mendukung pembelajaran IPA dan memberikan inovasi-inovasi dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memiliki alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep hlm. 40. 9 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 2000,.

6 yang ada pada buku ajar dan referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi diri sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar. Berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Rentha Astriana S.Pd, guru kelas VD di SDN165 Pekanbaru diperoleh keterangan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari gejalagejala sebagai berikut: 1. Pada saat diberikan latihan hanya 13 siswa atau 34.21% yang mampu menyelesaikan dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. 2. Ketika diadakan ulangan harian dari 38 siswa hanya 17 siswa atau 44,73% yang nilainya mencapai KKM. 3. Jika diberi tugas atau pekerjaan rumah banyak siswa yang mengerjakannya di sekolah hal ini dapat dilihat dari persentase dari 38 siswa yang mengerjakan di rumah 15 atau 39,47%. 4. Untuk siswa yang tidak mencapai KKM dilakukan remedial namun setelah dilakukan remedial masih ada siswa yang belum mencapai KKM. Berdasarkan gejala-gejala yang dikemukakan di atas, dapat di lihat bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Guru telah berupaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Diantaranya sebagai berikut:

7 1. Guru berusaha lebih memacu siswa untuk bertanya dengan memberikan motivasi berupa hadiah. 2. Memberikan pelajaran tambahan di hari libur. 3. Guru memberikan arahan dan contoh-contoh terlebih dahulu sebelum memberiikan PR. Namun dari upaya yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Untuk itu guru dituntut untuk profesional dan mampu melaksanakan berbagai jenis metode, strategi, serta teknik yang tepat atas permasalahan yang dikemukakan. Untuk itu, hendaknya ada suatu metode, strategi, teknik pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Permainan adalah salah satu solusi untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Menurut Joan Freeman dan Utami Munandar mendefenisikan permainan sebagai aktivitas yang membantu anak mencapai perkembanagan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosi. 10 Salah satu bentuk permainan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah permainan beban pikiran, karena permainan beban pikiran merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan perhatian dalam suatu proses belajar supaya mendapat hasil belajar yang tuntas. Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka peneliti mencoba melakukan perbaikan melalui penelitian yang berjudul: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui Strategi Permainan Beban Pikiran di Kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru. 10 Eni Suarin, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Membuat Pantun dengan Permainan Kartu Kata siswa kelas IV SD Negeri Gondang Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo Tahun pelajaran 2011/2012. (0nline)

8 B. Definisi Istilah 1. Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. 11 Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kompetensi dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dalam bentuk angka-angka atau skor dari hasil tes setelah proses pembelajaran. 2. Permainan beban pikiran adalah aktivitas diskusi agar siswa membahas perbedaan dari sesuatu yang sedang dipelajari. 12 Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang siswa kemudian guru membagikan kartu pernyataan dan meminta siswa membaca pernyataan yang ada pada kartu secara bersama-sama. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan perbedaan dari pernyataan tersebut setelah itu siswa mengemukakan pendapatnya tentang pernyataan dan siswa mendiskusikan kembali tentang pendapat mereka setelah mendengar pendapat dari kelompok lain. Setelah siswa mendiskusikan dari pernyataan, guru menjelaskan perbedaan dari pernyataan-pernyataan. 13 C. Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka selanjutnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan strategi permainan beban pikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VD SDN 165 Pekanbaru? 11 Kunandar, Guru Profesional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 251. 12 Dabell Jhon, Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar Sains, Jakarta: Erlangga, 2012, hlm. 186 13 Ibid, 186-187

9 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi permainan beban pikiran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VD SDN 165 Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa: 1) Untuk meningkatkan belajar siswa karena pembelajaran yang disertai permainan akan terasa menyenangkan. 2) Memudahkan siswa memahami konsep pembelajaran IPA. b. Bagi guru: 1) Menambah alternatif dalam mengajarkan konsep ketika pembelajaran di kelas. 2) Menambah wawasan dan kemampuan guru untuk menerapkan permainan beban pikiran dalam pembelajaran IPA. c. Bagi sekolah: 1) Dapat dijadikan bahan rujukan untuk perbaikan mengajar guru melalui kegiatan supervisi kepala sekolah. 2) Sebagai sarana penunjang pencapaian ketuntasan kurikulum. 3) Sebagai sarana perkembangan sekolah menuju peningkatan mutu pelajaran