Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

dokumen-dokumen yang mirip
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN BELUT

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TEKNIK PEMBESARAN BELUT SAWAH (Monopterzs albus) PADA SKALA BUDIDAYA KOLAM TERPAL SEMI ALAMI

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

By : ilmuikan.com. Cara Gampang Budidaya Belut

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Bisnis Ternak Ikan Lele

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan sumber utama untuk

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

Mari Rebut Pasar Belut

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

PEMELIHARAAN IKAN LELE (Claries batrachus)

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Teknik budidaya tanaman pisang (Musa sp)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

PELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA IKAN GABUS

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN. Kubis bunga merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak dikonsumsi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

Tugas Karya Ilmiah. Nama : Raditya pratama Nim : Kelas : SI-S1-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA BEKICOT

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

PENCIPTAAN PELUANG USAHA MELALUI PEMBUDIDAYAAN BELUT SAWAH DI DESA TAMANHARJO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

bio.unsoed.ac.id HEWAN AVERTEBRATA SEBAGAI PAKAN IKAN LELE, Suatu Bahan Penyuluhan:" Pemanfaatan Belatung Ampas Tahu Sebagai Pakan PURWOKERTO

E U C A L Y P T U S A.

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

TINJAUAN PUSTAKA Botani

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

Pematangan Gonad di kolam tanah

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

Formulir PuPS versi 1.1

Teknik Budidaya Tanaman Durian

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

Transkripsi:

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Karya Ilmiah Di susun oleh : Nama : Didi Sapbandi NIM :10.11.3835 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Abstrak Belut merupakan hewan yang termasuk kedalam golongan ikan.jenis ikan ini hidup di daerah persawahan,untuk menjaga populasi belut sebaiknya penggunaan pestisida pada lahan pertanian dikurangi untuk menjaga kelangsungan populasi belut. Sentra perikanan belut tidak hanya di indonesia saja,di negara-negara lain belut juga digemari khusus'y di taiwan, jepang, hongkong, perancis, dan malaysia. Belut juga bisa di budidayakan di kolam buatan yang sudah diberi tanah/lumpur sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah padi yang dibusukkan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan kolam tidak secara langsung terkena cahaya matahari. Selain tempat budidaya,pemilihan benih juga dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya belut.cara memilih benih belut yang baik yaitu anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan,mampu bergerak lincah dan agresif,penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras, tidak lemas tatkala dipegang, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan., usia berkisar 2-4 bulan. Belut akan berkembangbiak secara alami walaupun hidup dikolam buatan,sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan pemijahan seperti budidaya ikan pada umumnya. Selain itu belut juga dapat mencari makanannya sendiri yaitu hewan-hewan kecil yang masuk ke dalam kolam budidaya,belut jarang terserang penyakit/hama sehingga keberhasilan budidaya ikan belut sangat tinggi.

Terbuka Lebar Peluang Ekspor dari Budidaya Belut Penggunaan pestisida pada lahan pertanian yang berlebihan akan mempengaruhi ekosistem ikan yang ada disekitarnya, salah satunya adalah belut. Sehingga keberadaan belut di alam semakin terancam dikarenakan ketidak seimbangan kita dalam merawat alam. Tetapi, kini tidak perlu khawatir, anda bisa memanfaatkan dengan membudidayakan belut peluang usaha sebagai sekaligus menjaga keseimbangan alam. Selain itu, keuntungan dalam berbisnis belut adalah besarnya permintaan pasar belut baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Permintaan ekspor belut dari beberapa negara tujuan dapat dilihat ditabel di bawah ini : Sumber: Drs Ruslan Roy, MM, Ir R. M. Son Son Sundoro, www.eelstheband.com, dan telah diolah dari berbagai sumber. (*) dikutip dari sumber sumber di trubus online, dll. Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan. Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun dapat memelihara belut. Secara Teknis Budidaya dan pemeliharaan belut (monopterus albus) hanya memerlukan perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan, memilih benih, perkembangbiakan belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. a.tempat/lokasi Budidaya Pemilihan lokasi bakal pembuatan kolam ditempat yang tidak secara langsung terkena sinar matahari, meskipun dapat disiasati dengan pemberian peneduh. Disamping itu luas lahan dengan memperhatikan kemiringan dan batas calon kolam. Kolam ini dapat diatas tanah atau galian tanah, hal ini tergantung pada luas lahan yang akan memudahkan pengamatan, pembangunan konstruksi kolam, seperti pintu air, saringan dan lain sebagainya. b. Pembuatan kolam Lokasi yang telah ditentukan dengan memperhatikan persyaratan teknis dan jenis kolam, baik kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan serta kolam pembesaran. Kolam-kolam ini memiliki ukuran tersndiri, pertama, Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm x 400 cm x 80 cm, kedua Kolam Pemijahan 200 cm x 200 cm x 100 cm, ketiga, Kolam Pembesaran 500 cm x 500 cm x 120 cm. c. Media Pemeliharaan Kolam budidaya belut menggunakan media pemelihaan sebagai tempat hidup berupa tanah/lumpur sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah padi yang dibusukkan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan NPK dengan perbandingan kurang lebih sebagai berikut :

Lapisan paling bawah tanah/lumpur setinggi 20 cm. 1. Lapisan pupuk kandang setinggi 5 cm. 2. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm. 3. Lapisan Pupuk kompos setinggi 5 cm. 4. Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm. 5. Lapisan jerami padi setinggi 15 cm, yang diatasnya ditaburi secara merata pupuk urea 2,5 kg dan NPK 2,5 kg untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm. Perbandingan jumlah pupuk dan luas kolam ini juga dipergunakan dalam ukuran kolam, baik lebih besar maupun kecil. 6. Lapisan tanah/lumpur setinggi 20 cm. 7. Lapisan air dengan kedalaman setinggi 15 cm, yang ditaburi secara merata batang pisang sampai menutupi permukaan kolam. Seluruh media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi dan siap untuk pemeliharaan belut selama kurang lebih dua minggu. d. Pemilihan Benih Media pemeliharaan yang sudah lengkap dan siap untuk pemeliharaan, menuntut pemilihan bibit belut yang berkualitas agar menghasilkan keturunan normal. Syarat Benih Belut : pertama, anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua, mampu bergerak lincah dan agresif. Ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras, tidak lemas tatkala dipegang. keempat, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima, usia berkisar 2-4 bulan. Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk belut jantan dan betina sebagai berikut : Ciri Induk Belut Jantan 1. Berukuran panjang lebih dari 40 cm. 2. Warna permukaan kulit gelap atau abu-abu. 3. Bentuk kepala tumpul. 4. Usia diatas sepuluh bulan. Ciri Induk Belut Betina 1. Berukuran panjang 20-30 cm 2. Warna permukaan kulit cerah atau lebih muda 3. Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut 4. Bentuk kepala runcing 5. Usia dibawah sembilan bulan. e. Perkembangan Belut Belut berkembangbiak secara alami dialam terbuka dan dapat dibudidaya dengan perkembangbiakan normal dikolam dengan media pemeliharaan yang memenuhi persyaratan. Belut secara lami memiliki masa kawin selama musim hujan (4-5 bulan), dimalam hari dengan suhu sekitar 28 C atau lebih. Musim kawin ini ditandai dengan berkeliarannya belut jantan kepenjuru kolam, terutama ketepian dan dangkal yang akan menjadi lubang perkawinan. Lubang berbentuk U dimana belut jantan akan membuat gelembung busa dipermukaan air untuk menarik perhatian betina, namun belut jantan menunggu pasangannya dikolam yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar lubang, dibawah busa dan setelah dibuahi akan dicakup pejantan untuk

disemburkan dilubang persembunyian yang dijaga belut jantan. f. Penetasan Telur-telur ini akan menetas setelah 9-10 hari, tetapi dalam pendederan menetas Kumpulan Aneka pada hari ke 12-14. Anak-anak belut ini memiliki kulit kuning yang semakin hari akan berangsur-angsur menjadi coklat. Belut jantan akan tetap menjaga sampai belut muda berusia dua minggu atau mereka meninggalkan sarang penetasan untuk mencari makanan sendiri. g. Makanan dan kebiasaan makan Belut secara alamiah memakan segala jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh di air. Belut ini akan menyergap makanannya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini menyerupai terowongan berdiameter 5 cm. h. Hama belut Belut jarang terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama belut dan predator lainnya, sehingga memerlukan air mengalir agar tetap sehat. Setelah belut berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen agar belut tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah dan ekspor. Belut untuk pasar lokal hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur 3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar dengan usia 6-7 bulan. Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan memperbaiki kolam pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru, sehingga makanan belut tidak habis bahkan semakin banyak.

Referensi Kumpulan Aneka Peluang Bisnis bag.1 www.bisnisukm.com www.anekapeluangusaha.com