APGAR SCORE PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PASCA RESUSITASI JANTUNG PARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 Khalilati, et. al., hubungan tingkat pengetahuan..

BAB I PENDAHULUAN. MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Kebidanan 08 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Keterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA. Endang Wahyuningsih, Saifudin Zukhri 1

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

PENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

CAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal. kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan

PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB V PEMBAHASAN. sucking. Responden yang digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, penurunan kualitas

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

ANALISA FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES

Susi Widiawati Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi ABSTRAKS

*Armi

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN TINDAKAN RESUSITASI NEONATUS GAWAT NAFAS

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka. Menurut

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medik RSUP Dr.Kariadi Semarang

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : YOLANDA KOLO

PERBEDAAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KEGAWATAN NAFAS DAN TINDAKAN RESUSITASI PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan desain atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU BIDAN & PERAWAT DALAM PENANGANAN ASFIKSIA RINGAN DAN SEDANG PADA BAYI BARU LAHIR. di RSUD Dr. Harjono S.

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. AKB sejak tahun Pada tahun 1991, diestimasikan AKB sebesar 68 per

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

BAB I PENDAHULUAN. serangan jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di negara

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

PKU Bagi Emergency Rescue Team (ERT) Untuk Mengatasi Kondisi Gawat Darurat Melalui Basic Life Support (BLS)

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian bayi

THE COHERENCE FACTORS OF ASPHYXIA HAPPEN TO THE NEONATORUM IN THE PERYNTOLOGHY ROOMS IN RSUD Dr. MOEWARDI OF SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

Transkripsi:

APGAR SCORE PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PASCA RESUSITASI JANTUNG PARU Suroso 1, Sunarsih 2 Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Apgar Score, Cardiac Pulmonary Resuscitation, Cardiac Pulmonary Resuscitation, Asphyxia. The purpose of this study was to determine the effect of cardiopulmonary resuscitation to the Apgar score in newborns with asphyxia neonatorum. This research is a quasi experimental design with one group pre-test post-test, and data analysis methods used are the independent t test with a 95% confidence level. The population of the study was overall BBL with a big bunch of Asphyxia Neonatorum sample of 20 people. The results of this study showed no effect of cardiopulmonary resuscitation to Apgar score in newborns with neonatal asphyxia, proven value ρ value = 0.00. Keywords: Apgar Score, Cardiac Pulmonary Resuscitation, Cardiac Pulmonary Resuscitation, Asphyxia Abstrak: Apgar Score, Resusitasi Jantung Paru, Resusitasi Jantung Paru, Asfiksia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh resusitasi jantung paru terhadap apgar score pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain one group pre test-post test, dan metode analisis data yang digunakan adalah dengan independent t test dengan derajat kepercayaan 95%. Populasi pada penelitian adalah keseluruhan BBL dengan Asfiksia Neonatorum sengan besar sampel 20 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh resusitasi jantung paru terhadap apgar score pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum yang dibuktikan nilai ρ value = 0.00. Kata Kunci : Apgar Score, Resusitasi Jantung Paru, Resusitasi Jantung Paru, Asfiksia 13

14 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 PENDAHULUAN Visi Indonesia Sehat adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang optimal, salah satu tantangan pembangunan kesehatan indonesia adalah masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengat target Millenium Develovment Goals World Health Organization (MDGS WHO, 2015) yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi, dimana upaya yang dilakukan salah satunya adalah program pediatric obstetric neonatus emergensi komprehenship (PONEK) WHO, (2007) menjelaskan bahwa asfiksia neonatus merupakan urutan pertama penyebab kematian neonatus di negara berkembang yaitu sebesar 21,1%, setelah itu pneumonia dan tetanus neonatorum masing-masing sebesar 19,0% dan 14,1%. Sedangkan di rumah sakit umum daerah Dr.R.Soeprapto Cepu, berdasarkan data dari bagian catatan medik, pada tahun 2010 jumlah angka bayi baru lahir 1427, namun dari angka tersebut diperoleh jumlah bayi baru lahir dengan asfiksia sedang 346 (24%) dan asfiksia berat 115 (8%), ini menandakan bahwa asfiksia masih menjadi ancaman kematian bagi bayi baru lahir. Sebagian besar bayi baru lahir mampu mengatasi transisi dari intrauteri ke ekstrauteri, namun terkadang mengalami masalah yaitu terjadi asfiksia neonatorum yang merupakan salah satu kegawatan bayi baru lahir, yang berupa depresi pernafasan berkelanjutan sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu asfiksia perlu intervensi dan resusitasi segera untuk meminimalkan mortalitas dan mordibitas (Wahyudi, 2003). Penanganan pada kegawatan asfiksia neonatorum salah satunya adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru. Namun sampai saat ini evaluasi dari tindakan resusitasi jantung paru hanya sebatas observasi keadaan umum bayi diantaranya pola nafas dan warna kulit bayi. Hal ini mempengaruhi dalam pengukuran dan pendokumentasian kondisi bayi sehingga jauh dari skala obyektifitas, selain itu pengaruh dalam tindakan resusitasi jantung paru juga kurang terukur secara obyektif. Menurut Sari, (2010) menjelaskan bahwa penilaian terbebasnya bayi dari kondisi asfiksia adalah dengan menggunakan apgar score, yang juga menunjukkan keberhasilan tindakan resusitasi yaitu dengan adanya perubahan dari lima sistem penilaian dalam apgar score yang meliputi fungsi pernafasan, jantung, warna kulit, reflek terhadap rangsang dan tonus otot. Berdasarkan substansi yang telah diuraikan di atas perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh resusitasi jantung dan paru terhadap nilai apgar score pada bayi baru lahir asfiksia neonatorum METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, dengan desain penelitian eksperiman semu (rancanagan quasi experimen). Pengukuran variabel menggunakan metode one group pre test-post test yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek. Kelompok subyek di observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah dilakukan

Suroso, apgar score pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum pasca 15 intervensi (Nursalam, 2008). Bentuk rancangan ini sebagai berikut : O1 ----------- X ----------- O2 Penelitian dilaksanakan di kamar bersalin dan kamar operasi RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu. Penelitian dilakukan selama1 bulan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara aksidental (accidental) yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum apgar score 0 6, dikamar bersalin dan kamar operasi. Analisis univariat dilakukan untuk mendikripsikan apgar score sebelum dilakukaan resusitasi jantung paru dan apgar score setelah dilakukan resusitasi jantung paru. Sedangkan analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan yaitu independent t test Independent pada signifikansi 95% dengan bantuan program SPSS. HASIL PENELITIAN Distribusi Apgar Score pra RJP Distribusi frekuensi apgar score responden pada penelitian ini didiskripsikan dengan rata-rata nilai apgar score sebelum dilakukan resusitasi jantung paru sebesar 2,05 dengan nilai minimum 1 dan score maximum 4, dan standar deviasi sebesar 0,88. Distribusi frekuensi nilai apgar skor pra RJP dapat dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi apgar score pra RJP Apgar Diskripsi Statistik n min max Std Apgar score - pra 20 1 4 2.05 RJP Distribusi Apgar Score post RJP Distribusi frekuensi apgar score responden pada penelitian ini didiskripsikan dengan rata-rata nilai apgar score post dilakukan resusitasi jantung paru sebesar 6,35 dengan nilai minimum 4 dan score maximum 8, dan standar deviasi sebesar 1,34. Distribusi frekuensi nilai apgar skor pra RJP dapat dijelaskan pada tabel 1. Tabel 2. Distribusi apgar score post RJP Apgar Diskripsi Statistik n min max Std Apgar 20 4 8 6.35 score - post RJP Pengaruh RJP terhadap apgar Score Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Independent t test dapat dimaknai bahwa ada pengaruh resusitasi jantung paru terhadap nilai apgar score pada bayi baru lahir pada asfiksia neonatorum dikamar bersalin dan kamar bedah RSUD Dr.R.Soeprapto Cepu hal ini di buktikan ρ < 0,05 (ρ=0,00). PEMBAHASAN Nilai apgar score menunjukan kondisi bayi segera setelah lahir dan juga menunjukan kondisi adaptasi bayi baru lahir. Masing-masing dari lima tanda diberi nilai 0,1 atau 2, kelima nilai tersebut kemudian ditambah inilah yang disebut nilai apgar Score (Sari, 2010). Pada kondisi fetal distres mengakibatkan gangguan saluran pernafasan yang menjadikan hipoventilasi, sehingga menyebabkan kekurangan oksigen sehingga kulit menjadi pucat/kebirubiruan, jantung akan menyuplai oksigen pada tahap awal namun lama kelamaan kemampuan jantung akan

16 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 melemah, sehingga suplai kejaringan menurun yang akan menyebabkan hilangnya reflek terhadap rangsang dan melemahnya tonus otot (Sari, 2010). Oleh karena itu sering didapatkan bayi asfiksia dengan apgar score dibawah 6 dengan keterangan hipoventilasi (menangis lemah) wajah pucat/kebiru-biruan tidak terabanya denyut jantung, tidak adanya reflek terhadap rangsang dan kelemahan otot. Prinsip utama RJP pada bayi adalah mempertahankan kelancaran airway, breathing dan circulation (ABC), dengan cara memastikan bahwa jalan pernafasan terbuka dan bersih, pernafasan spontan maupun dengan bantuan, dan sirkulasi darah yang teroksigenasi sudah adekuat (Sari, 2010). Lebih lanjut dijelaskan memberikan kehangatan, mengatur posisi bayi, bantuan pernafasan, koreksi terhadap asidosis, melakukan ventilasi tekanan positif, kompresi dada merupakan penatalaksanaan yang dilakukan mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung. Dengan tindakan tersebut diharapkan menjadikan kelancaran ABC, sehingga kebutuhan oksigen akan terpenuhi dan akan berpengaruh terhadap perubahan warna kulit, detak jantung serta munculnya reflek terhadap rangsang dan meningkatnya kekuatan otot (Sari, 2010). Hal tersebut tentunya akan berpengaruh juga pada perubahan apgar score yang ada. Dimana diharapkan dalam lima menit pertaman nilai apgar score lebih dari tujuh. Namun dalam penelitian ini didapatkan hasil nilai apgar score rata - rata 6,35, nilai maximum sebesar 8, sedangkan nilai minimum adalah 4. Sehingga jika nilai apgar score dalam lima menit pertama kurang dari tujuh maka perlu ada nilai tambahan dalam setiap lima menit dilakukan resusitasi jantung paru lagi sampai 15 menit (DEPKES, 2008). Keberhasilan tindakan RJP ditunjukan dengan adanya perubahan dari lima sistem penilaian dalam apgar score yang meliputi fungsi pernafasan, jantung, warna kulit, reflek terhadap rangsang dan tonus otot (Sari, 2010). Dari data penelitian didapatkan peningkatan nilai apgar score. Hal tersebut menunjukan sudah adanya perubahan dari kelima sistem yang dijadikan acuan dalam penilaian apgar score. Pada penelitian ini diperoleh ada pengaruh resusitasi jantung paru terhadap apgar score pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum sesuai dengan teori yang ada. Perbedaan rata-rata apgar score pada bayi sebelum dan sesudah resusitasi menunjukan bahwa resusitasi jantung paru berpengaruh pada bayi asfiksia, hal ini sesuai pendapat yang menyatakan bahwa bayi asfiksia neonatorum yang semula terjadi gagal bernafas secara spontan dan teratur, dengan dilakukan RJP menjadi bernafas secara spontan dan teratur (Wiknjosastro, 2005). KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penelitian terhadap 20 responden disimpulkan ada pengaruh resusitasi jantung paru terhadap nilai apgar score pada bayi dengan asfiksia neonatorum. Saran yang diajukan adalah RJP dijadikan prosedur tetap dalam penanganan bayi baru lahir karena resusitasi jantung paru sangat efektif untuk menanganani asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir.

Suroso, apgar score pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum pasca 17 DAFTAR PUSTAKA American Heart Association. (2010). guidelines cardiopulmonary resucitation and emergency cardiovascular care(ecc) of pediatric neonatal patients: neonatal resucitation guidelnes. Apgar, virginia. (1953). "sebuah proposal untuk metode baru evaluasi bayi yang baru lahir". Curr. Res. Anesth. Analg. 32 (4): 260-267. Pmid 13083014.http://apgar.net/apg ar paper.html.diakses pada tanggal 29 november 2011. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: rineka cipta Azwar, A., & prihartono. (2003). Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : binarupa aksara Depkes RI (2007). Riset kesehatan dasar indonesia, jakarta Hidayat, A. (2009). Metode penelitian keperawatan teknik analisa data. Jakarta: salemba medika Idai. (2004). Asfiksia neonatorum dalam standar pelayanan medis kesehatan anak.jakarta : badan penerbit idai. Nursalam. (2008). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: salemba medika Nursalam & Pariani, S (2003). Metodologi riset keperawatan. Jakarta : salemba medika Potter, P. A., & perry, a. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses dan praktek. Edisi iv. Jakarta : egc Rahman.N. (2008). Pengetahauan perawat tentang kegawatn nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yang mengalami kegawatan di ruang nicu, perinatologi dan anak, skripsi bandung. Sari, H. (2010).buku panduan resusitasi neonatus, jakarta : perinasia. Winkjosastro, S. (2005). Ilmu kebidanan edisi ketujuh. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Margarets. (2008). Hubungan antara faktor ibu dengan angka kejadian asfiksia neonatorum di rsud banjarnegara, skripsi banjarnegara.