BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan desain atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Transkripsi

1 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik yaitu penelitian survei yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Sedangkan desain atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian retrospektif yaitu pengumpulan data di mulai dari akibat kemudian ditelusuri penyebabnya. B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD Kota Semarang pada bulan Januari sampai Agustus C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007, p.60). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin letak sungsang di RSUD Kota Semarang yang tercatat di buku register 32

2 33 persalinan dan rekam medis pada bulan Januari sampai Juni 2011 dengan jumlah 71 ibu bersalin letak sungsang. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007, p.60). Sampel dalam penelitian ini adalah 71 ibu bersalin letak sungsang di RSUD Kota Semarang. 3. Teknik Sampling Teknik sampling suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penlitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007, p.72). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007, p.74). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui (Azwar, 2010, p.62).

3 34 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah cara persalinan letak sungsang. b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 2010, p.62). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian asfiksia neonatorum. 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2010, p.62). Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel 1. Cara persalinan letak sungsang 2. Asfiksia neonatorum Definisi Opersional Cara persalinan yang dipilih untuk melahirkan bayi letak sungsang, data diperoleh dari rekam medis RSUD Kota Semarang. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang diukur dengan skor apgar yang terdiri dari warna kulit, denyut jantung, reaksi terhadap rangsang, kontraksi otot, dan pernafasan. Data diperoleh dari rekam medis RSUD Kota Semarang. Alat ukur Lembar cheklist Lembar cheklist Skala ukur Nominal Ordinal Hasil ukur 1. Pervaginam 2. Perabdominam 1. Tidak asfiksia ( nilai apgar 10 ) 2. Asfiksia ringan ( nilai apgar 7-9 ) 3. Asfiksia sedang ( nilai apgar 4-6 ) 4. Asfiksia berat ( nilai apgar 0-3 )

4 35 E. Prosedur Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Mengurus surat perizinan untuk melakukan pengambilan data yang ditandatangani oleh Kepala Prodi D III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang. b. Memberi surat izin dari Kepala Prodi melakukand III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang ke pihak yang berwenang di RSUD Kota Semarang. c. Melakukan pengambilan data di RSUD Kota Semarang. 2. Pelaksanaan Penelitian a. Mengurus surat perizinan untuk melakukan pengambilan data yang diberikan untuk RSUD Kota Semarang. b. Mengurus surat perizinan untuk melakukan pengambilan data di RSUD Kota Semarang. c. Memberikan surat izin pengambilan data dari RSUD Kota Semarang ke ruang VK RSUD Kota Semarang. d. Melakukan pengambilan data di ruang VK dengan melihat buku laporan persalinan. 3. Pelaporan a. Mengumpulkan data yang sudah diperoleh dan diperiksa kembali kelengkapannya.

5 36 b. Data yang sudah diperiksa kemudian diolah dengan program komputer. c. Pada tahap terakhir dilakukan pembuatan laporan hasil penelitian. F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat data yang kita inginkan (Budiarto, 2001, p.10) Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu sumber data yang tidak diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar, 2010, p.62) Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku laporan persalinan di RSUD Kota Semarang dari bulan Januari-Juni Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2006, p.149) Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah lembar checklist. Cheklist adalah suatu daftar untuk men cek, yang diberi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check ( ) pada

6 37 daftar tersebut yang menunjukkan adanya gejala atau cirri dari sasaran pengamatan (Notoatmodjo, 2010, p.137). Cheklist yang digunakan peneliti terdiri dari nomor urut, nomor rekam medik, cara persalinan letak sungsang (pervaginam dan perabdominam) serta asfiksia neonatorum (tidak asfiksia, asfiksia ringan, asfiksia sedang, dan asfiksia berat). Dari cheklist tersebut peneliti dapat mengetahui hasil cheklist dengan cara menghitung frekuensi dari tiap variabel. G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pegolahan data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2007, p.74). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya : a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007, p.107).

7 38 b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2007, p.108). Dalam penelitian ini coding yang dilakukan terdiri dari : 1) Cara persalinan dikategorikan 1 untuk persalinan pervaginam dan kategori 2 untuk persalinan perabdominal. 2) Asfiksia neonatorum dikategorikan 4 untuk tidak asfiksia, kategori 3 untuk asfiksia ringan, kategori 2 untuk asfiksia sedang dan kategori 1 untuk asfiksia berat. c. Tabulasi Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan peelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010, p.176). d. Entri data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat table kontingesi (Hidayat, 2007, p.108). 2. Analisis data Data yang telah diolah baik pengolahan secara manual maupun menggunakan bantuan computer, tidak akan ada maknanya tanpa dianalisis. Menganalisis data tidak sekedar mendiskripsikan dan

8 39 menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir dari analisis data kita harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010, p.180). Langkah-langkah analisis data dalam penelitian adalah : 1) Analisis univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase tiap-tiap variabel (Notoatmodjo, 2010, p.182). Perhitungan rumus penentuan presentase : 100% keterangan : : hasil presentase F : frekuensi hasil pencapaian n : total seluruh observasi 2) Analisis bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk menghasilkan hubungan antara dua variabel yang bersangkutan (variabel independent dan variabel dependent) (Notoatmodjo, 2010, p.183). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji chi square. Peneliti menggunakkan uji chi square karena untuk mengadakan pendekatan (mengestimate) dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (f 0 ) dengan frekuensi yang

9 40 diharapkan (f e ) dari sampel apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak (Riyanto, 2010, p.75). Langkah-langkah dalam uji chi square yaitu : a) Formulasikan hipotesis (H 0 dan H a ) H 0 : Tidak ada hubungan cara persalinan letak sungsang dengan kejadian asfiksia neonatorum. H a : Ada hubungan cara persalinan letak sungsang dengan kejadian asfiksia neonatorum b) Masukkan frekuensi observasi (O) dalam tabel silang. c) Hitung frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus : Keterangan : f e Σfk Σfb ΣT : frekuensi yang diharapkan : jumlah frekuensi pada kolom : jumlah frekuensi pada baris : jumlah keseluruhan baris dan kolom d) Hitung nilai 2 sesuai aturan yang berlaku yaitu : (1) Bila tabelnya lebih dari 2x2, menggunakan uji kai kuadrat tanpa koreksi (uncorrected). (2) Bila tabelnya 2x2, gunakan kai kuadrat yate s correction. (3) Bila tabelnya 2x2, ada sel yang nilai fe-nya < 5 lebih dari 20%, gunakan fisher exact.

10 41 (4) Bandingkan nilai 2 dengan tabel kai kuadrat atau baca nilai p pada hasil uji. e) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji ini adalah : (1) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan atau ekspektasi kurang dari 1. (2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan atau nilai ekspetasi kurang dari 5 lebih dari 20% dari keseluruhan sel. Jika keterbatasan tersebut ternyata dijumpai pada saat uji kai kaudrat peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka memperbesar frekuensi harapan dari selsel tersebut (penggabungan ini dapat dilakukan oleh analisis tabel silang lebih dari 2x2, misal 3x2 atau 3x4). Penggabungan ini diharapkan datanya tidak kehilangan makna. f) Mencari nilai chi kuadrat hitung dengan rumus : = Keterangan : f 0 f e 2 = nilai chi square = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) g) Mencari nilai 2 tabel dengan rumus : dk = (k-1)(b-1) keterangan : k = banyaknya kolom

11 42 b = banyaknya baris dk = (4-1) (2-1) = (3) (1) = 3 h) Membandingkan 2 hitung dengan 2 tabel : Jika jika 2 hitung 2 hitung < 2 tabel maka H 0 ditolak artinya ada hubungan dan 2 tabel maka H 0 diterima artinya tidak ada hubungan. Untuk mengetahui hubungan cara persalinan letak sungsang dengan kejadian asfiksia neonatorum digunakan taraf signifikan yaitu α (0,05) : a) Apabila p 0,05 : H 0 ditolak, berarti ada hubungan cara persalinan letak sungsang dengan kejadian asfiksia neonatorum. b) Apabila p > 0,05 : H 0 diterima, berarti tidak ada hubungan cara persalinan letak sungsang dengan kejadian asfiksia neonatorum.