BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah, agar pendidikan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penulis akan mengemukakan metode penelitian induktif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1 Secara

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODE PENELITIAN. menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin diketahui. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan. penelitian, dalam penelitian ada dua variabel yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data yang kongkrit dalam penelitian di lapangan, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 1. penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang bertujuan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodelogi penelitian adalah berasal dari kata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian ini dapat. sebagai objek penelitian di samping khusus.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah guna mencari pemecahan terhadap suatu masalah. 50

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus mengalami perkembangan yang pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu upaya untuk membantu peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaannya. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia. DR. H. Nana Sudjana mengatakan: Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan kemampuan / potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. 1 Sebenarnya harapan yang paling utama dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah peserta didik dapat mencapai hasil yang memuaskan atau hasil yang baik. Namun banyak kita jumpai peserta didik yang mengalami kesulitan ataupun mempunyai hambatan dalam proses belajarnya. Pada umumnya kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang ditandai adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk 1 Nana Sudjana, Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 1998, hal 2.

2 mencegah timbulnya kesulitan atau hambatan dalam belajar tersebut peserta didik serta orang-orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan diharapkan dapat mengurangi timbulnya kesulitan tersebut. Dalam hal ini guru dengan sadar berusaha untuk mengatur lingkungan belajar agar anak didik tetap bersemangat dalam menerima pelajaran dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki guru, seperti mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha guru yang dilakukan dalam mengantisipasi munculnya kesulitan atau hambatan adalah dengan memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. James L. Mursell mengatakan: Macam metode apapun dapat digunakan, tetapi yang penting adalah bagaimana cara guru mengorganisir belajar anak. Tetapi metode apapun harus dipilih juga, sebab hal ini akan memberikan efisiensi mengajar, sedang usaha mengorganisir belajar anak berperan di dalam hal efektifitasnya, sehingga dapat benar-benar berkesan didalam jiwa anak. Keduanya saling melengkapi. 2 Seorang guru yang memperhatikan situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan peserta didik ialah mendorong atau menimbulkan variasi dalam mengajar. Yang mana salah satunya adalah dengan mengkombinasi atau memvariasi metode pengajaran sehingga dalam proses mengajar guru tidak terpaku dalam satu metode saja dan ini bertujuan agar peserta didik tidak merasa bosan dalam belajar. 2 Abu Ahmad, Pengantar Metodik Didaktik, C.V. Armico, Bandung. 1998, hal 131.

3 Dalam hal ini metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen-komponen yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Metode merupakan suatu alat untuk memotivasi dan sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pengajaran. Suprihadi Saputro dalam bukunya mengenai pengembangan proses belajar mengajar mengatakan: Metode adalah cara, yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar-mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. 3 Pernyataan diatas dapat dimengerti bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Syaiful Bahri Djamarah mengatakan: Seorang guru tidak akan dapat melaksanankan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikolog pendidikan. 4 Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan metode dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Oleh karena itu kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Dan akhirnya dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi serta dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan prestasi belajar peserta didik dalam kegiatan 3 Suprihadi Saputro, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran Umum, IKIP Malang, 1993, hal 143. 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar, Rieneka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 53

4 belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran. Berkaitan dengan kedudukan metode yang mana sebagai alat motivasi, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan,penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah studi akhir penelitian yang berjudul Pengaruh Variasi Metode Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Di SMP Al-Wachid Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan variasi metode dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Al-Wachid Surabaya? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di SMP Al-Wachid Surabaya? 3. Bagaimana pengaruh penggunaan variasi metode terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits di SMP Al-Wachid Surabaya? C. Tujuan Penelitian adalah: Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

5 1. Untuk mengetahui pelaksanaan variasi metode dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits. 3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan variasi metode dalam pengajaran Al-Qur an Hadits terhadap prestasi belajar siswa. D. Manfaat hasil penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi sebagai berikut kepada: a. Siswa Agar siswa memahami, menghayati dan mengamalkan pelajaran Al-Qur an Hadits. Dan siswa dapat termotivasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Guru Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan variasi metode pengajaran dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga akademik di sekolah. Dan dapat meningkatkan profesionalnya sebagai tenaga pengajar di sekolah c. Sekolah Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan peserta didik setelah diterapkannya metode yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar.

6 d. Penulis Bagi penulis yang mengadakan penelitian sejenis, hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan variasi metode pengajaran disekolah. e. Lembaga Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan khususnya di Fakultas Tarbiyah dan dapat digunakan sebagai referensi bagi yang ingin mengembangkan skripsi diatas. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang dapat diamati atau diobservasikan. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih mengarah dan terfokus pada permasalahan yang akan dibahas, sekaligus untuk menghindari terjadinya persepsi lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi istilah. Hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesamaan penafsiran dan terhindar dari kesalahan pengertian pada pokok pembahasan ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang arah penulisan skripsi ini ada baiknya penulis menjelaskan terlebih dahulu kata kunci yang terdapat dalam pembahasan ini : 1. Pengaruh Di dalam kamus bahasa indonesia, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang : besar sekali -- orang tua terhadap watak anaknya. 5 5 http://kamus bahasa indonesia.org/pengaruh

7 2. Variasi Metode Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mecapai tujuan, atau cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan variasi adalah macam-macam model atau, tidak terpaku dalam satu model saja. Sehingga variasi metode difahami sebagai cara-cara yang diterapkan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran dengan beberapa bentuk/ macam variasi yang berbeda dan tidak terpaku pada satu cara semata. Adapun variasi metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan. 3. Pengajaran Adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dan lingkungannya, termasuk guru, alat pengajaran, kurikulum dan instrument pendidikan lainnya. 4. Al-Qur an Hadits Merupakan unsur mata pelajaran pendidikan agama islam, yang menekankan pada pemahaman peserta didik terhadap Al-Qur an dan Hadits sebagai sumber ajaran islam dan mengamalkan isi pandangannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.

8 5. Prestasi Belajar Siswa Arti kata prestasi menurut Poerwodarminto dalam bukunya kamus umum bahasa indonesia adalah hasil yang dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam belajar, dalam kata lain prestasi belajar adalah hasil pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. 6 Prestasi belajar dapat dievaluasi melalui pengamatan, lisan maupun tulisan yang biasanya dievaluasi dalam bentuk raport. Dan raport inilah yang dijadikan rumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu. Sehingga penelitian yang berjudul Pengaruh Variasi Metode terhadap Prestasi Belajar Siswa mata pelajaran Al-Qur an Hadits di SMP Al- Wachid Surabaya dapat difahami sebagai penelitian yang mengkaji tentang daya yang ditimbulkan oleh model pengajaran bervariasi pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits terhadap hasil belajar siswa di SMP Al-Wachid Surabaya. F. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 7 Sedangkan menurut Arief Furchan, hipotesis adalah suatu pernyataan 6 http://kamus bahasa indonesia.org/prestasi%20belajar 7 Suharsimi Arikunto, Prossedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi V, Rieneka Cipta, Jakarta, 1993, hal.64

9 sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah atau alat untuk menerangkan suatu gejala. 8 Hipotesis mengemukakan pernyataannya tentang harapan peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel di dalam suatu persoalan. Hipotesis tersebut kemudian diuji di dalam penelitian. Oleh sebab itu dengan pengertian bahwa penyelidikan selanjutnya yang akan membenarkannya atau menolaknya. Keberhasilan yang diperoleh SMP Al-Wachid Surabaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen didalamnya, salah satunya sistem pengajaran yang mempunyai arti terhadap peningkatan prestasi siswa. Berangkat dari hal diatas maka rumusan hipotesis yang peneliti ajukan adalah Hipotesis kerja (Ha), yaitu: Ada Pengaruh variasi metode terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Al-Qur an Hadits. Dari hipotesis ini akan penulis buktikan kebenarannya melalui penelitian di SMP Al-Wachid Surabaya. G. Metode Penelitian a. Penentuan Obyek Penelitian Penentuan obyek penelitian merupakan tahap awal yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian. Dalam penentuan obyek ini peneliti gunakan dalam hal menentukan populasi dan sampel. 8 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam P)endidikan,Usaha Nasional, Surabaya, 1982, hal. 120

10 1) Populasi Menurut Amirman Yousda dan Zainal Arifin populasi atau universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi. 9 Sebagaimana dijelaskan oleh Drs. S. Margono menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhtumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam penelitian. 10 Dan yang terpenting dari semua aspek populasi yang menjadi obyek penelitian adalah bahwa dari populasi itulah dimungkinkan untuk dipilih sebagai sampel Dengan pengertian diatas, maka populasi yang menjadi obyek penelitian adalah siswa SMP Al-Wachid Surabaya yang berjumlah 655 siswa. Namun dengan berbagai pertimbangan maka peneliti mempersempit populasi untuk kelas 7A sampai 7E saja menjadi 219 siswa. 2). Sampel Menurut Amirman Yousda dan Zainal Arifin sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki. 11 Sampel hanyalah bagian dari populasi besar, yang bilamana sampel itu di pilih dengan tepat maka dapat 9 Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin, Penelitian Dan Statistik Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hal 134 10 Margono, Metode Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, Rieneka Cipta, Jakarta,1993, h.118 11 Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin,.. h. 134

11 dipergunakan untuk menerangkan atau melukiskan keadaan populasi yang besar tersebut dengan ketetapan yang tinggi tingkatannya. Selanjutnya mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidak ada suatu ketetapan yang mutlak. Seperti halnya yang dikatakan Prof. Dr. Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa: apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10%-25% atau lebih, tergantung setidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dan dana. 2. Sempit/luasnya wilayah penelitian dilihat dari setiap subyek karena hal ini tergantung banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. 12 Sesuai dengan pendapat diatas, maka peneliti telah membuat ketentuan sampel yang akan dijadikan obyek penelitian. Dalam hal ini populasi yang ada yaitu di SMP Al-Wachid Surabaya, namun dengan berbagai pertimbangan peneliti mempersempit populasi untuk kelas tujuh saja yang jumlahnya 219 siswa. Dengan alasan karena terbatasnya waktu. Karena populasi yang akan dijadikan sampel sangat besar atau lebih dari 100 orang maka dalam hal ini peneliti menggunakan metode cluster sampling (kelompok sampel), yakni dengan mengambil lebih dari 25% yang mana peneliti mengambil 60% dari jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel. Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel 12 Suharsimi Arikunto, hal. 112

12 berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perorangan. 13 Dengan demikian sampel yang diambil adalah 87 siswa dari kelas 7D dan 7E yang diambil berdasarkan 60% dari 219 siswa. b. Pengumpulan Data Sebagai upaya pengumpulan data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik atau metode pengumpulan data antara lain: 1. Observasi Menurut Sutrisno Hadi metode observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek. 14 Metode ini demaksudkan sebagai pengumpul data dengan mengadakan pengamatan secara sistematis terhadap obyek yang diteliti. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang berbagai kondisi obyektif obyek penelitian, seperti keadaan dan letak geografis, gedung, sarana dan prasarana dan sebagainya, simana hal ini berkaitan dengan hal-hal yang dapat menjadi pendukung atau penghambat terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan belajar siswa. 2. Interview Menurut Sutrisno Hadi metode interview adalah pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. 15 13 Ine Amirman Yousda dan Zainal Arifin,.., hal. 141 14 Sutrisni Hadi, Metode research Jilid II, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hal 136 15 Sutrisni Hadi, Metode research,. hal. 193

13 Metode ini penulis gunakan untuk mewawancarai kepala sekolah, kepala tata usaha untuk mengetahui sejarah berdirinya SMP Al-Wachid Surabaya, tokoh pendirinya dan mewawancarai guru-guru pengajar SMP Al-Wachid Surabaya, khususnya guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa. 3. Dokumentasi Dalam bukunya Suharsimi Arikunto menyatakan metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. 16 Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa. 4. Angket Menurut Suharsimi Arikunto angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Penggunaan metode angket dalam skripsi ini adalah untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa serta memudahkan penulis dalam mengidentifikasikan jawaban-jawaban yang ada. 16 Suharsimi Arikunto,. Hal. 206

14 c. Metode Analisa Data 1) Rumus Chi Kwadrat (X 2 ) Rumus: ( f f ) = 2 o e X. 17 f e 2 Dimana: X 2 : Chi kwadrat F o : Frekwensi yang diperoleh F h : Frekwensi yang diharapkan : Jumlah (sigma) 2) Rumus Koefisien Kontingensi (KK) KK = 2 X 2 X + N 18 Dimana : KK :Koefisien Kontingensi X 2 : Harga Chi Kwadrat yang diperoleh N : Jumlah Responden 3) Derajat Kebebasan (db) Db = (k-1)(b-1). 19 Dimana : k: Banyaknya kolom 1: banyaknya baris 17 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, CV. Rajawali, Jakarta. 1987, hal: 353 18 Anas Sudiyono (1987) hal. 360 19 J. Sotirus, Metodologi Penelitian Pendidikan, Tarsito, Bandung, 1990, hal: 51.

15 H. Sistematika Pembahasan Pembahasan skripsi ini disusun menjadi 5 (lima) bab, yaitu: BAB I Berisi pendahuluan, bab ini merupakan permulaan dari pembahasan skripsi ini, yang didalamnya mengulas tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian dan pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II Berisi tentang Kajian teori, bab ini meliputi tentang pengertian kesulitan belajar dan penyebabnya, penggunaan metode pengajaran dalam proses belajar mengajar al-qur an Hadits, pengertian metode, kedudukan metode dalam belajar mengajar, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengukuran prestasi belajar dan pengaruh penggunaan metode yang bervariasi dalam mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan belajar siswa. BAB III Berisi tentang metodologi penelitian, yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, variabel penelitian, tahapan penelitian dan hasil observasi / penelitian. BAB IV Berisi tentang paparan data dan temua penelitian, yang meliputi penyajian data dan analisis data.

16 BAB V Berisi penutup, yang meliputi kesimpulan dan saran. Bagian ini merupakan pembahasan yang terakhir dari skripsi ini, oleh karena itu penulis memberikan kesimpulan dan saran-saran yang konstruktif bagi perkembangan dan perbaikan nanti.