ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Fraser, 2009 h. 635). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Marniati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh E-mail: marniati_skm@yahoo.co.id Abstrak Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap perubahan lingkungan yang membawa perasaan yang tidak senang atau tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok biososialnya. Data Puskesmas Meureubo 2015 jumlah ibu hamil 710 orang dengan jumlah ibu kehamilan pertama dari Juni sampai November 2015 sebanyak 125 ibu. Penelitian bersifat survey analitik dengan desain cross-sectional, penelitian untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu kehamilan pertama. Total populasi 125 ibu pada kehamilan pertama dengan jumlah sampel 56, analisis data menggunakan univariat dan bivariat (Chi Kuadrat). Terdapat hubungan pengetahuan dan sikap (P. Value<α) dengan tingkat kecemasan pada ibu kehamilan pertama. Sikap memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat kecemasan pada ibu kehamilan pertama dalam menghadapi persalinan. Kepada instansi terkait diharapkan dapat memberikan informasi terhadap ibu dengan kehamilan pertama, sehingga ibu dapat menjalani proses persalinan dengan baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Kecemasan, Kehamilan Pertama 1. PENDAHULUAN Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di Dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini bias mempengaruhi morbiditas dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Kehamilan pertama merupakan kehamilan yang pertama kalinya dirasakan oleh seorang ibu mulai dari ovulasi sampai partus (280 hari/40 minggu) [1] [2]. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari 4 bulan sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan. 2,3 Penjelasan pada ibu kehamilan pertama, mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu karena masih banyak ibu Kehamilan pertama belum mengetahui tentang perubahan pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari bidan sangatlah penting untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada tubuh ibu yang sedang hamil dan juga memberikan pelayanan kesehatan Biopsikologis, sosial dan spiritual pada ibu hamil [3] [4] [5]. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks pada wanita hamil memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Pada trimester pertama sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai resiko tinggi untuk terjadi gangguan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Salah satu gangguan psikologis adalah reaksi 107

cemas yang ditandai dengan munculnya rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali terhadap hal- hal yang masih tergolong wajar [4] [5]. Kebijakan Departemen Kesehatan tahun 2002 dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis yang disebut dengan Empat Pilar Motherhood yaitu KB, ANC, persalinan bersih dan aman, pelayanan pelayanan obstetri, dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini dan ditangani secara benar [5] [6]. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap perubahan lingkungan yang membawa perasaan yang tidak senang atau tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok biososialnya [7] [8]. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya suatu perilaku seseorang. Pengetahuan ibu tentang kehamilan akan mendasari kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester pertama. Kecemasan pada ibu Kehamilan pertama didasarikan pada ketidaktahuan dalam mengatasi kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester pertama. Paritas, usia, kunjungan ANC serta tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan KehamilanPertamadalam menghadapi kecemasan pada kehamilan trimester pertama [8[ [9]. Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu hamil sebab keluarga menjadi bagian integral atau tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Ibu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh pelayanan kebidanan [9]. Data kematian ibu di Provinsi Aceh jumlah yang dilaporkan adalah 163 orang dari perhitungan AKI tahun 2011 sebesar 158/100.000 LH. Sementara AKI di Aceh, bila dibandingkan pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 193/100000 LH menjadi 158/100.000 LH di tahun 2011 [9] [10]. Fenomena psikologis yang menyertai persalinan bermacam-macam, setiap wanita memiliki disposisi kepribadian yang definitif dan mewarnai proses kelahiran bayinya. Wanita yang bersikap pasif secara total sejak semula sudah mempunyai anggapan bahwa mereka tidak perlu takut dan cemas, sebab mereka tidak akan banyak menderita sesuai dengan nasihat atau sugesti pada bidan dan dokter. Namun setelah merasakan sendiri kesakitan yang bertubi-tubi dan semakin hebat mereka menjadi sangat marah dan tidak sabar. Sebaliknya, tipe yang aktif menjadi semakin gelisah dan meningkatkan berbagai aktifitas sehari-hari [9] [10]. Tahun 2012-2013 di Kabupaten Aceh Barat cakupan K1 sebesar 87,42% dari jumlah ibu hamil sebesar 22,403 dan cakupan K4 sebesar 12,53% dengan target cakupan adalah 95% [10]. Berdasarkan data awal dari Puskesmas Meureubo Tahun 2015 Jumlah ibu hamil sebanyak 710 orang dan Jumlah ibu Kehamilan pertama dari bulan Juni sampai dengan November 2015 sebanyak 125 [10] [11]. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu Kehamilan pertama mengatakan cemas dengan kehamilan yang dialami. Kecemasan itu meliputi kecemasan terhadap keadaan diri sendiri dan keadaan janinnya. 108

2. METODE Penelitian ini bersifat survey analitik dengan desain cross-sectional Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat, waktu penelitian ini dilakukan Januari 2016. Populasi adalah ibu Kehamilan pertama sebanyak 125 orang, dengan Sampel sebanyak 56 orang ibu Kehamilan pertama. 3. HASIL Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat tersaji dalam tabel 1 berikut:. Tabel 1. Tingkat Kecemasan, Sikap dan Pengetahuan ibu Kriteria Jumlah % Kecemasan Ibu Ringan 36 64,3 Berat 20 35,7 Sikap Ibu Positif 40 71,4,3 Negatif 16 28,6 Pengetahuan Ibu Baik 42 75 Kurang Baik 14 25 Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa kecemasan ibu pada tingkat ringan (64,3%), sedangkan kecemasan ibu pada tingkat berat (35,7%). Tabel 1 juga dapat dilihat bahwa sikap ibu yang positif (71,43%), sedangkan ibu dengan sikap yang negatif (28,6%. Pada Pengetahuan ibu yang baik (75%), sedangkan yang berpengetahuan krang baik (25%) Tabel 4. Hubungan sikap dan pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Kehamilan Pertama Tingkat Kecemasan Variabel Ringan Berat Total P. Value OR N % n % n % Sikap Positif 30 75 10 25 40 100 0,019 5,0 Negatif 6 37,5 10 62,5 16 100 Pengetahuan Baik 31 73,8 11 26,2 42 100 0.024 5,07 Tidak Baik 5 35,7 9 64,3 14 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tingkat kecemasan pada ibu kehamilan pertama, dengan nilai (pvalue = 0,019), dan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu Kehamilan pertama dalam menghadapi persalinan, dengannilai (p- value = 0.024). 4. PEMBAHASAN Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap perubahan lingkungan yang membawa perasaan yang tidak senang atau tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa 109

aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok biososialnya [12] [13]. Kehamilan pertama merupakan kehamilan yang pertamakalinya dirasakan oleh seorang ibu mulai dari ovulasi sampai partus (280 hari/40 minggu) [14] [15]. Ibu kehamilan pertama yang memiliki sikap positif dan mengalami kecemasan ringan karena ibu selalu memeriksakan kehamilan secara teraut dan makan makanan yang bergizi sehingga ibu merasa kehamilannya akan terhindar dari komplikasi [16] [17]. Sedangkan ibu kehamilan pertama yang memiliki sikap positif dan mengalami kecemasan berat karena sebenarnya walaupun ibu selalu memeriksakan kehamilan secara teratur dan makan makanan bergizi, akan tetapi ibu tetap merasa khawatir karena pernah melihat keluarga atau temannya yang mengalami masalah pada saat kehamilan atau melahirkan [18] [19]. Selanjutnya ibu kehamilan pertama yang memiliki sikap negatif dan mengalami kecemasan ringan karena ibu jarang memeriksakan kehamilan dan ibu juga tidak suka makan buah-buahan serta minum susu kehamilan, akan tetapiibu tidak merasa apapun sehingga ibu menghadapinya dengan santai [19] [20]. Sedangkan ibu kehamilan pertama yang memiliki sikap negatif dan mengalami kecemasan berat karena ibu jarang memeriksakan kehamilan dan ibu juga tidak suka makan buah-buahan serta minum susu kehamilan, sehingga ibu sering mual dan mulai mengalami kecemasan yang berlebihan [20] [21]. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian antara reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap derajat sosial. Dengan demikiam hal ini sikap yang positif dapat memberikan hasil yang positif juga [22] [23]. Sikap dapat berubah-rubah, dalam situasi yang memenuhi syarat sehingga dapat dipelajari, sebagaimana telah diketahui bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang perkembangan selama hidupnya. Pada manusia sebagai makhluk sosial, pembentukan sikap tidak terlepas dari pengaruh interaksi manusia satu dengan yang lain (eksternal). Disamping itu manusia juga sebagai makhluk individual sehingga apa yang datang dari dalam dirinya (internal) juga mempengaruhi pembentukan sikap [24] [25]. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu prilaku. Pengalaman yang kurang baik dapat menimbulkan sikap seseorang menjauhi objek, demikian pula sebaliknya. Jadi sikap menentukan tingkat kecemasan yang dialami oleh para ibu kehamilan pertama yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Ibu kehamilanpertama yang memiliki pengetahuan baik dan mengalami kecemasan ringan karena ibu mengetahui bahwa kehamilan itu adalah sebuah anugerah dan ibu tahu bahwa jika ibu melakukan pemeriksaan secara teratur selama kehamilan maka kehamilan ibu akan selalu sehat dan terhindar dari komplikasi. Sedangkan ibu kehamilan pertama yang memiliki pengetahuan baik dan mengalami kecemasan berat karena sebenarnya ibu mengetahui bahwa dengan melakukan pemeriksaan rutin maka akan baik bagi kehamilan ibu, akan tetapi ibu tetap merasa khawatir karena pernah melihat keluarga atau temannya yang mengalami masalah pada saat kehamilan atau melahirkan [26]. Selanjutnya ibu kehamilan pertama yang memiliki pengetahuan kurang baik dan mengalami kecemasan ringan karena walaupun ibu tidak mengetahui 110

bahwa memeriksa kehamilan sangat di perlukan akan tetapi ibu tetap melakukannya dan tidak membawa pikiran apapun yang terajdi dan yang dilihat selama kehamilan. Sedangkan ibu kehamilan pertama yang memiliki pengetahuan kurang baik dan mengalami kecemasan berat karena ibu merasa sangat khawatir selama kehamilan dan ibu tidak mengetahui apapun tentang kehamilan dikarenakan beberapa ibu kehamilan pertama tidak memiliki orang tua lagi, sedangkan beberapa diantaranya berada jauh dari orang tuanya [26]. Pengetahuan mempunyai peranan penting akan terjadinya tingkat kecemasan, dalam hal ini pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindak yang lantas melekat dibenak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal [26]. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu hal. Hasil tahu ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, bisa juga dari perasaan, akal fikiran dan institusinya [26] [27]. Hubungan Pengetahuan Kehamilan pertama Tentang Kehamilan dengan Kecemasan dalam Menghadapi Kehamilan Trimester 1 terdapat hubungan pengetahuan kehamilan pertama tentang kehamilan dengan kecemasan dalam menghadapi kehamilan trimester 1 [27] [28]. 5. SIMPULAN Terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada ibu kehamilan pertama dalam menghadapi persalinan. DAFTAR PUSTAKA [1]. Saifudin, Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Yayasan Bina Pustaka. 2009. Jakarta. [2]. Syafrudin dan Hamidah. Kebidanan Komunitas, EGC, 2009. Jakarta. [3]. Sarwono, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2007 Jakarta. [4]. Saifudin, Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, 2009. Jakarta. [5]. Depkes. Materi Ajar Upaya Penurunan Kematian Ibu Dan Bayi Baru Lahir, Kerjasama Depkes. 2005. FKMUI [6]. Notoatmojo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Edisi 4, 2006 Jakarta. [7]. Sunarsih. Asuhan kehamilan untuk kebidanan, Salemba Medika. 2010. Jakarta. [8]. Dinas Kesehatan Provinsi, 2011 Profil Kesehatan Aceh, Banda Aceh. [9]. Daradjat, Kesehatan Mental, Cetakan Kelima. Gunung Agung: 2001. Jakarta. [10]. Dinkes Aceh Barat, 2013 Profil Dinkes Aceh Barat. [11]. Puskesmas Meureubo, 2015 Profil Puskesmas Meurebo. [12]. Notoatmojo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Edisi 4, 2007. Jakarta. [13]. Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta. 2003. Jakarta. [14]. Ulfah. Kecemasan Kehamilan pertama Menghadapi Proses Persalinan. 2009. Jakarta : PT kompas Media Nusantara. [15]. Wawan dan Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Mutia Medika, 2010. Yogyakarta. [16]. Kusumawati. Hubungan Pengetahuan Kehamilan pertama Tentang Kehamilan Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kehamilan Trimester 1 Di Bps Fathonah Wn 2010, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 111

[17]. Abdullah. Factors Related To The Incidence Of Hypertension On Elderly Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, 2005 Jakarta. [18]. Asrinah. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan, Graha Ilmu. 2010. Yogyakarta. [19]. Budiarto. Metodologi Penelitian Kedokteran, EGC. 2004. Jakarta. [20]. Bustaman. Integrasi Psikologi dengan Islam: menuju Psikologi Islami, Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Daradjat Kesehatan Mental, Cetakan Kelima. Gunung Agung: 2001. Jakarta. [21]. Depkes, 2005 Materi Ajar Upaya Penurunan Kematian Ibu Dan Bayi Baru Lahir, Kerjasama Depkes-FKMU. [22]. Depkes, 2008 Standar Pelayanan Kebidanan, Depkes: Jakarta. [23]. Dinas Kesehatan Provinsi, 2011 Profil Kesehatan Aceh, Banda Aceh. [24]. Dinkes Aceh Barat, 2013 Profil Dinkes Aceh Barat. [25]. Kusumawati/ Hubungan Pengetahuan Kehamilan pertama Tentang Kehamilan Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kehamilan Trimester 1 Di Bps Fathonah Wn. 2010, Universitas Sebelas Maret Surakarta. [26]. Fauziah. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UI Press: 2005. Jakarta. [27]. Hawari. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi, FK UI: 2001Jakarta. [28]. Musbikin. Persiapan Menghadapi Persalinan Dari Perencanaan Kehamilan Sampai Mendidik Anak, Mitra Pustaka, 2006. Yogyakarta 112