TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI SERANGAN STROKE DI RUANG STROKE RUMAH SAKIT FAISAL MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. Status sehat sakit para anggota keluarga dan keluarga saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambung ringan. bervariasi setiap individu (Kaplan dan Sadock, 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) adalah salah satu gangguan

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pada orang dewasa (Hudak & Gallo, 2010). Hampir sekitar tiga perempat stroke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA KELAS VII DAN VIII YANG MENGALAMI PUBERTAS DI SMP BUDI LUHUR CIMAHI. Lela Juariah

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk. negara-negara dunia diprediksikan akan mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi.

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Stroke juga didefinisikan sebagai kelainan fungsi otak yang timbul mendadak,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia yaitu sebesar 8%.

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

Transkripsi:

892 TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI SERANGAN STROKE DI RUANG STROKE RUMAH SAKIT FAISAL MAKASSAR * Yourisna Pasambo * Dosen Tetap Akademi Keperawatan Sandi Karsa Makassar ABSTRAK Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit pembuluh darah akibat tersumbatnya peredaran darah pada otak dengan gejala spontan. serangan stroke dapat terjadi secara mendadak yang kadang kala dapat menyebabkan kematian. Salah satu dampak serangan stroke bagi keluarga adalah dapat menimbulkan kecemasan, respon yang ditimbulkan dan mekanisme koping yang dimiliki relatif berbeda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kecemasan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami serangan stroke. Penelitian ini dilakukan ruang stroke Rumah Sakit Faisal Makassar dari tanggal 26 juni sampai dengan 3 juli 2015 dengan jumlah populasi 24 responden dan saat penelitian jumlah sampel sebanyak 18 orang. Metode penelitian adalah deskriptif dengan tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik aksidental sampling, pengambilan data dengan menggunakan quisioner tertutup dan dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian dari keluarga yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 83,3 % dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami serangan stroke, sedangkan sangat sedikit keluarga yang mengalami kecemasan berat sebanyak 5,6 %. Berdasarkan hasil penelitian maka untuk peningkatan pengetahuan keluarga dalam menghadapi kecemasan perlu diadakan penyuluhan tentang kecemasan dan stroke. Kata Kunci : Kecemasan Keluarga, Stroke.

893 Pendahuluan A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi, yang dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular dan masalah kesehatan dengan ruang lingkup yang sangat luas. Keadaan ini terjadi karena pergeseran pola penyakit yang terjadi pada masyarakat sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan sosial ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan kesehatan masayarakat. Pergeseran dari penyakit menular ke arah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, penyakit gangguan stroke. Stroke merupakan salah satu penyakit degeneratif yaitu proses penyakit yang berkaitan dengan proses penuaan yang merupakan satu penyakit pembuluh darah. Stroke timbul akibat tersumbatnya peredaran darah pada otak dengan gejala spontan (http: // www.e- Psikologi. Com). Di Negara Amerika Serikat memperlihatkan bahwa stroke terjadi pada 400 ribu penduduk per tahun, sedangkan jumlah total penderita serangan otak ini lebih kurang 1,7 juta orang. Di Indonesia kasus stroke semakin meningkat jumlahnya sekitar 450 sampai dengan 550 kasus per tahun. Hal ini berkaitan dengan pertambahan usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup di kota besar (Nurhasanah, 2012). Stroke merupakan serangan yang dapat dialami oleh semua orang, namun sebagian besar di antaranya tidak memahami dengan pasti tentang stroke. Kita mengenal bahwa serangan stroke itu timbul akibat tersumbatnya peredaran darah pada otak dengan gejala spontan. Stroke merupakan ancaman sumber cacat setelah usia 45 tahun keatas, sebagai akibatnya banyak penderita yang menjadi lumpuh dan tidak mampu beraktivitas secara mandiri, serangan stroke ini menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain gangguan gerak, rasa pada anggota tubuh seperti: kesemutan, dan penurunan kesadaran (http: // www. Psikologi. Com). Sedangkan menurut Nurhasanah (2012) serangan stroke dapat terjadi secara mendadak yang kadang kala dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan data yang di peroleh dari rekam medik didapatkan angka kejadian pasien yang masuk ke Rumah Sakit Faisal Makassar tahun 2012 sebanyak 73 orang, tahun 2013 meningkat menjadi 84 orang dan tahun 2014 (bulan Januari sampai bulan Desember sebanyak 48 orang). Berdasarkan wawancara dengan 7 keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Faisal Makassar didapatkan keterangan bahwa saat terjadi serangan stroke oleh anggota keluarganya maka keluarga langsung membawa ke Rumah Sakit meskipun dalam keadaan bingung, sedangkan pendapat keluarga pasien lainnya bahwa saat mengalami serangan stroke, keluarga tidak bisa melakukan apa-apa, karena cemas melihat kondisi dan keadaan anggota keluarganya dalam keadaan tidak bisa bergerak dan mulut dengan posisi tidak sama. Selama pengalaman peneliti praktek diruang Stroke masih terjadinya kecemasan pada keluarga tentang serangan stroke seperti contoh masih adanya keluarga yang bertanya dan khawatir terhadap dampak yang terjadi akibat serangan stroke. Melihat permasalahan yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana gambaran tingkat kecemasan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami serangan stroke di Rumah Sakit Faisal Makassar.

894 Tinjauan Teoritis A. Konsep Teori Stroke 1. Pengertian Menurut Hudak dan Gallo (2011), stroke merupakan salah satu manifestasi neurologi yang umum yang timbul secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplai darah ke otak. Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan a!iran darah ke dalam otak, yang dapat timbul secara mendadak (dalam waktu hanya beberapa detik) atau secara cepat (dalam tempo beberapa jam), dengan gangguan gejala atau isyarat yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami gangguan pasokan darah (Bludruk, 2011). 2. Klasifikasi Stroke Menurut Tabrani (2012) Stroke dapat diklasifikasikan menurut proses dan gejala klinik yaitu: a. Stroke hemoragik Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga perdarahan sub arahnoid yang disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktivitas namun dapat juga pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol. b. Stroke Non Hemoragik Dapat berupa iskemia, emboli, spasme atau trombus pembuluh darah otak umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama, baru bangun tidur. Tidak terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema karena hipoksia jaringan otak.. Selain klasifikasi di atas khusus untuk stroke non hemoragik dapat dibedakan menurut perjalanan penyakitnya yaitu : B. Konsep Keluarga Keluarga adalah dua idividu atau lebih yang tergabung karena, hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masingmasing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan ( Effendy, 2011). Menurut Marilyn M. Friedman (2011) keluarga adalah terdiri dari orang-orang yang di satukan oleh ikatan perkawinan dan hubungan darah. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 18 keluarga yang pernah menghadapi serangan stroke diruang Stroke Rumah Sakit Faisal Makassar, diperoleh bahwa keluarga yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 1 orang atau (5,6 %), kecemasan sedang berjumlah 15 orang (83,3% ), Kecemasan berat berjumlah 2 orang atau (11,1% ) dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan panik. Tingkat kecemasan yang dialami keluarga dengan kecemasan sedang dikarenakan pengalaman keluarga yang telah memahami akan penanganan stroke dirumah saat serangan terjadi pada anggota keluarganya namun dalam penelitian ini terdapat tingkat kecemasan yang berbeda dalam satu keluarga dengan kelurga lainnya, hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, persepsi, pengalaman keluarga terhadap penyakit stroke. Hal ini sesuai dengan pendapat Peplau dalam Depkes RI tahun 2012 bahwa kecemasan terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat dan kecemasan panik. Dalam hal ini kecemasan sedang meliputi tanda-tanda: Penerimaan terhadap rangsangan dari luar menurun dan individu sangat memperhatikan hal-hal yang menjadi pusat perhatiannya, belajar dengan pengarahan orang lain, lapangan persepsi menyempit, tidak dapat mempersepsikan semua lingkungan, fokus pada lingkungan kurang, pada diri sendiri lebih dan lebih mampu memusatkan pada faktor atau peristiwa penting baginya. Pada saat anggota keluarga terserang stroke tentu saja ke1uarga mengalami kecemasan. Kita memandang bahwa keluarga adalah manusia yang unik, bio, psiko, sosial dan spiritual. Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian dari keluarga mengalami kecemasan sedang dengan jumlah 15 atau (83,3 %). Kemungkinan ini

895 dikarenakan faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan yang dialami oleh keluarga saat menghadapi serangan stroke, menurut Freud dalam DepKes (2011), kecemasan timbul secara otomatis apabila kita menerima stimulus yang berlebihan dan melampaui kemampuan untuk menanganinya, sedangkan menurut Sullivan dalam DepKes (2011) kecemasan timbul akibat ketakutan dan ketidakmampuan untuk berhubungan secara interpersonal. Hubungannya dalam penelitian ini adalah saat serangan stroke terjadi dan keluarga belum mengetahui tentang penyakit stroke yang dialami oleh anggota keluarganya, sehingga saat penderita mengalami kesulitan bicara dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya,maka keluarga tidak mampu berkosentarsi terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran ke dalam otak, yang dapat timbul secara mendadak (dalam waktu hanya beberapa detik) atau secara cepat (dalam tempo beberapa jam), dengan gangguan gejala atau isyarat yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami gangguan pasokan darah (Bludruk, 2012). Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak dapat menyimpan yang disuplai dalam keadaan fisiologis jumlah darah yang mengalir ke otak adalah 50-60 ml/100gr otak per menit. Bila aliran darah berkurang 25-30 ml/100 gram otak per menit, maka akan terjadi iscemia otak yang membahayakan bagi fungsi neuro tanpa menyebabkan perubahan yang menetap. Jika aliran darah hanya 16 ml/100 gr otak permenit, maka akan terjadi infark otak dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang bersifat irreversible. Jenis kerusakan lokal yang permanen tergantung pada daerah yang dipengaruhi oleh aliran darah yang mengalirkan, dimana aliran yang biasanya terkena adalah bagian pertengahan arteri otak dan dapat juga pada bagian arteri karotis. Keadaan yang permanen mungkin disebabkan terputusnya perdarahan darah otak (Siaharta, 2011). Setiap orang yang mengalami kecemasan seringkali disertai dengan perubahan fisiologis dan perilaku yang biasanya ditandai dengan kegelisahan, sulit berkosentrasi, ketegangan otot dan gangguan tidur (www.medicastore.co.id.2011). Menurut Kaplan and Sadock, (2012) bahwa kecemasan adalah perasaan yang ditandai dengan rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan dan samar-samar, sering sekali disertai dengan gejala otonomik, seperti nyeri kepala berkeringat, kekakuan pada dada, jantung berdebar-debar dan gangguan lambung ringan. Untuk mengurangi kecemasan pada keluarga hendaknya perawat lebih meningkatkan pelayanan maupun penyuluhan tentang materi kecemasan dan stroke. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap 18 keluarga yang pernah terserang stroke diruang stroke Rumah Sakit Faisal Makassar, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian dari keluarga mengalami kecemasan ringan berjumlah 1 orang atau (5,6 %), kecemasan sedang berjumlah 15 orang (83,3%), kecemasan berat berjumlah 2 orang atau (11,1% ) dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan panik.

896 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Bludruk, 2012. Serangan Stroke. Cv Aneka, Solo. Effendy, N, 2011 Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi Kedua, EGC, Jakarta.. Freud Dalam Depkes RI, 2011 Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keparawatan Jiwa Tingkat Dasar dan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Rumah Sakit Jiwa Pusat, Bogor. Friedman, M.M,2012. Keperawatan Keluarga. Edisi Ketiga, EGC, Jakarta. Hudak & Gallo, 2012. Perawatan Kritis. EGC, Jakarta. Linda De Clerq, 2012. Tingkah Laku Abnormal.. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Notoatmodjo, S, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Nurhasanah, 2012. Kiat Melawan Penyakit. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Peplau Dalam Depkes RI, 2011 Kumpulam Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa Tingkat Dasar dan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Rumah Sakit Jiwa Pusat, Bogor. RI, Depkes, 2011 Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa Tingkat Dasar dan Stalldar Asuhan Keperawatan Jiwa. Rumah Sakit Jiwa Pusat, Bogor. RI, Depkes, 2011 Keperawatan Jiwa, Cetakan I, Jakarta. Sadock dan Kaplan. 2012 Sinopsis Psikiatri. Edisi Ketujuh, Binarupa Aksara, Jakarta. Siaharta, 2011. Neorologi Klinis dalam Praktek Umum. Priguna, Jakarta. Sugiono, 2012. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.