BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pendidikan-menurut-ahli Rini Nurmayanti, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Rahmat Pamuji *) ABSTRAK

2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

PENGEMBANGAN AKTIVITAS RITMIK DENGAN MODEL SENAM KREASI UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA SEKOLAH DASAR Gilang Nuari Panggraita

PENGARUH INTENSITAS LATIHAN SENAM AEROBIK HIGH IMPACT

dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nuraeni Septiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrianisa Setianing Widi, 2014

1. PENDAHULUAN. kegiatan untuk memperkuat motif. Menurut Slamento (2003:180) menyatakan

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141

SISTEM SENAM INDONESIA KETENTUAN KLASIFIKASI DAN MEKANISMENYA PADA SELURUH TINGKAT KEPENGURUSAN ===================================================

BAB IV OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

BAB I PENDAHULUAN. (

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat diperlukan, agar segala aktifitas sehari-hari dapat berjalan. dan efisien, tidak mudah terserang penyakit.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENATARAN INSTRUKTUR SENAM AYO BANGKIT PADA PENGURUS CABANG PERSANI (GURU PENJAS) DI JAWA BARAT.

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup

KONSEP OLAHRAGA DALAM KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

Journal of Sport Sciences and Fitness

II. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENATARAN WASIT SPORT AEROBIC PADA PEKAN OLAHRAGA DAERAH IX - INDRAMAYU. Oleh:

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peradaban manusia semakin pesat, pola kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dan

PROFIL KOMPETENSI INSTRUKTUR AEROBIK (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU PENDIDIKAN JASMANI DI KOTA BANDUNG)

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

I.PENDAHULUAN. perkembangan fisik harus merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN OLAHRAGA KESEHATAN BAGI PENINGKATAN DERAJAT SEHAT DI KABUPATEN BANDUNG. Oleh:

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

Peta Konsep GERAK RITMIK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Defri Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun

2015 DERAJAT KEBUGARAN JASMANI ANGGOTA KOMUNITAS PELESTARI PERMAINAN TRADISIONAL HONG KOTA BANDUNG

USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA.

MINAT MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH SEBAGAI INSTRUKTUR SENAM KEBUGARAN JASMANI

KESEHATAN OLAHRAGA IKF 213

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga

BAB I PENDAHULUAN. aspek kepribadian dan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan rnerupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam. dan martabat mereka sendiri. Pendidikan rnempunyai maksud untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya melakukan olahraga. Ini terbukti dari banyaknya anggota masyarakat yang melakukan olahraga pada hari-hari libur di lapangan-lapangan serta di tempattempat tertentu yang memungkinkan. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dengan berolahraga maka tubuh akan menjadi lebih sehat dan bugar. Salah satu cabang olahraga yang populer dan digemari oleh masyarakat yaitu olahraga senam. Terbukti dengan menjamurnya sanggar-sanggar senam dan fitness center yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Olahraga senam juga dapat menjadi sebuah media untuk pendidikan dan rekreasi serta untuk peningkatkan kebugaran. Olahraga senam ini menuntut individu untuk tidak hanya sekedar mengandalkan segi fisik dan kekuatan semata, tetapi juga di tuntut untuk dapat menggunakan kemampuan dalam mengembangkan koordinasi geraknya. Dan perlu diperhatikan olahraga ini memerlukan keahlian dan daya ingat dari tiap individu yang melakukannya, sehingga gerakan-gerakan dalam senam dapat dilakukan dengan benar. Semua jenis senam memberikan input yang baik bagi individu yang melakukannya dan berpengaruh terhadap kebugaran jasmani bila dilakukan secara teratur. Sampai saat ini belum ada definisi senam yang tepat, artinya yang dapat mencakup semua jenis senam, karena sekarang 1

2 begitu banyak macamnya dan tujuannya pun berbeda-beda seperti SKJ, Senam Artistik, Senam Ritmik, dan sebagainya. Senam menurut FIG (Federation Internationale de Gymnatique) dalam Atmaja (2008:5) senam dibagi menjadi enam kelompok, yaitu: 1. Senam Artisrik (Artistic Gymnastics). 2. Senam Ritmik Sportif (Rhymic Sportive gymnastics). 3. Senam Umum (General gymnastics). 4. Senam aerobik Gymnastik (aerobic Gymnastics). 5. Senam akrobatik (Acrobatic Gymnastics). 6. Senam trampolin (Trampolinning). Dari uraian-uraian di atas penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai senam umum yaitu, segala jenis senam selain kelima macam senam yang dikelompokkan oleh FIG. diantaranya: Yang termasuk ke dalam senam umum menurut Mahendra (2006:16) 1. Senam Aerobik. 2. Senam Kesegaran Jasmani. - SKJ 2008 - Senam Indonesia Jaya - Senam Santri 2005 - Senam Santri 2010 - Senam Pagi Indonesia (SPI) - Dan lain sebagainya Senam Aerobik adalah olahraga kesehatan bertingkat sasaran III (Sasaran utamanya, yaitu memelihara dan/ atau meningkatkan kapasitas Aerobik) yang wujudnya adalah gerakan-gerakan senam (Giriwijoyo, 2010:53). Senam aerobik selain untuk rekreasi atau sekedar mengeluarkan keringat tetapi juga bermanfaat terhadap peningkatan kebugaran jasamni. Senam Kebugaran Jasmani

3 termasuk juga SKJ 2008 adalah senam yang dilakukan dengan menggunakan iringan musik, dan gerakan-gerakannya berupa dasar-dasar gerak aerobik dengan tidak mengabaikan kaidah-kaidah senam itu sendiri, yang gunanya untuk mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan kebugaran jasmani dan SKJ 2008 ini diciptakan oleh KEMENEGPORA. Perbedaan antara senam aerobik dan SKJ 2008 terletak pada gerakannya yaitu jika dalam aerobik gerakannya lebih bebas dilakukan tanpa harus terpaku kepada satu gerakan, sedangkan SKJ 2008 gerakannya lebih baku karena sudah ada ketentuan dan aturan-aturan dari pencipta atau pembuat. Dalam hal musik senam aerobik bervariatif dan bisa membangkitkan semangat siswi untuk melakukannya dan kemungkinan besar tidak menimbulkan kejenuhan sedangkan SKJ 2008 dalam hal musik tidak bervariatif, musiknya baku dan sudah ditentukan oleh penciptanya atau pembuatnya dan kemungkinan besar akan cepat menimbulkan kejenuhan pada siswi. Namun kedua model latihan senam ini tujuannya sama yaitu untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Senam aerobik dan SKJ 2008 termasuk olahraga kesehatan. Pengertian olahraga kesehatan menurut Giriwijoyo, (2007:26) sebagai berikut: Olahraga Kesehatan adalah olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat kesehatan dinamis. Olahraga kesehatan memiliki tujuan untuk meningkatkan status kesehatan/ atau meningkatkan derajat sehat dinamis. Sehat dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri, khususnya melalui kegiatan olahraga. Siapa saja, dan kalangan apa saja bisa melakukannya, baik anak kecil,

4 dewasa, muda maupun tua dan olahraga kesehatan juga dapat kita lakukan sendiri, dimana pun termasuk di rumah, tanpa kita sadari dengan kita berjalan, melakukan aktifitas sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah kita sudah melakukan olahraga. Adapun ciri-ciri olahraga kesehatan. Menurut Giriwijoyo (2010:43) ciri umum Olahraga Kesehatan yaitu: Mudah : gerakannya mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dalam jumlah banyak (bersifat massal), yang dapat memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketirampilan gerak dasar, yaitu gerak yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan hidup sehari-hari. Murah : peralatannya sangat minim atau bahkan tanpa peralatan sama sekali. Meriah : mampu membangkitkan kegembiraan dan tidak membosankan. Massal : olahraga kesehatan harus mampu menampung sejumlah besar peserta secara bersama-sama. Aman : manfaatnya benar-benar bisa dirasakan peserta, dengan mengikuti kaidah ilmu faal olahraga maka pelaksanaanya dapat dilakukan secara aman. Olahraga kesehatan juga mampu memelihara/ atau meningkatkan kemampuan fungsional jasmani. Kedua model senam ini pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kebugaran jasmani, karena dengan jasmani yang bugar kita dapat melakukan kegiatan dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan. Giriwijoyo, (2010:21) menjelaskan sebagai berikut: Kebugaran Jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang merupakan kemampuan jasmani yang menjadi dasar untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah

5 satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia. Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian pula bagi pelajar dimana siswi SMA sangat membutuhkan kebugaran jasmani. Agar dapat belajar dengan baik, siswi yang sehat, bugar dan tidak mudah lelah dalam belajar, untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani bisa melalui kegiatan senam aerobik dan juga bisa dengan melakukan SKJ 2008. Oleh karena itu penulis tertarik ingin meneliti perbandingan antara Senam Aerobik dengan SKJ 2008 terhadap peningkatan kemampuan kebugaran jasmani siswi di SMAN 2 Indramayu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan dengan pertanyaannya adalah: Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara Senam Aerobik dengan SKJ 2008 terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi di SMAN 2 Indramayu? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh latihan terhadap peningkatan kebugaran jasmani.

6 Secara khusus penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh senam Aerobik dan SKJ 2008 terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswi di SMAN 2 Indramayu. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini berguna untuk menyajikan salah satu alternatif yang terbaik bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi siswa yang berkenaan dengan cara peningkatan kebugaran jasmani yang lebih efektif. Oleh karena itu penelitian ini dapat memberikan pedoman dan wawasan lebih jauh kepada para guru penjas disekolah-sekolah. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini adalah menambah keilmuan dalam cabang olahraga senam, khususnya berkenaan dengan senam umum, yaitu senam aerobik dan SKJ 2008. 2. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan dan pedoman bagi para guru penjas di sekolah, pelatih atau pembina senam dan instruktur senam dalam kiprahnya membina membernya. E. Batasan Penelitian Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai ruang lingkup masalah penelitian dan agar tidak terjadi perluasan masalah penelitian, maka diperlukan pembatasan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:36) sebagai berikut:

7 Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut: 1. Variabel bebas a. Variabel bebas kesatu adalah latihan senam aerobik b. Variabel bebas kedua adalah latihan SKJ 2008 2. Variable terikat adalah kebugaran jasmani siswi. F. Definisi Oprasional Ada beberapa istilah yang harus di garis bawahi dan dibatasi dalam penelitian ini untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran, maka penulis memberikan batasan dalam istilah sebagai berikut: - Perbandingan adalah perbedaan (selisih), kesamaan (Triatmojo, 2001:111). - Pengaruh adalah daya yang ada atau tumbui dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Depdikbud, 1988:664). - Senam Aerobik menurut Giriwijioyo (2010:53) adalah kesehatan bertingkat sasaran III yang wujudnya adalah gerakan-gerakan senam. - SKJ 2008 adalah senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga (KEMENEGPORA),

8 yang mencerninkan keinginan untuk melestarikan kesehatan dan olahraga masyarakat. (KEMENEGPORA). - Kebugaran jasmani menurut Giriwijoyo (2010:21) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang merupakan kemampuan jasmani yang menjadi dasar untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. G. Asumsi Dasar Asumsi Dasar merupakan suatu titik tolak ukur dalam memberikan arahan dan batasan-batasan berdasarkan pemikiran secara keseluruhan pada proses penelitian dan menjadi alat pembantu terhadap kesimpulan yang akan diambil. Lebih lanjut Arikunto (1993:79) memaparkan bahwa: Asumsi dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Asumsi dasar dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan masuk kedalam denyut nadi latihan (traening zone) akan mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan kebugaran jasmani. Untuk efektif latihan harus dilakukan minimal tiga kali dan maksimal lima kali dalm seminggu. Senam aerobik adalah latihan jasmani yang dipimpin oleh insruktur dan di iringi musik akan lebih menarik bagi siswi SMA karena latihannya selalu berubah

9 dan juga musiknya berubah-rubah sehingga tidak terjadi kebosanan hal ini akan efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani.