ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

Tipe Clustering. Partitional Clustering. Hirerarchical Clustering

BAB II LANDASAN TEORI

Clustering. Virginia Postrel

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

BAB II LANDASAN TEORI

LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. Modul II CLUSTERING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tanpa kertas (paperless society) (Hernawati, 2005). Berdasarkan buku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dengan Algoritma K Means

Analisis cluster pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

Proses mengelompokkan suatu set objek ke dalam kelompok-kelompok objek yang sejenis. Bentuk yang paling umum digunakan adalah unsupervised learning

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengenalan Pola. K-Means Clustering

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN

DATA PREPROCESSING. Budi Susanto (versi 1.2)

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

PERBAIKAN INISIALISASI K-MEANS MENGGUNAKAN GRAF HUTAN YANG MINIMUM. Achmad Maududie 1 Wahyu Catur Wibowo 2. Abstrak

Makalah DATA MINING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO TITIS FITRIA 6B PAGI 3/11/2014

DATA MINING. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means

Text dan Web Mining. Budi Susanto Teknik Informatika UKDW Yogyakarta

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 6 ANALISIS CLUSTER

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

Pengenalan Pola. Klasterisasi Data

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2182

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 3 LANDASAN TEORI

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

Review : Definisi Clustering. Metode untuk menemukan kelompok pada data berdasarkan kriteria tertentu.

DATA MINING. Pertemuan 9. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

BAB III K-MEDIANS CLUSTERING

DATA MINING. Pertemuan 4. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data Mining BAB 2 - LANDASAN TEORI. Aplikasi dan analisis..., Andina Budiarti, FASILKOM UI, 2006

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KOMBINASI ALGORITMA AGGLOMERATIVE CLUSTERING DAN K-MEANS UNTUK SEGMENTASI PENGUNJUNG WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) ISSN: Yogyakarta, Maret 2016

JURNAL KLASIFIKASI JENIS TANAMAN MANGGA BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PENGELOMPOKAN MINAT BACA MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

2.1 Penelitian Terkait

PENINGKATAN KINERJA ALGORITMA K-MEANS DENGAN FUNGSI KERNEL POLYNOMIAL UNTUK KLASTERISASI OBJEK DATA

Manajemen Data. Dosen : Dr. Yan Rianto Rini Wijayanti, M.Kom Nama : Yoga Prihastomo NIM :

Partitional clustering KLASTERING DENGAN METODE K-MEANS

Information Retrieval

STUDI KOMPARATIF PENERAPAN METODE HIERARCHICAL, K-MEANS DAN SELF ORGANIZING MAPS (SOM) CLUSTERING PADA BASIS DATA. Abstract

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi yang baik dipengaruhi oleh kualitas. mahasiswa di dalamnya. Mahasiswa merupakan objek

PENERAPAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOIDS (PAM) CLUSTERING UNTUK MELIHAT GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA

Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Metode Hierarchical Clustering

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Perbandingan Algoritma Pengelompokan Non-Hierarki untuk Dataset Dokumen

TAKARIR. : Mengelompokkan suatu objek yang memiliki kesamaan. : Kelompok atau kelas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING UNTUK MENENTUKAN PENJURUSAN KELAS IPA, IPS, DAN SASTRA

Transkripsi:

Budi Susanto ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1

Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami tipe-tipe data dalam clustering Memahami beberapa algoritma clustering: K-Means K-Medoids Nearest Neighbor Menjelaskan implementasi algoritma clustering pada text corpus. Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2

Analisis Cluster Analisis cluster adalah pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan memiliki kesamaan ciri/sifat daripada pola-pola dalam cluster yang lainnya.

Analisis Cluster Clustering bermanfaat untuk melakukan analisis pola-pola yang ada, mengelompokkan, termasuk data mining, document retrieval, segmentasi citra, dan klasifikasi pola. Metodologi clustering lebih cocok digunakan untuk eksplorasi hubungan antar data untuk membuat suatu penilaian terhadap strukturnya.

Problem Statement Dinyatakan: himpunan dokumen D = {d 1, d 2,, d N } Jumlah cluster target, K. Fungsi objektif untuk evaluasi kualitas clustering. Fungsi objektif didefinisikan dalam istilah kemiripan atau jarak antar dokumen. Ingin dihitung persamaan γ= Dè {1,, K} yang meminimalkan fungsi objektif atau memastikan tidak ada K cluster yang kosong. Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 5

Jumlah Cluster, K Dalam kebanyakan algoritma clustering, pemilihan jumlah cluster sangat ditentukan oleh proses inisialisasi. Beberapa rule of thumb 1 : k n 2 (m x n)/t m = jumlah dokumen n = jumlah term t = jumlah non-zero entri http://en.wikipedia.org/wiki/determining_the_number_of_clusters_in_a_data_set#cite_note-0 Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 6

Tipe Clustering Partitional Clustering Pembagian objek data ke dalam nonoverlapping subset (cluster) sehingga setiap objek data adalah tepat satu subset Hirerarchical Clustering Sehimpunan cluster bersarang yang diorganisasikan sebagai struktur hirarki pohon.

Evaluasi Clustering Purity Dimana: Ω = {ω 1,ω 2,...,ω K } adalah himpunan cluster ω K è himpunan dokumen dalam ω K. C = {c 1,c 2,...,c J } adalah himpunan class c j è himpunan dokumen dalam c j. Clustering buruk jika nilai purity mendekati 0, dan baik jika nilai purity mendekati 1. Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 8

Tipe Cluster Well-separated clusters Center-based clusters Density-based clusters

Well-separated Sebuah cluster adalah sehimpunan titik yang memiliki kemiripan dengan titik lain dalam cluster daripada di cluster lain.

Center-based Sebuah cluster yang memiliki anggotaanggota yang mirip dengan pusat cluster daripada pusat cluster lain. Pusat cluster Centroid: Rata-rata dari semua titik dalam cluster Medoid: memilih titik sebagi titik tengah.

Density-based Sebuah cluster adalah area padat titik, yang dipisahkan dengan area kepadatan rendah, dari area kepadatan tinggi lainnya. Digunakan ketika cluster tidak teratur atau saling terkait, dan ketika noise dan outliers hadir.

Komponen representasi pola (termasuk ekstraksi sifat/ ciri dan atau pemilihan), definisi ukuran kedekatan pola sesuai dengan domain data, clustering atau pengelompokan, jika diperlukan, abstraksi data (proses ekstraksi untuk deksripsi cluster), jika diperlukan, penilaian terhadap hasil (menggunakan metode pengukuran dan pengujian terhadap hasil clustering apakah valid atau tidak).

Tahapan Clustering o Kedekatan pola biasanya diukur dengan fungsi jarak antar dua pasang pola. n cosine similarity, manhattan distance, dan euclidean distance.

Tahapan Clustering Representasi pola (pattern representation) merupakan jumlah kelas, jumlah pola yang ada, jumlah, tipe dan skala ciri/sifat yang tersedia untuk algoritma clustering. Pemilihan ciri/sifat (feature selection) adalah proses identifikasi ciri/sifat yang lebih efektif untuk digunakan dalam algoritma clustering, sedangkan ekstraksi ciri/sifat adalah pemakaian satu atau lebih transformasi dari ciri/sifat yang ada sebelumnya untuk mendapatkan ciri/sifat yang lebih menonjol.

Tahapan Clustering Kedekatan pola biasanya diukur dengan fungsi jarak antar dua pasang pola. Pengukuran jarak yang sederhana, seperti Euclidean distance, Minkowski, Hamming distance, sering digunakan untuk menyatakan ketidaksamaan antara dua pola Sedangkan pengukuran kesamaan lain, seperti Simple Matching Coefficient, Jaccard Coefficient, Cosine Similarity, dapat digunakan untuk menunjukkan kesamaan karakter antar polapola.

k-means Partitional clustering Setiap cluster terasosiasi dengan sebuah centroid Setiap titip dinyatakan ke suatu cluster yang paling dekat dengan centroidnya. Jumlah cluster, K, dinyatakan di awal

K-Means

Contoh K-Means Kelompokkan dataset berikut ke dalam 3 kelompok dengan k-means (2 epoch saja): A1=(2,10) A2=(2,5) A3=(8,4) A4=(5,8) A5=(7,5) A6=(6,4) A7=(1,2) A8=(4,9)

Keterbatasan K-Means K-Mean bermasalah ketika cluster-cluster berbeda Ukuran Kepadatan Tidak berbentuk bola K-Mean bermasalah ketika data berisi outlier

Partitioning Around Medoids (PAM) Seperti metode partisi clustering yang lainnya, metode PAM juga digunakan untuk pengelompokkan dokumen. Dalam metode PAM ini setiap cluster dipresentasikan dari sebuah objek di dalam cluster yang disebut dengan medoid. Tujuannya adalah menemukan kelompok k-cluster (jumlah cluster) diantara semua objek data di dalam sebuah kelompok data. Clusternya dibangun dari hasil mencocokkan setiap objek data yang paling dekat dengan cluster yang dianggap sebagai medoid sementara.

K-Medoids 1. pilih point k sebagai inisial centroid / nilai tengah (medoids) sebanyak k cluster. 2. cari semua point yang paling dekat dengan medoid, dengan cara menghitung jarak vector antar dokumen. (menggunakan Euclidian distance) 3. secara random, pilih point yang bukan medoid. 4. hitung total distance 5. if TD baru < TD awal, tukar posisi medoid dengan medoids baru, jadilah medoid yang baru. 6. ulangi langkah 2-5 sampai medoid tidak berubah.

Contoh K-Medoids x1 4 7 X2 6 2 X3 7 3 X4 8 5 X5 3 4 X6 7 6

Nearest Neighbor clustering Sebuah titik membentuk cluster baru atau bergabung dengan salah satu cluster yang sudah ada bergantung pada seberapa dekat titik tersebut dengan cluster. Sebuah treshold, t, untuk menentukan bergabung atau membuat cluster baru.

Nearest Neighbor clustering

Latihan NN Kelompokkan dataset berikut ke dalam 3 kelompok dengan NN clustering (2 epoch saja): A1=(2,10) A2=(2,5) A3=(8,4) A4=(5,8) A5=(7,5) A6=(6,4) A7=(1,2) A8=(4,9)

Hierarchical Clustering Membentuk beberapa himpunan cluster Jumlah cluster tidak dimasukkan di awal Struktur hirarki cluster dapat dipresentasikan sebagai dendrogram. Daun berisi 1 item. Setiap item masuk dalam satu cluster Root mewakili semua item Internal node menyatakan cluster yang dibentuk oleh penggabungan cluster anak. Setiap level diasosiasikan dengan suatu treshold jarak yang digunakan untuk menggabungkan cluster Jika jarak antar 2 cluster lebih kecil dari treshold, maka digabungkan. Jarak akan bertambah sesuai dengan level.

Hierarchical Clustering Menggunakan matrik jarak sebagai kriteria clustering. Metode ini tidak memerlukan jumlah cluster, K, sebagai inputan, namun butuh kondisi terminasi.

Single Link dan Complete Link Single Link 2 cluster digabungkan jika hanya 2 titiknya berdekatan. Kemiripan yang maksimum Complete Link Jarak antar 2 cluster adalah jarak terbesar antar sebuah elemen dalam satu cluster dan sebuah elemen di cluster lain. Kemiripan yang minimum

Hierarchical Clustering Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 30

Hierarchical Clustering Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 31

Tipe nominal/binary Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 32

Tipe nominal/binary Atribut Simetrik dist(x i, x j ) = Atribut Asimetrik b + c a + b + c + d d(x i, x j ) = b + c a + b + c Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 33

Akhir pertemuan #6 TERIMA KASIH. Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 34