BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PERISTIWA MELALUI MODEL ARTIKULASI DI KELAS III SDN 2 BOTUBILOTAHU KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III DATA DAN TEORY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan harkat martabat suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. karena pada zaman Orde Baru Pancasila sedemikian kuat dan dipaksakan agar

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak penerbit buku lokal yang menerbitkan buku-buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CONTOH BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

Penerapan Visual Novel Dari Cerita Rakyat Asal Usul Kota Pontianak

Penerapan Visual Novel Dari Cerita Rakyat Asal Usul Kota Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Berbahasa dan Bersastr

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas baik pada saat bekerja maupun pada saat bersosialisasi di

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah folklor pertama kali dikenal pada abad ke-19 di dalam kebudayaan masyarakat Eropa. Istilah ini digunakan untuk menggolongkan dongeng, legenda, mitos dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak tertulis dari kaum tani dan buruh di Eropa yang berbeda dengan tradisi menulis dan kebiasaan-kebiasaan kaum bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228). Situs Melayuonline mendefinisikan cerita rakyat sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya, seperti agama dan kepercayaan, undang-undang, kegiatan ekonomi, sistem kekeluargaan dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut (2007, diakses pada 20 Desember 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa atau kejadian); karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang; lakon yang diwujudkan atau dipertunjukkan dalam gambar hidup (sandiwara atau wayang). Jadi cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan. Terdapat banyak cerita rakyat yang diwariskan turun menurun secara lisan yang memiliki niai-nilai luhur untuk membentuk karakter anak, salah satunya yaitu cerita rakyat asal usul Telaga Warna. Seiring perkembangan zaman, cerita rakyat mulai terlupakan oleh masyarakat khususnya anak-anak. Pendidik lebih 1

memilih cerita luar negeri untuk diceritakan sehingga anak-anak lebih mengetahui dan menyukai cerita-cerita luar negeri dibandingkan cerita rakyat Indonesia. Perkembangan teknologi telah menawarkan bermacam-macam permainan dan film yang lebih menarik perhatian anak sehingga berkurangnya minat baca terhadap anak. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2006, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca (23,5%). Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2012 dalam Indeks Daya Saing Global, Indonesia berada di urutan ke 50 dibawah Malaysia (peringkat 25), Brunei (peringkat 28) dan Thailand (peringkat 38). Di peringkat 1 yaitu Swiss dan di peringkat 2 Singapura. Minat baca akan tumbuh apabila sejak kecil seseorang telah dilatih untuk selalu membutuhkannya. Pada umumnya, anak-anak akan senang membaca buku cerita yang terdapat lebih banyak gambar dibandingkan tulisan. Sebelumnya sudah ada buku cerita rakyat asal usul Telaga Warna tetapi penulis melihat buku tersebut tidak dapat menarik perhatian semua anak-anak karena terlalu banyak tulisan dan sedikitnya gambar yang tidak berwarna, buku cerita tersebut juga terlalu tebal untuk anakanak. Dari fenomena tersebut, penulis akan membuat buku ilustrasi cerita rakyat asal usul telaga warna yang berasal dari Jawa Barat ini dengan desain yang menarik untuk anak-anak agar anak-anak tertarik untuk membaca. 2

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku ilustrasi cerita rakyat asal usul telaga warna? 1.3. Batasan Masalah Perancangan buku ilustrasi ini ditujukan untuk anak-anak menengah ke bawah umur 7-11 tahun yang tinggal di Tangerang dengan psikografis yang ceria, aktif dan memiliki rasa ingin tahu akan sesuatu hal yang baru. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan membuat buku ilustrasi ini yaitu merancang buku cerita rakyat yang lebih menarik dibandingkan buku cerita rakyat yang sudah ada, untuk memperkenalkan cerita rakyat agar disukai anak-anak juga untuk mengedukasi anak-anak dengan pesan moral yang terdapat dalam cerita dan mempopulerkan cerita tersebut kepada anak-anak. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat tugas akhir yaitu: 1. anak-anak mengetahui dan mengenal cerita rakyat asal usul telaga warna 2. memberikan pesan moral yang terdapat dalam cerita rakyat asal usul telaga warna. 1.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah pengumpulan secara kualiatif. Pencarian data dilakukan melalui internet, 3

buku referensi dan media cetak lainnya juga melakukan survey dan wawancara dengan narasumber. 1.6.1. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Penulis akan melakukan proses wawancara dengan psikolog untuk mendapatkan data-data yang mendukung perancangan buku ilustrasi. 2. Observasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui data-data mengenai objek penelitian yang didapatkan dari mengamati dan mencermati buku cerita bergambar dengan target anak-anak pada toko buku di sekitar Tangerang. 3. Kuisioner Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan formulir berisi daftar pertanyaan mengenai perancangan tersebut untuk mengetahui lebih dalam mengenai keinginan target yang dituju. 1.7. Metode Perancangan Tahap pertama yaitu mencari data-data yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan buku ilustrasi. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis melakukan brainstroming dan mengsketsa secara manual bagaimana bentuk tampilan buku dan karakter yang sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Setelah itu, melakukan kegiatan produksi dengan menggambar, mewarnai setiap bagian dan proses editing buku menggunakan komputer. 4

1.8. Skematika Perancangan 5