BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi para pengguna (Purn amasari dan Hernawati,

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat dan dapat di percaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu entitas usaha berdasarkan standar yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan dalam mengaudit laporan keuangan. Dari profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang terjadi. Selain mempertahankan didunia usaha, perusahaan dapat

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

Bab I. Pendahuluan. baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia Internasional guna bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua

BAB I PENDAHULUAN. membedakan dua jenis salah saji yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat bertahan dalam proses seleksi alam ini. non keuangan, bagi para stockholder (pemegang saham) dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. (KAP) untuk mengaudit laporan keuangannya. untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari kompetitor atau perusahaan lain. Laporan keungan diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Jasa audit atas laporan keuangan atau lebih tepat disebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntansi merupakan profesi yang membutuhkan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi akuntan publik menjadi sorotan dan perhatian di masyarakat. Profesi ini memang

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan. khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. auditor sebagai pihak yang dianggap independen dan memiliki profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhasil mencapai visi dan misinya. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis suatu perusahaan sangat membutuhkan ringkasan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun buku yang merupakan proses akhir dari suatu pencatatan atau yang lebih dikenal dengan pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai sarana pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan tersebut sangat penting bagi perusahaan untuk meyakinkan kepada para pemakai bahwa perusahaan tersebut memiliki akuntabilitas, reliabilitas laporan keuangan serta laporan keuangan yang relevan. Untuk memenuhi semua karakteristik tersebut diperlukan jasa pihak ketiga yaitu pihak yang dinilai independen untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan sebagai sarana pengambilan keputusan. Para pemakai laporan keungan akan lebih percaya terhadap laporan keuangan apabila laporan keuangan tersebut sudah diaudit dibandingkan yang belum diaudit. Jasa akuntan publikdinilai mempunyai peranan yang penting, karena salah satu tugas dari jasa akuntan publik adalah untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen, sehingga keakuratan laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya. 1

2 Seorang auditor harus ahli dalam bidangnya, sehingga dapat melaksanakan pekerjaan profesinya sebagai auditor dengan profesional dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya. Selama beberapa tahun terakhir ini banyak sekali skandal atau kasus yang memberikan citra negatif untuk para auditor karena masyarakat menilai bahwa, kegagalan suatu perusahaan itu karena auditor tidak profesional dalam melaksanakan pekerjaannya. Jika auditor itu tidak profesional maka dapat dipastikan bahwa kualitas hasil audit yang dilakukannya tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya. Oleh karena itu kualitas hasil audit sangat diperhatikan oleh masyarakat umum yang digunakan sebagai parameter kinerja auditor tersebut. Di Indonesia untuk mengantisipasi tingkah laku auditor yang cenderung tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya, pemerintah sudah mengaturnya dalam keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.02/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Keputusan Menteri tersebut membatasi masa kerja auditor yang paling lama tiga tahun untuk klien yang sama, sementara untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) boleh sampai lima tahun. Pembatasan ini dimaksudkan agar dapat mencegah terjadinya keterlibatan auditor dalam perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja perusahaan, agar kelihatan lebih baik dalam laporan keuangan. Hal ini merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap etika profesi auditor sebagai pihak yang independen. Pihak-pihak pemakai laporan keuangan telah memberikan kepercayaan penuh kepada auditor untuk bekerja secara profesional berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

3 Seorang auditor harus bertindak sebagai orang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing dalam melaksanakan tugasnya. Keahlian yang dimiliki auditor terdiri dari dua unsur, yaitu pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman seseorang sering dijadikan sebagai tolok ukur keahlian seseorang. Pengalaman auditor akan meningkat seiring bertambahnya audit yang harus dilakukan auditor serta komplektisitas transaksi perusahaan yang diaudit. Bertambahnya pengalaman seorang auditor akan memperluas pengetahuan audior dibidang akuntansi dan auditing, yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan yang dilaporkan. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui pengalaman dan praktek audit. Seorang auditor itu independen dan kompeten atau tidak, dapat dilihat pada Standar Umum Akuntansi (SA seksi 220 dalam SPAP, 2011), yang menyebutkan bahwa Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Standar ini mengharuskan bahwa auditor bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian auditor tidak dibenarkan untuk memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang dimiliki auditor, apabila ia sudah tidak independen, ia mudah diintervensi dan akan kehilangan sikap tidak memihak, yang sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Sebanyak apapun beban kerja yang harus ditanggung oleh seorang auditor, auditor harus tetap bisa menjaga sikap independennya agar laporan keuangan yang diauditnya relevan sesuai dengan keadaan perusahaan yang diaudit.

4 Menurut Liswan Setyawan dan Fitriany (2011) disetiap KAP dari tahun ke tahun, jumlah antara klien dan staf auditor sangat bervariasi, ada KAP yang memiliki klien dan staf auditor yang sangat tinggi ada pula yang rendah. Jumlah ini menunjukkan bahwa tingkat beban pekerjaan masing-masing staf auditor berbeda-beda. Pada suatu KAP kadang ada seorang staf auditor yang harus menangani dua sampai tiga perusahaan perbulan seorang diri, tetapi ada juga pada suatu KAP seorang klien ditangani oleh dua atau tiga staf auditor. Beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang membutuhkan proses mental atau kemampuan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Tingginya workload (beban kerja) seorang auditor dapat menyebabkan kelelahan sehingga dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan auditor untuk menganalisa penyimpangan dan menemukan kesalahan pada laporan keuangan yang diauditnya. Lopez (2005) dalam Liswan Setyawan dan Fitriany (2011) menemukan bahwa proses audit yang dilakukan ketika ada tekanan workload (beban kerja) akan menghasilkan kualitas audit yang lebih rendah dibandingkan dengan ketika tidak ada tekanan workload (beban kerja). Konsekuensi yang mungkin timbul dari audit dengan adanya workload adalah turunnya kualitas audit dan kualitas laba (Hansen et al., 2007) dalam Liswan dan Fitriany (2011). Seorang auditor yang memiliki jadwal waktu yang padat dan mempunyai banyak klien serta bekerja dibawah tekanan akan menimbulkan stres kerja yang tinggi, sehingga akan berakibat pada menurunnya efektivitas dan efisiensi dalam bekerja.

5 Di dalam proses audit, kualitas audit juga dipengaruhi oleh spesialisasi seorang auditor. Auditor spesialis akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai internal kontrol perusahaan, resiko bisnis perusahaan, dan resiko audit pada industrinya. Solomon et al. (1999) dalam Liswan Setyawan dan Fitriany (2011) menemukan bahwa auditor spesialis biasanya lebih sedikit melakukan kesalahan dibandingkan dengan auditor non spesialis. Balsam &Krishnan (2003) dalam Liswan Setyawan dan Fitriany (2011) menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis memiliki laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya. Oleh karena itu spesialisasi auditor dalam memahami permasalahan didalam laporan yang akan diaudit sangat dibutuhkan oleh auditor untuk memudahkan dalam melakukan proses pengauditan. De Angelo dalam Tjun Tjun Law.dkk (2012) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensinya), sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Jadi Kualitas audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai standar sehingga auditor mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan klien. AAA Financial Accounting Standard Committee (2000) dalam Siti Nur Mawar Indah (2010) menyatakan bahwa Kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi, kedua hal tersebut berpengaruh

6 langsung terhadap kualitas dan secara potensial saling mempengaruhi. Lebih lanjut, persepsi pengguna laporan keuangan atas kualitas audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas independensi dan keahlian auditor. Terkait dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan Tjun Tjun Law.dkk (2012) dengan menambah variabel dari penelitian Liswan Setyawan dan Fitriany dalam SNA XIV Aceh (2011). Pada penelitian yang dilakukan Tjun Tjun Law.dkk (2012) menggunakan variable dependen kualitas audit dan variabel independennya kompetensi dan independensi. Sedangkan dalam penelitian kali ini penulis menambahkan dua variabel independen yaitu beban kerja (workload) dan spesialisasi. Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD, DAN SPESIALISASI TERHADAP KUALITAS AUDIT. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit? 2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit? 3. Apakah workload auditor berpengaruh terhadap kualitas audit? 4. Apakah spesialisasi auditor berpengaruh kualitas audit?

7 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. 2. Untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit. 3. Untuk mengetahui pengaruh workload terhadap kualitas audit. 4. Untuk mengetahui pengaruh spesialisasi terhadap kualitas audit. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi auditor, penelitian ini dapat menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, workload dan spesialisasi mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil audit. Sehingga diharapkan auditor dapat meningkatkan kualitas dan profesionalismenya. 2. Bagi pihak pemakai laporan keuangan, dapat menjadi masukan bagi pimpinan Kantor Akuntan Publik untuk menjaga tingkat workload. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pihak pemakai terhadap jasa yang diberikan auditor. 3. Bagi regulator, penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan perlu tidaknya mengatur workload pada suatu KAP dalam rangka menjaga kualitas audit pada suatu KAP merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil audit. 4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas hasil audit.

8 5. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan, khususnya dibidang auditing. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Bab pertama berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab kedua menguraikan landasan teori yang relevan, penelitianpenelitian terdahulu dan hipotesis yang akan diuji. Bab ketiga mengemukakan metoda penelitian yang memuat tentang variabel penelitian, definisi operasional, penemuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. Hasil penelitian dibahas di bab keempat. Sedangkan mengenai kesimpulan atas hasil dan pembahasan analisis data penelitian serta keterbatasan dan saran-saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya akan dipaparkan pada bab terakhir.