III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus jantan lepas sapih, umur 4 minggu, sebanyak 60 ekor dan bobot badan berkisar antara 275 292 gram dengan rata-rata 281,7 gram, yang diperoleh dari peternakan marmot di daerah Pasirimpun kabupaten Bandung. 3.1.2. Limbah Serbuk Geraji Limbah serbuk gergaji yang digunakan jenis kayu albasia (Albizzia falcata) sebanyak 30 kg dan kadar air maksimum 20 %, yang diperoleh dari usaha penggergajian kayu yang berada di Banjaran kabupaten Bandung. 3.1.3 Kandang Penelitian Kandang marmot yang digunakan adalah box plastik berukuran panjang 57,2 cm; lebar 38,2 cm dan tinggi 19 cm yang ditutup dengan ram kawat agar marmot tidak keluar. 3.1.4 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tempat pakan berupa mangkok porselin dan nipel air minum masing-masing sebanyak 20 buah. 2. Penyaring yang terbuat dari kawat kasa berdiameter 2 mm dan 1 mm. 3. Alat pengaduk litter yang terbuat dari bambu dan kayu. 4. Peralatan kebersihan berupa sapu, ember, garpu tangan dan kafe besi. 5. Satu buah timbangan berat digital dengan kapasitas 5 kg dengan simpangan 1 gram untuk penimbangan pakan, marmot, dan limbah kandang.
19 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Mikrobiologi dan Penanganan Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 macam perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 plot percobaan. Kelima perlakuan tersebut adalah : 1. T 1 = Litter serbuk gergaji dengan berat 1,0 Kg/m 2 2. T 2 = Litter serbuk gergaji dengan berat 1,5 Kg/m 2 3. T 3 = Litter serbuk gergaji dengan berat 2,0 Kg/m 2 4. T 4 = Litter serbuk gergaji dengan berat 2,5 Kg/m 2 5. T 5 = Litter serbuk gergaji dengan berat 3,0 Kg/m 2 Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dilakukan analisis menggunakan metode Sidik Ragam. Model matematik yang digunakan adalah : Keterangan: Y ij = µ + α i + ε ij Y ij = Variabel yang diamati µ = Rataan Umum α i = Pengaruh perlakuan (i = 1,2,3,4,5) ε ij = Pengaruh pengacakan pada perlakuan ke i ulangan ke j (j=1,2,3,4) Tabel 1. Hasil pengaruh antar perlakuan dapat dilihat dalam tabel sidik ragam pada Tabel 1. Daftar Sidik Ragam SK Db JK KT F hit Ftab 0,05 Perlakuan t 1 = 4 JKP KTP KTP /KTG Galat t (r 1) =15 JKG KTG Total tr -1 = 19 JKT
20 Keterangan: Db = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah r = Ulangan (1,2,3,4) P = Perlakuan (1,2,3,4,5) T = Total G = Galat Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: µ 2 = µ 1,= µ 3, = µ 4, = µ 5 berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh o H 0 : dari perlakuan yang diberikan o H 1 : µ 2 µ 1, µ 3, µ 4, µ 5 berarti terdapat perbedaan pengaruh dari perlakuan yang diberikan atau paling sedikit ada sepasang pengaruh perlakuan yang berbeda Kaidah keputusan : o Jika F hit Ttab 0,05, Terima H 0 o Jika F hit > Ttab 0,05, Tolak H 0 Jika H 0 diterima, berarti tidak ada pengaruh perlakuan yang berbeda, karena itu pengujian lanjutan tidak perlu dilakukan. Jika H 0 ditolak, berarti paling sedikit ada dua nilai tengah (mean) perlakuan yang berbeda. Bila dari Sidik Ragam hasilnya menunjukkan ada pengaruh perlakuan, maka untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan, analisis dilanjutkan dengan Uji Duncans. Model matematik yang digunakan adalah : Dimana : LSR d = SSR d. Sx Sx = ට
21 Keterangan : Sx = Standard of error r = Jumlah ulangan (1,2,3,4) KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR = Least significant range test SSR = Studentized significant range Kaidah keputusan : Jika d LSR, maka tidak berbeda nyata Jika d > LSR, maka berbeda nyata. Selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR Tabel 2. Tata Letak Percobaan 1 T 3 2 T 5 3 T 3 4 T 4 5 T 5 6 T 3 7 T 2 8 T 5 9 T 1 10 T 2 11 T 2 12 T 4 13 T 4 14 T 1 15 T 3 16 T 2 17 T 1 18 T 5 19 T 1 20 T 4 Ilustrasi 1. Tata Letak Percobaan Keterangan: T 1 = Litter serbuk gergaji dengan berat 1,0 Kg/m 2 T 2 = Litter serbuk gergaji dengan berat 1,5 Kg/m 2 T 3 = Litter serbuk gergaji dengan berat 2,0 Kg/m 2 T 4 = Litter serbuk gergaji dengan berat 2,5 Kg/m 2 T 5 = Litter serbuk gergaji dengan berat 3,0 Kg/m 2
22 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Persiapan Penelitian Persiapan Penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan ternak marmot yang akan digunakan sesuai dengan umur dan berat rata-rata yang telah ditetapkan sebagai syarat rancangan penelitian. 2. Mengumpulkan, mengaduk, menyaring, menimbang berat total dan menganalisis kadar air serbuk gergaji yang akan digunakan selama penelitian. 3. Mempersiapkan pakan yang akan digunakan selama penelitian. 4. Mempersiapkan alat dan perlengkapan penelitian. 3.3.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut : 1. Penimbangan serbuk gergaji dengan berat sesuai dengan perlakukan yang telah di tentukan, kemudian dimasukkan ke dalam box plastik kandang ternak marmot sesuai dengan tata-letak percobaan. 2. Penimbangan ternak marmot yang telah dipersiapkan sebagai berat awal penelitian pada masing-masing plot percobaan, kemudian dimasukkan ke dalam box plastik kandang marmot yang diteliti. 3. Setelah ternak marmot dimasukkan, box plastik ditutup menggunakan kawat kasa diameter lubang 1 cm.
23 4. Marmot dipelihara selama 15 hari, yaitu diberi pakan dua kali sehari sebanyak 6 gram berat kering setiap 100 gram berat badan marmot. Pemberian sebanyak 60 % pada pukul 08.00 pagi hari dan 40 % pada pukul 16.00 sore hari. Bila dari jumlah tersebut habis dimakan sebelum 24 jam, maka marmot diberi pakan lagi secukupnya agar kebutuhan konsumsi hariannya terpenuhi. Pada hari berikutnya, sebelum diberi pakan, terlebih dahulu dilakukan penimbangan pakan yang tersisa. 5. Pemberian air minum sebanyak 10 ml/100 gram berat ternak marmot setiap hari dan bila kurang ditambah lagi secukupnya agar kebutuhannya terpenuhi. 6. Pengamatan data suhu dan kelembaban udara kandang harian selama penelitian. 7. Sebelum diberi pakan, dilakukan pengadukan litter agar komposisinya homogen dan kondisinya terudarakan. 8. Setelah 15 hari pemeliharaan, marmot di timbang dan hasilnya dicatat sebagai berat akhir. 9. Limbah kandang marmot dibongkar kemudian diaduk hingga merata dan ditimbang. Dari setiap box plasik pemeliharaan diambil sampel limbahnya sebanyak 250 gram dan simpan dalam kantong plastik kedap udara agar kondisinya tidak berubah, untuk kemudian dianalisis kadar air dan nisbah C/Nnya di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 10. Analisis kadar air dan nisbah C/N limbah kandang marmot :
24 Metode analisis kadar air Metode yang digunakan untuk analisis kadar air yaitu menggunakan metode Thermogravimetri, yaitu dengan cara pengeringan menggunakan oven. Prinsip metode ini adalah mengeringkan sampel dalam oven 100-105 0 C sampai didapat berat yang konstan, sebagai berat sampel akhir. Selisih berat awal dan berat akhir sampel dihitung sebagai air yang menguap selama pengeringan dan ditetapkan sebagai kadar air. Prosedur analisis : Bahan sampel ditimbang ± 1-5 g, lalu dioven selama 4-6 jam, Setelah itu sampel dikeluarkan dan timbang nenggunakan timbangan analitik, kemudian masukkan ke dalam desikator selama 15 menit dan timbang lagi. Bila hasil timbangan belum stabil, maka dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan kembali, dan ulangi prosedur penimbangan yang sama sampai berat sampel konstan Berat dianggap konstan apabila selisih penimbangan ± 0,2 mg.
25 Perhitungan kadar air dapat dihitung berdasarkan berat kering dry basis (DB) maupun berat basah wet basis (WB), caranya sebagai berikut. Kadar air (% DB) = W 3 /W 2 x 100 Kadar air (% DW) = W 3 /W 1 x 100 Total bahan padat (%) = W 2 /W 1 x 100 Keterangan : - W 1 = berat sampel awal - W 2 = berat sampel kering - W 3 = kehilangan berat atau selisih berat (g) Analisis kandungan karbon ( C ) dan nitrogen ( N ) serbuk gergaji dan limbah kandang marmot : a. Analisis C total dengan metode Walkley and Black. Menimbang 0,5 gram sampel (serbuk gergaji atau limbah kandang marmot), kemudian masukkan kedalam tabung reaksi/labu ukur 100 ml. Memasukkan 7,5 ml H 2 SO 4 pekat, disusul dengan menambahkan 5 ml K 2 CrO 4-2 1N. Kemudian dipanaskan dengan penangas air mendidih selama 1,5 jam atau dapat juga dengan menggunakan stirrer magnetik. Kemudian dinginkan, encerkan dengan air suling menjadi 100 ml atau sampai tanda batas dan dikocok. Biarkan sampai jernih lalu disaring menggunakan kertas saring.
26 Setelah itu diukur dengan alat kalorimetri dengan panjang gelombang 561 mm, sebagai pembanding gunakan deret standar dengan kepekatan antara 0-250 ppm C. Mencatat hasil pembacaan trasmittance (T) pada alat lembaran data, kemudian mengkonversikan kembali absorbance (A). Membuat kurva baku berdasarkan kepekaan C glukosa baku dari 0-250 ppm C. Menghitung kadar C organik sampel : % C + (X- kurva) / (gram sampel)x 100% =... Dimana : A = - log% T/ 100 % bahan organik (KU) = 1,72 x C-organik (KU) % bahan organik (KM) = % BO (KU) x F KA Keterangan : x kurva (mg) dicari dengan menggunakan persamaan regresi. b. Analisis kandungan N total dengan metode kjeldahl (Titrasi). Menimbang 0,5 gram sampel yang telah dihaluskan dan memasukkan sampel ke dalam labu kjeldahl 100 ml Menambahkan 1 gram katalis, 4 ml H 2 SO 4 lalu dikocok Kemudian dipanaskan dengan api kecil selama ± 2 menit (timbul warna hitam), pemanas dilanjutkan dengan memperbesar api sedikit demi sdikit, dan akhirnya didestruksi sampai jernih Setelah didestruksi, labu kjeldahl didinginkan, setelah dingin tambahkan 15 ml aquadest
27 Pipet 5 ml asam borat 2% yang telah mengandung indikator ke dalam labu erlenmeyer 100 ml kemudian ditempatkan untuk menampung hasil destruksi Labu kjeldahl yang berisi hasil destruksi kemudian dipasang pada alat destilasi Pada labu kjeldahl tambahkan 20 ml NaOH 40% secara hati-hati kemudian cepat-cepat dihubungkan dengan alat destilasi Destilasi sampai NH 3 habis (diperiksa dengan kertas lakmus) Membilas alat destilasi kemudian larutan di dalam labu Erlenmeyer Titrasi dengan H 2 SO 4 0,0479 N sampai berubah warna kemerahan. Perhitungan C/N Untuk mengetahui nisbah C/N limbah kandang marmot pada setiap perlakuan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Misal nisbah C/N T 1.1 = ௧௨ ଵ.ଵ ௧௨ ଵ.ଵ dan seterusnya untuk perlakuan dan ulangan yang lain. Keterangan : T 1.1 = Perlakuan dengan berat litter 1 kg/m 2 pada ulangan ke-1 T 1.2 = Perlakuan dengan berat litter 1 kg/m 2 pada ulangan ke-2 T 1.3 = Perlakuan dengan berat litter 1 kg/m 2 pada ulangan ke-3
28 PERSIAPAN Pengumpulan dan seleksi umur (1 bulan) dan berat (± 250 gram) badan ternak marmot percobaan sebanyak 60 ekor untuk 20 plot percobaan; Pengumpulan, penyaringan, pengadukan dan pengeringan serbuk gergaji; Persiapan alat dan perlengkapan yang diperlukan PENIMBANGAN DAN PENEMPATAN SERBUK GERGAJI KE DALAM KANDANG SESUAI DENGAN PERLAKUAN YANG TELAH DIACAK PENIMBANGAN DAN PENEMPATAN TERNAK MARMOT PERCOBAAN KE DALAM BOX PLASTIK YANG TELAH BERISI LITTER SERBUK GERGAJI MASING-MASING 3 EKOR/PLOT PENUTUPAN BOX PLASTIK MENGGUNAKAN KAWAT KASA DIAMETER 1 CM PEMELIHARAAN TERNAK MARMOT PERCOBAAN SELAMA 15 HARI Pemberiaan pakan sebanyak 6 gram pakan kering setiap hari dengan frekuensi 2 kali, yaitu sebanyak 40 % pada pukul 08.00 pagi hari dan 60 % pada pukul 16.00 sore hari; Bila sebelum waktu 24 jam pakan habis maka diberi lagi secukupnya agar kebutuhannya terpenuhi. Pemberian air minum sebanyak 10 ml/100 gram berat ternak marmot dan bila kurang ditambah lagi; Pengadukan litter bersamaan dengan pemberian pakan. PENGUMPULAN DATA AKHIR PENELITIAN Penimbangan ternak marmot sebagai data berat akhir penelitian; Penimbangan limbah kandang ternak marmot percobaan; Pengadukan limbah kandang ternak marmot hingga homogen; Pengambilan sampel limbah kandang ternak marmot dan disimpan di dalam kantong plastik kedap udara ANALISIS BAHAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN Analisis nisbah C/N dan kadar air limbah kandang ternak marmot; Analisis data hasil pengamatan PENULISAN DAN BIMBINGAN SKRIPSI UJIAN SARJANA Ilustrasi 2. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian
29 3.4. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati adalah sebagai berikut : 1. Berat total limbah kandang ternak marmot. 2. Nisbah C/N limbah kandang marmot.