Pengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR PERBAIKAN FAKTOR DAYA TERHADAP ARUS START MOTOR INDUKSI 3-FASA

Perancangan Kapasitor Jalan untuk Mengoperasikan Motor Induksi 3-Fasa pada Sistem Tenaga 1-Fasa

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

SELAMAT UJIAN DAN SEMOGA BERHASIL

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11

PERBAIKAN FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASE

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Gambar 1 Motor Induksi. 2 Karakteristik Arus Starting pada Motor Induksi

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

BAB II LANDASAN TEORI

Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting

PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DARI CATU DAYA SATU FASA (FORWARD-REVERSE) MENGGUNAKAN KAPASITOR DENGAN PENGONTROLAN FREKUENSI DAN SUDUT FASA

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang diaplikasikan untuk

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

4.3 Sistem Pengendalian Motor

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Tes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah

PEMODELAN STATIS DAN DINAMIS PADA MOTOR STARTING UNTUK ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II GENERATOR SINKRON

PENGARUH VARIASI KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN NILAI FAKTOR KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN YANG SAMA

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA SPLIT-PHASE

Pengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian sistem ini biasanya terdiri dari dua bagian yaitu saluran distribusi primer

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Paper Teknik Tenaga Listrik RANGKAIAN TIGA FASA. Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya. Disusun Oleh : Kelompok 4. Ahmad Fahlufi ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Transformator (trafo)

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi Tiga Fase. Oleh Manan Ginting Staff Pengajar di Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang

PEMODELAN STATIS DAN DINAMIS PADA MOTOR STARTING UNTUK ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.

BAB II GENERATOR SINKRON

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

ANALISIS PENINGKATAN FAKTOR KERJA MOTOR INDUKSI 3 PHASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

LAPORAN AKHIR. Oleh Ferry Febriansyah

Penentuan Parameter dan Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang


UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK

BAB 1. KONSEP DASAR. 1.1 Daya Listrik pada Rangkaian 1 Fasa 1.2 Rangkaian Tiga Fasa 1.3 Daya Listrik pada Rangkaian 3 Fasa

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PERANCANGAN PENGASUTAN BINTANG SEGITIGA DAN PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ( PLC )

BAB II TRANSFORMATOR

Transkripsi:

81 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 017 Pengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa Zuriman Anthony Institut Teknologi Padang, Padang E-mail: antoslah@gmail.com ABSTRACT The control circuit in the 3-phase induction motor is one of the systems should be designed well so that the 3-phase induction motor can operate according to plan. Today, the control circuits of the 3-phase induction motors have been developed so that the motor can operate properly on 1-phase supply. This study is intended for developing the control system of the 3-phase induction motor that published by Anthony (005). By modification of the control circuit of the motor, the motor will make to continue to operate properly even if one or two-phase supply has been loos from the 3- phase power system. The Motor used in this research is a 3-phase induction motor of 1.5 HP, 380 V, 50Hz, Y, 1400 rpm. The result shows that the new control circuit is made can operate the 3-phase induction motor with both on 3-phase power system and 1-phase power system. This control system can also keep the motor continues to operate properly and safely even if one or two phases of electrical power systems lost and appear suddenly. Keywords: control circuit, operating the 3-phase induction motor on 3-phase system, operating the 3-phase induction motor on 1-phase system ABSTRAK Rangkaian kendali pada motor induksi 3-fasa merupakan salah satu sistem yang harus dirancang dengan baik agar motor induksi 3-fasa dapat beroperasi dengan baik sesuai rencana. Saat ini, rangkaian kendali motor induksi 3-fasa juga telah dikembangkan agar motor dapat beroperasi dengan baik pada sistem tenaga listrik 1-fasa. Penelitian ini dimaksudkan untuk pengembangan sistem kendali motor induksi 3-fasa yang pernah dikemukakan Anthony (005). Dengan melakukan modifikasi pada rangkaian kendali motor, maka motor akan dibuat dapat terus beroperasi dengan baik walaupun terjadi gangguan dengan hilangnya salah satu atau fasa sumber tenaga listriknya. Sistem kendali yang dirancang merupakan penggabungan dari dua sistem kendali motor yaitu sistem kendali 3-fasa dan sistem kendali 1-fasa. Motor yang digunakan dalam penelitan ini adalah motor induksi 3-fasa 1,5 Hp, 380 V,,7A, 50Hz, hubungan bintang, 1400 rpm. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa rangkaian kendali yang dibuat dapat mengoperasikan motor induksi 3- fasa dengan baik pada sistem tenaga listrik 3-fasa dan sistem tenaga listrik 1-fasa. Sistem kendali ini juga dapat menjaga motor terus beroperasi dengan baik dan aman walaupun salah satu atau dua fasa sistem tenaga listriknya hilang dan muncul kembali secara tiba-tiba. Kata kunci: rangkaian kendali, pengoperasian motor pada sistem 3-fasa, pengoperasian motor pada sistem 1-fasa 1. PENDAHULUAN Motor induksi 3-fasa merupakan motor induksi yang paling banyak digunakan saat ini terutama untuk keperluan industri, karena motor ini banyak dibuat dengan daya yang besar. Bentuk rangkaian kendali untuk mengoperasikan motor ini sangat ditentukan oleh kapasitas daya motor. Jika motor yang digunakan berdaya kecil maka rangkaian kendali motor ini biasanya menggunakan sistem pengasutan /start langsung (DOL, direct on line starter). Jika motor yang digunakan berdaya sedang, maka rangkaian kendali motor ini menggunakan sistem hubungan bintang-segitiga (Y/ ). Jika motor yang digunakan berdaya sangat besar, maka rangkaian kendali motor ini menggunakan sistem hubungan bertingkat (soft starter) [1]. Untuk menjaga motor ini tetap beroperasi dengan baik dan aman, maka perlu dibuat rangkaian kendali yang dilengkapi dengan sistem pengaman agar motor ini tidak cepat rusak. Jika terjadi gangguan pada motor, maka sistem pengaman akan bekerja untuk memutuskan motor dari sistem sehingga motor berhenti beroperasi. Permasalah yang timbul setelah ini adalah bahwa motor yang diamankan akan berhenti bekerja, sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan motor ini juga akan berhenti. Penelitian dengan mengembangkan sistem pengoperasian dual fungsi pada motor induksi 3-fasa sebelumnya pernah dilakukan oleh Anthony (005) dengan menggabungkan sistem pengoperasian motor induksi 3-fasa dengan sistem 1-fasa. Penelitian ini dimaksudkan agar motor induksi 3-fasa dapat terus bekerja dengan baik walaupun salah satu atau dua fasa sistem tenaganya []. Tetapi, hasil penelitian ini terlihat belum sempurna (masih ada kekurangan), dimana rangkaian kendali hanya terfokus pada salah satu fasa saja yang dapat mengakibatkan rangkaian kendali gagal bekerja bila fasa ini yang terganggu Digital Object Identifier 10.1063/JTE.017.3133610. Copyright 017 ITP Press.

PENGEMBANGAN RANGKAIAN KENDALI UNTUK MENGOPERASIKAN MOTOR INDUKSI 3-FASA 8 (terlepas) dari sistem. Oleh kerena itu, penelitian ini perlu dikembangkan lagi agar dapat mengoperasikan motor induksi 3-fasa dengan baik walaupun salah satu atau dua sembarang fasa terlepas dari sistem tenaga listriknya. Untuk dapat mengoperasikan motor induksi 3- fasa dengan baik pada sistem 1-fasa, perlu digunakan suatu sistem pengoperasian yang handal yang mengacu kepada hasil penelitian-penelitian yang telah dikembangkan oleh peneliti peneliti sebelumnya dengan menggunakan rangkaian kapasitor pada kumparan motor [3] [6]. Dengan mengacu kepada salah satu penelitian ini dan dengan mencocokkan jenis motor yang digunakan diharapkan akan membuat motor dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 1.1 Rumusan Masalah Bagaimana bentuk rangkaian kendali yang cocok digunakan agar motor induksi 3-fasa dapat terus beroperasi dengan baik tanpa berhenti bila terjadi gangguan dengan lepasnya (hilangnya) salah satu atau dua fasa sembarang dari sistem 3-fasanya? 1. Batasan Masalah Penelitian ini hanya membuatkan rangkaian kendali motor induksi 3-fasa agar dapat beroperasi dengan baik tanpa berhenti walaupun salah satu atau dua fasa sembarang terlepas dari sitem tenaga listriknya, dengan syarat sumber netral masih ada pada sistem tenaga. Motor induksi yang digunakan adalah motor induksi 3-fasa 1,5 Hp, 380V,,7A, Y, 50 Hz, 1400 rpm. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuatkan rangkaian kendali motor induksi 3-fasa agar dapat beroperasi dengan baik dan aman tanpa berhenti walaupun salah satu atau dua fasa sembarang terlepas dari sitem tenaga listriknya, dengan syarat netral masih ada pada sistem tenaga. Dengan kondisi ini diharapkan motor akan dapat terus beroperasi dengan baik, kecuali jika motor beroperasi dengan beban yang melampaui ratingnya (gangguan beban lebih) maka motor akan otomatis berhenti beroperasi.. LANDASAN TEORI Motor induksi 3-fasa merupakan motor listrik yang beroperasi secara normal menggunakan sistem 3-fasa [1]. Kumparan motor terdistribusi seara merata pada statornya dengan perbedaan 10 0 listrik. Bentuk gambaran konstruksi motor induksi 3-fasa secara sederhana diperlihatka pada gambar 1 [7]. Motor ini bekerja dengan prinsip induksi medan magnet yang berputar pada kumparan motor. Gambar 1 Konstruksi sederhana motor induksi [7] Kecepatan putaran medan magnet ini mengacu kepada persamaan (1) berikut. Ns = 10. f / p (1) yang mana : f = frekuensi sumber AC (Hz) p = jumlah kutup yang terbentuk pada motor Ns = kecepatan putaran medan magnet stator (putaran/menit, rpm) Dengan induksi medan magnet dari stator ke rotor ini, maka rotor akan berputar pula mengikuti medan magnet yang berputar pada stator. Makin berat beban motor maka kecepatan rotor akan menjadi turun, sehingga terjadi slip (s) sebesar [1]: Ns Nr s () Ns yang mana : s = slip Nr = kecepatan putaran rotor pada motor Motor induksi 3-fasa secara normal dioperasikan pada sistem 3-fasa. Motor ini biasa dioperasikan dengan sistem pengasutan /start langsung (DOL, direct on line starter), sistem hubungan bintang-segitiga (Y/ ) atau dengan sistem hubungan bertingkat (soft starter) yang tergantung dari kapasitas daya motor [1]. Dengan berkembangnya sistem pengoperasian motor induksi, motor induksi 3-fasa ini sudah dapat dioperasikan pada sistem 1-fasa dengan membuat rangkaian kumparan motor seperti halnya motor induksi 1-fasa, yaitu jenis motor kapasitor. Metode ini dengan menggunakan rangkaian kapasitor yang dipasang pada kumparan motor seperti yang diperlihatkan pada gambar. Khusus untuk standar motor hubungan bintang, maka besarnya nilai kapasitor yang digunakan pada motor adalah sebagai berikut [3]. (0,1757).( I L) Cs y ( Farad) (3) ( f ).( V ) LN

83 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 017 R 1 jx 1 jx R V 1 I 1 I m jx m I R s ' 1 s Gambar 3 Rangkaian ekivalen motor induksi 3-fasa per fasa [1] Gambar Rangkaian kapasitor pada terminal motor induksi 3-fasa untuk mengoperasikan moto pada sistem 1-fasa [3][4] I L Cry k ( Farad) (4) (1,5664)( f ).( V ) yang mana: Cs y = nilai kapasitansi total kapasitor start (Cs + Cr dari gambar ) untuk motor standar hubungan bintang (Farad) Cr y = nilai kapasitansi kapasitor jalan (Cr dari gambar ) untuk motor standar hubungan bintang (Farad) I L = arus nominal motor saat beroperasi normal pada sistem 3-fasa (Amper) V LN = tegangan 1-fasa (fasa ke netral) yang diberikan ke termnial motor (Volt) f k = frekuensi sumber (Hz) = konstanta dengan nilai 0,7679 untuk motor yang dioperasikan pada beban di bawah 70% beban nominal motor dan 1 untuk motor yang dioperasikan pada beban di atas 70% sampai dengan 85% beban nominal motor. Besarnya tegangan pada kapasitor jalan (Vcr) adalah sebagai berikut [3]. Vcr =. V LN (5) Daya reaktif yang dihasilkan kapasitor jalan (VARC) juga dapat dibuatkan sebagai berikut [3] VAR C LN V 4.. C.. C. V (6) C Kemudian daya rektif yang dihasilkan motor (VAR M), Arus yang masuk ke motor (I L1), faktor daya (FD 1) dan daya masukan (P L1) saat beroperasi pada sistem 1-fasa adalah sebagai berikut [3]. VAR M = VAR 3ph VAR C (7) VARC I L1 (8) V LN Keterangan: V 1 R 1 X 1 ' R = Tegangan sumber perfasa pada kumparan stator = Resistansi kumparan stator = Reaktansi Induktif kumparan stator = Resistansi kumparan rotor dilihat dari sisi stator X ' = Reaktansi Induktir rotor dilihat dari sisi stator X m = Reaktansi magnet pada Motor R s I 1 ' ' I I m 1 s = Resistansi yang mewakili beban motor = Arus kumparan stator = Arus pada kumparan rotor dilihat dari sisi stator = Arus Magnet VAR VAR M sin (9) C 1 FD 1 cos cos sin (10) PL 1 VARC.cos (11) Jika motor induksi 3-fasa dioperasikan secara normal pada sistem 3-fasa, maka motor dapat dianalisa dengan menggnakan rangkaian pendekatan seperti yang diperlihatkan pada gambar 3 [1]. Dari rangkaian ekivalen motor tersebut kemudian dapat dihitung arus yang masuk ke motor (I L) dengan cara sebagai berikut. R' Z' jx' s (1) Z' x. jxm Zp Z' jxm (13) Zt Z 1 Zp (14) V1 i L I (15) Zt Dengan menganggap sudut tegangan adalah nol, maka besarnya faktor daya motor induksi 3-fasa (FD 3) adalah sebagai berikut. FD 3 = cos φ (16)

PENGEMBANGAN RANGKAIAN KENDALI UNTUK MENGOPERASIKAN MOTOR INDUKSI 3-FASA 84 L1 N OL1 K4 K (Y) TD1 TD1 (d) K TD1 K4 K4 (Cs) K5 (Cr) TD OL TD Gambar 4 Rangkaian kendali pengoperasian dual fungsi motor induksi 3-fasa [] N R S T CB1 K OL1 OL S1 Q TD K K K TD A K Gambar 5 Rangkaian kendali M3WP1ZA Kemudian, besarnya daya masukan pada motor induksi 3-fasa (P in(3-fasa) ) adalah sebagai berikut. P 3. V. I.cos (17) in( 3 fasa) LL L Dengan menggabungkan sistem pengoperasian motor induksi 3-fasa dan motor induksi 1-fasa, diharapkan motor dapat beroperasi dengan baik pada kedua sistem tenaga yang ada. Bentuk rangkaian kendali ini pernah dikembangkan oleh Anthony (005) dengan nama rangkaian kendali dual fungsi seperti gambar 4. Rangkaian kendali gambar 4 dimaksudkan agar motor dapat terus beroperasi dengan baik walaupun salah satu atau dua fasa sistem tenaganya hilang. Tetapi, dari gambat 4 ini juga terlihat bahwa rangkaian kendali ini masih mempunyai kelemahan dimana sumber tenaga rangkaian kendalinya hanya terpusat pada salah satu fasa saja. Bila fasa yang digunakan rangkaian kendali ini terganggu/hilang, maka motor langsung mati (berhenti beroperasi). Oleh karena itu rangkaian kendali ini masih perlu dikembangkan lagi agar motor dapat bekerja lebih baik sesuai perencanaan. 3. METODA PENELITIAN Motor induksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor induksi 3-fasa 1,5 Hp, 380V,,7A, Y, 50 Hz, 1400 rpm. Sistem pengoperasian motor induksi 3-fasa adalah sistem DOL. Bentuk rangkaian kendali yang digunakan untuk mengoperasikan motor induksi 3-fasa yang dilengkapi dengan sistem pendeteksi sumber tenaga 3-fasanya diperlihatkan pada gambar 5 (sebut saja rangkaian kendali ini rangkaian kendali M3WP1ZA). Bentuk hubungan anak kontak kontaktor pada terminal motor induksi

85 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 017 Z X Y A U V W R S T Gambar 6 Rangkaian hubungan anak kontak kontaktor gambar 5 pada terminal U, V, W, X, Y, Z motor induksi 3-fasa W Q CB N Cr Cs V Gambar 7 Bentuk hubungan rangkaian kapasitor pada terminal motor induksi 3-fasa Tabel 1 Respon peralatan rangkaian kendali terhadap kinereja motor dari rangkaian kendali gambar 5 Saat sistem Saat salah satu fasa dari Kode 3-fasa aktif sumber 3-fasa hilang Alat Start Jalan Start Jalan X X - - - - X X Q - - - X X X - - K X X X X X X X X TD - - X X OL* - - - - S1 - X X X Keterangan tabel: = kontaktor 1, K = kontaktor = kontaktor 3, = kontaktor 4 Q = kontaktor 5. = kontaktor 6 TD = rele tunda waktu X = tanda aktif - = tanda tidak aktif OL* = rele beban lebih, akan aktif saat terjadi beban lebih pada motor yang akan membuat motor berhenti beroperasi S1 = Saklar (NO), setelah diaktifkan berfungsi sebagai tanda sistem pendeteksi keamanan aktif berkerja 3-fasa (terminal U, V, W, X, Y, Z) diperlihatkan pada gambar 6. Sedangkan gambar 7 memperlihatkan bentuk hubungan rangkaian kapasitor pada terminal motor induksi 3-fasa. Nilai kapasitor yang yang digunakan mengacu kepada persamaan (3) dan (4). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mengoperasikan motor induksi 3-fasa sesuai dengan rangkaian kendali seperti gambar 5 dan dengan nilai kapasitor mengacu kepada rumus yang telah dijabarkan, maka diporoleh respon peralatan rangkaian kendali terhadap kinerja motor dengan sistem pengoperasian DOL seperti tabel 1. Gambar 8 memperlihatkan panel rangkaian kendali yang dibuat yang dilengkapi dengan sistem pengaman agar motor induksi 3-fasa dapat beroperasi pada sistem 3-fasa dan 1-fasa. Dari tabel 1 dan gambar 5 dapat dijelaskan bahwa saat motor induksi 3-fasa akan dioperasikan secara normal pada sistem 3-fasa, maka kontaktor akan diaktifkan dengan menekan tombol start sehingga motor beroperasi dengan sistem DOL (Direct Online Starter). Saat saklar S1 diaktifkan,

PENGEMBANGAN RANGKAIAN KENDALI UNTUK MENGOPERASIKAN MOTOR INDUKSI 3-FASA 86 a) b) Gambar 8 Panel rangkaian kendali yang dibuat yang dilengkapi dengan sistem pengaman agar motor induksi 3-fasa dapat beropeasi pada sistem 3-fasa dan 1-fasa, a) tampak luar; b) tampak dalam maka sistem pengaman mulai aktif untuk siap mengoperasikan motor pada sistem 1-fasa jika salah satu atau dua fasa dari sistem 3-fasa hilang dari sistem tenaga. Bila tiba-tiba sistem 3-fasa kembali aktif (R, S, T kembali aktif), maka motor kembali akan beroperasi secara normal pada sistem 3-fasa. Setelah kontaktor aktif (motor beroperasi pada sistem 3-fasa), maka kontaktor dan Q tidak akan aktif, kecuali bila salah satu fasa atau fasa sistem tenaga hilang dari sumbernya, maka otomatis dan Q aktif dan akan tidak aktif. Bila motor akan dioperasikan (dihidupkan), tetapi ternyata sistem yang aktif hanya 1-fasa atau - fasa, maka saat tombol start ditekan, secara otomatis hanya dan Q yang aktif dan motor akan beroperasi pada sistem 1-fasa. Alat yang berfungsi untuk mendeteksi sistem fasa yang aktif ini dari gambar 5 adalah konntaktor (fasa S), kontaktor K (fasa T) dan kontaktor (fasa R). Motor akan tetap bekerja dengan aman karena rele arus lebih diseting sesuai dengan arus nominal motor. Dari hasil tabel 1 yang memperlihatkan respon peralatan rangkaian kendali terhadap kinerja motor terlihat bahwa motor dapat dioperasikan dengan baik pada sistem 3-fasa dengan sistem DOL, dan motor akan tetap terus beroperasi bila salah satu fasa atau dua fasa sistem tenaga hilang dari sumbernya. Motor hanya akan berhenti beroperasi bila motor mengalami kelebihan beban dari batas nominal yang diizinkan (sesuai setting rele arus lebih yang digunakan). 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang rangkaian kendali dibuat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1) Rangkaian kendali yang dibuat dapat digunakan untuk mengoperasikan motor induksi 3-fasa dengan baik dengan sistem DOL pada sitem 3- fasa, dan motor akan tetap terus beroperasi walaupun salah satu fasa atau dua fasa sistem tenaga hilang dari sumbernya. ) Bila saat pertama motor dihidupkan ternyata sistem yang aktif hanya 1-fasa atau -fasa, maka secara otomatis motor akan diberoperasikan pada sistem 1-fasa, dan akan bekerja kembali pada sistem 3-fasa bila ke tiga sistem 3-fasanya aktif kembali. 3) Motor akan tetap bekerja dengan aman karena rele arus lebih diseting sesuai dengan arus nominal motor. 4) Motor hanya akan berhenti beroperasi bila motor mengalami kelebihan beban dari batas nominal yang diizinkan (sesuai setting rele arus lebih yang digunakan). 6. DAFTAR PUSTAKA [1] P. C. Sen, Principles of Electrical Machines and Power Electronics, nd ed. New York: John Wiley & Sons, 1996. [] Z. Anthony, Perancangan Sistem Kendali Dual Fungsi Pengoperasian Motor Induksi 3-Fasa, Momentum, vol. 7, no., pp. 1 5, 005. [3] Z. Anthony, A Simple Method For Operating The Three-Phase Induction Motor On Single Phase Supply ( For Wye Connection Standard ), IJETT, vol. 5, no. 1, pp. 13 16, 013. [4] Z. Anthony, A Simple Method for Operating the Delta Connection Standard of the 3-phase Induction Motor on Single Phase Supply, IJETT, vol. 15, no. 9, pp. 444 447, 014. [5] Z. Anthony, Equivalent Circuits for the M31D-ZA Motor s Method ( Case Studies : Currents and Power Factor of the motor ), IJETT, vol. 5, no. 1, pp. 49 5, 015. [6] Z. Anthony, Analyzing Characteristics of the Sheda s Method for Operating the 3-phase induction Motor on Single Phase Supply ( Case studies : output power and efficiency of the motor ), IJETT, vol. 33, no. 4, pp. 175 179, 016. [7] Z. Anthony, Studi pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap faktor daya motor induksi 3-fasa, J. Tek. Elektro ITP, vol., no., pp. 49 5, 013. UCAPAN TERIMAKASIH Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Republik Indonesian yang telah mendanai penelitian ini, karena hasil penelitan ini merupakan bahagian dari penelitian yang didanai dengan kontrak penelitian No. 175 / 7.O10.4. /PN / 016.