BAB I PENDAHULUAN. menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan salah satu ilmu yang memunculkan fenomena yang abstrak.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang telah lama dilakukan pemerintah adalah dengan mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu aspek yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokatis, penuh tenggang rasa,

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya peran matematika tersebut, maka matematika dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga orang yang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoritis. 1. Pemahaman Konsep Kimia. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dari tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan atau tuntutan pendidikan nasional yaitu mewujudkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat. telah menjadi problematika manusia dari generasi ke generasi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang berjumlah besar dapat menjadi modal pembangunan bila memiliki sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2006), hlm Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. kurang menyenangkan, duduk berjam-jam mendengarkan guru menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa berpikir logis, rasional, kritis, ilmiah dan luas. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. cara kerja yang inovatif, keterampilan memanfaatkan fasilitas yang tersedia,

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

LOGIKA BERPIKIR DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mempersyaratkan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

SKRIPSI S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam surat Mujadalah: 11 yaitu sebagai berikut: 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan komposisi zat menggambarkan bagaimana partikel-partikel penyusun zat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOOPERATIF DENGAN MENDAYAGUNAKAN ALAT PERAGA GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa. Selain karena pendidikan dipandang

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Bagi orang yang mempunyai ilmu pengetahuan akan memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah Subhanahu wa Ta ala. Ilmu pengetahuan sangat banyak, dan seharusnya dengan bertambahnya ilmu maka bertambah pula keimanan kita kepada Allah karena segala sumber ilmu itu dari Allah. Jadi, sesiapa saja yang belajar dan menuntut ilmu maka Allah akan meninggikannya beberapa derajat. Di dalam Alquran Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman: Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah: 11) Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita manusia yang berkualitas disamping itu juga melatih ketrampilan di 1

2 dalam bidang tertentu. Perubahan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan keseluruhan. Pendidikan di sekolah tidak bisa lepas dari kegiatan belajar mengajar, yang meliputi seluruh aktivitas yang menyangkut pemberian materi pelajaran agar siswa memperoleh kecakapan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Tercapainya tujuan pembelajaran menjadi cerminan prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang strukur, susunan, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertainya. 1 Dengan menuntut ilmu, mereka mengerti dengan suatu topik tertentu dengan cara mempelajari, memikirkan, dan memahami. Mengenai pamahaman akan suatu ilmu, sangat penting sekali adanya, seperti disebutkan oleh ayat berikut: Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan siasia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran 190-191) Dari ayat di atas, ada kata memikirkan yang berarti orang tersebut berakal, orang yang berakal akan selalu mengkaji kejadian yang ada di bumi ini dan tentunya untuk menambah keimanan mereka kepada Zat yang menciptakan semua itu. 2006). 1 Anonim, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, (Jakarta: Depdiknas,

3 Dengan berpikir, maka kita akan memahami bagaimana keagungan Allah dalam menciptakan semua ini. setelah kita memahami maka akan timbullah kecintaan kita terhadap apa yang kita pahami tersebut. Oleh karena itu, pemahaman akan suatu konsep dalam hal apa saja sangat penting guna mendapatkan ilmu yang benar. Sehingga timbul kecintaan terhadap ilmu yang dipahami tersebut. Maka pemahaman akan suatu konsep sangat penting dalam suatu ilmu. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap lembar jawaban ujian akhir semester siswa, diperoleh informasi bahwa 63.33% orang siswa kurang bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan dan 80% orang siswa lebih cenderung menghapal materi kimia sesuai dengan yang ada pada buku. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal latihan menekankan pada pemahaman konsep membuktikan bahwa siswa masih banyak yang tidak mampu menyatakan ulang kembali arti atau pengertian dari konsep materi pembelajaran kimia yang telah dipelajari, bahkan terkadang siswa masih banyak yang sulit dalam mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya seperti mengelompokkan unsur-unsur yang merupakan isotop, isobar, atau isoton. Selain masalah konseptual, masalah pemahaman algoritmik juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran dimana pemahaman algoritmik merupakan pemahaman tentang atau serangkaian peraturan yang melibatkan perhitungan matematika untuk memecahkan suatu masalah. Penyelesaian masalah perhitungan dalam pembelajaran kimia seperti pada materi stoikiometri membuat siswa banyak mengalami kesulitan menyelesaikannya. Selain itu masih banyak siswa yang masih sulit dalam mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Misalnya pada saat siswa

4 diberi soal materi reaksi redoks, siswa masih banyak yang tidak mampu menentukan apakah reaksi ini mengalami oksidasi ataukah reduksi. Pada saat pembelajaran berlangsung guru telah menggunakan metode tanya jawab, juga pada materi pelajaran tertentu guru membentuk kelompok belajar kecil. Selain itu, saat pembelajaran guru juga menggunakan media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan berupa alat peraga. Akan tetapi siswa kurang dapat memahami materi pelajaran, padahal guru telah menggunakan berbagai metode pembelajaran. Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami konsep, situasi, dan fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, dengan tidak mengubah artinya. Dalam kimia, pemahaman konsep sangat diperlukan untuk memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Salah satu cara elaborasi yang efektif adalah dengan menjelaskan materinya kepada orang lain karena seringkali siswa justru lebih mudah memahami materi pelajaran melalui penjelasan teman sebaya. 2 Salah satu model pembelajaran yang dapat mempengaruhi siswa dalam memahami konsep kimia adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share. Pembelajaran kooperatif berdasarkan pada teori bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. 3 Pembelajaran kooperatif tipe 2 Slavin, R.E. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Bumi Aksara, 2008, hal. 33. 3 Isjoni, M. Nur Mustafa, dan Atma Murni, Model Pembelajaran Kooperatif, Pekanbaru: Universitas Riau, 2007, hal. 4.

5 Think Pair Share, guru jarang menerangkan tapi banyak mengajukan pertanyaan serta membimbing siswa dalam kelompok kecil dan dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Penggunaaan model pembelajaran dalam hal ini tidak cukup untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa, perlu juga adanya pembaharuan media pembelajaran agar pemahaman siswa terhadap materi lebih maksimal. Pemanfaatan Teknologi Imformasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan untuk penyampaian materi khususnya dengan menggunakan visualisasi. Jenis multimedia persentasi bisa digunakan untuk membantu dalam menjelaskan materi. Penggunaan multimedia persentasi yang bisa dimanfaatkan adalah aplikasi Prezi Desktop. Prezi Dekstop adalah media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual. Kelebihannya yaitu mampu menampilkan tema tiga dimensi, memiliki tampilan yang lebih memudahkan siswa untuk memahami materi dan aplikasi ini berbasis Adobe Air, sehinggga video maupun animasi flash bisa dijalankan lebih ringan dibandingkan media persentasi lain. 4 Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dikatakan bahwa hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan metode Think Pair Share secara signifikan lebih baik daripada siswa yang diberi metode ekspositor 5 dan pengunaan Prezi Dekstop berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan hasil belajar Kimia, hal ini terlihat dari sikap siswa yang lebih senang dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. 6 4 Dwi utomo dan Adriyanto J. Gundo, Efektifitas Model Pembelajran Tai Berbantuk Prezi dekstop Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kimia, (Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana), hal. 3 5 Wisnu Sunarto, Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Model Pembelajaran Metode Think Pair Share dan Metode Ekspositori, (Semarang: Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.2.No.1), hal. 244-249 6 Dwi Utomo dan Adriyanto J. Gundo, Loc. Cit., hal. 14

6 Berdasarkan pemaparan uraian tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan Menggunakan Media Prezi Dekstop Terhadap Pemahaman Konsep Kimia. B. Defenisi Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul, maka peneliti merasa perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. 7 2. Media Prezi Dekstop adalah sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as a service (SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual. 8 3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk merepresentasikan dan menerjemahkan masalah-masalah kimia dalam bentuk representasi makroskopik (dapat diamati), mikroskopik (partikel), bentuk -bentuk gambaran simbolik, seperti lambang, rumus, persamaan reaksi, grafik dan sebagainya secara simultan. 9 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah: 7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 81. 8 Dwi utomo dan Adriyanto J. Gundo, Loc.Cit., hal. 4 9 Faizah,dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Soft Skill Dan Pemahaman Konsep, Semarang: Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, 2013, h.121

7 a. Pemahaman konsep siswa terhadap materi kimia masih rendah b. Terdapat 63,33% siswa kurang bisa mengerjakan soal latihan dan ± 80% siswa lebih cenderung menghapal materi kimia sesuai dengan yang ada pada buku c. Metode pembelajaran dan media pembelajaran yang telah digunakan belum dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran kimia d. Media Prezi Dekstop belum pernah diterapkan pada proses pembelajaran kimia 2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis memfokuskan permasalahan pada a. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah ada pengaruh terhadap pemahaman konsep kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media prezi dekstop b. Penelitian dilakukan pada Kelas X SMA Negeri 1 Kampar c. Penelitian ini dilakukan pada materi struktur atom 3. Rumusan Masalah Dari batasan masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media prezi dekstop terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Negeri 1 Kampar pada materi struktur atom? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

8 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media prezi dekstop terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Negeri 1 Kampar pada materi struktur atom. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Sekolah Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang efektif terutama dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan mutu sekolah ke arah yang lebih baik. b. Bagi Guru Model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media Prezi Dekstop yang dilakukan peneliti diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya mempengaruhi pemahaman konsep kimia siswa, mendorong upaya peningkatan profesionalisme guru serta menumbuhkan wawasan berfikir ilmiah. c. Bagi Penulis Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model pembelajaran, media pembelajaran dan untuk penulisan ilmiah. d. Bagi Siswa Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa dan memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran kimia.