I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

BAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan perkebunan ataupun pabrik biji kopi yang jika tidak dimanfaatkan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan salah satu tanaman pangan dan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. sekali limbah khususnya limbah organik. Limbah organik yang berbentuk padat

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

BAB I PENDAHULUAN. Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki nilai ekonomi

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol mencakup 25% dari total daratan Indonesia. Penampang tanah

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan pupuk anorganik dipasaran akhir-akhir ini menjadi langka.

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kesejahteraan. penduduk, kebutuhan akan pangan dan sayuran segar juga terus meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor penentu produksi. Selama ini untuk mendukung

Pembuatan Pupuk Organik. Samijan BPTP Jawa Tengah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Tidak

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan menunjukkan dampak positif terhadap kenaikan produksi padi nasional. Produksi padi nasional yang hanya 18 juta ton pada tahun 1970, meningkat menjadi 54 juta ton pada tahun 2004 atau kenaikan produktivitas lahan yang sebelumnya hanya 2,25 ton/ha menjadi 4,58 ton/ha. Meskipun awalnya terlihat indah, seiring dengan berjalannya waktu revolusi hijau memunculkan berbagai dampak negatif, antara lain adanya kecenderungan meningkatnya pasokan energi yang tinggi, terutama pupuk dan pestisida kimia. Intensifikasi teknologi revolusi hijau berdampak pada penggunaan pupuk yang meningkat hampir enam kali lipat. Pada tahun 1970, rata-rata penggunaan pupuk sekitar 635 ribu ton menjadi 4,42 juta ton pada tahun 2003. Pada tahun 2010 konsumsi pupuk mencapai 10 juta ton (Suwaryono, 2011). Selama ini para petani Indonesia sangat tergantung pada pupuk anorganik untuk menyuburkan tanaman, padahal selain harga pupuk yang mahal pupuk anorganik juga memiliki efek negatif terhadap tanah apabila diberikan secara berlebihan. Pemberian pupuk anorganik pada lahan-lahan pertanian secara insentif dan jangka panjang menunjukan adanya kecenderungan kadar bahan organik tanah yang menurun, struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan. Kondisi ini jika berlanjut akan menurunkan kualitas tanah, tanah menjadi kurang produktif atau tidak subur. Jika kandungan humusnya semakin berkurang maka

2 lambat laun tanah akan menjadi keras, kompak dan bergumpal seperti tanah lempung (Suwaryono, 2011). Hal ini menjadi perhatian dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan serta memperbaiki produktivitas lahan, salah satunya perlu dikembangkan dan digalakkan kembali sistem pertanian organik dan pemenuhan pupuk organik untuk mengganti bahan agrokimia konvensional. Upaya memperbaiki tanah untuk mengembalikan kesuburan tanah serta mendapatkan hasil panen yang berlimpah. Penggunaan pupuk kimia yang menimbulkan kerugian harus segera dapat digantikan dengan pupuk organik yang lebih baik dan menyehatkan tanah. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah penggunaan POC. Penggunaan POC lebih mudah diaplikasikan pada tanaman dan memberikan dampak positif baik bagi tanah ataupun bagi tanaman, bahkan tanaman organik semakin banyak dicari oleh masyarakat (Nugroho, 2013). Penggunaan POC mampu menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan dikarenakan adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan hayati tanah. Fungsi POC terhadap sifat fisik tanah yaitu menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan ikatan antar partikel, meningkatkan kapasitas menahan air, mencegah erosi dan longsor, dan merevitalisasi daya olah tanah. Fungsi POC terhadap sifat kimia tanah yaitu meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan meningkatkan proses pelapukan bahan mineral, terhadap sifat hayati tanah yaitu menjadikan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri serta mikroorganisme

3 menguntungkan lainnya, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat (Amilia, 2011). POC adalah larutan dari bahan dasar yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan yang sudah mengalami fermentasi berupa cairan sehingga POC kebanyakan diaplikasikan melalui daun (Siboro 2013). POC mengandung unsurunsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. POC mengandung hara makro dan mikro esensial N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik. Kelebihan POC adalah secara cepat dapat mengatasi defesiensi hara, dan mampu menyediakan hara dengan cepat (Nugroho 2012). Saat ini semakin banyak petani yang beralih menggunakan POC dengan metode pembuatan yang beragam baik bahan dasar berupa limbah organik maupun bioaktivator untuk menghasilkan POC yang berkualitas. Kualitas hasil pembuatan POC ditentukan oleh bahan baku, mikroorganisme pengurai, proses pembuatan, produk akhir dan pengemasan. Bahan baku yang masih segar dan beragamnya jenis mikroorganisme, menyebabkan kualitas POC yang dihasilkan semakin baik kandungannya. Salah satu bahan dasar pembuatan POC yaitu dari bahan sampah organik rumah tangga seperti sampah sayuran dan daun-daunan. Sampah organik dapat dimanfaatkan karena sampah organik bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (Nugroho, 2013). Selain sampah

4 organik bahan dasar pembuatan POC adalah kotoran ternak yang masih segar karena pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Upaya mempecepat proses dekomposisi bahan organik dilakukan dengan menambahkan bioaktivator pada proses dekomposisi. Bioaktivator yaitu sekumpulan mikroorganisme yang berfungsi sebagai starter dalam pembuatan POC. Bioaktivator membantu mempercepat proses pengomposan (Nugroho, 2013). Bioaktivator dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasi bahan organik menjadi pupuk yang berkualitas dengan kandungan N, P dan K yang tinggi. Bioaktivator dibuat dengan cara mencampurkan bahan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme, diantaranya yaitu bahan yang memiliki kandungan karbohidrat, air, vitamin dan mineral, kemudian bahan tersebut ditambah dengan air kelapa dan air gula untuk menambah nutrien yang tersedia dari bahan (Alwi, 2011). Bioaktivator dapat dibuat sendiri dengan mudah dari bahan-bahan yang mudah didapat dan murah, karena dapat memanfaatkan berbagai sampah atau limbah organik. Metode pembuatan bioaktivator sangat bervariasi dalam menghasilkan POC. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian metode pembuatan bioaktivator yang mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik sehingga menghasilkan POC yang berkualitas demikian diharapkan mampu membuat POC secara mandiri sehingga lebih efisien dan mendukung pertanian organik saat ini.

5 Metode pembuatan bioaktivator guna peningkatan kualitas POC yang dihasilkan, diharapkan mampu menghasilkan POC yang lebih baik guna mendukung peningkatan produksi pertanian berkelanjutan. Tiga metode pembuatan bioaktivator yang digunakan yaitu metode ares pisang busuk, metode buah dan bawang merah, dan metode air leri. Ketiga metode pembuatan bioaktivator lalu diuji dalam menghasilkan POC (selengkapnya terlampir). Bahan organik yang digunakan untuk pembuatan POC berupa limbah sampah organik dan limbah kotoran ternak. Limbah sampah organik berupa sampah sayuran dan limbah ternak berupa kotoran kambing, untuk mengetahui efektivitas POC yang dihasilkan maka perlu dilakukan pengujian terhadap jenis sumber bahan organik pembuatan POC. B. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang akan dijawab dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode pembuatan bioaktivator manakah yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair? 2. Bahan dasar limbah organik manakah yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair? 3. Bagaimana kombinasi dua perlakuan tersebut terhadap kualitas Pupuk Organik Cair?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui metode pembuatan bioaktivator yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair. 2. Mengetahui bahan dasar limbah organik yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair. 3. Mendapatkan kombinasi bioaktivator dan bahan dasar untuk menghasilkan Pupuk Organik Cair yang berkualitas baik. D. Hipotesis 1. Diduga metode pembuatan bioaktivator buah dan bawang merah merupakan metode yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair. 2. Diduga kombinasi sampah organik dan kotoran ternak merupakan bahan dasar yang paling baik terhadap kualitas Pupuk Organik Cair. 3. Diduga kombinasi bioaktivator buah dan bawang merah dan kombinasi limbah organik berupa sampah organik dan kotoran ternak mendapatkan Pupuk Organik Cair yang berkualitas baik. E. Manfaat Penelitian Dengan ditemukannya metode pembuatan bioaktivator dan bahan dasar pembuat POC diharapkan bisa membantu petani menghasilkan POC yang berkualitas secara mandiri sehingga penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi dan efek negatif pupuk anorganik terhadap tanaman bisa dikurangi.