PELATIHAN PROGRAM CABRI 3D DALAM MENYELESAIKAN 3 DIMENSI BAGI MGMP GURU MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2)

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini, maka semakin hari. mumpuni dan berkompeten adalah melalui sektor pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, ayat (1) 31, ayat (1). 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak PAUD sampai ke Perguruan Tinggi. Pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

PENGENALAN DAN PELATIHAN SOFTWARE MAPLE GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI UNTUK SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

1. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan juga sudah dilaksanakan diantaranya adalah. kependidikan yang lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan

Transkripsi:

PELATIHAN PROGRAM CABRI 3D DALAM MENYELESAIKAN 3 DIMENSI BAGI MGMP GURU MATEMATIKA TRAINING CABRI 3D PROGRAME IN FINISHING 3 DIMENSIONS FOR MATH MGMP TEACHERS SMA/MA DISTRICT BANYUMAS Gunawan 1, Malim Muhammad 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto, 53182 1 email : gun.oge@gmail.com, 2 malim.muhammad@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggunakan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran. Subjek dalam kegiatan ini adalah guru-guru MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas. Lokasi penerapan IbM adalah di SMA Bruderan Purwokerto. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui presentasi terhadap materi tentang program cabri 3D pada materi Dimensi Tiga, memberikan petunjuk cara menyelesaikan soal geometri pada Dimensi Tiga menggunakan program cabri 3D. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya minat guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, meningkatnya pemahaman guru tentang geometri terutama mengenai Dimensi Tiga, meningkatnya kemampuan praktis guru dalam hal ini penggunaan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran. Kata kunci : Dimensi Tiga, Program Cabri 3D ABSTRACT The purpose of this training is to improve the ability to use Cabri 3D software as learning media. The participants of this training were teachers of mathematics MGMP SMA/MA in Banyumas regency. The training was conducted at SMA Bruderan Purwokerto. This training was done by presenting the materials about Cadri 3D program on Three Dimention; showing how to solve geometric question on three dimention by using Cabri 3D program. The outcome of this training is the increase of teachers interest in improving the learning quality, the increase of teachers comprehension on geometry, especially on three dimension; the increase of teachers practical ability in using Cabri 3D software as learning media. Key Word : Cabri 3D Programe, Three Dimention. PENDAHULUAN Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Rahmani, 2013). Matematika sebagai wahana pendidikan memegang peran penting dalam pendidikan. Belajar matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah dan logis serta mempunyai peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat pentingnya matematika sebagai ilmu dasar, maka pembelajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian yang 106

serius. Dengan demikian, guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mampu menerapkan cara yang efektif dan efisien agar tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, seorang guru memegang peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoritis tapi juga harus memiliki pengalaman praktis. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar merupakan indikator bahwa siswa dapat menyerap ilmu yang didapat dengan baik. Untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar dituntut keberhasilan guru dalam memilih model pembelajaran dan menentukan strategi belajar yang mampu membawa siswa pada situasi yang aktif, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan belajarnya secara maksimal. Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa de kade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan sudah mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi, meskipun variasi dan fokus pemanfaatannya berbeda-beda pada masing-masing institusi. Kehadiran dan kemajuan ICT di era komunikasi global dewasa ini telah memberikan peluang dan perluasan interaksi antara dosen/guru/pakar dan siswa, dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan ICT proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran ICT sebagai teknologi baru memberikan tantangan kepada para dosen dan guru untuk mampu menguasainya sehingga dapat memilih dan memanfaatkan ICT secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya (Sahid, 2015). Geometri merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran matematika. Namun dalam beberapa tahun terakhir, geometri formal kurang begitu berkembang. Hal ini terutama disebabkan oleh tiga hal, yaitu kesulitan dalam membentuk konstruksi nyata yang diperlukan secara akurat, adanya anggapan bahwa untuk melukis bangun geometri memerlukan waktu yang lama, dan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam pembuktian konsep dasar geometri Euclid dan mempelajari pembuktian tersebut tidak bermanfaat. Sementara itu, melukis memainkan peranan yang penting dalam pembelajaran geometri di sekolah karena lukisan geometri menghubungkan antara ruang fisik dan teori (Lestari, 2015). Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Selain itu media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan seorang guru melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan materi yang abstrak dapat dikonkretkan melalui media ( Djamarah dan Zain, 2002). Melihat kondisi tersebut, kehadiran media mempunyai peran yang penting dalam proses dalam pembelajaran matematika yang objek kajiannya bersifat abstrak, termasuk juga geometri, terutama media yang dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran geometri. Dewasa ini media pembelajaran berbasis komputer telah berkembang pesat. Beberapa software untuk pembelajaran geometri telah dikembangkan, antara lain Cabri 3D. Terdapat beberapa versi dari software Cabri, salah satunya adalah Cabri 3D. Software Cabri 3D dapat digunakan untuk pembuatan media pembelajaran geometri. Cabri merupakan software geometri interaktif yang dapat digunakan di komputer-komputer atau kalkulator Texas Instrument. Pada awalnya, software ini didesain untuk pembelajaran geometri di sekolah menengah. Program ini memuat konstruksi dengan jangka dan penggaris. Konstruksi ini lebih teliti daripada menggunakan alat jangka. Sifat dinamik berasal dari kemampuannya dalam dragging atau menganimasi objek awal sementara objek lainnya dibatasi oleh sifat-sifatnya. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan suatu organisasi atau wadah profesional yang anggotanya adalah guru mata pelajaran, khususnya guru yang mengajar di tingkat satuan pendidikan sekolah menengah, baik sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas. Organisasi ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten, sehingga anggota MGMP adalah guru-guru mata pelajaran yang ada di kabupaten tersebut. Tujuan diadakannya MGMP adalah (1) untuk 107

meningkatkan kemampuan dan keahlian guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menyusun evaluasi pembelajaran; (2) sebagai wadah untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi sehari-hari selama proses pembelajaran dan mencari alternatif solusinya; (3) untuk membantu guru memperoleh informasi yang berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan hal-hal penting yang terkait dengan mata pelajaran yang diampunya; dan (4) sebagai wadah untuk berbagi informasi dan pengalaman tentang hasil penelitian, lokakarya, simposium, seminar, dan lain sebagainya. Guru-guru tersebut memiliki kemampuan teoritis yang sangat baik, tetapi memiliki kemampuan praktis yang kurang baik dibidang komputer terutama software matematika. Diharapkan dengan pelatihan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran khususnya dibidang ( Information and Communication Technology atau ICT) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Sesuai dengan tujuan diadakannya MGMP di atas, MGMP Matematika SMA/MA Banyumas juga bertujuan sebagai wadah peningkatan kemampuan dan keahlian guru secara profesional, wadah berbagai informasi dan pengalaman penelitian, khususnya pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar dimana guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoritis tapi juga harus memiliki pengalaman praktis. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggunakan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran METODE KEGIATAN Sasaran dalam kegiatan penerapan ipteks ini adalah guru-guru MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas. Adapun rincian peserta adalah : 108

Tabel 1. Rincian Banyak Guru Tiap Sekolah di MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas No. Nama Sekolah Banyak Guru (Orang) 1. SMA N Sumpiuh 2 2. SMA N Baturaden 2 3. SMA Ma arif NU 1 Ajibarang 2 4. SMA N Wangon 3 5. SMA N Ajibarang 2 6. SMA N Sokaraja 3 7. SMA N Patikraja 2 8. SMA N 4 Purwokerto 1 9. SMA Ma arif Sokaraja 2 10. SMA Veteran 2 11. SMA Budi Utomo Sokaraja 2 12. SMA N Rawalo 4 13. SMA MBS Zam-Zam Cilongok 2 14. MAN 2 Purwokerto 3 15. SMA N Jatilawang 4 16. MAN 1 Purwokerto 2 17. SMA Muhammadiyah Tambak 2 18. SMA Jenderal Soedirman 2 19. SMA N 2 Purwokerto 2 20. SMA N 3 Purwokerto 2 21. MA Muhammadiyah Purwokerto 2 22. SMA Diponegoro Sumpiuh 2 23. SMA N 1 Purwokerto 2 24. MA Miftahussalam 2 25. MAWI Kebarongan 2 26. SMA IT Al Irsyad 2 27. SMA N Banyumas 2 28. SMA Bruderan 2 29. SMA Muhammadiyah Sokaraja 2 Total 64 Langkah-langkah Kegiatan IbM adalah : 1. Memberikan gambaran tentang pentingnya perkembangan kemajuan Ilmu Pendidikan dan Teknologi (IPTEKS) bagi kemajuan dunia pendidikan. 2. Meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar dimana guru tidak hanya memiliki kemampuan dalam pengalaman teoritis tapi juga harus memiliki pengalaman praktis. 3. Memberikan pelatihan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran khususnya dibidang (Information and Communication Technology atau ICT) dalam upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran pada materi Dimensi Tiga. Adapun partisipasi mitra dalam kegiatan IbM adalah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat guru pada program Cabri 3D. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat antusiasme para guru dalam mengikuti pelatihan. Indikasi yang lain adalah bahwa dalam pelaksanaan pelatihan sebagian guru bertanya dan terjadi proses diskusi yang baik. Disamping karena guru dalam hal ini memiliki kemampuan teoritis yang sangat baik, hal ini terlihat dari indikator pemahaman tentang software Cabri 3D. Setelah pelatihan mereka dapat menjelaskan tentang program Cabri 3D. Bahkan lebih dari itu mereka sudah mampu simulasi program Cabri 3D sebagai media pembelajaran khususnya dibidang ( Information and Communication Technology atau ICT), sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 109

Kegiatan pelatihan program cabri 3D pada materi Dimensi Tiga untuk guru-guru MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas diikuti oleh 64 orang peserta yang merupakan anggota MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas. Setelah pelaksanaan kegiatan ini diperoleh: 1. Minimal 90% peserta memahami penggunaan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran. 2. Minimal 90% peserta siap mengimplementasikan/ mengaplikasikan penggunaan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran di institusi sekolahnya. 3. Minimal 80% peserta dapat melaksanakan penggunaan software Cabri 3D sebagai media pembelajaran dengan maksimal di institusi sekolahnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pengabdian dapat disimpulkan bahawa melalui pengabdian kepada guru-guru MGMP Matematika SMA/MA Banyumas di Kabupaten Banyumas diperoleh hasil bahwa (1) minat guru terhadap program Cabri 3D meningkat, (2) pemahaman guru tentang program Cabri 3D meningkat, (3) kemampuan guru dalam melakukan simulasi praktek program Cabri 3D meningkat. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak Universitas Muhammadiyah Purwokerto khususnya melalui LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan bantuan agar kegiatan pengabdian ini bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas, jajaran pengurus MGMP, dan bapak ibu guru Matematika SMA/MA Kabupaten Banyumas yang telah memberikan kami kesempatan waktu untuk mengisi pelatihan di tengah kesibukan. DAFTAR PUSTAKA Djamarah & Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Lestari, H. P. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dalam Pembelajaran Geometri.Http://Staff.Uny.Ac.Id/Sites/Default/Files/132280881/PEMANFAATAN%20MEDIA %20PEMBELAJARAN%20BERBASIS%20ICT%20DALAM%20PEMBELAJARAN%20GEO METRI_0.Pdf (Diakses 25 Februari 2015) Rahmani, A. M. (2013). Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Pembelajaran Matematika SMP N 5 BangunTapan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Sahid. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131930136/Pengembangan%20Media%20Pembelajar an%20berbasis%20ict.pdf (diakses 25 Februari 2015) 110