PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Oleh: ULSANA PUJI LESTARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA. commit to user April 2016 i

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

SKRIPSI. Oleh: ULSANA PUJI LESTARI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA April 2016 i

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA PUZZLE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

Kata kunci: Pendekatan SAVI, Gambar Seri, Keterampilan

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

Kata Kunci: pendekatan saintifik, multimedia, hasil belajar IPS

PENGGUNAAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE UNTUK MENINGKATKAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN II LOGANDU TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DENGAN METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

662 Aplikasi Model Sains...

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA PHOTO STORY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) DENGAN MEDIA CETAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGMERU TAHUN AJARAN 2015/2016 Ulsana Puji Lestari 1, Imam Suyanto 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jln. Kepodang No. 67A Kebumen e-mail: ulsanapuji@gmail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen FKIP UNS Abstract: The Application of Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R) Method Using Print Media in Improving Intensive Reading Skills for the Fourth Grade Students of SD Negeri Tanjungmeru in the Academic Year of 2015/2016. The objectives of this research is to improve intensive reading skills of students. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted within three cycles. Subjects of the research were 22 students of fourth grade students of SD Negeri Tanjungmeru in the academic year of 2015/2016. Source of data were derived from students, fifth grade teachers, researcher, classmates, and documents. Techniques of collecting data were test and non-test. The results of this research showed that the application of Survey-Question-Read- Recite-Review (SQ3R) method using print media can improve intensive reading skills of students in the first cycle 62.88%, in the second cycle 75%, and in the third cycle 84.09%. Keywords: SQ3R, print media, intensive reading skills Abstrak: Penerapan Metode Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R) Dengan Media Cetak Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Pada Siswa Kelas IV SDN Tanjungmeru Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatan keterampilan membaca intensif siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016, berjumlah 22 siswa. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa, guru kelas IV, peneliti, teman sejawat, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode SQ3R dengan media cetak dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa dengan KKM > 70 pada siklus I sebesar 62,88%, siklus II 75%, dan siklus III 84,09%. Kata kunci: SQ3R, media cetak, keterampilan membaca intensif PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa 105 dan keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus diperhatikan tentang mutu pendidikan, antara lain: kuriku-

106 Penerapan Metode Survey... lum, mutu peserta didik, pendidik, manajemen, sarana, dan prasarana. Kurikulum yang saat ini digunakan di sekolah dasar adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Struktur kurikulum KTSP mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berisi: delapan mata pelajaran, kegiatan belajar dan alokasi waktu yang berbeda untuk setiap mata pelajaran. Susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum KTSP, antara lain: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bahasa Indonesia memiliki empat komponen keterampilan berbahasa. Empat komponen keterampilan berbahasa tersebut yakni: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Namun, dalam penelitian ini peneliti akan lebih menekankan pada keterampilan membaca siswa sebagai objek penelitian. Menurut Tarigan (2008: 7), Membaca adalah suatu yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Keterampilan membaca merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai oleh masyarakat yang ingin maju (melek huruf). Oleh karena itu, anak yang kurang mampu membaca akan mengalami kesulitan dalam belajar. Sebaliknya anak yang memiliki keterampilan membaca yang lebih baik akan lebih mampu menyesuaikan perkembangan di berbagai bidang dalam kehidupan mereka. Keterampilan membaca diperlukan untuk dapat memahami pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Jadi, keterampilan membaca bisa dikatakan sebagai ciri dari manusia yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Salah satu keterampilan membaca yang diajarkan di kelas IV adalah keterampilan membaca intensif. Menurut Tarigan (2008:12), Keterampilan membaca intensif yaitu membaca dengan penuh pemahaman untuk menemukan ide-ide pokok pada tiap-tiap paragraf, pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok sampai pada ide-ide penjelas, dari hal-hal yang rinci sampai ke relung-relungnya. Berdasarkan data nilai siswa yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Tanjungmeru, hasilnya menunjukkan masih rendahnya keterampilan membaca intensif siswa. Rendahnya keterampilan membaca intensif siswa kelas IV ini dibuktikan dari nilai Ulangan Tengah Semester bahasa Indonesia semester I yang masih tergolong rendah. Dari 22 siswa kelas IV SD tersebut, hanya 9 siswa yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yaitu 65 atau ketuntasan siswa baru mencapai 40,9%, dan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sejumlah 13 siswa dengan persentase 64,6%. Data ketuntasan nilai bahasa Indonesia pada UTS, maka dapat digali permasalahan yang menjadi sebab lemahnya keterampilan membaca yang berujung pada kurangnya pemahaman siswa dalam memahami suatu teks bacaan. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa dalam membaca yang di-

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 1.1, hlm. 105 109 107 pengaruhi oleh gaya mengajar guru, metode pembelajaran yang monoton dan tidak adanya penggunaan media belajar yang menarik serta penggunaan teknik membaca yang kurang disesuaikan dengan keterampilan membaca yang akan diajarkan khususnya di kelas IV. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa yang berujung pada tingginya kemampuan siswa dalam memahami isi teks bacaan pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah metode SQ3R. Selain itu, agar tercipta suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, peneliti juga menggunakan media cetak untuk mendukung penerapan metode SQ3R untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa. Metode SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah yaitu survey, question, read, recite, dan review (Soedarso, 2010: 59). Menurut Huda, 2013: 244, lima langkah metode SQ3R dapat membantu siswa berpikir tentang teks yang sedang mereka baca dan membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, metode SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa tentang cara membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Siskalia (2014) yang menunjukkan hasil bahwa metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas kelas V SDN 10 Ngabang. Media cetak adalah adalah media yang menampilkan informasi berupa simbol-simbol tertentu dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, koran, majalah, dan modul, (Asyhar, 2011: 48). Menurut Susilana dan Riyana (2007: 14), media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan. Media cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambargambar yang diilustrasikan agar lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Menurut Susilana dan Riyana (2007: 15), kelebihan media cetak antara lain: (1) dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak, (2) pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing siswa, dan (3) media pembelajaran lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar dan warna. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan metode SQ3R dengan media cetak dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016? Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatan keterampilan membaca intensif siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016 melalui penerapan metode SQ3R dengan media cetak. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tanjungmeru. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes yang berupa soal evaluasi tentang membaca intensif dan instrumen nontes yang meliputi lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data terdiri dari reduksi data, pe-

Persent ase (%) 108 Penerapan Metode Survey... nyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN Tanjungmeru. Observer dalam penelitian ini yaitu peneliti dan dua orang teman sejawat. Model penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil observasi terhadap kinerja guru dan respon siswa yang dilakukan oleh tiga observer terkait penerapan metode SQ3R dengan media cetak dalam pembelajaran membaca intensif pada siklus I, II, dan III sebagai berikut. Tabel 1. Persentase Hasil Observasi Guru dan Siswa Tiap Siklus Persentase Hasil Siklus Observasi (%) Guru Siswa Siklus I 74,38 73,13 Siklus II 85 83,86 Siklus III 93 92,17 Persentase ketuntasan hasil dalam pembelajaran membaca intensif yang pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran Membaca Intensif 100% 80% 60% 40% 20% 0% 62,88% 75%84,09% Rata-rata Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 1. Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran Membaca Intensif Tiap Siklus Berdasarkan gambar 1, dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan pembelajaran membaca intensif mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soedarso (2010: 60-64) berpendapat bahwa, kelebihan metode membaca SQ3R antara lain: (1) dapat mempercepat siswa menangkap isi bacaan, mendapatkan abstrak, mengetahui ideide yang penting, melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut, mendapatkan minat perhatian yang saksama terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak serta memahami lebih mudah, (2) membuat cara membaca siswa menjadi lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasan yang ada daripada kalau hanya asal membaca, (3) membuat siswa fokus menemukan gagasan utama bacaan dan dapat menjawab pertanyaan yang telah disusunnya, (4) siswa mampu mengingat lebih lama poin penting bacaan yang telah dibacanya dengan mengungkapkan kembali isi bacaan dengan bahasanya sendiri, dan (5) membantu siswa mendapatkan hal-hal penting sebagai hasil dari kegiatan membaca.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 1.1, hlm. 105 109 109 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode SQ3R dengan media cetak untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016 yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode SQ3R dengan media cetak dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016. Peneliti memberikan beberapa saran agar kualitas pembelajaran semakin meningkat dengan baik yaitu (1) bagi guru, sebaiknya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, memotivasi siswa agar aktif menegur secara lisan siswa yang kurang berkonsentrasi saat pembelajaran, guru selalu berkeliling untuk mengecek pekerjaan semua siswa, dan memperhatikan alokasi waktu dengan baik. (2) bagi siswa, hendaknya siswa harus memperhatikan penjelasan guru, berperan aktif, dan memiliki motivasi serta semangat belajar yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. (3) bagi sekolah, hendaknya mendukung dan memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperkaya metode dan media pembelajaran, (4) bagi peneliti lain, hendaknya melaksanakan penelitian pengembangan mengenai metode SQ3R dengan media cetak dan hasil penelitian ini bisa menjadi referensi dalam memberikan informasi tentang penerapan metode SQ3R dengan media cetak dan DAFTAR PUSTAKA Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siskalia. (2014). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Menggunakan Metode Survey Question Read Recite Review di Sekolah Dasar. Diperoleh pada 2 Desember 2015 dari http://jurnal.untan.ac.id/index. php /jpdpb/ article/view/5594 Soedarso. (2010). Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Susilana, R. & Riyana, C. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.