BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan moral ini merupakan dampak negatif dari proses globalisasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

2014 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA DAN KEMAMPUAN FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih senantiasa. jenis permainan audio visual dan komputer yaitu game elektronik, salah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah mebuat game bergenre

Indonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia?

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khaidir Yusup, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

TINJAUAN PUSTAKA. (Hans Daeng, 2009 :17). Andang Ismail menuturkan bahwa permainan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salina Mayo Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing individu. Karakter yang dimunculkan pada tiap individu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

kehidupan anak. Dharmamulya (dalam Ariani, 1998, hlm.2) menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang :

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Kata kunci : cerita rakyat, permainan daerah, website, ensiklopedia, budaya

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI. 2.1 Kerangka berfikir Studi

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak penerbit buku lokal yang menerbitkan buku-buku cerita

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat sebuah strategi. Dengan berkembangnya teknologi, game juga mulai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Sutiawati, 2014

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Police Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB1 I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sendi Fauzi Giwangsa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Loyalitas Tanpa Batas, Elizabeth Catur Yulia Sri Wahyuni.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Perkembangan teknologinya selalu up to date dan mengikuti perkembangan teknologi global khususnya di kota-kota besar. Perkembangan teknologi ini berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat dari berbagai golongan status dan usia. Contohnya saja, anak usia 8 tahun sudah menggunakan smart phone, banyak pula yang memiliki dan sudah mahir mengoperasikan gadget canggih. Kemajuan ini menjadi sesuatu yang patut untuk dibanggakan namun juga mengkhawatirkan terlebih lagi bagi perkembangan anak, karena masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana tumbuh kembang anak menjadi tolak ukur perkembangan anak tersebut di masa depan. Menurut Dra. Lilis Madyawati,M.Si. saat yang paling tepat untuk menumbuhkan kecerdasan anak adalah memberikan stimulasi ketika si anak berada dalam usia pertumbuhan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya ialah dengan cara bermain. Bermain merupakan kebutuhan anak paling mendasar dan penting. 1 Pada masa ini anak-anak seharusnya menerima berbagai macam aktivitas dalam bentuk olah fisik yang melatih bermacam keterampilan yang mereka perlukan dalam proses pembentukan diri dan sikap. Bermain di luar lingkungan rumah bersama teman-teman sebaya mereka merupakan perwujudan dari hal tersebut. Permainan tradisional merupakan salah satu kegiatan yang disarankan serta dibutuhkan bagi anak-anak, dengan bermacam manfaat seperti adanya interaksi sosial antar teman, motorik atau gerak tubuh serta dengan permainan tradisional anak-anak bisa mempelajari pengetahuan dan keterampilan. Memperkenalkan permainan tradisonal kepada anak berarti juga 1 Dra. Lilis Madyawati,M.Si, Permainan dan bermain, (Vol.1; Jakarta: Prenada Media Group), h. 3 1

mewariskan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Perkenalan seorang anak dengan permainan tradisional ini dapat menjadi khasanah baru yang memperkaya wawasan berpikir anak tersebut. Permasalahan utama yang ada pada saat ini adalah Permainan tradisional tidak banyak dikenali oleh anak-anak zaman sekarang, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Tidak dapat disangkal, anakanak generasi saat ini, terutama yang dibesarkan di perkotaan lebih mengenal permainan elektronik seperti komputer atau video games, ketimbang jenis permainan tradisional. Bermain games online sepertinya menjadi bagian dari keseharian dan gaya hidup anak masa kini dibanding permainan seperti bekel, anggar, engrang, gobak sodor atau congklak. Keterbatasan lahan tempat bermain, terutama di kota besar menambah sebab bergesernya permainan tradisional ini. Perancangan buku ilustrasi ini disusun didasarkan oleh moment estetis dan kenangan masa kecil mahasiswa sebagai penyusun yang dulu sering memainkan beberapa permainan tradisional di lingkungan rumah. Permainan yang diadakan teman sebaya yang biasanya diadakan sore hari pulang sekolah dirasakan sangat memberikan kesenangan dan tujuan positif untuk anak dengan umur 7 / 8 tahun pada saat itu. Manfaat seperti adanya aspek pengembangan moral, nilai agama, sosial dan bahasa. Serta hal menonjol yang dapat ditemui dalam permainan tradisional adalah sifat kejujuran atau sportifitas dan sikap memegang teguh aturan atau kebiasaan yang berlaku. Permainan tradisional dilakukan setiap saat namun bersifat tetap misalnya pagi, siang, sore atau malam hari sesuai kebiasaan. Sifat permainan itu sebagai pengisi waktu melaksanakan aktivitas pokok. Penggunaan waktu biasanya disesuaikan denga sifat permainan. Sifat permainan itu antara lain : permainan yang memerlukan kekuatan fisik dan penerangan cukup adalah cocok dilakukan di pagi hari atau sore hari, permainan yang tidak memerlukan kekuatan fisik dapat dilakukan setiap saat bahkan di malam hari. Bahkan ada permainan yang bersifat 2

musiman, karena berhubungan dengan sesuatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan orang lain. Perancangan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi diharapkan member sedikit solusi dalam memecahkan permasalahan yang ada, mengenalkan dan mengajarkan kembali kepada anak-anak usia dini khususnya anak Betawi/anak Jakarta mengenai permainan tradisional yang dulu dimainkan namun saat ini sudah ditinggalkan. Pada masa mendatang sangat diharapkan pula buku-buku sejenis dapat dengan mudah ditemukan dan diakses secara massal oleh masyarakat Indonesia khususnya anak-anak serta orang tua dan guru sebagai pembimbing. 1.2 State Of The Art Perancangan Buku Ilustrasi Pemainan Tradisional Betawi ini selain ditujukan untuk umum juga diharapkan penerapannya oleh anak-anak Sekolah Dasar dengan menjadi materi pelengkap mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). Perancangan buku ilustrasi dengan judul yang sama yaitu Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi menggunakan metode pewarnaan digital dengan sebelumnya menggunakan sketsa kasar sebagai acuan, Buku Ilustrasi Permainan Traisional Betawi ini berisi 10 Permainan favorit Betawi/Jakarta dengan dibagi menjadi 3 bagian pembahasan dalam tiap bab permainannya yaitu : 1. Pengenalan secara singkat permainan tradisional Betawi/Jakarta. 2. Cerita dengan ilustrasi bergambar yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam buku yang sedang bermain. 3. Nilai luhur dalam tiap permainan yang terkandung. Buku ini dirancang dengan menggunakan penggambaran tokoh kartun modern (Disney/western cartoon etc). Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi dari beberapa permainan Tradisional populer yang ada di Jakarta. Perancangan buku ini dilakukan karena pada kenyataannya buku-buku sejenis masih sedikit dan sulit didapat dan materi pembelajaran kebudayaan Betawi tentang permainan tradisional hanya 3

sedikit sekali dipaparkan dalam buku mata pelajaran Muatan Lokal dengan ilustrasi terbatas. 1.3 Peluang Dan Tantangan Studi a. Peluang Studi Bentuk penyampaian dengan ilustrasi berwarna merupakan kekuatan utama yang sangat ditonjolkan dalam Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi, dengan target berupa anak-anak yang sangat tinggi rasa antusiasnya pada dunia kartun dan gambar diharapkan dapat menumbuhkan minat pada anak untuk mempelajari dan melestarikan permainan tradisional Betawi yaitu dengan cara memainkan permainan tradisinal tersebut. Walaupun banyak perancangan buku-buku sejenis, namun penggambaran tokoh dan lingkungan serta pengayaan grafis yang lebih modern menjadi sebuah peluang besar bagi Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi untuk lebih dapat diterima karena relefansinya yang dekat dengan keadaan saat ini. Penggayaan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi akan tetap berpegang pada budaya lokal agar nantinya target merasa memiliki jaminan dalam memainkan permainan tradisional yang di presentasikan oleh Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi itu sendiri. b. Tantangan Studi Dalam penerapan gaya ilustrasi, walaupun menggunakan teknik penggambaran karakter secara kartun (Western cartoon, Disney etc), pada Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi ini penggambaran karakter tetap diselaraskan dengan budaya Betawi itu sendiri, tanpa adanya kecondongan buku lebih terlihat kearah perancangan yang berbeda atau tidak seimbang antara penggambaran karakter ilustrasi dan permainan yang menimbulkan rancuh. Visi dan Misi dari 4

perancangan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Betawi adalah buku ilustrasi ini memiliki tempat khusus di hati anak-anak, orang tua serta guru sebagai buku pedoman bermain dan belajar yang mempunyai daya tarik tersendiri, mengajarkan kembali permainan tradisional melalui media buku ilustrasi. Meletakan harapan besar akan tetap terjaganya warisan budaya, khususnya budaya Betawi/Jakarta yaitu permainan tradisional. 5