ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH KUE PIA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KARYA AN-NUR DI KOTA PALU

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS NILAI TAMBAH KACANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA OHARA DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA WAJIANTO DI DESA OGURANDU KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA DIMEMBE KECAMATAN DIMEMBE

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA MALLASORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN DODOL SALAK DI DESA TAMARENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

AGUS PRANOTO

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KUE PIA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KARYA AN-NUR DI KOTA PALU

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH PRODUK JAMU (Studi Kasus PT. Jamu Jokotole Bangkalan) Istifadhah 1, Abdul Azis jakfar 2, dan Askur Rahman 3

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

ADDED VALUE ANALYSIS OF SINGKONG CHIPS ON FAMILY BUSINESS GROUP SIPARE-PARE VILLAGE

ANALISIS NILAI TAMBAH ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 3 (4) : 547-554, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of Value Added Tortilla Seaweed on Risqa Mulia Industry in Olaya Village Parigi Moutong Regency. Yusmawati Hi. Ambo Tang 1), Hadayani 2), Rukavina Baksh 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail :Yusma13_palu@yahoo.co.id e-mail :yaniansar@ymail.com e-mail : myvina00@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the income and value added derived from seaweed processing into tortilla seaweed on Risqa Mulia industry in Olaya Village Parigi Moutong Regency. The location determination is done intentionally (purposive) with the consideration that the Risqa Mulia industry is the only industry that produces tortilla seaweed in Olaya Village Parigi Moutong Regency. This study was conducted in November 2014. Respondent committed intentionally (purposive). Respondents in this study is as much as 6 people consisting of 1 people leadership and 5 employees. Collecting data in this study consist of primary data and secondary data. The analysis consists of two analyzes : analysis of income and value added analysis method according to Tarigan. The results showed that (1) Income tortilla seaweed on Risqa Mulia industry November 2014 at Rp. 2.051.636, (2) Value added tortilla seaweed on Risqa Mulia industry at Rp. 42.742,417 / kg of raw materials used in terms of the added value of the benefits available in 1 kg of raw material usage. Key Words: Income, value added, tortilla seaweed ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa industri Risqa Mulia merupakan satu-satunya industri yang memproduksi tortila rumput laut di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Responden dalam penelitian ini ialah sebanyak 6 orang yang terdiri atas 1 orang pimpinan dan 5 orang karyawan. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan terdiri atas dua analisis yaitu analisis pendapatan dan analisis nilai tambah menurut Metode Tarigan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pendapatan tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia bulan November 2014 sebesar Rp. 2.051.636, (2) Nilai tambah tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia sebesar Rp. 42.742,417/kg bahan baku yang dimanfaatkan dalam artian nilai tambah tersebut merupakan keuntungan yang didapatkan dalam 1 kilogram penggunaan bahan baku. Kata Kunci : Pendapatan, nilai tambah, tortila rumput laut 559

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayah negaranya ialah lautan dengan 13.667 buah pulau besar maupun kecil, serta mempunyai garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Canada, yaitu kurang lebih 80.701,42 km. Kekayaan alam di dalamnya pun luar biasa banyaknya, terutama dengan keanekaragaman jenis hewan (fauna), tumbuh - tumbuhan (flora), serta bahan tambang dan mineral. Salah satu mahluk hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah rumput laut. Siregar dan Mutaqin (2011) dalam Pandelaki (2012) menyatakan bahwa rumput laut merupakan salah satu produk unggulan dalam kebijakan pemerintah yang akan menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk perikanan laut terbesar di dunia pada tahun 2015. Keoptimisan ini didasarkan pada peningkatan produksi rumput laut di Indonesia. Rumput laut merupakan jenis komoditi perikanan yang memiliki nilai ekonomi pasar yang kompetitif baik di pasaran dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini disebabkan disamping rumput laut berfungsi sebagai sumber alginat juga memiliki berbagai kegunaan sebagai bahan makanan manusia (Aslan, 1991). Alasan rumput laut memiliki nilai ekonomis tinggi adalah karena adanya kandungan hidrokoloid dari rumput laut (karaginan dan alginat) sangat diperlukan mengingat fungsinya sebagai gelling agent, stabilizer, emulsifier agent, pensuspesi, pendispersi yang berguna dalam berbagai industri. Kegiatan yang harus dilakukan agar suatu produk mempunyai nilai tambah adalah dengan pengolahan hasil pertanian yang mencakup perikanan dan kelautan, peternakan, kehutanan dan perkebunan. Kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi penting karena pertimbangan diantaranya, yaitu meningkatkan nilai tambah, meningkatkan kualitas hasil, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan pendapatan produsen. Pengolahan yang baik akan menghasilkan nilai tambah yang besar pula. Nilai tambah bagi kegiatan agroindustri dapat terjadi sebagai akibat proses produksi yang mentransformasikan input agroindustri menjadi output agroindustri (Martin et al.,1991 dalam Ngamel, 2012). Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan hingga pertambangan. Wilayah Sulawesi Tengah memiliki panjang garis pantai sekitar 4.031 Km dan memiliki 1.142 buah pulau (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah, 2014). Usaha rumput laut merupakan salah satu industri dari subsektor perikanan yang sedang berkembang di Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini berarti kawasan pesisir dan laut Parigi Moutong memiliki potensi yang dapat mendukung pengembangan usaha rumput laut. Kondisi ekologi (ketersediaan lahan, daya dukung lahan dan perairan) dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat (respon masyarakat, tradisi dan kebiasaan yang sudah turun - temurun) masih perlu dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah pesisir. Kebutuhan rumput laut dari tahun ke tahun selalu meningkat seiring dengan 547

semakin meningkatnya pula permintaan pasar. Pengolahan hasil kelautan pada industri khususnya industri rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong sebagian besar masih dalam skala industri kecil. Industri Risqa Mulia merupakan satu - satunya industri pengolahan rumput laut yang berada di Kabupaten Parigi Moutong. Tortila rumput laut merupakan salah satu produk makanan yang diolah dari rumput laut dan memiliki cita rasa yang khas dan gurih. Produk ini diolah secara tradisional, dengan penggunaan teknologi yang masih tergolong sederhana sehingga memiliki masa simpan yang relatif singkat. Industri yang saat ini sedang berkembang di Kabupaten Parigi Moutong ialah industri pengolahan rumput laut. Perkembangan dalam produksi tortila rumput laut yang dihasilkan Industri Risqa Mulia merupakan suatu keuntungan bagi produsen. Adanya pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut akan menghasilkan harga baru yang lebih tinggi sehingga nilai tambah rumput lautpun akan lebih besar jika dibandingkan rumput laut sebelum diolah. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Laut Pada Industri Risqa Mulia Di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini: untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong dengan menggunakan analisis nilai tambah Tarigan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Risqa Mulia berlokasi di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri Risqa Mulia merupakan satu-satunya industri yang memproduksi tortila rumput laut di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Respoden yang diambil dalam penelitian ini ialah sebanyak 6 orang yang terdiri atas 1 orang pimpinan, 1 orang karyawan bagian administrasi, 1 orang bagian produksi, 1 orang bagian keuangan, 1 orang bagian pemasaran dan 1 orang bagian pengemasan. Berdasarkan data yang diperoleh dari pimpinan dan karyawan diharapkan informasi yang cukup akurat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penggunaan data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan Industri Risqa Mulia. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (questionare), sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan beberapa literatur yang menunjang kegiatan penelitian. Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis pendapatan dan analisis nilai tambah. Analisis pendapatan yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam tujuan penelitian yaitu menggunakan analisis pendapatan menurut Soekartawi (2002), pendapatan suatu usaha ialah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Bentuk matematis dapat dituliskan : π = TR TC Keterangan : π TR TC = Pendapatan = Penerimaan total (Total revenue) = Biaya total (Total cost) 548

Analisis nilai tambah yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam tujuan penelitian yaitu analisis nilai tambah (Tarigan, 2004). Nilai tambah tersebut diperoleh dari nilai produk akhir dikurangi dengan biaya antara. Biaya antara terdiri atas biaya bahan baku, biaya bahan penolong dan biaya lain - lain dalam melakukan proses produksi. Konsep nilai tambah yang digunakan adalah nilai tambah bruto, nilai tambah neto dan nilai tambah per bahan baku. Analisis yang digunakan dirumuskan sebagai berikut. a. Nilai Tambah Bruto NTb = Na Ba = Na (Bb + Bp + Bl) Keterangan: NTb = Nilai Tambah bruto (Rp) Na = Nilai produk akhir tortila rumput laut (Rp) Ba = Biaya antara (Rp) Bb = Biaya bahan baku tortila rumput laut (Rp) Bp = Biaya bahan penolong (Rp) Bl = Biaya lain-lain (Rp) b. Nilai Tambah Netto (NTn) NTn = NTb NP NP = nilai awal - nilai akhir Umur ekonomis Keterangan: NTn = Nilai tambah netto (Rp) NTb = Nilai tambah bruto (Rp) NP = Nilai Penyusutan (Rp) c. Nilai Tambah per Bahan Baku NTbb = NTb : bb Keterangan: NTbb = Nilai tambah per bahan baku yang digunakan (Rp/kg) NTb = Nilai tambah bruto (Rp) bb = Jumlah bahan baku yang digunakan (kg) HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia. Proses produksi yaitu suatu cara atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber - sumber pendukung antara lain tenaga kerja, mesin, bahanbahan dan modal yang ada. Proses produksi industri Risqa Mulia diawali dengan melakukan perendaman rumput laut, pencucian, penggilingan, perebusan, pencampuran, pemipihan, penjemuran, penggorengan dan kemudian pengemasan. Industri Risqa Mulia melakukan produksi sebanyak 24 kali produksi dalam satu bulan. Satu kali produksi membutuhkan 2 kg rumput laut basah,4 kg ubi kayu dan bahan lainnya yang menghasilkan 6 kg tortila rumput laut. Dalam satu bulan industri Risqa Mulia menghasilkan 144 kg tortila rumput laut dan hasil olahan tersebut dikemas dengan kemasan 100 gr dengan harga per kemasan Rp. 8000. Biaya Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya produksi secara umum merupakan total semua biaya yang digunakan dari persiapan produksi sampai pada pemasaran tortila rumput laut. Total biaya ini di peroleh dari penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel. Biaya Tetap. Biaya Tetap (fixed cost) yaitu biaya perusahaan yang besarnya tidak 549

dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, baik dalam produksi maupun dalam penjualan. Biaya tetap pada penelitian ini meliputi nilai penyusutan alat dan nilai pajak produksi pada industri Risqa Mulia. Biaya tetap dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya Tetap Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. Nilai No Jenis Biaya (Rp/bulan) 1. Penyusutan Alat 6.532 2. 3. 4. Pajak Perusahaan PBB Pajak Kendaraan 8.333 4.583 12.916 Jumlah 32.364 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 1 menunjukkan bahwa biaya tetap produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia sebesar Rp. 32.364. Biaya tersebut mencakup biaya penyusutan alat, pajak perusahaan, PBB, dan pajak kendaraan. Biaya penyusutan alat diperoleh dari selisih antara nilai awal dan nilai akhir peralatan dibagi umur ekonomis kemudian dibagi 12 bulan sehingga diperoleh nilai penyusutan alat sebesar Rp. 6.532. Pajak perusahaan sebesar Rp. 100.000 per tahun kemudian dibagi 12 bulan sehingga pajak perusahaan sebesar Rp. 8.333, PBB sebesar Rp. 55.000 pertahun dibagi 12 bulan sehingga PBB diperoleh Rp. 4.583 dan pajak kendaraan 1 unit motor dengan pajak Rp. 155.000 per tahun dibagi 12 bulan sehingga pajak kendaraan sebesar Rp. 12.916. Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut. Biaya variabel produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia bulan November Tahun 2014 dapat di lihat pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. No Jenis Biaya Nilai (Rp/bulan) 1. Bahan Baku Rumput 816.000 Laut 2. Bahan Penolong 6.340.000 3. Lain-lain 2.280.000 Jumlah 9.436.000 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 2 menunjukkan bahwa biaya variabel produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia sebesar Rp. 9.436.000. Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku rumput laut, biaya bahan penolong (ubi kayu, tepung beras, gula pasir, bawang putih, garam, penyedap rasa, minyak goreng, minyak tanah, listrik, air, bumbu balado dan upah tenaga kerja), dan biaya lain - lain (cetakan kemasan dan biaya transportasi). Terlihat bahwa biaya bahan penolong lebih tinggi dibandingkan dengan biaya bahan baku rumput laut dan biaya lain - lain sebab upah tenaga kerja yang termasuk dalam biaya bahan penolong cukup tinggi yaitu Rp. 2.500.000. Adapun tenaga kerja tersebut terdiri atas 1 orang pimpinan dengan upah Rp. 750.000 dan 5 orang karyawan yang masing - masing diberikan upah sebesar Rp. 350.000. Total Biaya Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. Total biaya merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya produksi pada industri Risqa Mulia yang harus dikeluarkan dalam 550

memproduksi tortila rumput laut yaitu sebesar Rp. 9.468.364. Total biaya produksi rumput laut pada industri Risqa Mulia bulan November Tahun 2014 dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3. Total Biaya Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. No Jenis Biaya (Rp/bulan) 1. Biaya Tetap 32.364 2. Biaya Variabel 9.436.000 Jumlah 9.468.364 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Analisis Pendapatan Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari selisih antara total penerimaan (TR) dengan total biaya produksi (TC). Tinggi rendahnya pendapatan akan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang dicapai. Jumlah pendapatan sangat tergantung pada jumlah penerimaan dan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Analisis pendapatan produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia bulan November Tahun 2014 dapat di lihat pada Tabel 4. Tabel 4 menjelaskan bahwa pendapatan produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia yaitu sebesar Rp. 2.051.636. Pendapatan tersebut diperoleh dari 24 kali proses produksi pada bulan November (dalam satu kali proses produksi rumput laut menghasilkan 60 kemasan tortila) sehingga jumlah produksi tortila rumput laut pada bulan November sebanyak 1440 kemasan. Satu kemasan dijual dengan harga Rp.8.000 sehingga total penerimaan sebesar Rp.11.520.000. Total biaya diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel sedangkan pendapatan tortila rumput laut diperoleh dari selisih antara total penerimaan dan total biaya. Tabel 4. Analisis Pendapatan Produksi Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan November Tahun 2014. No Industri Pengolahan Tortila Rumput Laut Nilai (Rp/bulan) 1. Biaya Tetap 32.364 2. 3. 4. 5. 6. Biaya Variabel Total Biaya Jumlah Produksi Harga Produk Total Penerimaan 9.436.000 9.468.364 1440 8.000 11.520.000 Pendapatan(Rp) 2.051.636 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Laut dalam 1 Kg Rumput Laut. Analisis nilai tambah tortila rumput laut dalam 1 kg bahan baku rumput laut ialah usaha pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut yang dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai yang ditambahkan pada 1 kg bahan baku yang digunakan dalam memproduksi tortila rumput laut. Satu kilogram penggunaan rumput laut menghasilkan 30 kemasan tortila dan dijual dengan harga Rp. 8000 per kemasan sehingga total penerimaan sebesar Rp. 240.000. Total biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi tortila rumput laut sebesar Rp. 197.257,58. Nilai tambah ini diperoleh dari selisih antara total penerimaan dan total biaya. Besarnya nilai tambah dalam 1 kg bahan baku rumput laut menjadi tortila rumput laut ialah sebesar Rp. 42.742,417. Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Laut dalam 1 X Proses Produksi. Analisis nilai tambah tortila rumput laut dalam 1 kali proses produksi ialah usaha pengolahan 551

rumput laut menjadi tortila rumput laut yang dilakukan dalam 1 kali proses produksi. Satu kali proses produksi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia menggunakan 2 kg rumput laut. Nilai tambah ini diperoleh dari perkalian antara jumlah rumput laut yang digunakan dalam satu kali proses produksi dengan nilai tambah 1 kg rumput laut yaitu Rp. 42.742,417. Besarnya nilai tambah dalam 1 kali proses produksi pada industri Risqa Mulia ialah Rp. 85.484,834 yang diperoleh dari perkalian 2 kg rumput laut dengan Rp. 42.742,417. Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Tahun 2014. Analisis nilai tambah usaha pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai yang ditambahkan pada bahan baku yang digunakan dalam memproduksi tortila rumput laut, perhitungan analisis nilai tambah tortila rumput laut dapat di lihat pada Tabel 5. Tabel 5. Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Tahun 2014. No Industri Risqa Mulia Nilai (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nilai produk akhir Nilai bahan baku Jumlah bahan baku Biaya penolong +lain Biaya penyusutan Biaya antara Nilai tambah bruto Nilai tambah netto 11.520.000 816.000 48 8.652.364 6.532 9.468.364 2.051.636 2.045.104 9. Nilai tambah per bahan 42.742,417 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 5 menjelaskan bahwa nilai tambah rumput laut menjadi tortila rumput laut yaitu sebesar Rp. 42.742,417 per kilogram rumput laut. Nilai tambah tersebut diperoleh dari pembagian antara nilai tambah bruto dan jumlah bahan baku. Nilai tambah rumput laut cukup besar sehingga usaha rumput laut sangat baik untuk dikembangkan. Nilai Tambah Bruto. Nilai tambah bruto merupakan dasar dari perhitungan nilai tambah netto dan nilai tambah per bahan baku. Analisis nilai tambah tortila rumput laut dengan produk akhir yang diterima oleh industri Risqa Mulia adalah nilai yang diberikan atau dijual dari perusahaan kepada konsumen. Besarnya biaya antara yang dikeluarkan Rp. 9.468.364 yang diperoleh dari penjumlahan antara biaya bahan baku, biaya bahan penolong ditambahkan biaya lain - lain yang masing - masing sebesar Rp. 816.000 dan Rp. 8.652.364. Nilai Tambah Netto. Nilai tambah netto pada pembudidaya rumput laut sebesar Rp. 2.045.104 yang diperoleh dari selisih antara nilai tambah bruto dan nilai penyusutan yang masing - masing sebesar Rp. 2.051.636 dan Rp.6.532. Nilai Tambah Per Bahan Baku. Nilai tambah per bahan baku untuk mengetahui produktivitas bahan baku yang dimanfaatkan untuk menghasilkan tortila rumput laut. Nilai tambah per 1 kilogram bahan baku tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia yaitu sebesar Rp. 42.742,417/kg. Besarnya nilai tambah tersebut diperoleh dari nilai tambah bruto sebesar Rp. 2.051.636 dibagi dengan jumlah bahan baku yaitu sebesar 48 kg, sehingga pada bulan November nilai tambah diperoleh sebesar Rp. 2.051.636 yang diperoleh dari 48 kg penggunaan bahan baku selama satu bulan dikalikan dengan Rp. 42.742,417. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendapatan yang diperoleh Industri Risqa Mulia sangat tergantung pada jumlah penerimaan dan besarnya biaya 552

yang dikeluarkan dalam proses produksi, sehingga pendapatan industri Risqa Mulia pada bulan November sebesar Rp. 2.051.636. 2. Nilai tambah yang diperoleh Industri Risqa Mulia ialah sebesar Rp. 42.742,417/kg rumput laut yang dimanfaatkan, dan sekaligus merupakan keuntungan yang didapatkan dalam 1 kg penggunaan bahan baku. Perikanan dan Kelautan Tropis Volume VIII-2. Soekartawi, 2002. Analisis Usaha Tani. UI Press, Jakarta. Tarigan, R, 2004. Ekonomi Regional. Bumi Aksara, Jakarta. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka saran dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Perusahaan harus lebih mengefisienkan biaya dan meningkatkan kapasitas produksi dalam setiap tahapan proses pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut sehingga dapat meningkatkan pendapatan. 2. Perusahaan perlu menciptakan kreasi dan inovasi baru sehingga tercipta produk baru yang lebih menarik dan memiliki nilai tambah yang cukup tinggi dengan harapan adanya peningkatan pendapatan. DAFTAR PUSTAKA Aslan, M.L, 1991. Budidaya Rumput Laut. kanisius, Yogyakarta. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah, 2014. Panjang Garis Pantai Sulawesi Tengah. Dinas Perikanan dan Kelautan, Palu. Ngamel, A.K, 2012. Analisis Finansial Usaha Budidaya Rumput Laut dan Nilai Tambah Tepung Keraginan Di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Utara. Jurnal Sains Terapan Edisi II Volume 2(1): 68-83. Pandelaki, L, 2012. Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal 553