BAB I PENDAHULUAN. beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Desa Lintidu adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Paleleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat dibutuhkan manusia dalam menyampaikan suatu maksud

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

Gorontalo untuk berkomunikasi. Selain bahasa Gorontalo, Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Badan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi. masalah pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, UNESCO,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan. Akan tetapi penelitian tentang interferensi bahasa telah banyak dilakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, konsep, dan landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI KEDWIBAHASAAN SISWA: IMPLEMENTASI STUDI KEBAHASAAN DI SEKOLAH DASAR. Gio Mohamad Johan 1 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan Timor Timur dari bagian NKRI (Kuntari, 2008). Pergolakan

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki wilayah pemakaiannya sendiri. Demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

PERGESERAN BAHASA SASAK DI SEBAMBAN KABUPATEN TANAH BUMBU. Kamariah dan Muhammad Abdillah STKIP PGRI Banjarmasin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. ada beberapa studi sebagai acuan kajian pustaka untuk kepentingan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah bagi penuturnya telah mendarah daging karena tiap hari

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian dari laporan penelitian yang relevan. Menurut Triandis (melalui Suhardi, 1996: 22) sikap didefinisikan sebagai

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Keluarga Muda Etnis Bali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dengan karakter, budaya, dan tradisi yang berbeda beda. Ada suku Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Volume 1 (1) Desember 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-7

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa mencakup segala bidang kehidupan karena segala sesuatu

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku Gorontalo, Jawa, Minahasa, Sunda, Bugis, dan Bali. Adanya beberapa suku tersebut diakibatkan oleh program transmigrasi. wilayah transmigrasi di Gorontalo di buka sejak tahun 1976 oleh departemen transmigrasi. Wilayah yang ditempati para transmigran itu meliputi Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Boalemo. Masyarakat transmigran tersebut berasal dari pulau Jawa, Bali, dan Sunda. Khusus transmigran suku Bali tiba di Gorontalo pada pada tahun 1976-1978. Dilihat dari segi waktu, para transmigran itu telah menetap sejak tahun 1976 sampai sekarang. Mereka datang dengan membawa bahasa dan budaya masing-masing. Di lokasi transmigrasi para transmigran itu bertemu dengan masyarakat penduduk asli yang juga memiliki bahasa dan budaya sendiri akibatnya bahasa di lokasi transmigrasi menjadi beragam dan terjadi pencampuran bahasa. Akibat bertemunya beragam suku dan budaya di lokasi transmigrasi sehingga terjadi kontak bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli (Aslinda 2010:25) bahwa masalah penggunaan bahasa bukanlah milik perseorangan, melainkan milik suatu kelompok masyarakat, baik kelompok budaya, kelompok pekerjaan, maupun kelompok sosial. Dalam kelompok pemakai bahasa akan terjadi kontak bahasa yang diartikan bahwa antara kontak bahasa dan dwibahasawan sangat erat hubungannya. Manusia dalam hidup bermasyarakat memerlukan bahasa, karena hampir semua kegiatannya manusia memerlukan bahasa. Jika tidak mempunyai bahasa, manusia akan kehilangan kesanggupannya dalam hidup sebagai makhluk sosial. Hal ini menunjukkan

betapa pentingnya fungsi bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi antarpemakai bahasa itulah yang dapat menimbulkan kontak bahasa. Mackey (dalam Suwito, 1983:39) memberikan pengertian kontak bahasa sebagai pengaruh bahasa yang satu kepada bahasa yang lain, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang dimiliki oleh ekabahasawan. Penutur yang ekabahasawan menjadi dwibahasawan, yaitu orang yang menguasai satu bahasa bisa menguasai lebih dari satu bahasa. Kontak bahasa terjadi dalam masyarakat pemakai bahasa atau dalam situasi kemasyarakatan tempat seseorang mempelajari unsur-unsur sistem bahasa yang bukan bahasanya sendiri. Kontak bahasa meliputi segala peristiwa persentuhan antara dua bahasa atau lebih yang berakibat adanya perubahan unsur bahasa oleh penutur dalam konteks sosialnya. Jadi, peristiwa atau gejala kontak bahasa itu tampak menonjol dalam wujud kedwibahasaan. Kedwibahasaan adalah penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seseorang dan lebih cenderung pada gejala tutur (parole), sedangkan kontak bahasa lebih cenderung pada gejala bahasa (language). Pada prinsipnya, kedwibahasaan terjadi karena adanya kontak bahasa (Aslinda 2010:25). Akibat bertemunya beragam suku di lokasi transmigrasi seperti suku Jawa, Gorontalo, Bali, dan Sunda sehingga sering terjadi kontak bahasa dalam berkomunikasi sehingga bahasa yang digunakan bercampur dengan bahasa di lokasi transmigrasi. Beragam suku dan budaya itulah yang menyebabkan masyarakat transmigrasi Kabupaten Boalemo dalam kesehariannya berkomunikasi menggunakan variasi bahasa campuran seperti bahasa Bali bercampur bahasa Indonesia, bahasa Bali bercampur bahasa Jawa, dan bahasa Bali bercampur bahasa melayu dialek Gorontalo. Sebagai contoh kongkret dapat dilihat kutipan kalimat berikut ini, (1) itu Ajiknya Dayu datang, (2) Nengdi to Mbok Yan, (3) Ngana jo Dayu menek mobil mulih uti.

Dari kutipan kalimat di atas, dapat dilihat penggunaan bahasa yang diucapkan oleh penutur bahwa kalimat nomor (1) terdapat campuran bahasa Bali dengan bahasa Indonesia, pada kalimat nomor (2) terdapat campuran bahasa Bali dengan bahasa Jawa, dan pada kalimat (3) terdapat campuran bahasa Bali dengan Melayu dialek Gorontalo. Pencampuran bahasa itulah yang menyebabkan masyarakat Bali mulai menggunakan bahasa yang ada di lokasi transmigrasi karena sering terjadinya kontak bahasa antara suku dan budaya sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran bahasa. Hal ini sesuai pendapat para ahli (Chaer 2010:142) mengemukakan pergeseran bahasa (language shift) menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur lain. Kalau seorang atau sekelompok orang penutur pindah ke tempat lain dan bercampur dengan mereka, maka terjadilah pergeseran bahasa ini. Bahasa Bali yang mengalami pergeseran dikarenakan terjadinya kontak bahasa dengan berbagai suku-suku dan budaya yang ada di lokasi transmigrasi, terjadinya pencampuran bahasa karena adanya kontak bahasa antarberagam suku-suku dan budaya. walaupun terdapat pencampuran bahasa, perbedaan suku dan budaya, diharapkan agar bahasa Bali selalu tetap utuh, selalu terjaga, dan penggunaannya sesuai dengan tingkatan bahasa. Kenyataannya bahasa Bali sudah bercampur dengan bahasa yang ada di lokasi transmigrasi, hal ini disebabkan oleh masyarakat Bali tidak lagi mengenal kasta dalam berkomunikasi di ranah keluarga sehingga bahasa Bali yang digunakan tidak ada tingkatan bahasanya. Generasi muda lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, melayu dialek Gorontalo dalam berkomunikasi, akibatnya kurang mengetahui bahasa Bali yang sebenarnya berdasarkan tingkatan kasta. Anak-anak, remaja di sekolah lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, melayu dialek Gorontalo, akibatnya penguasaan bahasa Bali kurang dipahami. Orang tua dalam ranah keluarga kurang menerapkan dan

mengajarkan anak-anaknya bagaimana bahasa Bali berdasarkan kasta akibatnya penguasaan tentang bahasa Bali dalam berkomunikasi tidak mengenal lagi kasta akibatnya bahasa Bali mulai bergeser. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan formulasi judul Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali di Lokasi Transmigrasi Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1) Masyarakat Bali di lokasi transmigrasi tidak lagi mengenal kasta dalam berkomunikasi di ranah keluarga. 2) Bahasa yang digunakan di lokasi transmigrasi dalam ranah keluarga tidak ada tingkatan bahasanya. 3) Generasi muda di lokasi transmigrasi lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, melayu dialek Gorontalo dalam berkomunikasi. 4) Anak-anak dan remaja di sekolah lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dan melayu dialek Gorontalo. 5) Orang tua dalam ranah keluarga kurang menerapkan dan mengajarkan anak-anaknya bahasa Bali berdasarkan tingkatan kasta. 6) Bahasa Bali mulai bergeser ke bahasa yang ada di lokasi transmigrasi. 1.3 Batasan Masalah Mencermati luasnya masalah yang teridentifikasi, maka peneliti membatasi penelitian ini pada Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali dalam Ranah Keluarga Di Kabupaten Boalemo Tepatnya di Desa Raharja Kecamatan Wonosari. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana pola pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam ranah keluarga? 2) Bagaimana karakteristik pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam ranah keluarga? 3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam ranah keluarga? 1.5 Definisi Operasional Sesuai dengan judul penelitian peneliti yakni Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali di Lokasi Transmigrasi Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Maka dari itu sangat diperlukan definisi operasional dari penelitian yang berfungsi untuk menguraikan dan memberikan penegasan terhadap makna kata-kata yang terdapat dalam judul penelitian ini antara lain: 1) Pergeseran bahasa (language shift) yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bahasa Bali yang sudah bercampur dengan bahasa penduduk suku-suku dan budaya lain di lokasi transmigrasi sehingga bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi pada ranah keluarga sudah bercampur dengan bahasa penduduk di lokasi transmigrasi tersebut. 2) Masyarakat Bali yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat Bali yang berdomisili di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. 3) Ranah keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Nenek, Cucu, Suami, Istri, Anak, Ipar dan orang lain di luar ranah keluarga juga ikut terlibat dalam percakapan di ranah keluarga seperti Tamu, Teman dan Pembeli.

1.6 Tujuan Penelitian 1.6.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali di Lokasi Transmigrasi Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. 1.6.2 Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pola pergeseran Bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam ranah keluarga. 2) Mendeskripsikan karakteristik Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam Ranah Keluarga. 3) Mendeskripsikan Faktor apa saja yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali yang ada di Lokasi transmigrasi di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dalam ranah keluarga. 1.7 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1.7.1 Manfaat Teoretis Adanya program transmigrasi, menjadi tempat bertemunya beragam suku dan budaya sehingga bahasa masyarakat asli dan pendatang bercampur dengan bahasa di lingkungan transmigrasi. Pencampuran bahasa tersebut terjadi karena adanya kontak bahasa. Bahasa Bali yang ada di lokasi transmigrasi masih menggunakan bahasa Bali tetapi bahasa Bali yang digunakan dalam ranah keluarga tidak mengenal kasta sehingga tidak ada tingkatan bahasanya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bali biasa/sedang, bahasa Indonesia, bahasa melayu dialek Gorontalo. Bahasa yang bertemu dengan bahasa

lain dan terjadi pencampuran bahasa di lokasi transmigrasi sehingga bahasa Bali mulai bergeser. Pergeseran bahasa yang terjadi yaitu masyarakat Bali menggunakan bahasa tidak disesuaikan tingkatan kasta, bahasa Bali yang digunakan rata-rata bahasa Bali biasa/sedang, penggunaan bahasa Bali halus jarang diketahui oleh anak-anak, remaja, dan dewasa, lebih dominan menggunakan bahasa Bali biasa, bahasa Indonesia, dan melayu dialek Gorontalo sesama kasta dan berbeda kasta. Penelitian ini memberikan kontribusi konsep tentang teori pergeseran bahasa yaitu pola pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi, karakteristik pergeseran bahasa Bali di lokasi transmigrasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi pada teori sosiolinguistik. 1.7.2 Manfaat Praktis Adapun enelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu, antara lain: 1) Bagi masyarakat Bali Adapun manfaat yang bisa diperoleh masyarakat Bali yaitu untuk mengetahui pola pergeseran bahasa masyarakat Bali, karakteristik pergeseran bahasa masyarakat Bali dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi agar bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi memperhatikan tingkatan bahasanya. 2) Bagi Peneliti Manfaat yang bisa diperoleh peneliti sendiri yaitu untuk memperluas kajian sosiolinguistik, bagaimana bahasa yang bercampur dengan bahasa penduduk di lokasi transmigrasi, bagaimana bahasa yang mengalami pergeseran di lokasi transmigrasi, dan menambah wawasan tentang pola pergeseran bahasa masyarakat Bali, karakteristik pergeseran bahasa masyarakat Bali dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali di lokasi transmigrasi.

3) Bagi Lembaga Pendidikan Manfaat yang bisa diperoleh bagi lembaga pendidikan, yaitu untuk sekolah agar terdapat pelajaran mulok bahasa Bali, karena berada di lingkungan yang mayoritas penduduk suku Gorontalo, dan bertemu di lingkungan transmigrasi yang berbeda suku dan budaya sehingga mudah terjadi pencampuran bahasa. Jika di sekolah diberikan pelajaran mulok bahasa Bali agar anak-anak, remaja lebih menguasai bahasa Bali yang sebenarnya dan sesuai dengan tingkatan kasta.