By : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

Tanaman pangan terutama padi/beras menjadi komoditas yang sangat strategis karena merupakan bahan makanan pokok bagi bangsa Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

I. PENDAHULUAN. Dalarn rangka pernbangunan bidang ekonomi, sektor pertanian sangat

JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

MOTIVASI PETANI DALAM MENGGUNAKAN BENIH PADI HIBRIDA PADA KECAMATAN NATAR DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: Indah Listiana *) Abstrak

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

Luas areal tanaman Luas areal serangan OPT (ha)

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER. Sri Subekti Fak. Pertanian RINGKASAN

ANALISA KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DAN VARIETAS IR

PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI USAHATANI DI KABUPATEN PONTIANAK. Universitas Tanjungpura Pontianak

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

MEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

HUBUNGAN PERANAN WANITA TANI DALAM BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang menjadi sumber

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM SERIBU HEKTAR SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

I. PENDAHULUAN. mutu hidup serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan

SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN SAWAH BARU DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS SEKOLAH LAPANG PERBENIHAN PADI DI KABUPATEN KENDAL

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE

Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

HUBUNGAN LUAS GARAPAN HUTAN RAKYAT DENGAN PENDAPATAN PETANI

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

PERANAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL KELOMPOK TANI TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI LEISA

METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. karbohidrat lainnya, antara lain: (1) memiliki sifat produktivitas tinggi, (2) dapat

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini. Faktor-faktor yang diteliti dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI USAHA TANI KARET KE USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA BATIN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA TANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT

PENDAHULUAN. mereka berniat meningkatkan produksi padi semaksimal mungkin menuju

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Oleh. M. Fikri Akbar *) ABSTRACT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Satria Putra Utama 1 Indra Cahyadinata 1 Rahmad Junaria 2. Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fak. Pertanian UNIB

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PETANI TERHADAP PENYEDIAAN BENIH UPBS BPTP GORONTALO

Transkripsi:

The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah) in Neglasari Village Bojongpicung District Cianjur Regency) By : Tedi Hartoyo Abstract The aim of this research is to know the corellation between the role of UPTD Developing Institution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed. This research used case study method on 35 farmers of Sarinah Farmer Group, by using research location as purposively in Neglasari Vilage Bojongpicung District Cianjur Regency caused of the location is center of seed production managed by UPTD Developing Institution of Paddy Seed in Cihea. Primary and secondary data are used on this research, futhermore to test the Correllation between the role of UPTD Developing Institution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed is used Rank-Spearman Correllation. The resut of this research are: 1. The role of UPTD Developing Institution of Paddy Seed was high category 2. The participation of the farmer was midle category 3. There was positive corellation (34.2%) between the role of UPTD Developing Institution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed. This fact that the higher of role of UPTD Developing Institution of Paddy See, the higher Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed in Sarinah Farmer Group Neglasari Village Bojongpicung District Cianjur Regency. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation

Hubungan antara Peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan Partisipasi Petani Penangkar dalam Penyediaan Benih Padi Unggul (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Sarinah di Desa Neglasari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur) Oleh : Tedi Hartoyo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada Kelompok Tani Sarinah yang berjumlah 35 petani di Desa Neglasari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, dengan mengambil lokasi sebagai penelitian secara sengaja (purposif), karena merupakan sentra produksi benih yang dikelola UPTD Balai Pengembangan Benih Padi Cihea. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, selanjutnya untuk menganalisis hubungan antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul, digunakan uji korelasi Rank-Spearman. Hasil penelitian menunjukan, bahwa peran UPTD Balai Pengembangan Benih Padi Cihea dalam penyediaan benih unggul termasuk kategori tinggi, partisipasi petani penangkar dalam penyediaan benih termasuk kategori sedang dan selanjutnya menunjukan adanya hubungan positif (34,2 %) antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Fakta ini menunjukan bahwa semakin tinggi peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi Cihea, akan semakin tinggi pula partisipasi petani penangkar dikalangan Kelompok Tani Sarinah di Desa Neglasari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur Kata kunci : Peranan, Partisipasi, Korelasi Rank-Spearman Pendahuluan Agenda dan prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009, telah menetapkan Revitalisasi Pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan bidang ekonomi. Dalam Tahun 2005-2025, pembangunan pertanian diarahkan untuk mencapai visi : Terwujudnya pertanian tangguh untuk pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahtraan petani. Program peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk mengoprasionalisasikan kebijakan ketahanan pangan menyangkut ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas pengadaannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan pokok terutama beras, disertai dengan upaya pengembangan pangan pokok alternatif untuk menekan laju pertumbuhan konsumsi beras dalam jumlah yang cukup, kualitas yang memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan prouksi, produktivitas dan pengembangan produk olahan. Salah satu jenis komoditas pangan yaitu padi. Padi merupakan bahan makanan pokok penduduk di Indonesia, dimana kebutuhan akan padi setiap tahunnya meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Padi adalah salah satu komoditas unggulan di Jawa Barat, dalam upaya peningkatan produksi padi, pembenihan

merupakan sektor hulu dan mempunyai peran strategis, oleh karena itu ketersedian dan penggunaan benih dari varietas unggul sangat berpengaruh terhadap produktivitas, mutu dan sifat ekonomis produk. Selanjutnya dalam upaya menjaga kecukupan beras nasional, pemerintah mengeluarkan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang dimulai tahun 2007. Selaras dengan komitmen tersebut guna menjaga dan meningkatkan ketersediaan benih, maka Pemerintah Propinsi Jawa Barat (2002) telah menetapkan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea. Diharapkan kehadiran unit kerja tersebut agar daya dukung benih terhadap upaya mengoptimalkan pemanfaatan berbagai komoditi yang berkeunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif, dapat berkembang secara optimal. UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang pembenihan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat dan memiliki tugas pokok dan fungsinya. Partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil (Pupung Pernawarman dan Sri Isbudi Widayati, 2005). Partisipasi petani penangkar dalam kegiatan penyediaan benih padi meliputi pertemuan petani penangkar, menentukan program kerja dan bagaimana proses penyediaan benih mulai dari budidaya sampai menjadi benih unggul, sampai saat ini belum diketahui seberapa besar partisipasi yang diberikan petani terhadap keberadaan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar hubungan antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagaiberikut: 1) Bagaimana peran UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guna penyediaan benih unggul? 2) Bagaimana partisipasi petani penangkar dalam penyediaan benih padi unggul? 3) Apakah terdapat hubungan antara UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam penyedian benih padi unggul? Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) peran UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dalam melaksanakan tugas pokok dan funsi penyediaan benih unggul 2) Partisipasi petani penangkar dalam penyediaan benih padi unggul 3) Hubungan antara UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam penyedian benih padi unggul Kerangka Pemikiran Benih merupakan salah satu factor utama yang menjadi penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman. Penggunaan benih unggul dapat mengurangi resiko kegagalan budidaya, karena bebas dari serangan hama dan penyakit, mampu tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002).

Selanjutnya benih unggul adalah benih yang mempunyai daya tumbuh (daya berkecambah) lebih dari 80 persen dan nilai kadar airnya di bawah 13 persen (Baran Wirawan dan Sri Wahyuni, 2002). Selanjutnya program pembenihan telah berjalan cukup lama, tetapi ketersediaan benih bersertifikat belum memenuhi kebutuhan, secara Nasional untuk benih baru sekitar 35 persen saja. Tingkat penyediaan benih unggul di Jawa Barat baru terpenuhi sebanyak 67,07 persen dari jumlah kebutuhan benih 50.948,85 ton (UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea, 2008). Partisipasi adalah keterlibatan berbagai pihak terkait di dalam proses pengambilan keputusan dan menetapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan yang sudah diambil (Murbiyanto, 1984). Selanjutnya upaya menumbuhkan keinginan dan keyakinan petani menjadi petani produsen benih atau penangkar, harus dimulai dengan pembinaan untuk mengubah cara berfikir, sikap dan tindakan petani yang tergabung dalam kelompok tani ke arah pertanian yang lebih maju, menguntungkan dan bisa meningkatkan taraf hidup petani, meningkatkan kesejahtraan, semua anggota perlu pembinaan dari pihak pemerintah (Soekandar Wiriatmadja, 1977). Permasalahan pembenihan yaitu varietas belum dimanfa atkan oleh petani, produksi dan penyediaan benih belum tepat, modal masih lemah, dan Balai Benih dijadikan andalan untuk Pendapatan Asli Daerah (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2006). Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis bahwa terdapat hubungan antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada Kelompok Tani Sarinah penangkar benih di Desa Neglasari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi dilakuan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan merupakan sentra penangkar benih. Variabel penelitian meliputi : 1) Peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea (Pengelolaan dan perbanyakan benih, pelayanan kebutuhan benih, penyelenggaraan ketatausahaan UPTD, penyelenggaraan hubungan kerjasama). 2) Partisipasi (Frekuensi kunjungan, pertemuan anggota, rencana kerja penakar, penyediaan benih dan meyakinkan petani lain). Analisis yang digunakan untuk menghitung besar hubungan antara kedua variabel tersebut diatas yaitu dengan menggunakan Uji Korelasi Spearman (Sidney Siegel, 1990), dengan formulasi sebagai berikut : 1). Jika terdapat jumlah ranking yang kembar banyak, baik pada peubah X atau peubah Y, maka digunakan formulasi r s sebagai berikut : r s = X 2 + Y 2 - di 2 2 X 2 + Y 2 N 3 N X 2 = - T x 12

N 3 N Y 2 = - T Y 12 T = t 3 t 12 Keterangan : X 2 = Jumlah rank dari variabel X Y 2 = Jumlah rank dari variabel Y N = Jumlah responden di 2 = Jumlah selisih rakk t = Jumlah rank kembar sesuai variabel r s = Nilai korelasi spearman 2). Jika tidak ada rank yang kembar atau relative sedikit, maka digunakan formulasi sebagai berikut : r s = 6 di 2 N 3 - N Selanjutnya dilakukan uji-t sebagai berikut : t hit = r s N - 2 1 - ( r s ) 2 Hasil dan Pembahasan Peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Cihea dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam penyediaan benih unggul termasuk kategori tinggi, peran UPTD ini diupayakan dapat meningkatkan potensi petani dalam mengikuti kegiatan atau program, untuk itu diperlukan adanya pembinaan dan bimbingan kepada petani guna menyadarkan pola pikir penerapan suatu teknologi pertanian. Lebih jelas dapat dilihat hasil sebagai berikut: Tabel 1. Variabel Peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi Cihea No. Indikator Rata-rata Rata-rata Maksimal Kategori 1 Pengelolaan dan perbanyakan benih padi 12.54 15.00 Tinggi 2 Pelayanan kebutuhan benih 12.54 15.00 Tinggi 3 Penyelenggaraan ketatausahaan UPTD 12.82 15.00 Tinggi 4 Penyelenggaraan hubungan kerjasama 13.71 15.00 Tinggi Jumlah 51.61 60.00 Tinggi

Partisipasi petani penangkar dalam penyediaan benih padi unggul masih termasuk kategori sedang, hasil sebagai berikut: Tabel 1. Variabel Partisipasi Petani No. Indikator Rata-rata Rata-rata Maksimal Kategori 1 Kekosmopolitan 9.08 15.00 Sedang 2 Pertemuan anggota 9,65 15.00 Sedang 3 Rencana kerja penangkar 9.37 15.00 Sedang 4 Penyediaan benih 12.28 15.00 Tinggi 5 Meyakinan petani lain 9.68 15.00 Sedang Jumlah 50.68 75.00 Sedang Berdasarkan hasil analisis korelasi Rank Spearman, diperoleh nilai korelasi (rs) sebesar 0,342 atau 34,2 persen, dan setelah diuji dengan menggunakan uji-t diperoleh hasil yang signifikan nilai t-hitung (2,06) lebih besar dari nilai t-tabel (1,697) pada taraf nyata lima persen. Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 34,2 persen antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Semakin tinggi peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea, akan semakin tinggi pula partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul. Bagaimana mungkin pembangunan pertanian dapat tercapai, bila tidak melibatkan partisipasi petani. Partisipasi yang baik adalah partisipasi yang timbul dari petani itu sendiri, sehingga untuk membentuk petani yang bertanggungjawab dalam hak dan kewajibanyang terkait dalam pembangunan pertanian. Adanya peran UPTD Balai Pengembangan Benih Padi Cihea sebagai fasilitator dan dinamisator sangat penting, sehingga dalam penyampaian pesan atau informasi tentang kegiatan adopsi inovasi yang secara sengaja disampaikan oleh komunikator (petugas UPTD) kepada komunikan (petani), dengan tujuan untuk membuat komunikan berprilaku tertentu, paham, mau,mampu dan mandiri. Berhasilnya suatu kerjasama yang berlandaskan pemberdayaan masyarakat tani tidak terlepas dari partisipasi. Dalam hal ini daa beberapa factor yang mempengaruhi partisipasi, yaitu : pendorong atau hadiah, kurang komunikasi, kemiskinana atau rendahnya penghasilan masyarakat, sikap social dan belum jelasnya tujuan. Kesimpulan Peran UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam penyediaan benih unggul mencapai klasifikasi tinggi. Partisifasi petani penangkar dalam penyediaan benih unggul secara keseluruhan mencapai klasifikasi sedang. Terdapat hubungan yang positif antara peranan UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea dengan partisipasi petani penangkar dalam meningkatkan penyediaan benih padi unggul.

Pustaka Baran Wirawan dan Sri Wahyuni. 2002. Memproduksi Benih Bersertifikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. Balai Besar Penelitian Padi. 2006. Laporan Tahunan. Balai Penelitian dan Pembangunan. Murbiyanto. 1984. Strategi Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Perss. Surakarta. Pupung Purnawan dan Sri Isbudi Widayati. 2005. Pendekatan Partisifatif dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Kenari. Edisi-45. Jakarta. Siegel, S. 1990. Statistika Non Parametrik. Gramedia. Jakarta. Soekandar Wiraatmadja. 1977. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. C>V> Yasugana. Jakarta. UPTD Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea. 2008. Laporan Tahunan. Cianjur Jawa Barat.