DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

sebagai bentuk eksistensi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

DAFTAR PUSTAKA.

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo,

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Oemi,, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung, Citra Aditya

ANALISIS PERBANDINGAN PENGELOLAAN MEDIA RELATIONS OLEH HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

SKRIPSI AKTIVITAS HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA. (Studi pada Perum Bulog Divre NTB Bulan November 2014) Oleh : Yeni Sofia Anamecci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Oemi Dasar-Dasar Public Relations. PT Citra Aditya Bakti.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, Scott M., Broom, Glen M., and Allen H. Center. Effective Public Relations Edisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik


BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DA SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DALAM MENANGANI PEMBERITAAN NEGATIF DI MEDIA MASSA SKRIPSI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. Kesimpulan dan Saran. berdasarkan pada penelitian yang telah penulis laksanakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA.

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN I.1

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Demi, Dasar Dasar Public Relations, Bandung : PT. CITRA

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai


ANALISIS FAKTOR PEMBENTUK PRAKTEK PUBLIC RELATIONS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO

PENGHAMBAT AKTIVITAS HUMAS DALAM MENSOSIALISASIKAN POTENSI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GRESIK

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto. Elvinaro. Public Relations Praktis. Bandung : Widjaja Padjajaran. 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. Bab IV ini merupakan akhir dari penelitian terkait Evaluasi Program. Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Madubaru Madukismo dengan

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE OLEH ANGGOTA

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Gde Muninjaya. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: kedokteran EGC. 2011

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PT. PELNI (Persero), sebagai berikut :

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

STRATEGI HUMAS KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM MEMPERBAIKI CITRA NEGATIF. Studi Kasus Pada Bagian Humas Tentang Kinerja Polres Probolinggo Kota

DAFTAR PUSTAKA. Effendy,O.U Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku. Ali, Mohammad., dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi. Aksara, 2005.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB V. Kesimpulan dan Saran

R. R Dinar Soelistyowati

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reka Cipta (edisi revisi). Bungin, Burhan. 2002. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Cutlip, Scott M. 2006. Effective Public Relations. Jakarta: Persada Media Group (edisi kesembilan-cetakan kedua). Cutlip, Scott M. 2005. Effective Public Relations. Jakarta: Persada Media Group (edisi kedelapan). Djuarsa, Sasa. 2000. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Elvinaro, Ardianto. 2008. Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran. Etizoni, Amitai. 1982. Organisasi-Organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia. Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations, Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Liliweri, Alo. 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Moelong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya (edisi revisi). Moelong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya (edisi revisi). Mulyana, Deddy. 2002. Paradigma Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya. 99

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemi, Abdurrachman. 1995. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti. Rumanti, Maria Assumpta. 2004. Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo. R, Wayne Pace and Faules, Done F. 2002. Komunikasi Organisasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. R, Wayne Pace and Faules, Done F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. 2007. Kampanye Public Relations Kiat dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ruslan Rosady. 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Susanto, Astrid S. 1998. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta. Widjaja A.W. 2002. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. Yin, Robert K. 1995. Study Kasus (Desain dan Metode) Ahli Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. 100

DRAFT WAWANCARA DENGAN KEPALA HUMAS KORPS DA I DEWAN MASJID INDONESIA (BAPAK SLAMET RIYANTO S.SOS) 1. Humas sebagai Penentu Ahli (Expert Presciber Communication) a. T : Sejak kapan Humas Korps Da i Dewan Masjid Indonesia dibentuk? J : Humas dibentuk pada awal tahun 2006 digagas oleh pimpinan pusat Organisasi Dewan Masjid Indonesia. b. T : Ketika ada masalah dengan pihak luar, siapa yang akan lebih dulu bertindak atau menangani? Apakah pihak Humas atau Pimpinan Organisasi? J : Mengenai hal-hal yang sifatnya kemasyarakatan itu, Humas didampingi pimpinan dewan. Sedangkan mengenai hal-hal lainnya akan ditangani sesuai dengan bidangnya masing-masing. c. T : Apakah Humas turut dilibatkan dalam setiap program yang dicanangkan oleh organisasi? Jika iya, sejauh mana Humas dilibatkan dalam program tersebut?

J : Ya, mengenai program organisasi yang memang berhubungan dengan masyarakat maka Humas diikutsertakan, kemudian bergabung atau kolaborasi dengan bidang lain yang terkait dengan organisasi. d. T : Apakah pihak manajemen organisasi menerima atau mempercayai saran atau usulan yang diberikan oleh pihak Humas? Kalau untuk hal-hal lain dalam sekretariat organisasi bagaimana? J : Saran-saran yang diberikan Humas, yang jelas akan ditinjau lebih lanjut oleh pihak organisasi akan dilihat dari segi positif dan negatifnya. Ketika segi positifnya lebih banyak, maka pihak organisasi akan menyetujui apa yang disampaikan oleh Humas. e. T : kendala dengan pesaing yang sering dihadapi Humas sebagai Penentu Ahli, apa yang dilakukan Humas untuk menanganinya? J : Humas sifatnya adalah untuk terus menjalankan hubungan ke pihak publik, baik eksternal maupun internal. Untuk publik eksternal jelasnya akan kita kembangkan lebih luas, seperti mungkin ada hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan, seperti santunan anak yatim, sunatan massal dan sebagainya, semua itu adalah upaya untuk memperkenalkan organisasi kepada publik atau masyarakat.

2. Humas sebagai Fasilitator Pemecah Masalah (Problem Solving Facilitator) a. T : Apakah Humas menjalani perannya sebagai fasilitator pemecah masalah di Organisasi Korps Da i ini? J : Ya, sejauh ini banyak hal yang bisa dikatakan berhasil, karena pada dasarnya sampai sekarang keterkaitan antara Humas dengan pihak Organisasi cukup berjalan baik dan lancar sebagaimana mestinya. b. T : Bagaimana Humas melibatkan diri dalam membantu pimpinan organisasi sebagai penasihat didalam organisasi hingga mengambil keputusan dalam menjalankan tugasnya? J : Kami dipihak Humas Organisasi adalah suatu naungan yang bagus, orang-orangnya juga, situasi dan kondisinya juga cukup memungkinkan untuk bertemu saling memberikan saran, saling memberikan nasihat yang diperlukan, baik didalam lingkungan humas ataupun masalahmasalah yang sedang dihadapi oleh organisasi. Bersama-sama untuk terus memotivasi kepercayaan masyarakat dan terus meningkatkan kualitas organisasi. c. T : Apa langkah yang ditempuh Humas Organisasi Korps Da i dalam mengatasi dan menganalisis opini masyarakat serta mengusulkan tindak lanjut penanganannya?

J : Humas mempunyai fungsi dan tugas untuk selalu menganalisa opini masyarakat. Ketika opini masyarakat positif dan akan memberikan prestise sebuah organisasi maupun lingkungan masyarakat, mungkin dari pihak Humas akan memberikan ajuan atau mengajukan kepada pihak organisasi untuk menindaklanjuti opini masyarakat tersebut. Kalau yang bersifat negatif, mungkin hanya akan diberitahukan kepada pihak organisasi tanpa tindak lanjut. d. T : Ketika ada permasalah atau kendala yang berkaitan dengan organisasi, siapakah yang paling bertanggungjawab dalam menangani permasalahan tersebut, apakah menjadi tanggungjawab Humas atau Pimpinan Organisasi? J : Sudah jelas yang namanya masalah dalam sebuah organisasi itu yang akan menjadi pemecah masalah yaitu jelas dibawah pimpinan organisasi, sedangkan Humas bersifat membantu pada pimpinan organisasi. Untuk kebijakan pemecah masalah, itu akan diambil oleh pimpinan dewan. e. T : Sejauh mana peran Humas dalam proses perencanaan programprogram untuk memperkenalkan dan meningkatkan citra organisasi? J : Humas sekaligus sebagai biro dakwah dalam organisasi untuk memberikan sebuah pemberitaan, mengadakan pertunjukkan kegiatankegiatan didalam organisasi yang berkaitan dengan masyarakat.

3. Humas sebagai Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator) a. T : Apakah Humas sudah menjadi fasilitator yang baik dalam menjalankan setiap tugasnya? J : Ya, sejauh ini humas sudah menjalankan tugasnya dengan cukup baik. b. T : Apakah Humas adalah satu-satunya yang menjadi key informan yang menghubungkan antara pihak organisasi dengan publiknya? J : Pada dasarnya satu kebijakan tersendiri, dimana humas adalah sebagai bagian daripada organisasi. Yang jelas, hubungan masyarakat kepada organisasi langsung dikaitkan dengan pihak organisasi, karena humas adalah bagian lembaga yang dibentuk oleh pihak organisasi. Ketika mungin sesuatu yang tidak bisa disampaikan kepada pimpinan, maka bisa melaui humas sebagai perantara. c. T : Dengan cara apa Humas mengelola komunikasi dua arah antara pihak organisasi dengan pihak publik eksternal organisasi? J : Organisasi mempunyai kegiatan-kegiatan yang memang pertemuanpertemuan dengan masyarakat, sehingga acara-acara dalam bentuk kegiatan untuk masyarakat akan selalu menjalin hubungan baik antara organisasi dengan masyarakat. Disitulah kesempatan bagi organisasi untuk memberikan arahan-arahan massa depan, kemudian memberikan rencana-rencana kegiatan organisasi, masyarakat juga bisa memberikan

sebuah usulan atau masukkan. Dalam hal intern, humas tidak terlalu banyak terlibat, itu pada dasarnya organisasi mempunyai suatu kegiatan atau program kontinuitas dimana pimpinan organisasi selalu mengadakan pertemuan-pertemuan. d. T : Aktivitas apa yang dilakukan Humas dalam memberikan informasi kepada media maupun masyarakat atau publik, sehingga dapat menguntungkan semua pihak? J : Dengan mengadakan acara-acara atau kegiatan yang terkadang acara tersebut diliput oleh media. 4. Humas sebagai Teknisi Komunikasi (Communication Technician) a. T : Apakah Humas sudah melakukan perannya sebagai teknisi komunikasi dalam melaksanakan tugasnya? J : Sebagai badan yang dibentuk sebagai penghubung antara masyarakat dengan organisasi, selama ini telah terjalin baik, itu adalah hasil kerja humas. b. T : Bagaimana pelayanan secara teknis yang diberikan humas untuk organisasi dan sampai sejauh mana humas menyediakan layanan teknis tersebut? J : teknis-teknis yang berkaitan dengan kegiatan acara, kami juga berhubungan dengan bagian terkait yang ada di organisasi, menediakan

sarana dan pra-sarana yang dilakukan oleh kita untuk menghubungkan organisasi dengan masyarakat atau publiknya. c. T : Apakah humas mengembangkan ini atau menulis informasi di web Korps Da i terkait dengan kegiatan organisasi? J : Humas sudah mengembangkan pemberitaan bersama bidang IT, karena mereka mempunyai tugas secara khusus yang ditugaskan oleh organisasi, mengakses pemberitaan melalui website.

DRAFT WAWANCARA DENGAN KEPALA HUMAS KORPS DA I DEWAN MASJID INDONESIA (BAPAK Drs. DIDIK LUTHFI, S.Sos) 1. Humas sebagai Penentu Ahli (Expert Presciber Communication) a. T : Bagaimana cara Humas Organisasi Korps Da i dalam mensukseskan kegiatan atau acara yang diselenggarakan oleh pihak organisasi? J : Humas dalam setiap acara tentunya mengkoordinasikan pihak penyelenggara dan juga pihak-pihak terkait. Hubungannya ini, baik antara panitia, maupun dengan pihak luar. Jadi dalam setiap kegiatan acara humas adalah sebagi ujung tombak organisasi untuk mensukseskan suatu acara. b. T : Apakah Humas Organisasi Korps Da i telah melaksanakan perannya sebagai penentu ahli dalam pelaksanaan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako ini? J : Ya, Humas disini menjadi tim perencana, tim penasehat, dan yang selalu merencanakan atau mengajukan gagasan suatu ide semua kegiatan acara, tidak hanya humas tentunya, akan tetapi memang humas ikut peran serta dalam perencanaan setiap acara kegiatan.

c. T : Bagaimana Humas Korps Da i bertindak sebagai praktisi ahli dalam pelaksanaan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako? J : Yang jelas humas sendiri termasuk panitia dalam kegiatan bhakti sosial ini, artinya pihak-pihak luar yang menjadi peserta ditangani oleh humas dan itu memang sudah ada dibawah tanggung jawab panitia. d. T : Apakah humas turut dilibatkan dalam sebuah program yang dicanangkan oleh organisasi? Jika iya, sejauh mana humas dilibatkan dalam kegiatan tersebut? J : Ya, tergantung dari pimpinan organisasi yang mempunyai kebijakan, mengatur bagaimana agar setiap kegiatan yang dicanangkan oleh organisasi dapat berhasil dengan baik. e. T : Apakah pihak manajemen organisasi menerima atau mempercayai saran atau usulan yang diberikan oleh pihak humas ketika organisasi akan mengadakan suatu acara khusus atau kegiatan tertentu? J : Kalau untuk pihak organisasi atau sekretariat menerima usul atau saran yang diberikan oleh humas, itu fleksibel tidak juga dikatakan 100% tetapi semua pertimbangan memang selalu diberikan oleh humas walaupun misalnya itu ada yang disetujui, itu tidak semata-mata apa yang disarankan humas, artinya mungkin ada pihak-pihak lain yang mungkin idenya sama kemudian juga mendukung. Seperti misalnya menentukan siapa yang akan diundang, pihak panitia (yang dibentuk oleh organisasi) juga menentukan pihak-pihak mana yang akan

diundang. Jadi humas sebagai penghubung antara pihak organisasi dengan masyarakat atau publik. f. T : Dalam setiap terselenggaranya acara, siapakah yang menentukan pihak-pihak mana saja yang akan diundang untuk hadir dalam acara tersebut? Apakah hal ini menjadi tanggung jawab humas atau pihak panitia? J : Pihak Humas dan Panitia bekerjasama dengan baik untuk acara kegiatan yang akan diselenggarakan maupun didalam penyelenggaraannya pula. 2. Humas sebagai Fasilitator Pemecah Masalah (Problem Solving Facilitator) a. T : Apakah humas menjalankan perannya sebagai fasilitator pemecah masalah dalam penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako periode Oktober 2012? J : Ya, Kita semua selalu bermusyawarah terutama pimpinan. Bagaimana kita dapat menghadapi atau menangani permasalahanpermasalahan. Humas sendiri secara otomatis merupakan kewajiban dan selalu memecahkan masalah dalam setiap kegiatan acara, tidak hanya bhakti sosial saja. b. T : Bagaimana humas melibatkan diri dalam membantu pimpinan organisasi sebagai penasihat organisasi hingga mengambil keputusan didalam menyelenggarakan suatu acara tertentu?

J : Humas terkait dalam kebijaksanaan organisasi, selalu memberikan ide dan saran, karena humas sendiri disini dalam kesekretariatan organisasi, artinya dalam strukturalnya sendiri diberi kewenangan dan memang tugasnya memberi saran. c. T : kendala apa yang paling sulit untuk dihadapi oleh humas maupun pihak organisasi dalam pelaksanaan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako ini? J : Untuk acara bhakti sosial alhamdulillah tidak mempunyai atau menemui kesulitan apapun. Karena koordinasi dengan panitia dan pihak-pihak terkait lainnya koordinasinya sangat bagus. d. T : Ketika ada suatu kendala atau permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan acara bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako, siapakah yang paling bertanggung jawab dalam mengatasi masalah tersebut, apakah menjadi tanggung jawab humas atau pihak panitia? J : Sukses tidaknya acara tidak hanya acara tidak hanya pada pihak humas, maupun panitia menjadi tanggung jawab bersama dan humas sudah menjadi satu kesatuan. e. T : Sejauh mana humas bekerjasama dengan bagian lainnya dalam mendefinisikan kegiatan atau program acara sehingga acara bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako tersebut terlaksana sesuai dengan yang diharapkan?

J : Setiap waktu kita selalu mengkoordinasikan hingga acara berlangsung, apa maksud dan tujuan dari acara ini, bagaimana agar acara ini sukses, kemudian untuk menanggulangi permasalahan dalam pelaksanaan acara ini. f. T : Sejauh mana peran humas dalam proses perencanaan acara, kegiatan, event serta program-program untuk memperkenalkan dan meningkatkan citra organisasi? J : Humas secara kelembagaan mempunyai peran aktif untuk menjaga citra dan memperkenalkan organisasi korps da i kepada masyarakat didalam maupun diluar lingkungan organisasi. 3. Humas sebagai Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator) a. T : Apakah humas sudah menjadi fasilitator dalam memberikan masukan untuk penyelenggaraan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako periode Oktober 2012? J : Ya, tentunya dari hal uraian tadi kita sudah bisa ambil kesimpulan bahwa hal tersebut sudah dilaksanakan oleh pihak humas. b. T : Bagaimana proses fasilitator yang dijalani humas dalam kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako periode Oktober 2012? J : Humas sebagai penghubung dan penerjemah, semua hal dilaksanakan oleh humas sebagai fasilitator sebagai contoh mengundang media bagaimana humas mempromosikan kegiatan ini dan

mengkonsultasikannya kepada sekretariat organisasi. Kalau sebagai penghubung, humas sebagai sumber informasi perlu dipahami bahwa humas merupakan bagian dari organisasi. c. T : Apakah humas merupakan satu-satunya yang menjadi pihak key informan dalam penyelenggaraan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako periode Oktober 2012 yang menghubungkan antara pihak organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam kegiatan tersebut? J : Ya, karena humas menjadi suatu bagian dalam kegiatan tersebut. Jadi, sebenarnya kesekretariatan adalah pihak atau sumber informasi organisasi, Cuma dalam kesekretariatan itu ada sekretaris, humas, termasuk ada lembaga bahasa. Jadi, secara umum memang kesekretariatan yang didalamnya ada humas. d. T : Dengan cara apa humas mengelola komunikasi dua arah antara pihak-pihak organisasi dengan pihal lain yang berkepentingan dalam kegiatan bhakti sosial ini? J : Kalau untuk kegiatan bhakti sosial ini, kita lebih sering langsung komunikasi tatap muka, sesekali lewat telepon. e. T : Sejauh mana humas menjalankan fungsi dan perannya sebagai penghubung antara organisasi dan publik yang berkepentingan dalam kegiatan bhakti sosial?

J : Kalau sebagai penghubung, humas sebagai sumber informasi, perlu dipahami karena humas merupakan bagian dari kesekretariatan organisasi. f. T : Dalam pelaksanaan kegiatan bhakti sosial tersebut, apakah humas bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi organisasi dengan publiknya? Jika tidak apakah ada pihak lain yang lebih berwenang dalam hal ini? J : Ini merupakan tugas humas sebagai bagian dari kesekretariatan organisasi. Jadi, secara umum memang kesekretariatan sebagai sumber informasi yang didalamnya ada humas. 4. Humas sebagai Teknisi Komunikasi (Communication Technician) a. T : Apakah humas sudah melakukan tugasnya sebagai teknisi komunikasi dalam kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako periode Oktober 2012? J : Ya. b. T : Sampai sejauh mana humas menyediakan layanan teknis dalam penyelenggaraan kegiatan bhakti sosial ini? J : Humas menyediakan contact person agar mudah para donatur untuk menyalurkan dan memberikan sumbangannya.

c. T : Apakah humas mengembangkan ini atau menulis informasi di web Korps Da i terkait dengan penyelenggaraan kegiatan bhakti sosial santunan yatim dan pembagian sembako teresbut? J : Menyediakan layanan teknis itu sudah menjadi kewajiban pihak kesekretariatan organisasi, termasuk humas didalamnya. Jadi, bukan hanya tugas humas sendiri.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. BIODATA MAHASISWA Nama : MARYE VAYA NURRACHIM Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Desember 1987 Alamat Lengkap : Jl. Cempaka Putih Timur XXV N0.1b Jakarta Pusat 10510 Telepon : 08569333635-081298889883 II. PENDIDIKAN FORMAL 1. SDN Depok Jaya V, Lulus Tahun 1999 2. SMPN 2 Bogor, Lulus Tahun 2002 3. SMA PGRI 4 Bogor, Lulus Tahun 2005 4. D3 Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika, Lulus Tahun 2009 5. Sedang menyelesaikan program S1 Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation Universitas Mercu Buana Jakarta, 01 Februari 2013 3x4 ( MARYE VAYA.N.) 101