BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Selanjutnya peneliti mengelompokkan kejadian-kejadian tersebut berdasarkan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan berbatasan dengan Kecamatan Sagalaherang. orang siswa yang terdiri 106 siswa laki laki dan 107 siswa perempuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN. A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani yang beralamat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Taman Kanak- Kanak Asih Jatiluhur Purwakarta yang berlokasi di Kampung Krajan RT 07/RW 02 Desa Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak TK kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 15 orang. Yang terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. B. Desain Penelitian Desain dalam rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart (Wiraatmaja, 2005:66), yang dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Digambarkan sebagai berikut : Identifikasi Masalah Refleksi Observasi Siklus I Perencanaan I Pelaksanaan Refleksi Hasil Refleksi Observasi Siklus II Perencanaan II Keterangan : Pelaksanaan : Kegiatan : Hasil Kegiatan : Kegiatan berlangsung secara bersamaan dst

29 : Urutan Pelaksanaan kegiatan Gambar 3.1. Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriatmadja, 2005:66) C. Metode Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan kemampuan berbahasa pada anak yang terjadi di lapangan, dengan cara menggunakan media film kartun interaktif. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins yang dikutip dalam Wiraatmaja (2005:124), PTK adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru/pendidik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajar dengan sejawatnya, atau menguji asumsi-asumsi dalam teori-teori pendidikan dalam praktek atau kenyataannya di kelas, atau juga untuk mengimplementasikan atau mengevaluasi kebijakan-kebijakan sekolah. Sedangkan menurut Kemiis dan Mc Taggart yang dikutip dalam Muslihudin (2010:6), PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkn penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut. Penelitian ini akan melibatkan beberapa pihak, yaitu kepala sekolah, guru dan peneliti berdasarkan masalah yang ada di kelas. Tujuannya, untuk menemukan solusi serta mempraktekan beberapa tindakan dalam kegiatan pembelajaran, agar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B di TK ASIH Jatiluhur melalui penggunaan media film kartun interaktif (Dora The Explorer)

30 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sehingga bentuk penyajiannya berupa data deskriftif yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa anak TK melalui penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). Creswell (Wiraatmaja, 2006:8) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalahmasalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. D. Prosedur Penelitian Tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam empat tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi (Iskandar, 67:2012). Secara operasional, keempat tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan Tahap ini meliputi perencanaan persiapan tindakan dan pelaksanaan.pada tahap perencanaan juga dilakukan identifikasi masalah yang terdapat di TK Asih Jatiluhur, terkait kemampuan berbahasa anak, untuk merumuskan pemecahan masalah tersebut. Adapun tahap-tahap perencanaan yang dilakukan adalah : a. Membuat skenario pembelajaran dengan perencanaan tertulis untuk kegiatan pembelajaran yang berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan tema. b. Mempersiapkan media atau sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini adalah film kartun interaktif (Dora The Explorer) dan alat yang menunjang untuk pemutaran film tersebut.

31 c. Menyiapkan setting kelas dan pedoman lembar observasi yang akan dipergunakan. 2. Tahap Pelaksanaan dan observasi Pelaksanaan tindakan adalah cara melaksanakan semua yang tertulis di dalam skenario, sebagaimana yang telah direncanakan. Pada saat yang bersamaan, kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan meliputi: a. Melaksanakan pembelajaran menggunakan media film kartun interaktif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. b. Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Tindakan dapat dilaksanakan secara terus menerus, mulai dari siklus satu sampai siklus berikutnya, hingga dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian tersebut akan mempengaruhi tindakan selanjutnya. Catatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya. 3. Tahap Refleksi Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data atau masukan yang diperoleh pada saat melakukan observasi. Refleksi dilakukan dengan cara mendiskusikan serta mengevaluasi jalannya pelaksanaan tindakan dan hasil pengamatan atas pelaksanaan tindakan tersebut. Tahap ini dilakukan di akhir setiap siklus.tujuan dari refleksi adalah memperoleh data yang menunjukkan ada atau tidaknya keharusan untuk

32 melakukan perbaikan atau mengubah perencanaan pada siklus berikutnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada peningkatan kemampuan berbahasa melalui penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). Langkahlangkah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Merumuskan masalah yang timbul dengan guru; 2) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dengan guru; 3) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak TK Asih Jatiluhur melalui penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). b. Pelaksanaan Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dengan foto kegiatan. c. Refleksi Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran/tindakan pada siklus I. Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan didiskusikan kembali dengan guru, untuk mengetahui kekurangankekurangan sehingga bisa diperbaiki pada tindakan di siklus II. RKH dapat dilihat dilampiran 2. Siklus II a. Perencanaan

33 1) Merancang kembali kegiataan yang akan dilakukan berdasarkan refleksi terhadap siklus I. 2) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak TK Asih Jatiluhur melalui penggunaan media film kartun interaktif (Dora The Explorer). b. Pelaksanaan Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dengan foto kegiatan. c. Refleksi Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran/tindakan pada siklus II.Analisis dilakukan setelah pelaksanaan tindakan, untuk memperoleh gambaran atas pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.rkh dapat dilihat dilampiran. 3. Siklus III a. Perencanaan 1) Merancang kembali kegiataan yang akn dilakukan berdasarkan refleksi terhadap siklus II. 2) Merumuskan rancangan kegiatan pembelajaran dengan guru sesuai tema, yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak TK Asih Jatiluhur melalui penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). b. Pelaksanaan Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dengan foto kegiatan. c. Refleksi

34 Menganalisis dan merefleksi hasil pembelajaran/tindakan pada siklus III.Analisis dilakukan setelah pelaksanaan tindakan, untuk memperoleh gambaran atas pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. Siklus tersebut akan terus berulang sampai peneliti mencapai hasil pembelajaran yang optimal dengan mengadakan berbagai perbaikan pada setiap siklus. RKH dapat dilihat dilampiran. E. Penjelasan Istilah Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara operasional, yaitu: 1. Kemampuan berbahasa Anak Kemampuan berbahasa anak adalah kemampuan mengucapkan rangkaian kata untuk mengungkapkan pikiran, gagasandan perasaan yang meliputi aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Indikator-indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini dirumuskan penulis dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009. Indikator-indikator tersebut meliputi: a. Menjawab pertanyaan sederhana b. Mengulang kalimat sederhana c. Mengutarakan pendapat kepada orang lain d. Mengenal pembendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, jelek dsb) e. Menceritakan kembali cerita yang pernah di dengar/di lihat Selain untuk merumuskan indikator-indikator (instrument observasi). Penulis juga menggunakan Peratran Menteri Nomor 58

35 Tahun 2009 untuk membuat pedoman observasi kinerja guru dalam pelaksanaan penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). 2. Media pembelajaran Media belajar merupakan sarana bagi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.media belajar juga merupakan sarana bagi siswa untuk mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Adapun jenis media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar, yaitu media belajar yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, proyektor. Media visual (gambar) merupakan salah satu jenis media yang paling disukai siswa, terutama siswa usia anak-anak. Media gambar lebih memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran, apalagi pada materi pembelajaran yang perlu pemahaman mendalam. 3. Film kartun interaktif Film kartun interaktif adalah film animasi dua dimensi yang menyisipkan unsur interaktifitas di dalamnya, mengajak penontonnya untuk berkomunikasi dan ikut terlibat dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam film kartun tersebut. F. Kisi Kisi Pengembangan Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrument yang di susun oleh peneliti terdiri dari: 1. Menjawab pertanyaan sederhana

36 2. Mengulang kalimat sederhana 3. Mengutarakan pendapat kepada orang lain 4. Mengenal pembendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, jelek dsb) 5. Menceritakan kembali cerita yang pernah di dengar/di lihat Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pedoman observasi, lembar wawancara, pada guru kelas dan kisi-kisi penelitian. Kisi-kisi pedoman observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 3.1

37 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Film Kartun Interaktif (Dora The Explorer) No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan 1 Kemampuan 1.Menjawab Menjawab pertanyaan a. Anak dapat berbahasa pertanyaan yang diajukan guru menyebutkan judul sederhana tentang film dengan film dengan benar benar b.anak dapat menentukan judul film sesuai dengan Teknik Sumber Pengumpulan Item Data Data Observasi Anak 1,2,4

38 ide dan gagasannya sendiri c. Anak dapat menyebutkan salah satu tokoh dalam film 2.Mengulang Mengulang suatu a. Anak dapat Observasi Anak 5,7,8 kalimat kalimat dengan lancar mengulang sebuah sederhana kalimat yang ada dalam dialog film dengan lancar b.anak dapat mengucapkan kata-kata yang terdapat dalam dialog film dengan

39 lafal yang benar c. Anak dapat berkata dengan nada suara berbeda meniru nada suara karakter tokoh dalam film 3. Mengutarakan Mengungkapkan a. Anak dapat Observasi Anak 3 pendapat pendapatnya kepada mengungkapkan kepada orang guru atau temannya perasaannya lain (suka/tidak suka) terhadap cerita film 4.Mengenal Mengetahui kata sifat a. Anak dapat Observasi Anak 6 pembendaharan melalui karakter menjelaskan kata mengenai tokoh dalam film karakter tokoh

40 kata sifat dalam film 5.Menceritakan Menceritakan a. Anak dapat Observasi Anak 9-11 kembali cerita kembali cerita dalam menceritakan awal yang dilihat/di film cerita dalm film dengar b.anak dapat menceritakan inti cerita dalam film c. Anak dapat menceritakan akhir cerita dalam film 2 Penggunaan Pelaksanaan Kegiatan Awal a. Guru Observasi Guru 1-4 media film kegiatan mengkondisikan kartun interaktif pembelajaran anak untuk tertib kemampuan b.guru menyiapkan berbahasa film yang akan dengan diputar

41 menggunakan c. Guru mengatur media film formasi duduk kartun interaktf anak (Dora The d.guru menjelaskan Explorer) tentang film yang akan diputar Kegiatan Inti a. Guru memutar film Observasi Guru 5-7 kartun interaktif (dora the explorer) b.guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan ide,gagasan dan perasaanya terhadap cerita

42 Kegiatan Akhir film c. Guru menceriatkan kembali isi film dengan melibatkan anak a. Guru mengadakan tanya jawab dengan anak tentang film b.guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil kegiatan Observasi Guru 8-9

43 Tabel 3.2 Pedoman Observasi Kemampuan berbahasa Anak Dengan Menggunakan Media Film Kartun Interaktif Hari/Tanggal : Nama Anak : Kelompok : No Pernyataan 1. Anak dapat menyebutkan judul film dengan benar 2. Anak dapat menentukan sendiri judul film sesuai dengan ide atau gagasanya 3. Anak dapat mengungkapkan perasaannya (suka/tidak suka) terhadap isi film 4. Anak dapat menyebutkan salah satu tokoh dalam film 5. Anak dapat menjelaskan karakter tokoh dalam film 6. Anak dapat berkata dengan nada suara berbeda meniru nada suara karakter tokoh dalam film 7. Anak dapat dapat mengucapkan kata-kata yang terdapat dalam dialog film dengan lafal yang benar Hasil Pengamatan BB 0 MB 1 BSH 2 BSB 3

44 8. Anak dapat mengulang sebuah kalimat yang ada dalam dialog film dengan lancar 9. Anak dapat menceritakan awal cerita dalam film 10. Anak dapat menceritakan inti cerita dalam film 11 Anak dapat menceritakan akhir cerita dalam film Keterangan : BB/0 : MB/1 : BSH/2 : BSB/3 : Belum Berkembang (Anak tidak dapat melakukan kegiatan pembelajaran walaupun dengan bantuan guru) Mulai Berkembang (Anak dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan bantuan guru) Berkembang Sesuai Harapan (Anak dapat melakukan kegiatan pembelaajaran tanpa bantuan guru) Berkembang Sangat Baik (Anak dapat melakukan kegiatan pembelajaran melebihi harapan dan tanpa bantuan guru)

45 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Guru Dalam Meinngkatkan Kemampuan berbahasa Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Film Kartun Interaktif Hari/Tanggal : Nama Guru : Siklus : No Kegiatan KEGIATAN AWAL 1 Mengkondisikan anak untuk tertib 2 Menyiapkan film yang akan ditayangkan 3 Mengatur formasi duduk anak 4 Menjelaskan tentang film yang akan ditayangkan KEGIATAN INTI 5 Memutar film kartun interaktif (Dora The Explorer) 6 Memberikan kesempatan pada anak untuk mengutarakan perasaannya (suka/tidak suka) terhadap cerita film 7 Menceritakan kembali isi film dengan Pengamatan Ya Tidak

46 melibatkan anak KEGIATAN AKHIR 8 Mengadakan tanya-jawab dengan anak mengenai cerita film 9 Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil kegiatan

47 G. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa macam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi Menurut Karl (Wiriatmadja, 2005:104) observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Kegiatan observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dan gambaran tentang pengaruh pelaksanaan tindakan/penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer) terhadap kemampuan berbahasa anak TK Asih Jatiluhur. 2. Studi Dokumentasi Pengumpulan data saat dilaksanakan kegiatan penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer), kemudian dijadikan bahan analisis terkait dengan kemampuan berbahasa. Rekaman foto termasuk dalam dokumentasi, yang menurut Wiriatmadja (2005:106) bahwa rekaman foto merupakan alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas. 3. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah pencatatan kejadian-kejadian penting yang ditemukan saat proses pembelajaran/tindakan. Catatan lapangan dalam penelitian ini meliputi: a. Catatan hasil observasi peneliti selama proses tindakan berlangsung b. Catatan hasil diskusi guru dan peneliti setelah pelaksanaan tindakan

48 Hal-hal yang dicatat peneliti dan didiskusikan dengan guru adalah mengenai persepsi guru serta aktivitas dan sikap anak didik selama pelaksanaan tindakan. 4. Wawancara Wawancara adalah cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang di wawancarai dapat siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa dan lain-lain (Hopkins dalam Wiriatmadja, 2005:117). Pelaksanaan wawancara menggunakan teknik wawancaratidak terstruktur, yaitu wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih detail untuk melengkapi data hasil observasi. Hasil dari wawancara dapat diketahui kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dan peneliti selama pelaksanaan penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer) dalam meningkatkan kemampuan berbahasa. Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara. H. Analisis Data Dalam penelitian ini hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dianalisis ke bentuk deskriptif. Tahapan data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap sesuai dengan pendapat IGAK Wardhani dan Kusmaya Wihardit (2008:2.31), yaitu:

49 1. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data adalah merangkum setiap data yang ada agar lebih mudah dipahami. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini diseleksi, difokuskan dan diorganisasikan sesuai dengan tujuan hipotesis penelitian.reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman dari setiap data dengan tujuan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa pada anak TK Asih Jatiluhur melalui penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer). 2. Penyajian Data (Data Display) Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada setiap aspek kemampuan berbahasa. 3. Membuat Kesimpulan Tahap terakhir ini merupakan penyimpulan alam bentuk pernyataan atau formula singkat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat. Data yang telah terkumpul dari pelaksanaan penggunaan media film kartun interaktif (dora the explorer) dianalisis dan disimpulkan kemudian diverivikasi ulang selama penelitian berlangsung. I. Validasi Data

50 Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dari hasil penelitian. Validitas data merupakan kegiatan yang paling penting dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Wiriatmadja (2005:17) validitas data merupakan istilah alternative dengan standar rasional untuk menilai kredibilitas penelitian kualitatif, diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut: 1. Member check, dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran dan keterangan atau informasi data yang diperoleh dari peneliti selama observasi, wawancara dan catatan lapangan berlangsung dari sumber data. Peneliti mendiskusikan hasil kegiatan di setiap akhir pembelajaran/tindakan dengan guru TK Asih. 2. Triangulasi, dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran hasil observasi dengan cara mengkonfirmasikannya kepada guru pendamping Taman Kanak-Kanak (TK) Asih. 3. Audit Trail, memeriksa catatan yang ditulis oleh peneliti pada saat tindakan berlangsung. Pada tahap ini peneliti meminta pendapat dan bertukar pikiran dengan guru TK mengenai kekurangan maupun kendala yang ditemui ketika pelaksanaan pembelajaran/tindakan. 4. Expert opinion (pandangan para ahli), tehnik validitas ini merupakan proses mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada pembimbing untuk mendapatkan arahan terhadap masalah-masalah yang ada dalam penelitian. Teknis validasi ini untuk memperbaiki atau memodifikasi setelah mendapatkan masukan dan arahan-arahan dari pembimbing dan para ahli di bidangnya.