BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penerima pesan dengan maksud tertentu. Everett M. Rogers berpendapat,

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk proses pembentukan makna antara dua orang atau lebih (Mulyana, mewakili sesuatu yang lain (Wibowo, 2013: 7)

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2005:65), komunikasi. lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Deddy Mulyana

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, keinginan, kehendak, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Artinya, hampir semua kajian sosial selalu melibatkan komunikasi

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Media massa (media cetak, media elektronik dan media bentuk baru)

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I LATAR BELAKANG

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB I PENDAHULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai cara dilakukan manusia dalam menyampaikan pendapatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai ragam kesenian dan kebudayaan. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena yang sering kali kita jumpai pada dewasa sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

LAPORAN PROYEK AKHIR

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V IDEOLOGI ARMADA RACUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III KESIMPULAN. digunakan sebagai acuan dasar adalah teori Alan Swingewood. Dalam teorinya,


BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam pertumbuhannya maupun dalam memertahankan kehidupannya. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai makhluk sosial karena selalu membutuhkan bantuan dari sesamanya termasuk dalam berkomunikasi. Ada berbagai macam bentuk komunikasi yang digunakan oleh masyarakat, salah satunya adalah komunikasi massa. Menurut Joseph D. Vito, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (Nurudin, 2007:53). Salah satu bentuk komunikasi massa adalah melalui audio atau suara adalah musik. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik merupakan ilmu atau menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan, selain itu musik juga dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian 1

rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi tersebut) (Departemen Pendidikan Nasional, 2005: 602). Musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu, beliau juga berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia (Banoe, 2003 : 288). Sedangkan menurut Aristoteles dalam buku Yeni Rachmawati yang berjudul Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti, bahwa music adalah tiruan seluk beluk hati dengan menggunakan melodi dan irama. Musik juga memiliki kekuatan atau efek bagi moral dan jiwa (2005:23). Menurut Paul Cobley dan Litza Janz (dalam Ratna, 2004:97) di dalam tubuh musik terdapat sebuah lirik yang diinspirasi dari ide si pencipta musik tersebut. Ide yang ingin disampaikan melalui lirik lagu dapat diwujudkan dalam bentuk tanda, baik itu berupa Icon, Indeks, Simbol dan bentuk tanda yang lain. Dengan tanda-tanda tersebut objek dapat memahami makna lirik lagu yang didalamnya telah ditanam ide tertentu oleh pencipta lagu tersebut. Pengeksplorasian tanda yang terdapat dalam lirik lagu dapat dilakukan dengan menggunakan pisau analisis semiotik sebagai ilmu tentang interpretasi tanda. Lirik lagu merupakan sekumpulan sistem tanda yang memiliki intensitas makna sebagai ungkapan terhadap gejala sosial yang menjadikan stimulasi 2

terbentuknya lirik tersebut karena lirik lagu merupakan rekaman dari berbagai peristiwa dan diwujudkan dalam sistem tanda bahasa (Santosa, 2013:24). Dengan pengertian di atas, maka lirik lagu berpengaruh erat dengan ideologi si pencipta. Banyak pencipta lagu maupun lirik yang memasukkan kata-kata satir yang merupakan sebagai gambaran kritik sosial untuk berbagai macam isu yang terjadi di negaranya. Melalui musik mereka menyuarakan suara mereka dengan keprihatianan mereka terhadap negara. Musik juga seringkali bersifat paradoks dan kontradiktif.. Di satu sisi musik berfungsi sebagai komoditas, disisi lain berfungsi sebagai sarana mengekspresikan emosi. Musik populer menjadi komoditas yang laku di pasaran dengan diproduksi dan dikonsumsi secara massal. Namun di sisi lain, musik digunakan sebagai medium untuk mengekspresikan respons ketidakpuasan berupa presepsi dan pengalaman musisi terhadap realitas sosial yang berpotensi melakukan resistensi terhadap budaya dominan dan hegemonik. Lagu-lagu protes bertema kritik sosial sudah muncul pada tahun1970-an. Beberapa perusahan rekaman baru yang merupakan bagian dari mainstream industri musik Indonesia merekam lagu protes pada era Soeharto (Kartomo, 2002:125). Seperti misalnya yang terdapat dalam beberapa lagu milik musisi Iwan Fals dengan judul Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak lagi yang menggambarkan perilaku manusia dengan serakah nya merusak ekosistem hutan. Atau contoh lain terdapat dalam lagu Mafia Hukum yang dinyanyikan oleh Navicula, yang menganggap para mafia hukum tersebut dapat dengan mudah lolos dari jeratan 3

hukum pidana, serta tetap memiliki kuasa di Indonesia karena mereka menguasai para penegak hukum (http://musik.kapanlagi.com/) (diakses 16 Januari 2014). Band Efek Rumah Kaca (ERK) merupakan salah satu band dengan label Indie yang dikenal dengan musik mereka yang mengandung kata-kata satir atau kritikan terhadap isu-isu yang berkembang di Indonesia. Label indie merupakan industri dengan semangat Do It Yourself (DIY) yaitu merekam, mendistribusikan, dan mempromosikan album dilakukan dengan uang sendiri. (Rez, 2008:26) Band dengan genre rock yang terdiri dari Cholil (vokal/gitar), Adrian (bass), dan Akbar (drum) dibentuk pada tahun 2004. Sampai saat ini mereka telah mengeluarkan dua album yaitu Efek Rumah Kaca (2007) dan Kamar Gelap (2008). Efek Rumah Kaca pertama kali muncul melalui radio pada tahun 2007 dengan lagu Cinta Melulu (http://efekrumahkaca.net/) (diakses 15 Januari 2014). Salah satu lagu dari Efek Rumah Kaca yang mengandung kritik sosial terdapat dalam lagu yang berjdudul Belanja Terus Sampai Mati dalam album Efek Rumah Kaca (2007). Lagu ini menggambarkan konsumerisme yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Di dalam lirik lagu sebenarnya merupakan sindiran yang mentertawakan perilaku berbelanja oleh kaum urban yang telah menjadi suatu kebiasaan atau hobi. Konsumerisme merupakan identitas diri yang menjadi sebuah refleksi dari "gaya hidup" yang berkaitan erat dengan merek, produk, serta dengan sikap dan perilaku terkait dengan di mana kita berbelanja, bagaimana kita membeli, dan apa yang kita makan, pakai, serta konsumsi (Berger, 2010:33). Menurut Roberta Sassateli dalam bukunya Consumer Culture : History, Theory, and Politics (2007:87), istilah masyarakat konsumsi pertama kali muncul 4

di Barat setelah Perang Dunia II dan dipopulerkan oleh beberapa tokoh sosiologi termasuk Baudrillard, digunakan untuk menjelaskan bahwa masyarakat saat itu merupakan salah satu variasi kapitalisme yang dibentuk oleh kegiatan konsumsi yang semakin mencolok. Adapun menurut Ir. Soekarno dalam bukunya Di Bawah Bendera Revolusi, Kapitalisme merupakan suatu cara perekonomian yang berhubungan dengan produksi-produksi apa saja yang dapat diselenggarakan dalam suatu perusahaan (1965:181). Dimana perilaku konsumtif cenderung disebabkan karena terjebak dalam masyarakat industri yang dikendalikan oleh kapitalisme. Kapitalisme berprinsip memaksimalkan laba sehingga masyarakat dijadikan sebagai konsumen untuk mengkonsumsi secara massal suatu produk. Intinya adalah perilaku konsumtif cenderung disebabkan oleh adanya struktur kapitalisme bukan karena kebutuhan orang itu sendiri. Orang tersebut dikondisikan untuk menginginkan dan akhirnya mengonsumsi sesuatu yang tidak dibutuhkannya. Melalui lirik Belanja Terus Sampai Mati, maka peneliti mencoba untuk memaknai representasi budaya konsumerisme yang terdapat dalam lirik lagu tersebut menggunakan metode semiotika milik Ferdinand De Saussurre. Semiotika yang didefinisikan sebagai kajian tentang tanda-tanda, pada dasarnya merupakan studi atas kode-kode yakni sistem apapun yang memungkinkan kita memandang unit tertentu sebagai objek yang bermakna (Wibowo, 2006: 13). 5

Semiotika digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis media dengan asumsi bahwa media itu sendiri dikomunikasikan melalui seperangkat tanda (Wibowo, 2006:20). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana representasi budaya konsumerisme dalam lirik lagu Belanja Terus Sampai Mati? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui representasi budaya konsumerisme yang digambarkan dalam lirik lagu Belanja Terus Sampai Mati karya Band Efek Rumah Kaca. 1.4 Batasan Masalah Penulis hanya meneliti satu lagu band Efek Rumah Kaca dalam album Efek Rumah Kaca tahun 2007 yang menggambarkan budaya konsumerisme di dalam lirik lagu Belanja Terus Sampai Mati. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis: 6

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dalam pengembangan`ilmu jurnalistik khususnya terkait budaya konsumerisme di masyarakat yang digambarkan dalam lirik lagu Belanja Terus Sampai Mati milik Efek Rumah Kaca. 1.5.2 Manfaat Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya yang ingin mengembangkan dan menganalisa topik serupa. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan pola pikir masyarakat Indonesia terhadap pola hidup konsumerisme di masyarakat. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini dibagi dalam 5 bab utama yang masingmasing bab memiliki subbabnya tersendiri. Hal ini dilaksanakan guna mencapai hasil penelitian dan laporan yang detail serta mendalam. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. Bab II merupakan kerangka teoritis yang teridir dari penelitian terdahulu, kerangka konsep, dan kerangka pemikiran yang berisi uraian teori dan konsep-konsep penelitian untuk mencapai penelitian yang relevan dan memiliki perbandingan atau acuan dalam menyelesaikan penelitian ini. 7

Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisi jenis dan sifat penelitian, metode penelitian, unit analisis, teknik pengumpulan data, keabsahan data, teknik analisis data. Bab IV berisi analisis dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan. Didalamnya ada gambaran umum, objek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab V merupakan bab terakhir, yaitu berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dikerjakan. 8