BAB II TEORI PENDUKUNG

dokumen-dokumen yang mirip
I/O dan Struktur Memori

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB III PERANCANGAN ALAT

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II DASAR TEORI. Saluran RS232 hanya dipakai untuk menghubungkan DTE dengan DCE

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB II LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER AT89S52

Mikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. waduk, danau, atau tempat rekreasi. Kata bendungan dapat ditelusuri kembali ke

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke Flash,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB 2 LANDASAN TEORI

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB II LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II TEORI DASAR. Pembuatan alat Traffic light dengan menggunakan mikrokontroler 89S51

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

BAB 2 LANDASAN TEORI. dunia elektronika, khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silikon

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI. Perkembangan robot sangat berkaitan erat dengan adanya kebutuhan

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ARTIKEL. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya bahasan maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang meliputi :

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

ADC (Analog to Digital Converter)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. elektronika yaitu LDR. LDR sendiri adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

Transkripsi:

BAB II TEORI PENDUKUNG 2.1 Sel Surya Sel surya atau sel photovoltaic adalah suatu alat semikonduktor yang mengkonversi foton (cahaya) kedalam listrik. Konversi ini disebut efek photovoltaic, dengan kata lain efek photovoltaic adalah energi potensial listrik yang terbangun antara dua material yang berbeda ketika hubungan bahan yang sejenis (common junction) diterangi radiasi foton. Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 merupakan simbol dan rangkaian ekuivalen sel surya. Gambar 2.1 Simbol Sel Surya Gambar 2.2 Rangkaian Ekuivalen Sel Surya Fisik dari sel surya sangat mirip dengan bentuk klasik dioda p-n (Gambar 2.3). Ketika cahaya diserap oleh junction, energi foton yang diserap di transfer ke sistem elektron dari materi dioda, menghasilkan penciptaan dari pembawa muatan mungkin saja sepasang elektron-ion dalam cairan elektrolit, atau sepasang elektron-hole didalam materi semikonduktor solid. 5

6 Gambar 2.3 Efek Photovoltaic Mengkonversi Foton Ke Voltase Melalui P-N Junction Asal dari tenaga potensial photovoltaic adalah perbedaan didalam kekuatan bahan kimia, disebut fermi level, dari elektron-elektron di dua material yang terisolasi. Ketika mereka bergabung, Junction mendekati sebuah kesetimbangan termodinamik yang baru. Kesetimbangan tersebut didapat hanya ketika fermi level dalam kedua material sama. Hal ini muncul oleh aliran elektron dari satu material ke yang lain sampai sebuah perbedaan voltase terbentuk diantara dua material yang mana mempunyai potensial yang hanya sama dari awal perbedaan dari vermi level potensial ini mendorong photocurrent. Gambar 2.4 Konstruksi Dasar Sel Surya

7 Gambar 2.4 menampilkan konstruksi dasar sel surya. Untuk mengumpulkan photocurrent, penghubung-penghubung berbahan besi disediakan di kedua sisi dari junction untuk mengumpulkan arus listrik yang disebabkan oleh pergeseran foton dalam satu sisi. Foil penghantar (solder) disediakan di bawah (gelap) permukaan dan satu ditepi atas (diterangi) permukaan. Lubang penghantar tipis di atas permukaan mengumpulkan arus dan membiarkan sinar cahaya melaluinya. Ruang dari serat penghantar di dalam lubang adalah permasalahan dari kompromisasi antara memaksimalkan hantaran energi listrik dan meminimalisasi dari pemblokan sinar cahaya. Di penambahan ke elemen-elemen dasar, beberapa fitur peningkatan juga ditambahkan. Caranya, permukaan sel mempunyai pelapis anti-reflective untuk menyerap sebanyak mungkin cahaya dengan meminimalisasi pemantulan cahaya. Perlindungan mekanik disediakan oleh coverglass yang dipasangkan dengan bahan yang transparan. Cell Module Array Gambar 2.5 Beberapa Sel Menjadi Modul Dan Beberapa Modul Menjadi Array

8 2.1.1Modul dan Array Sel surya (seperti Gambar 2.5) adalah dasar pembangun dari sistem energi photovoltaic. Secara khusus sel surya berukuran hanya beberapa inci persegi. Untuk mendapatkan tenaga yang besar, beberapa buah sel surya dihubungkan secara seri dan pararel dalam sebuah panel (modul) dengan ukuran beberapa meter persegi. Array atau panel digambarkan sebagai sebuah group dari beberapa modul yang secara elektrik terhubung dalam kombinasi seri-pararel untuk menghasilkan arus dan tegangan yang di butuhkan. 2.6.1Foton Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel (dualisme gelombang-partikel). Sebagai gelombang, satu poton tunggal tersebut diseluruh ruang dan menunjukan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan inferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain. Seperti partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi.

9 Energi foton tergantung pada frekuensi cahaya yang digunakan, dengan persamaan: E = h.v..(2.1) E adalah energi elektron (ev) h adalah konstanta Planck, h = 6,63.10-34 (Js) v adalah frekuensi elektron (Hz) 2.1.3Penjelasan Singkat Konversi Energi Penjelasan secara singkat bagaimana sel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik adalah sebagai berikut. 1. Foton didalam cahaya matahari mengenai panel surya dan diserap oleh semiconducting material, seperti silikon. 2. Elektron (bermuatan negatif) dilepaskan dari atom, membiarkan mereka untuk mengalir melalui material panel surya untuk menghasilkan listrik. Muatan positif yang komplementer juga diciptakan (seperti gelembung) yang disebut holes dan mengalir dikembalikan arah elektron didalam suatu silikon panel surya. 3. Suatu array dari panel surya mengkonversi energi matahari ke dalam arus searah listrik (DC).

10 1.2 Bumi Terhadap Matahari Posisi matahari berubah setiap saat karena rotasi bumi. Bumi berotasi sebesar 360 0 dari timur menuju barat pada garis bujur dengan periode rotasi 23 jam 56 menit 4,09 detik (~24 jam). Dari data tersebut dapat diambil suatu tetapan dalam satuan waktu bahwa setiap 1 0 bujur ditempuh dalam waktu:.(2.2) Dari persamaan di atas maka dapat diketahui bahwa setiap bumi berotasi sebesar 15 0 bujur akan ditempuh dalam waktu 1 jam. 14.00 13.00 12.00 11.00 10.00 15.00 09.00 16.00 08.00 17.00 07.00 18.00 06.00 Gambar 2.6 Timing Waktu Setiap 15 0 1.3 Light Dependent Resistor (LDR) LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. LDR merupakan resistor tidak tetap otomat, dibuat dari Cadmium Sulfida yang peka terhadap cahaya. Seperti yang telah diketahui bahwa cahaya memiliki dua sifat yang berbeda yaitu sebagai gelombang elektromagnetik dan foton atau partikel energi

11 (dualisme cahaya). Saat cahaya menerangi LDR, foton akan menabrak ikatan Cadmium Sulfida dan melepaskan elektron. Semakin besar intensitas cahaya yang datang, semakin banyak elektron yang terlepas dari ikatan. Sehingga hambatan LDR akan turun saat cahaya meneranginya. Gambar 2.7 Light Dependent Resistor LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tak ada cahaya yang mengenainya(gelap). Dalam kondisi ini hambatan LDR, mampu mencapai 1 Mohm. Akan tetapi saat terkena sinar, hambatan LDR akan turun secara drastis hingga nilai beberapa puluh ohm saja. 2.4 Multiplekser Multiplekser adalah suatu sirkuit yang berfungsi menggabungkan beberapa atau banyak sinyal elektrik menjadi sinyal tunggal. Biasanya input multiplekser berupa data yang terdiri 8 bit. Input-input tersebut akan diseleksi urutan keluarannya oleh suatu pangontrol. Sebagaimana ditunjukan pada Gambar 2.8, input diberikan pada kaki 13, 14, 15, 12, 1, 5, 2 dan 4. Output akan diperoleh dari kaki 3 dan sinyal yang dikeluarkan pada output ditentukan oleh input A, B, C pada kaki 11, 10 dan 9 yang dihubungkan ke mikrokontroler.

12 Gambar 2.8 Kaki-Kaki IC Multiplekser 4051 2.5 Analog to Digital Converter (ADC) ADC adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai akusisi data yaitu mengambil isyarat analog untuk diubah menjadi isyarat digital. ADC yang tersedia dipasaran saat ini sudah banyak sfesifikasinya tetapi dalam perancangan ini digunakan ADC0804. Gambar 2.9 menunjukkan susunan kaki ADC tersebut, waktu konversi ADC 0804 sekitar 100 mikro detik untuk clock 640 KHz, tegangan input 0-5 volt (1 channel) dan tegangan acuan 2,5 volt dengan ketelitian +/- 1 LSB. Sistem pewaktuan untuk ADC ini diatur oleh komponen-komponen R dan C pada pin-pin CLK-R dan CLK-IN dan tidak membutuhkan clock generator eksternal kerena ADC sudah dilengkapi oleh clock generator internal. Gambar 2.9 Kaki-Kaki ADC 0804 Beberapa karakteristik ADC0804 adalah sebagai berikut.

13 Memiliki 2 masukan analog : Vin (+) dan Vin(-) sehingga memperbolehkan masukan selisih (diferensial). Dengan kata lain, tegangan masukan analog yang sebenarnya adalah selisih dari masukan kedua pin analog Vin = Vin(+) Vin(-). Jika hanya satu masukan maka Vin(-) dihubungkan ke ground. Pada operasi normal, ADC menggunakan Vcc = +5V sebagai tegangan referensi, dan masukan analog memiliki jangkauan dari 0 sampai 5 V pada skala penuh. Mengubah tegangan analog menjadi keluaran digital 8 bit, sehingga resolusinya adalah Memiliki pembangkit detak (clock) internal yang menghasilkan frekuensi, dengan R dan C adalah komponen eksternal. Memiliki koneksi ground yang berbeda antara tegangan digital dan analog. Kaki 8 adalah ground analog. Pin 10 adalah ground digital. 2.6 Mikrokontroler AT89C51 Mikrokontroler atau mikroprosesor adalah suatu piranti yang digunakan untuk pengolahan data-data biner (digital) yang didalamnya merupakan gabungan dari rangkaian-rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk suatu chip Integrated Circuit (IC). Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 dengan memori Flash Programmable and Erasable Read Only Memory (PEROM). Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan intruksi (perintah) berstandar MCS-51 sehingga memungkinkan mikrokontroler ini untuk bekerja dalam mode single chip operation (mode operasi keping tunggal) yang

14 tidak memerlukan external memory (memori luar) untuk menyimpan source code tersebut. Mikrokontroler 89C51 memiliki keistimewaan sebagai berikut: a. Sebuah CPU 8 bit. b. Osilator internal dan pewaktu. c. RAM internal 128 byte. d. Empat buah programmable port I/O, masing-masing terdiri atas 8 buah jalur I/O. e. Dua buah timer/counter 16 bit. f. Lima buah jalur interupsi (2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi internal). g. Sebuah port serial dengan control serial Full Duplex UART. h. Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi boolean. i. Kecepatan pelaksanaan intruksi dari 4 MHz sampai 24 MHz. Gambar 2.10 Konfigurasi Pin Mikrokontroller AT89C51

15 2.6.1Deskripsi Mikrokontroler AT89C51 P0.0 - P0.7 P2.0 - P2.7 Vcc GND PORT 0 DRIVERS PORT 2 DRIVERS RAM ADDR. REGISTER RAM PORT 0 LATCH PORT 2 LATCH FLASH B REGISTER ACC PROGRAM ADDRESS REGISTER TMP1 TMP2 BUFFRER PSW ALU INTERUP, SERIAL PORT, AND TIMER BLOCK PC INCREMENTER PROGRAM COUNTER PSEN ALE/PROG EA/Vpp RST TIMING AND CONTROL INTRUCTIOM REGISTER PORT 1 LATCH PORT 3 LATCH DPTR OSC PORT 3 DRIVERS PORT 1 DRIVERS P1.0 - P1.7 P3.0 - P3.7 Gambar 2.11 Blok Diagram AT89C51 Diagram blok dari inti AT89C51 ditunjukan pada Gambar 2.11 dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut. Port 0 Terdiri atas pin 32 sampai pin 39. Pin - pin ini dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex address/data ataupun menerima kode byte pada saat Flash Programming Pada fungsi sebagai I/O biasa port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagi input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Pada fungsi sebagai low order multiplex address atau data port ini akan mempunyai internal pull up. Pada saat Flas Programming diperlukan external pull up terutama pada saat verifikasi program.

16 Port 1 Port 1 berfungsi sebagai I/O biasa atau menerima low order address bytes selama pada saat flash programming. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1 Sebagai ouput port ini dapat memberikan output sink keempat buah input TTL. Port ini terdiri dari pin 21 sampai pin 28. Port 2 Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saat mengakses memori secara 16 bit (Movx @ Dptr). Pada saat mengakses memori secara 8 bit, (Mov @Rn) port ini akan mengeluarkan isi dari P2 Special Function Register Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1 Sebagai ouput, port ini dapat memberikan output sink keempat buah input TTL. Port 3 Sebagai I/O biasa Port 3 mempunyai sifat yang sama dengan Port 1 maupun Port 2. Sedangkan sebagai fungsi spesial port-port ini mempunyai keterangan yang terdapat pada Tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Keterangan Fungsi Pin-Pin Pada Port 3

17 Reset (RST) Pin 30 / Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle. XTAL 1 Pin 19 merupakan Input untuk penguat inverting osilator dan input untuk rangkaian pengoperasian internal clock. XTAL 2 Pin 18 adalah keluaran dari penguat inverting osilator. Pin 30 Pin ini dapat berfungsi sebagai Address Latch Enable (ALE) yang melatch low byte address pada saat mengakses memori eksternal.sedangkan pada saat Flash Programming (PROG) berfungsi sebagai pulse input untuk operasi normal ALE akan mengeluarkan sinyal clock sebesar 1/16 frekuensi oscillator kecuali pada saat mengakses memori eksternal sinyal clock pada pin ini dapat pula didisable dengan men-set bit 0 dari Special Function Register di alamat 8EH ALE hanya akan aktif pada saat mengakses memori eksternal (MOVX & MOVC). Pin 29 (PSEN) Pin ini berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle. Pin31(EA) Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori

18 eksternal setelah sistem direset, jika berkondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program yang ada pada memori internal. Pada saat Flash Programming pin akan mendapat tegangan 12 volt (Volt Puncak). 2.6.2Struktur Memori Mikrokontroler MCS-51 memiliki pembagian ruang alamat untuk program dan data, sebagaimana ditunjukan pada Gambar 2.12. Memori program hanya dapat dibaca tidak dapat ditulis. Sedangkan memori data dapat ditulis. Program yang berukuran lebih dari kapasitas EEPROM (4KB untuk 89C51, dan 8 KB untuk 89C52) disimpan di EEPROM eksternal. Sinyal yang membolehkan pembacaan dari memori program eksternal adalah dari pena PSEN (Program Store Enable). 7FF RAM ADDRESS REGISTER FF 80 7F SPECIAL FUNCTION REGISTER FLASH PEROM PROGRAM ADDRESS REGISTER RAN INTERNAL 00 000 Gambar 2.12 Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler intel 89C51 memiliki struktur memory yang terdiri atas : RAM Internal, memory sebesar 128 byte yang biasanya digunakan untuk menyimpan variable atau data yang bersifat sementara. Special Function Register ( Register Fungsi Khusus ), memori yang berisi register-register yang mempunyai fungsi fungsi khusus yang

19 disediakan oleh mikrokontroler tersebut, seperti timer, serial dan lainlain. Flash PEROM, memori yang digunakan untuk menyimpan intruksi intruksi MCS51. AT89C51 mempunyai sistem memori yang terpisah antara RAM internal dan Flash PEROMnya. Seperti yang tampak pada Gambar 2.12 RAM internal dialamati oleh RAM Address register (Register Alamat RAM) sedangkan Flash PEROM yang menyimpan perintah perintah MCS-51 dialamati oleh Program Address register (Register Alamat Program). Dengan adanya struktur memori yang terpisah tersebut, walaupun RAM internal dan Flash PEROM, mempunyai alamat awal yang sama yaitu 00 namun secara fisiknya kedua memori tersebut tidak berhubungan. 2.7 Motor Stepper Motor stepper adalah alat yang mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah). Satu putaran motor memerlukan 360 derajat dengan jumlah langkah yang tertentu perderajatnya. Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah langkah per-putaran per-detik. Motor stepper mempunyai kecepatan dan torsi yang rendah namun memiliki kontrol gerakan posisi yang cermat, hal ini dikarenakan memiliki beberapa segmen kutub kumparan. Pada dasarnya ada dua jenis motor stepper yaitu bipolar dan unipolar. Sebuah motor stepper berputar 1 step apabila terjadi perubahan arus pada koilkoilnya, mengubah pole-pole magnetik disekitar pole-pole stator.

20 Perbedaan utama antara bipolar dan unipolar adalah. 1. Bipolar: arus pada koil dapat berbolak-balik untuk mengubah arah putaran motor. Lilitan motor hanya satu dan dialiri arus dengan arah bolak bolakbalik. 2. Unipolar: Arus mengalir satu arah, dan perubahan arah motor tergantung dari lilitan (koil) yang dialiri arus. Lilitan terpisah dalam dua bagian dan masing-masing bagiannya hanya dilewati arus dalam satu arah saja. Kelemahan jenis bipolar adalah bahwa rangkaian drivernya lebih kompleks, karena harus dapat mengalirkan arus dalam dua arah melalui koil yang sama. Sedangkan jenis unipolar, selain motor stepper tersebut lebih mudah diperoleh dipasaran juga memerlukan rangkaian driver yang lebih sederhana. Proses pengendalian motor stepper unipolar dilakukan dengan menghubungkan kutub-kutub motor ke ground secara bergantian. Kutub motor yang terhubungkan dengan ground akan mengaktifkan koil yang bersangkutan. Maka dengan mengaktifkan urutan yang tepat, motor stepper dapat bergerak secara full stepping maupun half stepping baik searah jarum jam maupun berlawanan arah dengan jarum jam. Jika motor stepper bergerak 1,8 derajat/step pada mode full stepping, maka pada mode half stepping motor dapat digerakan sebesar 0,9 derajat/step.

21 Pada Gambar 2.13, kaki a dan b sebagai Common dan Kaki-kaki yang lain adalah inputan yang akan diatur (1a,1b,2a dan 2b). Gambar 2.13 Motor Stepper Unipolar 2.8 Driver Motor Stepper Driver motor stepper digunakan sebagai pengaman antara mikrokontroler dengan motor stepper. IC yang digunakan untuk driver motor adalah IC ULN 2803, karena mempunyai delapan pin input dan delapan pin output, jadi bisa digunakan untuk dua buah motor stepper. IC ULN 2803 yaitu IC yang didalamnya terdapat sekumpulan transistor darlington. Gambar 2.14 IC ULN 2803