HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II TENTANG FE DENGAN KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DI DESA MOJOKARANG KECAMATAN DLANGGU MOJOKERTO Indra Yulianti Dosen D Kebidanan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRAK Salah satu tujuan MDGS ( Millenium Development Goals) adalah meningkatkan kesehatan ibu. Keberhasilan pelayanan kesehatan dimulai sejak masa kehamilan dengan pemeriksaan ANC (Ante Natal Care). Bentuk pelayanan ANC salah satunya adalah pemberian tablet Fe. Pentingnya pemberian tablet Fe karena masih banyak ditemukan ibu hamil anemia defisiensi besi. Upaya pemberian tablet Fe 90 butir selama masa kehamilan adalah guna mencegah defisiensi besi.fenomena di Desa Mojokarang masih ditemukan ibu hamil trimester II yang tidak minum tablet Fe secara teratur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Fe dengan kepatuhan minum Tablet Fe di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan analitik pendekatan crosssectional dengan populasi semua ibu hamil trimester II di Desa Mojokarang sebnyak 9 orang. Tekhnik samplingnya total sampling dengan instrumen pengambilan data berupa kuesioner dan lembar observasi kemudian ditabulasi dan dianalisa dengan uji Coefisien Contingensi. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (5,7%) ibu hamil trimester II berpengetahuan kurang tentang Fe, sebagian besar (5,7%) responden tidak patuh minum tablet Fe. Dengan analisa uji Coefisien Contingensi didapatkan hasil p < =0,05 yaitu 0,006 < 0,05 sehingga ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe di Desa mojokerto. Kata kunci : pengetahuan, kepatuhan, tablet Fe PENDAHULUAN Salah satu tujuan MDGs ( Millenium Development Goal s) adalah meningkatkan kesehatan ibu, terutama ibu hamil, bersalin dan masa nifas (Depkes RI, 009). Keberhasilan pelayanan kesehatan dimulai sejak masa kehamilan dengan pemeriksaan Antenatal Care (ANC). Bentuk pelayanan Antenatal Care (ANC) salah satunya adalah pemberian tablet Fe. Pentingnya pemberian tablet Fe disebabkan karena masih banyak ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah anemia defisiensi besi yang salah satunya adalah dengan pemberian tablet Fe sebanyak 90 butir pada ibu hamil selama masa kehamilannya (9 bulan), hal ini bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Namun kenyataanya di Desa Mojokarang meskipun diposyandu telah diberikan tablet Fe,tetapi masih ditemukan ibu hamil trimester II yang tidak meminum tablet Fe tersebut dengan teratur. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Badan kesehatan dunia (WHO. 006) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 5-75 %, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Berdasarkan Data Riskesdas 0, terdapat 7,% ibu hamil anemia, yaitu dengan kadar Hb kurang dari,0 gram/dl, dengan proporsi yang hamper sama antara dikawasan perkotaan (6, %) dan Pedesaan (7,8%). M enurut penelitian yang dilakukan oleh Lautan dkk (00) dikutip dalam Amiruddin ( 008). melaporkan dari orang wanita hamil trimester II didapati (7%) menderita anemia dan (%) disebabkan oleh defisiensi besi. Dari hasil studi pendahuluan bulan Oktober 0, saat dilakukan wawancara dengan bidan Desa Mojokarang, dari 0 ibu hamil trimester II yang diperiksa didapatkan ibu hamil mengalami anemia (0 %). Setelah mendapatkan data tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan ibu- SURYA 9 Vol. 07, No. 0, Desember 05
ibu hamil tersebut. Dari hasil wawancara dengan 0 ibu, didapatkan ada ibu yang mengetahui manfaat tablet Fe dan teratur mengkonsumsi tablet Fe, ada 7 ibu yang tidak mengetahui manfaat tablet Fe dan tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe serta ada ibu yang mengetahui manfaat tablet Fe tetapi tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe. Pengetahuan tentang manfaat tablet sebelum banyak diketahui oleh ibu hamil. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat tablet Fe menyebabkan ibu kurang memahami tentang pentingnya konsumsi zat besi pada masa kehamilan. Hal tersebut menyebabkan kepatuhan ibu hamil akan intruksi petugas kesehatan menjadi menurun. Kepatuhan penderita menjadi penyebab ketidakberhasilan pemberian tablet Fe selama hamil (Atikah, 0). Karena tablet Fe biasanya membuat rasa yang tidak nyaman seperti mual dan sembelit. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengkonsumsinya setelah makan malam atau sebelum tidur. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi meningkat karena bayi yang dikandung juga memerlukan zat besi (Notoatmodjo, 0). Bila terjadi defisiensi besi pada ibu hamil dapat berdampak pada janin, yakni : janin bisa lahir prematur dan lahir dengan berat badan rendah. Anemia dalam kehamilan juga dapat menimbulkan gejala: lesu, lelah, pusing, pucat dan mata berkunang-kunang (Depkes RI, 008). Dampak bagi ibu hamil dengan anemia dapat menyebabkan terjadinya resiko perdarahan infeksi dan eklamsi. Mengingat pentingnya kepatuhan ibu hamil trimester II untuk minum tablet Fe, maka perlu kiranya perhatian yang besar terhadap masalah ini. Program dari pemeritah salah satu antisipasi yang dilakukan adalah dengan memberikan vitamin zat besi sebanyak 60 mg perhari minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia. Selain itu juga dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti bayam, daging sapi, kacang kapri, kacang mete, biji bunga matahari, brokoli, kubis keriting, buahbuahan kering (aprikot, prune, kurma), roti, gandum, telur, (Varney, 006). Yang pal ing utama adalah pendidikan kesehatan dan penerapannya, mencegah dan menanggulangi dengan pengobatan secara rutin dan teratur, serta adanya dukungan keluarga. Pengobatan dapat dimulai dari pemberian preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-000 mg sehari atau lebih, asal masih cukup waktu sampai janin lahir. Terapi parenteral akan diperlukan apabila tidak tahan akan obat besi per os, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau bila kehamilan sudah tua (Sarwono, 00). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat. (Nursalam, 0). Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester II di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto dari data bidan desa yaitu sebanyak 9 ibu hamil. Sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu cara pengambilan semua anggota populasi menjadi sampel (Alimul, 009). Sampel yang didapat adalah semua jumlah populasi yaitu sebanyak 9 orang. Pada penelitian ini metode pengumpulan data adalah dengan membagikan kuisioner kepada ibu hamil trimester II di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto. Penelitian ini dilakukan di Desa Mojokarang Kec. Dlanggu Mojokerto dan dimulai dari bulan Januari sampai Februari 05. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DATA UMUM ) Karakteristik Responden Berdasar Umur Tabel. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Januari sampai Februari 05. No Umur Ibu F % 5 < 0 tahun 0-5 tahun 5-0 tahun 0-5 tahun 5 tahun 7,8,8,,8,5 Jumlah 9 00 SURYA 9 Vol. 07, No. 0, Desember 05
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hampir separuhnya ibu hamil trimester II berusia antara 0-5 tahun sebanyak responden (,8%), dan sebagian kecil ibu hamil trimester II berusia 5 tahun yaitu sebanyak orang (,5%). ) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Januari sampai Februari 05. No Pendidikan F % Dasar Menengah Atas 8 0 6,,5,5 Jumlah 9 00 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan dasar sebanyak 8 responden (6,%) dan sebagian kecil responden berpendidikan akademik/perguruan tinggi sebanyak orang (,%) ) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Januari sampai Februari 05. No Pekerjaan F % Tidak bekerja Bekerja 5 8,6 7, Jumlah 9 00 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak bekerja sebanyak responden ( 8,6%) dan sebagian kecil responden yang bekerja yaitu 5 responden (7,%). ) Karakteristik Responden Berdasarkan Urutan Kehamilan. Tabel. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Urutan Kehamilan Responden di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Bulan Januari sampai Februari 05. No Kehamilan F % Pertama Kedua Ketiga Keempat 0 5,5, 7, 6,9 Jumlah 9 00 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan urutan kehamilan hampir sebagian responden sebanyak responden (,%) sedang hamil anak kedua dan sebagian kecil responden sebanyak responden ( 6,9%) hamil anak keempat.. DATA KHUSUS Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Bulan Januari sampai Februari 05. No Tingkat Pengetahuan F % Baik Cukup Kurang 5 0, 8 5,7 Jumlah 9 00 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengetahuannya kurang sebanyak 5 responden (5,7%). Kurangnya pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Fe dapat dipengaruhi oleh faktor yaitu faktor internal dan eksternal yang diantaranya umur, pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan tabel didapatkan data, bahwa hampir sebagian responden yang berpengetahuan kurang yaitu ibu hamil trimester II yang berusia 5 tahun sejumlah responden (,8%). Menurut Hurlock (998) yang dikutip dari Nursalam Siti Pariani (00) semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir. Maka sebaliknya,ibu hamil trimester II di Desa Mojokarang sebagian besar belum berusia matang tentu akan berpengaruh terhadap proses berfikir mereka, ibu hamil trimester II menjadi kurang matang juga berfikirnya SURYA 95 Vol. 07, No. 0, Desember 05
sehingga akan mempengaruhi pengetahuan mereka tentang informasi yang diterima. Berdasarkan tabel didapatkan data sebagian besar responden berpendidikan dasar (6,%), dimana pendidikan yang rendah dapat mempersulit seseorang dalam menerima informasi tentang tablet Fe. Tingkat pendidikan Dasar (SD/SMP) akan mempersulit ibu mengakses dan menyerap informasi tentang tablet Fe, yang berarti pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (0), menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka makin mudah bagi mareka menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang di miliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap nilai-nilai yang dikenalkan termasuk pemahaman ibu hamil trimester II tentang manfaat minum tablet Fe. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah pekerjaan. Dari tabel didapatkan data, hampir seluruh ibu hamil trimester II tidak bekerja (8,6%). Menurut Markum (99) yang dikutip dari Nursalam Siti Pariani (00) bahwa pada umumnya bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Dari kondisi tidak bekerja ini memungkinkan kurangnya lingkup pergaulan atau sosialisasi responden dibandingkan dengan mereka yang bekerja. sehingga dari segi wawasan mereka mempunyai wawasan yang kurang dan untuk mendapatkan informasi juga lebih sulit. Ibu hamil trimester II yang ada di desa Mojokarang Dlanggu sebagian besar waktunya digunakan untuk mengurus rumah tangga terutama mengurus pekerjaan rumah dan keluarga. Sehingga dari segi informasi yang didapatkan tentang tablet Fe lebih sedikit karena ibu-ibu tersebut lebih disibukkan dengan urusan rumah tangga dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Hasil analisa jawaban responden dari kuesioner, didapatkan bahwa responden paling banyak menjawab salah pada soal nomer 8 dan 9 mengenai Berapa banyak tablet Fe yang harus diminum waktu hamil dan saat nifas. Hal ini disebabkan responden hanya menerima tablet Fe dari petugas kesehatan dan meminumnya sesuai petunjuk tanpa mengetahui berapa jumlah total tablet Fe yang diminum selama periode kehamilan maupun nifas. Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Minum Tablet Fe di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Bulan Januari sampai Februari 05. No Kepatuhan F % Patuh Tidak patuh 5 8, 5,7 Jumlah 9 00 Kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri sekitar 00 mg diperlukan untuk janin dan plasenta, 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan hemoglobin maternal (Manuaba, 00). Angka kecukupan kebutuhan zat besi pada ibu hamil cukup tinggi. Oleh karena itu, seorang ibu hamil juga memerlukan tambahan zat besi yang didapatkan dari tablet Fe. Untuk ibu hamil, minum tablet Fe setiap hari paling sedikit 90 hari masa kehamilan dan 0 hari setelah melahirkan adalah sangat penting untuk memenuhi akan kebutuhan Fe bagi tubuh selama hamil dan nifas. Berdasarkan tabel 6 didapatkan data bahwa sebagian besar responden tidak patuh minum tablet Fe ( 5,7%). Hampir sebagian (,8%) ibu hamil trimester II berusia 5 tahun. Kematangan usia ibu hamil akan mempengaruhi kematangan dalam berfikir, kemampuan mereka dalam berfikir sangatlah mempengaruhi dalam pemahaman tentang intruksi yang diberikan. Menurut Niven (008) bahwa kepatuhan seseorang dipengaruhi diantaranya pemahaman akan intruksi. Maka apabila ibu hamil trimester II kurang begitu memahami akan intruksi atau informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan tentulah akan mempengaruhi kepatuhan mereka terhadap instruksi yang disampaikan tenaga kesehatan tersebut. Kepatuhan dipengaruhi oleh pendidikan. Dari hasil tabulasi didapatkan data sebagian besar responden (5,7%) yang tidah patuh minum tablet Fe berpendidikan dasar. Menurut Niven (008) tingkat pendidikan klien dapat meningkatkan kepatuhan. Maka dapat diartikan semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat kepatuhannya tinggi, sebaliknya semakin SURYA 96 Vol. 07, No. 0, Desember 05
rendah tingkat pendidikan seseorang maka rendah pula kepatuhannya. Di Desa Mojokarang sebagian besar ibu hamil berpendidikan dasar, artinya pendidikan mereka masih rendah maka tentulah sangat berpengaruh juga pada kepatuhan mereka untuk minum tablet Fe sesuai dengan aturan juga menjadi rendah pula. Selain faktor diatas faktor dukungan profesi kesehatan juga berpengaruh terhadap kepatuhan. Di Desa hanya terdapat satu bidan desa, sedangkan jumlah ibu hamil cukup banyak. Karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan akan mempengaruhi informasi kesehatan yang disampaikan pada ibu, karena hanya disibukkan dengan tindakan saja sedangkan Health Education menjadi terabaikan, padahal hal tersebut juga dapat mempengaruhi terhadap kepatuhan klien.menurut ibu hamil trimester II mereka tidak patuh minum talet Fe karena kurang faham mengenai informasi penggunaan tablet Fe dari tenaga kesehatan selama kehamilan. Sehingga tablet Fe diminum semau responden, bukan berdasarkan aturan. Dukungan keluarga juga mempengaruhi terhadap kepatuhan, selama ini ibu hamil trimester II datang ke posyandu tanpa didampingi oleh anggota keluarga yang lain, sehingga akan dapat mempengaruhi motivasi ibu hamil patuh minum tablet Fe sesuai instruksi tenaga kesehatan yang telah diberikan saat mereka melakukan kunjungan Ante Natal Care (ANC). Selain itu kurangnya peranan suami dalam memberikan dukungan untuk minum tablet Fe juga mempengaruhi kepatuhan ibu hamil minum tablet Fe. Dari hasil observasi jumlah tablet Fe yang diberikan, ibu hamil dikategorikan patuh bila saat kembali kunjungan Ante Natal Care (ANC) hanya menyisakan butir tablet Fe. Karena Bidan memberikan tablet Fe sejumlah 5 butir dan masa kembali Ante Natal Care (ANC) setiap minggu sekali. Analisa Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II tentang Fe dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe di Desa Kabupaten Mojokerto. Tabel 7 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II tentang Fe dengan Kepatuhan minum Tablet Fe di Desa Januari sampai Februari 05 SURYA 97 Vol. 07, No. 0, Desember 05 No Tingkat Pengetahuan Kepatuhan Minum Tablet Fe Patuh Tidak Patuh F % F % F % Baik 6,9 0 Cukup 9 6 7 Kurang 0, 5 5 Jumlah 8, 5 5,7 9 00 Dari tabel 7 diketahui sebagian kecil responden (6,9%) yang berpengetahuan baik menunjukkan kepatuhan, sedangkan hampir sebagian responden (,) yang berpengetahuan kurang menunjukkan ketidakpatuhan. Dari hasil analisa dengan uji statistik korelasi yaitu koefisien kontingensi dengan tingkat signifikasi 0,006 < p = 0,05 sehingga H diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang bermakna/signifikan antara pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe di Desa Kabupaten Mojokerto. Pengetahuan atau kognitif merupakan daerah yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Over - Behafior) karena perilaku yang didasari pengetahuan dan sikap akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan dan sikap ( Notoadmojo, 0). Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (0), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Sehingga mempengaruhi terhadap pengetahuan mereka. Menurut Niven (008) tingkat pendidikan klien dapat meningkatkan kepatuhan. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil trimester II di Desa Mojokarang dipengaruhi oleh salah satunya tingkat pendidikan. Sebagian besar responden masih berpendidikan dasar sehingga akan mempengaruhi tingkat kesulitan dalam pemahaman terhadap informasi yang diberikan. Kurangnya informasi juga disebabkan hampir seluruh ibu hamil adalah tidak bekerja dan hanya
sebagai ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya mengurus kepentingan dirumah, sehingga ibu hamil kurang mendapatkan informasi dari dunia luar yang disebabkan kurang interaksi dengan masyarakat luar. Kurangnya informasi ini menyebabkan kurangnya pengetahuan, pengetahuan menyebabkan pemahaman seseorang terhadap suatu hal yang akan membentuk prilaku juga akan berkurang. Jadi pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Fe sangatlah berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku patuh untuk minum tablet Fe secara teratur. Dari tabel 7 didapatkan sebagian kecil responden (0,%) berpengetahuan kurang tetapi patuh minum tablet Fe, sedangkan juga ada sebagian kecil responden (,%) berpengetahuan baik tetapi tidak patuh minum tablet Fe. Menurut Niven (008) salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu kebiasaan lama. Ibu hamil yang tidak patuh tetapi berpengetahuan baik ini adalah ibu hamil yang pada kehamilan sebelumnya juga tidak patuh minum tablet Fe tetapi ibu hamil ini beranggapan kehamilannya berjalan dengan baik. Sehingga pada kehamilan berikutnya, ibu hamil ini mengulang kebiasaaan lama yaitu tidak patuh minum tablet Fe. Sedangkan yang berpengetahuan kurang tetapi patuh minum tablet Fe ini disebabkan ibu hamil masih hamil yang pertama sehingga cenderung patuh oleh instruksi petugas kesehatan PENUTUP. KESIMPULAN ) Pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang tablet Fe di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto sebagian besar responden pengetahuannya kurang (5,7%). ) Kepatuhan ibu hamil Trimester II untuk minum Tablet Fe di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto sebagian besartidak patuh minum tablet Fe (5,7%). ) Ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe di di Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Mojokerto,dengan tingkat signifikasi 0,006< p = 0,05.. SARAN ) Bagi Instansi Terkait (Puskesmas) Diharapkan instansi terkait dapat meningkatkan pengetahuanibu hamil tentang tablet Fe dengan memberikan informasi melalui penyuluhan maupun konseling tentang manfaat tablet Fe. Karena kekurangan zat besi pada ibu hamil akan berbampak buruk bagi ibu hamil dan janinnya. ) Bagi Profesi Kebidanan Diharapkan menjadi masukan guna pengembangan ilmu kebidanan dan dalam penerapan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Sehingga dapat meningkatkan asuhan kebidanan yang diberikan khususnya untuk kesehatan ibu dan anak. ) Bagi Peneliti Selanjutnya Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya bagi ilmu kebidanan dan sebagai media proses belajar serta menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, Azis. 009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa`Data. Jakarta : Salemba Amiruddin Ridwan, Wahyuddin. 008. Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil (Jurnal Medika Unhas). Diakses tanggal September 00 Atikah, Proverawati. 0. Anemia dan Anemia Kehamilan. Jakarta : Nuha Medika Depkes RI. 008. Millenium Development Goals 05. Jakarta Depkes RI. 009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta Manuaba, IBG.dkk. 00. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan KB. Jakarta : EGC Niven, Neil. 008. Psikologi Kesehatan. Pengantar untuk Perawat dan Profesional. Jakarta : EGC SURYA 98 Vol. 07, No. 0, Desember 05
Notoadmodjo, Soekidjo. 0. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, Siti Pariani. 00. Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta : EGC Nursalam. 0. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi II. Jakarta : Salemba Medika Sarwono, Prawirahardjo. 00. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Varney. 006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : EGC WHO. 006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press SURYA 99 Vol. 07, No. 0, Desember 05