BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

Universal Mobile Telecommunication System

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas MK Nirkabel. Anggun Fitrian Isnawati, Jurusan Teknik Elektro Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

SIMULASI PENYANDIAN KANAL PADA JARINGAN GPRS (GENERAL PACKET RADIO SERVICE)

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Modul 10. Konsep Kanal Fisik dan Logik pada Sistem Selluler

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

Bluetooth. Pertemuan III

BAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS) DAN ENHANCED DATA RATE FOR GSM EVOLUTION (EDGE)

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

BAB III SMART RESOURCE ADAPTATION

TUGAS TRANSLATE III Mata Kuliah Sistem Komunikasi Nirkabel Generasi Baru Indra Agustian, 06264

Training Material GSM, GPRS and EDGE Introduction

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

Jaringan Komputer Switching

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

Jurnal ICT Vol 3, No. 4, Mei 2012, hal 1-11 AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK. AMPS (Advance Mobile Phone System) sampai ke GSM (Global System. bahkan 1900 MHz khusus di Amerika Utara.

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

BAB III METODA PENELITIAN

BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat

Transport Channel Processing berfungsi mengubah transport blok yang dikirim dari. Processing dari MAC Layer hingga physicalchannel.

BAB II LANDASAN TEORI

Perkembangan Teknologi Informasi Dibutuhkan informasi yang tepat, mudah, cepat dan aman Komunikasi data, cepat atau lambat pada akhirnya akan

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING

BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)

BAB II LANDASAN TEORI. Dunia telekomunikasi sekarang ini diramaikan oleh berbagai macam

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM

Bab 9. Circuit Switching

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD

BAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem

Komputer, terminal, telephone, dsb

BAB II LANDASAN TEORI

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

VISUALISASI MOBILITY MANAGEMENT PADA JARINGAN GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS)

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

BAB II LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2)

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB III PARAMETER PERFORMANSI TRAFIK MULTIBAND CELL

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

A I S Y A T U L K A R I M A

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II PRINSIP & CARA KERJA

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

7.1 Karakterisasi Trafik IP

[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Alokasi frekuensi 3G Telkoms el

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

Medium Access Sublayer

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK. Pemrograman Sistem

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

Transkripsi:

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ 3.1 Trafik dan Kanal Dalam jaringan telekomunikasi, pola kedatangan panggilan (voice ataupun data) dan pola pendudukan dideskripsikan dengan distribusi probabilitas. Bila deskripsi pola trafik dengan distribusi probabilitasnya serta sistem operasinya diketahui, maka banyak hal dapat diketahui (harga rata-rata trafik, blocking dst.) Trafik adalah Sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu Nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah : untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service) Volume Trafik adalah jumlah total waktu pendudukan. Intensitas Trafik adalah jumlah total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan tertentu (per satuan waktu). 3.1.1 Macam-macam Trafik 1. Offered Traffic (A) Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan. 2. Carried Traffic (Y) Trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran. 3. Lost Traffic (R) Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran. 23

G = elemen gandeng (switching network) Untuk trafik tak tersalur pada saluran telekomunikasi Dibuang saja ( loss call ) Ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong ( sistem antrian ) Waktu tunggu harus ditentukan misalkan beberapa mili sekon. Jika dalam waktu tunggu tersebut juga tidak ada jalur yang kosong maka call tersebut akan dibuang. Dalam antrian ini maka yang berlaku adalah FIFO ( first in first out ) atau LIFO (Last in First Out ), dapat pula dilakukan secara random tidak usah antri 3.1.2 Konsep Kanal Dalam sistem komunikasi bergerak kita mengenal Trafik Voice dan Trafik Data, GPRS merupakan sistem komunikasi data dimana waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan tertentu dalam satuan trafik data. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pengiriman data pada GPRS menggunakan sistem paket (packet switch). Melalui sistem paket switch jutaan paket data dapat dikirimkan per detik dan memungkinkan penggunaan kanal transmisi secara bersamaan oleh beberapa user. Kanal pada jaringan GPRS dapat dibedakan menjadi dua yaitu kanal fisik dan kanal logik. Kanal logik merupakan macam-macam kanal yang diwujudkan pada kanal fisik. Tiap kanal logik diatas mempunyai fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Fungsi dari kanal logik yaitu: A. PDTCH (Packet Data Trafik Channel) Berfungsi untuk trafik data dari MS ke BSS dan sebaliknya. 24

B. PCCCH (Packet Common Control Channel) Berfungsi sebagai koordinasi antara kanal logik pada circuit switch dan packet switch. Ada 4 tipe dari PCCCH, yaitu: C. Packet Random Access Channel (PRACH) 1. Packet Paging Channel (PPCH) 2. Packet Access Grant Channel (PAGCH) 3. Packet Notification Channel (PNCH) D. PBCCH (Packet Broadcast Control Channel) Hanya berupa sebuah kanal downlink yang digunakan untuk broadcast packet data (GPRS) khususnya sistem informasi pesan ke semua MS pada satu cell. E. PDCCH (Packet Dedicated Control Channel) PDCCH dapat di set sebagai dedicated maupun on demand. PDCCH dibagi menjadi dua: 1. Packet Associated Control Channel (PACCH) (bi-directional) 2. Packet Timing Advance Control Channel (PTCCH) GPRS (General Packet Radio Service) merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan circuit-switched GSM dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan sumber daya radio, karena konsumsi sumber daya terjadi hanya ketika ada proses transfer data. Satu buah timeslot dapat digunakan bersama oleh beberapa pengguna aktif penggunaannya menjadi lebih efisien. GPRS memiliki 4 jenis skema pengkodean data menghasilkan kecepatan transfer 9,05 kbps sampai 21,4 kbps per timeslot. Pengalokasian timeslot untuk arah uplink dan downlink bersifat tidak simetris, karena akses data ke internet, yaitu arah uplink biasanya untuk mengirimkan perintah-perintah akses, sedangkan arah downlink untuk men-download file yang ukurannya relatif lebih besar. 25

3.2 Skema Coding GPRS diterima GPRS memiliki 4 skema pengkodean yg diterapkan otomatis tergantung dr kuat sinyal yg Gambar 3.1 GPRS Coding Schemes Pengaruh skema koding, terhadap kecepatan transfer data (transmit dan receive). Gambar 3.2 GPRS Max Speed Semakin dekat dengan BTS, 1 TS mampu memberikan kecepatan lebih tinggi karena sinyal makin kuat. 26

Gambar 3.3 GPRS Coding Schemes 3.2 PCU Karena GPRS menggunakan skema koding baru, Channel Codec Unit (CCU) baru diperlukan. CCU dapat diimplementasikan pada software BTS. Pengalokasian TimeSlot utk GPRS ditangani new Packet Controller Unit (PCU) Fungsi PCU dapat diimplementasikan pada BTS, BSC, atau pada SGSN, tetapi secara konsep menjadi bagian BSS. 27

Gambar 3.4 PCU at SGSN 3.3 GPRS Timeslot Allocation Pada GSM, kanal dialokasikan khusus pada satu user selama keseluruhan durasi call (tdk peduli apakah berbicara atau tidak, transmit data atau tidak) Pada GPRS, kanal hanya dialokasikan ketika transmit atau receive data, dan melepas kanal ketika selesai. Untuk bursty trafik, hal ini akan mengefisienkan penggunaan kanal 28

Beberapa user dapat mengakses kanal yang sama. Pada GPRS, MS mungkin transmit/receive melalui multiple Timeslot Multislot Operation Memungkinkan bandwidth on demand Beberapa timeslot dapat dialokasikan utk satu MS (tergantung MS Class) Uplink dan downlink dapat dialokasikan terpisah sifat asimetrik cocok untuk trafik Internet, web browsing) Gambar 3.5 GPRS Timeslot Allocation 3.3.1 Time Slot Setiap time slot (TS) merupakan satu kanal trafik (TCH). Panjang satu frame TDMA adalah 4,613 ms dengan panjang satu time slot 576,9 µs. Data rate maksimum yang dapat dicapai setiap TCH adalah 9,6 Kbps. Apabila diinginkan data rate yang lebih tinggi dapat digunakan beberapa TCH secara simultan untuk satu terminal MS. Trafik data pada sistem GPRS adalah asymmetric dimana jumlah time slot yang digunakan serta data rate uplink dan downlink berbeda. 29

3.3.2 Multiframe GPRS Struktur multiframe untuk PDCH pada sistem GPRS terdiri dari 52 frame TDMA, dibagi kedalam 12 frame paket data (B0 B11) dimana tiap 4 frame membentuk satu blok yang ditransmisikan secara berurutan, 2 frame untuk PTCCH dan 2 frame kosong (idle). 3.5 Lokasi Penerapan Rebalancing GPRS Time Slot Awal penerapan rebalancing GPRS time slot dilakukan di daerah yang rata rata trafiknya kurang padat, khususnya keterbatasan atau sulitnya akses paket data dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penerapan rebalancing GPRS time slot yang dilaksanakan adalah pada BTS-BTS di area BSC Cempaka1 (inner Medan city). Beberapa alasan yang menjadi dasar penerapan rebalancing GPRS time slot di wilayah kota Medan tersebut adalah: 1. Peningkatan jumlah pelanggan tidak sebesar seperti yang terjadi di Jakarta. 2. Kegagalan akses paket data GPRS yang disebabkan oleh keterbatasan source kanal traffic data 3. Lambatnya akses paket data GPRS yang disebabkan tidak seimbangnya distribusi kanal paket data di setiap PCU. PCU : Berikut ini adalah area BSC Cempaka1 yang terdistribusi kanal trafik data di setiap ke-3 30

Gambar 3.6 PCU Allocation on BSC Cempaka1 Keterangan diatas bahwa setiap BTS BTS tersebut terdistribusi berdasarkan system BSC dalam penentuan masing-masing PCU. 31

32

33

34