PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK BAYFOLAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN GROWMORE PADA PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG AKIBAT PEMBERIAN PUPUK DAUN GANDASIL D DAN ZAT PENGATUR TUMBUH HARMONIK

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH. Effectiveness of Organic Fertilizer on Growth and Yield of Red Chili

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L.)

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI KOMBINASI PUPUK ORGANIK LAMTOROGUNG DENGAN PUPUK KANDANG

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

PENGUJIAN MEDIA TANAM DAN PUPUK ME-17 PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO. Evaluation of Planting Media and Fertilizer Me-17 on Growth of Cacao Seedling

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Selada digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH HORMONIK

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

EFFECTS OF PLANT MEDIA AND FERTILIZING OF UREA FERTILIZERS ON RESULTS OF SELADA PLANTS (Lactuca sativa L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F1

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK. Marlita. H. Makaruku ABSTRAK ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI DAN LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

1 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman 1-8 ISSN

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)TERHADAP MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

Jurnal Viabel Pertanian Vol. 11 No.1 Mei 2017 p-issn: e-issn: Blitar,

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUHKOMPOSISI MEDIA TANAM DANTAKARAN AIR CUCIAN BERASTERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA. (Brassica oleracea botrytis L.

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

RESPON PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBAS ( Luffa acutangula ) VARIETAS PRIMA.

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK MUTIARA 16:16:16 TERAHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

Jurnal Palenewen, ßIOêduKASI E. (2014). Pengaruh Urin Sapi Sebagai Pupuk cair Terhadap Pertumbuhan Seledri. ISSN : Vol 2 No (2) Maret 2014

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK GUANO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA DUA METODE VERTIKULTUR

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH PASAR TERHADAP HASIL SELADA (Lactuca sativa L.)

RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK YARAMILA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN GAHARU (Aquilaria crassna) DI POLIBAG

Edy Soenyoto Dosen Fakultas Pertanian UNISKA

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

Transkripsi:

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Effects of Growth Media Composition and Foliar Fertilizer Concentration on Growth and Yield of Lettuce (Lactuca sativa L.) Endra Syahputra, Marai Rahmawati, dan Said Imran Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia. email: mr_wati@yahoo.com ABSTRACT This study was aimed at determining the appropriate growing medium composition and foliar fertilizer concentration and their interaction on growth and yield of lettuce. The experiment was arranged in a randomized complete block design (RCBD), consisting of two factors, i.e. the growing media composition and foliar fertilizer concentration. The first factor consisted of the composition of the soil and manure by volume ratio (3:1, 3:2, and 3:3) and the second factor consisted of foliar fertilizer concentrations (0, 2, 4 ml/l of water ). The results showed that the growing media composition soil+manure (3:3) was the best in increasing crop height, leaves number, leaf length, leaf width and yield at 35 day after planting, while the best concentration for those parameters was 4 ml/l of water. Based on the interaction, the best leaf number of lettuce was found at growing media composition soil+manure (3:3) with the concentration of foliar fertilizer 4 ml/l of water. Keywords: lettuce, growing medium, foliar fertilizer, manure PENDAHULUAN Permintaan sayuran di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi dan pola makan yang seimbang. Di masa mendatang sangat memungkinkan selada dapat menjadi komoditas komersial mengingat permintaan selada terus meningkat sejalan banyaknya restoran, hotel serta tempat yang menyediakan jenis masakan tradisional dan asing. Menurut Sunarjono (2007), di Indonesia selada belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial karena daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat produsen sayuran seperti Cipanas, Pengalengan, dan Lembang di Jawa Barat. Tanaman selada bukan merupakan sayuran asli Indonesia. Selada berasal dari Asia Barat yang kemudian menyebar di Asia dan negara-negara beriklim sedang dan panas. Beberapa negara telah mengembangkan dan membuat varietas unggul tanaman selada di antaranya Jepang, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Belanda (Rukmana, 1994). Tanaman selada umumnya dimakan mentah ataupun disajikan sebagai penghias hidangan. Daunnya mengandung vitamin A, B, dan C yang berguna untuk kesehatan tubuh (Sunarjono, 2007). Menurut Harjono (2001), tanaman selada memiliki fungsi sebagai zat pembangun tubuh, dengan kandungan zat gizi dan vitamin yang cukup banyak dan baik untuk kesehatan masyarakat. Tanaman selada di Indonesia ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan mempertimbangkan pemilihan varietas yang cocok dengan lingkungan tempat tumbuhnya (Rukmana, 1994). Varietas tanaman selada yang dapat tumbuh di dataran rendah lebih sedikit dibandingkan varietas yang cocok ditanam di dataran tinggi. Varietas yang tahan terhadap suhu panas di antaranya Kaiser, Ballade, Sunshine dan Gemini. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang 39

tumbuh di dataran rendah, diperlukan media tanam yang tepat serta ketersediaan unsur hara yang cukup. Menurut Agoes (1994), media tanam berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, juga sebagai penyedia hara bagi tanaman. Campuran beberapa bahan untuk media tanam harus menghasilkan struktur yang sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda bagi tanaman. Sejalan dengan pendapat Suteja dan Kartasapoetra (1992) bahwa media tanam dapat diperbaiki dengan pemberian bahan organik seperti kompos, pupuk kandang atau bahan organik lain. Tanah yang berstruktur remah sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena di dalamnya mengandung bahan organik yang merupakan sumber ketersediaan hara bagi tanaman (Dwidjoseputro, 1998). Kadar humus dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik yang berasal dari pupuk kandang untuk mendorong populasi mikrobia di dalam tanah menjadi jauh lebih banyak dibandingkan jika yang diberikan pupuk kimia buatan (Lingga, 1998 dan Sunanto, 2002). Sementara itu pupuk kandang mengandung hara yang lebih sedikit dibandingkan dengan pupuk kimia buatan, akan tetapi memiliki kelebihan dapat mempertinggi humus, memperbaiki struktur tanah dan mendorong populasi mikroba di dalam tanah. Selain media tanam yang baik, pemupukan juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesediaan hara bagi tanaman. Pemupukan dapat dilakukan baik melalui tanah maupun daun. Pemupukan melalui tanah sering mengakibatkan unsur hara yang diberikan melalui tanah sering terfiksasi, tercuci dan adanya interaksi dengan tanah, sehingga unsur hara tersebut relatif sedikit tersedia bagi tanaman (Nyakpa dan Hasinah, 1985). Sedangkan pemberian pupuk melalui daun memberikan pengaruh yang cepat terhadap pertumbuhan tanaman, penghematan pemakaian pupuk dan tidak menimbulkan kerusakan pada tanah jika aplikasinya dilakukan dengan baik (Novizan, 2005). Pupuk daun yang digunakan dalam penelitian ini berupa pupuk daun Groprint yaitu pupuk daun anorganik yang pengaplikasiannya melalui penyemprotan ke daun. Pupuk ini mengandung unsur hara 40 makro N (4,7%), P (0,95%), K (8,05%) dan unsur hara mikro lainnya. Konsentrasi pupuk daun Groprint dapat membantu menyuburkan daun, mencegah daun berkerut dan meningkatkan hasil panen. Pupuk daun juga dapat memulihkan keadaan tanaman yang tidak sehat karena kekurangan unsur hara. Oleh karena itu, untuk mengetahui komposisi media tanam yang sesuai dan konsentrasi pupuk daun Groprint yang tepat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada, maka perlu dilakukan penelitian ini untuk memecahkan permasalahan di atas. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang memiliki tanah jenis aluvial. Benih yang digunakan adalah benih selada varietas Chai Thai Seed Cap Kapal Terbang yang diproduksi oleh PT. Tanindo Subur Prima Surabaya-Jawa Timur Indonesia. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK Mutiara (16:16:16) sebagai pupuk dasar dan pupuk daun Groprint yang diproduksi oleh Primagro-Indonesia sebagai perlakuan. Komposisi media tanam sebagai perlakuan menggunakan tanah dan pupuk kandang sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yang diteliti komposisi media tanam (M) yang merupakan kombinasi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1, 3:2, dan 3:3 (berdasarkan volume). Faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk daun Groprint yang terdiri dari kontrol (0 ml/l), 2 ml/l air, dan 4 ml/l air. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menyiapkan media pembibitan yang merupakan kombinasi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya bahan tersebut dimasukkan ke dalam polibag pembibitan. Selanjutnya benih yang sudah direndam terlebih dahulu, ditanam pada media persemaian yang kemudian diletakkan di dalam Greenhouse. Pembibitan dilakukan selama 21 hari. Bibit dipindahkan dari polibag pembibitan ke polibag besar (30 cm x 30 cm) yang berisi media tanam sesuai perlakuan. Perlakuan komposisi media tanam yaitu tanah + pupuk

kandang (3:1), tanah + pupuk kandang (3:2), dan tanah +pupuk kandang (3:3). Perbandingan komposisi media tanam dilakukan berdasarkan volume. Pupuk dasar NPK Mutiara (16:16:16) sebanyak 5 gram diberikan pada semua tanaman. Selanjutnya setiap tanaman diberikan pupuk daun Groprint dengan konsentrasi sesuai perlakuan yaitu 0 ml/l (kontrol), 2 ml/l air, dan 4 ml/l air. Pemanenan dilakukan pada umur tanaman 35 HST dengan cara tanaman dicabut dari tanah. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun pada umur 7 HST, 21 HST, dan 35 HST serta berat berangkasan basah pada umur 35 HST. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Komposisi media tanam memberi pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman selada pada umur 7 HST, 21 HST dan 35 HST. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sejak 7 HST sampai 35 HST, pertumbuhan tinggi tanaman selada yang ditanam di media tanah+pupuk kandang (3:1) nyata paling rendah dibandingkan perlakuan lainnya. Sedangkan media tanah+pupuk kandang (3:3) nyata meningkatkan tinggi tanaman selada 28% dibandingkan dengan tanaman pada media tanam tanah+pupuk kandang (3:1). Komposisi media tanam yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan jumlah seimbang dapat memberikan struktur media yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman selada. Menurut Marsono dan Sigit (2005), pemberian pupuk organik ke dalam tanah dengan komposisi yang tepat dapat memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, dan meningkatkan mikroorganisme dalam tanah. Pengaruh konsentrasi pupuk daun Groprint hanya tampak nyata pada tinggi tanaman umur 35 HST, yang menunjukkan tanaman selada tertinggi jika diberi pupuk dengan konsentrasi 4 ml/l air (Tabel 1). Ketersediaan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman berada dalam keadaan cukup, maka hasil metabolisme akan membentuk protein, enzim, hormon dan karbohidrat sehingga pembesaran, perpanjangan dan pembelahan sel berlangsung dengan cepat (Dartius, 1990). Tabel 1. Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Tanaman Selada pada perlakuan komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun Groprint Perlakuan Komposisi Media Tanam Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun (helai) 7 HST 21 HST 35 HST 7 HST 21 HST 35 HST Tanah+Pukan (3:1) 6,31c 8,30c 9,73c 4,48b 6,59c 10,15b Tanah+Pukan (3:2) 6,91b 9,81ab 11,77ab 4,44b 7,67ab 11,37b Tanah+Pukan (3:3) 7,69a 10,13a 12,45a 5,33a 8,44a 13,63a BNJ 0,05 0,07 0,8 1,2 0,69 0,9 1,27 Konsentrasi Pupuk Daun 0 6,65 9,31 10,11c 4,44 7,07 9,89c 2 ml/l 7,09 9,37 11,56ab 4,89 7,63 11,96b 4 ml/l 7,17 9,56 12,27a 4,93 8,00 13,30a BNJ 0,05 - - 1,25 - - 0,3 41

Jumlah Daun (helai) Endra Syahputra et al. (2014) J. Floratek 9: 39-45 Jumlah Daun Tanaman selada pada umur 7 HST, 21 HST dan 35 HST memiliki jumlah daun yang berbeda nyata antar perlakuan komposisi media tanam (Tabel 1). Jumlah daun tanaman selada umur 7 HST, 21 HST, dan 35 HST yang terbanyak dijumpai pada perlakuan komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:3). Sedangkan jumlah daun paling sedikit dijumpai pada kandang (3:1) yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai pendapat Harjadi (1988) yang menyatakan bahwa jumlah serapan unsur hara untuk tanaman sangat ditentukan oleh keseimbangan air dan udara di dalam media tanam, bila udara dan air seimbang di dalam media tanam, maka akar tanaman akan menyerap unsur hara dalam jumlah yang cukup sehingga pertumbuhan tanaman akan meningkat. Sedangkan jika diberi perlakuan konsentrasi pupuk daun Groprint maka hanya pada 35 HST nampak perbedaan nyata antar perlakuan. Tanaman selada yang diberi pupuk daun Groprint dengan konsentrasi 4 ml/l air memiliki jumlah daun terbanyak dibandingkan jumlah daun dari perlakuan yang lain. Jumlah daun pada tanaman selada yang tidak diberi pupuk daun Groprint paling rendah dikarenakan tambahan unsur hara yang diperlukan tanaman tidak tersedia. Sutejo dan Kartasapoetra (1992), menyatakan bahwa kekurangan unsur hara makro dan mikro pada tanaman dapat mengakibatkan hambatan bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Terdapat interaksi antara komposisi media tanam dengan konsentrasi pupuk daun yang menunjukkan bahwa kombinasi antara media tanam tanah+pupuk kandang (3:3) dengan konsentrasi pupuk daun 4 ml/l air memberikan jumlah daun yang terbanyak (Gambar 1). Kombinasi perlakuan tersebut memberikan ketersediaan hara yang terbaik bagi tanaman selada. Menurut Setyamidjaya (1988), yang menyatakan bahwa unsur hara dalam bentuk yang tersedia akan lebih cepat terserap oleh tanaman untuk digunakan dalam proses metabolisme sehingga akan memberi respons terhadap tanaman. 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 ml/l 2 ml/l 4 ml/l Konsentrasi Pupuk Daun M1 M2 M3 Gambar 1. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Selada Umur 35 HST pada Berbagai Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun Panjang Daun Tabel 2 menunjukkan daun tanaman selada pada umur 7 HST yang terpanjang dijumpai pada perlakuan komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:3) yang berbeda nyata dengan panjang daun pada perlakuan komposisi media tanam yang lain. 42 Pupuk kandang yang diberikan optimal dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman selada. Menurut Sutejo dan Kartasapoetro (1992), bahwa walaupun pupuk kandang mengandung unsur hara yang sedikit dibanding pupuk buatan, namun ia dapat

mempertinggi humus dan memperbaiki struktur tanah dan mendorong jasad renik dalam tanah. Sementara itu jika pupuk kandang berlebihan akan meningkatkan keasaman tanah sehingga unsur hara yang ada justru terjerap di tanah dan tidak bisa diserap oleh tanaman. Tanaman selada yang mendapat perlakuan konsentrasi pupuk daun Groprint hanya berpengaruh nyata pada panjang daun umur 35 HST (Tabel 2.). Pada umur tersebut, daun tanaman selada terpanjang didapat pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi pupuk 4 ml/l air yang berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi 0 ml/l air namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 ml/l air. Tabel 2. Panjang Daun dan Lebar Daun Tanaman Selada pada perlakuan komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun Groprint Perlakuan Komposisi Media Tanam Panjang Daun (cm) Lebar Daun (cm) 7 HST 21 HST 35 HST 7 HST 21 HST 35 HST Tanah+Pukan = 3:1 5,52b 7,23c 7,94c 4,74c 7,19 7,96c Tanah+Pukan = 3:2 6,22b 8,51ab 9,33ab 5,54ab 7,91 9,00ab Tanah+Pukan = 3:3 6,98a 8,81a 9,96a 6,22a 8,23 9,19a BNJ 0,05 0,73 0,87 0,73 0,62-0,87 Konsentrasi Pupuk Daun 0 ml/l 5,84 7,93 8,50c 5,11b 7,34 7,78c 2 ml/l 6,39 8,23 9,37ab 5,57ab 7,8 8,94ab 4 ml/l 6,5 8,41 9,82a 5,81a 8,19 9,43a BNJ 0,05 - - 0,74 - - 0,87 Lebar Daun Tabel 2 menunjukkan bahwa daun tanaman selada pada umur 7 HST dan 35 HST yang terlebar dijumpai pada perlakuan kandang (3:3) yang berbeda nyata dengan lebar daun tanaman pada komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:1), namun tidak berbeda nyata dengan komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:2). Sedangkan berdasarkan pengaruh konsentrasi pupuk Groprint, lebar daun tanaman selada pada umur 7 HST dan 35 HST nyata terlebar pada tanaman yang mendapat perlakuan konsentrasi pupuk 4 ml/l air yang berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk Groprint. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk daun Groprint berperan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Menurut Setyamidjaja (1988), yang menyatakan bahwa unsur hara dalam bentuk yang tersedia akan lebih cepat terserap oleh tanaman untuk digunakan dalam proses metabolisme sehingga akan memberikan respons terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berat Berangkasan Basah Gambar 1 menunjukkan bahwa berangkasan basah tanaman selada umur 35 HST yang terberat dijumpai pada perlakuan kandang (3:3) yang berbeda nyata dengan berat berangkasan basah pada komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:1), namun tidak berbeda nyata dengan berat berangkasan basah pada komposisi media tanam tanah+pupuk kandang (3:2). Berat berangkasan basah yang terendah pada 43

Bobot Berangkasan Basah (g) Bobot Berangkasan Basah (g) Endra Syahputra et al. (2014) J. Floratek 9: 39-45 kandang (3:1) dikarenakan pupuk kandang yang sedikit belum optimal memperbaiki struktur tanah. Hasil penelitian Indrasari dan Syukur (2006), menunjukkan juga bahwa pemberian unsur hara mikro meningkatkan konsentrasi unsur tersebut dalam jaringan tanaman sehingga mampu meningkatkan bobot basah tanaman menjadi lebih tinggi. Pupuk kandang membantu tersedianya unsur hara dalam tanah misalnya ketersediaan hara makro N, P dan K. Menurut Lingga (1998), bahwa N berperan utama bagi tanaman dalam merangsang pertumbuhan vegetatif. Sebagaimana pentingnya juga unsur P, yang menurut Harjono (2001) menyatakan bahwa unsur P yang cukup bagi tanaman akan mampu membuat tanaman membentuk sistem perakaran yang baik, serta menurut Marsono dan Sigit (2005) unsur K berperan agar tanaman kuat dan tahan penyakit. 70 60 50 40 30 20 10 0 57.52a 51.07ab 35.19c Tanah:Pukan = 3:1 Tanah:Pukan = 3:2 Tanah:Pukan = 3:3 Komposisi Media Tanam Gambar 2. Bobot Berangkasan Basah Selada pada Umur 35 HST Akibat Perlakuan Media Tanam. Gambar 2 menunjukkan bahwa berangkasan selada paling berat dijumpai pada perlakuan konsentrasi pupuk daun Groprint 4 ml/l. Berat berangkasan basah yang terendah didapat pada tanaman yang tidak diberi pupuk daun Groprint yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk Groprint secara nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada karena unsur hara yang diaplikasikan melalui daun diserap dengan baik. Hasil penelitian Parman (2007) yang menggunakan pupuk organik cair dengan konsentrasi 4 ml/l air berhasil meningkatkan jumlah daun dan juga berat umbi tanaman kentang. Gambar 3. 44 70 60 50 40 30 20 10 0 34.56c 50.96ab 58.26a 0 ml/l 2 ml/l 4 ml/l Konsentrasi Pupuk Daun Bobot Berangkasan Basah Selada pada Umur 35 HST Akibat Perlakuan Konsentrasi Pupuk Daun.

SIMPULAN Pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang terbaik dijumpai pada perlakuan komposisi media tanam tanah + pupuk kandang (3:3). Sedangkan konsentrasi yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada adalah konsentrasi pupuk daun Groprint 4 ml/l air. Berdasarkan interaksi yang nyata pada jumlah daun umur 35 HST maka kombinasi perlakuan komposisi media tanam tanah + pupuk kandang (3:3) dengan konsentrasi pupuk daun Groprint 4 ml/l air memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman selada terbaik. Selanjutnya dapat disarankan untuk menguji kombinasi media tanam tanah dengan pupuk organik lainnya. DAFTAR PUSTAKA Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 125 hlm. Dwidjoseputro, D. 1998. Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta. 117 hlm. Harjadi, M.M.S.S. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta. 232 hlm. Harjono, I. 2001. Sayur-sayur Daun Primadona. Aneka, Solo. 145 hlm. Indrasari, A dan A. Syukur. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Unsur Hara Mikro terhadap Pertumbuhan Jagung pada Ultisol yang Dikapur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol 6 (2), p:116-123. Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. 117 hlm. Marsono dan P. Sigit.2005. Pupuk Kandang dan Aplikasi Pupuk Akar. Penebar Swadaya, Jakarta. 72 hlm. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta. 130 hlm. Nyakpa, M.Y dan Hasinah HAR. 1985. Pupuk dan Pemupukan. Buku Ajar Fakultas Pertanian Unsyiah, Banda Aceh. 161 hlm. Parman, S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. XV (2), Oktober 2007, p:21-3.1 Rukmana, R. 1994. Bertanam Selada. Kanisius, Yogyakarta. 43 hlm. Setyamidjaya. 1988. Pupuk dan Pemupukan. Simplek, Jakarta. 122 hlm. Sunanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta. 219 hlm Sunarjono, H. H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta. 184 hlm. Sutejo, M.M. dan A. G. Kartasapoetra. 1992. Pupuk dan cara Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta. 176 hlm. 45