BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada tanggal 17 Februari 28 Februari 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. ikan dilakukan di keramba jaring apung Danau Limboto, Kecamatan Batudaa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampai Desember Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Parasit

BAB I PENDAHULUAN. Ikan air tawar merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

EFEKTIVITAS EKSTRAK MIMBA (Azadirachta indica A. juss.) DENGAN DOSIS BERBEDA PADA PEMBERANTASAN PARASIT BENIH IKAN KARPER (Cyprinus carpio, L)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

[ GROUPER FAPERIK] [Pick the date]

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij

III. METODOLOGI. (Cr 3+ ). Faktor suhu menggunakan 2 level suhu media yaitu T i (suhu 20±2

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 METODE PENELITIAN. Usman beralamat di GG. Nusantara 1-3 Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELmAN. asam sitrat, FeCI^, NajCOj, KSCN, KI, EM-4 produksi PT. Songgolangit, benih sawi

BAB III BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Bahan Alat

III. METODELOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada tanggal 17 Februari 28 Februari 2014. Balai Benih Ikan (BBI) Penebel dipilih sebagai lokasi dalam melaksanakan penelitian ini dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Kasus serangan parasit maupun penyakit dalam penelitian ini terjadi di Balai Benih Ikan (BBI) Penebel khususnya ikan yang sedang ada di penampungan atau pemberokan 2. Adanya dukungan penuh oleh staf pegawai Balai Benih Ikan (BBI) Penebel karena hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menangani kasus-kasus serangan parasit maupun penyakit yang terjadi di sana. 3. Balai Benih Ikan (BBI) Penebel memiliki fasilitas yang memadai dalam melaksanakan penelitian ini. 3.2 Materi Penelitian 3.2.1 Alat alat penelitian Adapun alat-alat dan kegunaannya yang dipakai dalam penelitian ini seperti tertera pada tabel 1 berikut: 22

23 Tabel 1 Alat-alat Penelitian NO NAMA ALAT JUMLAH KEGUNANAAN 1 Aquarium 6 Unit Mengadaptasi ikan dan perendaman 2 Aerator 1 Set Mensuplai oksigen ke media 3 Sirkulasi air 1 Set Pergantian Air 4 Thermometer Hg 1 Unit Mengukur suhu air 5 Kertas ph 10 Lembar Mengukur ph 6 Tes Kite kualitas air 2 Unit Mengukur O2, CO2 7 Mikroskop dan perlengkapannya 1 Unit Mengamatidan mengidentifikasi parasit 8 Penggaris 1 Unit Mengukur panjang ikan 9 Timbangan elektrik 1 Unit Menimbang ikan 10 serok 6 Unit Memindahkan ikan Sumber: Analisis Data Primer, tahun 2014 3.2.2 Bahan 1. Benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) 2. Benih ikan Karper (Clarias batrachus) 3. Benih ikan Lele (Cyprinus carpio, L) 4. Daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Tahapan Persiapan Persiapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi : 1. Persiapan alat dan wadah penelitian. Wadah pemeliharaan berupa aquarium sebanyak 6 unit yaitu 3 unit untuk proses perendaman dan 3 unit lainnya proses pembilasan. Pada setiap unit wadah dilengkapi dengan aerasi yang terhubung dengan mesin Hi-Blow. Aquarium ditempatkan

24 dalam ruangan yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. 2. Selanjutnya wadah yang sudah disiapkan, diisi dengan air bersih PDAM dengan ketinggian 20cm pada masing-masing wadah tersebut dan diaerasi. 3. Ikan uji yaitu benih ikan karper, ikan lele, dan ikan nila disiapkan dan sementara di tampung dalam bak penampungan secara terpisah. 4. Peralatan lain seperti serok kecil untuk alat merendam ikan juga disiapkan pada masing-masing perlakuan. 5. Mikroskop dengan segala perlengkapan dan alat bedah (disetting set) juga sudah dalam keadaan siap dipakai termasuk kertas tisu, buku identifikasi, box pendingin dan kamera digital. 6. Menyiapkan larutan baku yang diperlukan dengan cara mengendapkan 1 kg Daun mimba dengan 5 liter air selama 24 jam. Dengan dosis yang telah ditentukan yaitu 10 ppm dapat dibuat dengan cara melarutkan 500 ml larutan baku dalam 50 liter air. 3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tahapan Pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini meliputi : 1. Mengendendapkan 1 kg Daun mimba yang dilarutkan dengan 5 liter air selama 24 jam yang selanjutnya disebut larutan baku. 2. Wadah percobaan diisi air dengan ketinggian 20 cm untuk masing-masing wadah, kemudian masukkan ekstrak daun mimba dengan dosis yang sudah ditentukan yaitu 10 ppm. Dari hasil penelitian pendahuluan dosis yang

25 efektif untuk memberantas parasit pada benih ikan karper adalah 15 ppm. Dalam penelitian ini menggunakan dosis 10 ppm karena setelah dilakukan pengobatan benih ikan akan mengalami proses transportasi sehingga ikan tidak mengalami penurunan daya tahan tubuh. 3. Ambil masing-masing 100 ekor benih ikan Karper, ikan Nila dan ikan Lele kemudian rendam pada masing-masing aquarium yang telah dicampur dengan ekstrak daun mimba dan didiamkan selama 30 menit 4. Setelah perendaman dilakukan selama 30 menit, ikan dipindahkan ke aquarium pembilasan yang diisi dengan air bersih dan didiamkan selama 1 jam. 5. Kemudian ambil 5 sampel ikan dari tiap masing-masing wadah untuk di masukkan dahulu kedalam kantong plastik yang telah diberi label dan disimpan sementara dalam box pendingin, setelah itu bisa langsung diamati obyek dengan menggunakan mikroskop. 3.5 Pengumpulan Data 3.5.1 Pengamatan Mikroskopis Pengamatan mikroskopis dilakukan terhadap sampel uji yang telah diambil, pada masing-masing perlakuan, pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop binokuler. Sampel ikan uji yang telah diambil, kemudian ditempatkan dalam nampan steril, untuk selanjutnya diamati bagian tubuh dan insangnya dengan cara diambil bagian lendir dan lapisan epidermis kulit dan insangnya, cara mengerok insang

26 yang sebelumnya telah dipotong overculumnya. Hasil kerokan tersebut selanjutnya dijadikan preparat oles (smeer) dan diamati dibawah mikroskop binokuler dengan pembesaran 100 dan 400x Objek parasit yang ditemukan selanjutnya diidentifikasi dengan bantuan buku idenfikasi. Objek parasit yang ditemukan dicatat dan didokumentasikan dengan camera digital. Pengambilan foto dilakukan dari lensa objektif pada mikroskop. Data parasit yang ditemukan kemudian diidentifikasi, dan selanjutnya ditabulasi dalam bentuk tabel. 3.6 Pengamatan Kualitas Air Parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air media pemeliharaan ikan karper antara lain adalah suhu, ph, dan kandungan oksigen terlarut (DO). 1. Suhu, pengukuran suhu dilakukan pada pagi dengan menggunakan thermometer alcohol. 2. Pengukuran ph dengan menggunakan kertas ph dengan cara mencelupkan kertas lakmus kedalam air, kemudian dicocokkan dengan skala angka yang tersedia pada tempatnya. 3. Oksigen terlarut diukur dengan Test Kitt oksigen sebagai berikut: air sampel diambil sebanyak 5 ml dengan menggunakan botol berskala yang telah tersedia pada test kitt, selanjutnya air sampel ditetesi dengan reagent 1 sebanyak 5 tetes, kemudiaan ditambahkan reagen 2 sebanyak lima tetes dan sampel dikocok selama 30 detik kemudian ditambahkan reagen 3

27 sebanyak 10 tetes dan dikocok kembali. Kemudian dilakukan pengamatan perubahan warna air dan dicocokkan dengan skala warna yang tersedia. 3.7 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: metode eksperimen dimana data terkumpul melalui percobaan dan pengamatan langsung terhadap obyek yang diamati. Penelitian eksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam, 2008). 3.8 Analisis Data Data dianalisa secara diskriptif, data yang terkumpul dicatat dalam tabel dan foto-foto khususnya untuk data jenis parasit, yang selanjutnya diidentifikasi. Hasil idenfikasi kembali dicatat dalam bentuk tabel sesuai dengan kelas dan spesies parasit yang ditemukan. Pada masing-masing penggunaan dosis juga dilakukan pencatatan dalam bentuk tabel yang mencakup jenis parasit pada setiap pengamatan di mikroskop. Dari semua data yang terkumpul kemudian dibahas secara deskriptif dengan mengacu pada berbagai pustaka yang ada untuk dapat diambil suatu kesimpulan.