Filateli di Indonesia pada perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1999, dengan Jumlah filatelis di Indonesia yang pada awal tahun 1990 berjumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INDONESIAN PHILATELY CENTER

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terus memberi wadah untuk para pecinta filateli di Jakarta terutama Indonesia,dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian negara kita memberikan dampak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi dapat disampaikan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi Pemasaran Dalam Penjualan Filateli di PT. POS Indonesia Marketing Communication In Philately Selling at PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sangat didukung oleh berbagai kecanggihan jaringan internet dan jaringan lainnya.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurursan Pendidikan Akuntansi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PELUNCURAN PRANGKO

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kompleksitas kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Analogi Gerak BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGAIMANA MENYUSUN KOLEKSI FILATELI

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

MODUL BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMK 2004 MADYA 15 SENI MERINGKAS WACANA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah ruangan yang amat luas dan berisi berbagai macam informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. yang ada terkadang membawa hal yang positif dan negatif, tergantung dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : TITI MALIA A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bunga merupakan perlambang dari banyak peristiwa di muka bumi ini. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Biaya. Pengiriman Pos. Prangko. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa pada dasarnya alat untuk berkomunikasi serta menunjukkan identitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan adanya persaingan ekonomi secara global. Hampir semua

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SPORT CENTER DI PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENJURIAN LOMBA DESAIN PRANGKO NASIONAL TAHUN 2008 KAMIS, 20 OKTOBER 2008 JAKARTA 1. UMUM

PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada

PUSAT SENI TEATER YOGYAKARTA

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

PENATAAN MUSEUM KERETA API AMBARAWA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

RechtsVinding Online Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berusaha memberikan pelayanan sehingga memuaskan wisatawan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. merta dilupakan. Anggota Postcrossing berjumlah orang (Postcrossing,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dalam pengertian umum memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Point of sales (POS) merupakan suatu komponen sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena dari era reformasi yang sangat menarik untuk dikaji oleh berbagai kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat yang pada

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prangko sebagai benda filateli, pada awalnya hanya merupakan secarik kertas kecil yang memuat gambar kepala negara (Raja dan Ratu), lambang negara atau angka yang menunjukkan harga nominal saja, yang berfungsi sebagai tanda pembayaran untuk melunasi biaya pengiriman surat. Namun sesuai dengan perkembangan teknologi kemudian prangko mulai memuat gambar dengan desain yang beranekaragam. Perkembangan tersebut, ternyata menjadikan prangko memiliki daya tarik tersendiri untuk kemudian dijadikan benda koleksi (Collectible Items) yang memiliki nilai (Value) tinggi. Daya tarik yang dimiliki oleh sebuah prangko tidak hanya terbatas pada desainnya yang beranekaragam, melainkan juga dari value dan juga manfaat yang dapat diperoleh dari mengoleksi sebuah prangko. Tanpa disadari, seorang pengumpul prangko yang menekuni hobinya dengan sungguh-sungguh, akan memperoleh banyak manfaat yang positif. Salah satunya adalah dapat memberikan tambahan pengetahuan atau wawasan dalam berbagai bidang. Daya tarik yang dimiliki prangko tersebut ternyata telah menarik minat yang luar biasa dari masyarakat pada saat itu. Komunitas, klub dan federasi filatelipun lahir dan berkembang di seluruh dunia. Di Indonesia kegemaran ini berkembang sejak zaman penjajahan Belanda, dan sejak itu mengalami perkembangan yang dapat dikatakan cukup pesat. Perkembangan perfilatelian di Indonesia juga ditandai dengan menjamurnya perkumpulan-perkumpulan filatelis yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Perkumpulan perkumpulan filateli ini memiliki tujuan untuk memajukan dan mengembangkan filateli di seluruh tanah air serta mempererat hubungan, memperluas wawasan, menjalin persaudaraan dan persahabatan serta meningkatkan kerja sama antar filatelis baik nasional maupun internasional. Filateli di Indonesia pada perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1999, dengan Jumlah filatelis di Indonesia yang pada awal tahun 1990 berjumlah 1

63.519 orang, kemudian mengalami kenaikan yang cukup pesat dalam tempo 9 tahun tercatat sebanyak 1.152.345 orang melalui program Sejuta Filatelis yang dicanangkan oleh PT.POS Indonesia (Sumber : Kantor Filateli (PT.POS Indonesia)). Gambar 1.1 Data Perkembangan Filatelis di Indonesia Dari Tahun 1990-2004 Namun ditahun 1998, Indonesia mengalami krisis moneter yang berkepanjangan, dimana ketika itu terjadi pergolakan politik yang juga berimbas pada perekonomian masyarakat. Hal tersebut turut memberikan pengaruh pada perkembangan filateli di Indonesia, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kelesuan dikalangan filatelis. Di awal tahun 2003, PT. POS Indonesia didukung oleh komunitas pecinta filateli mencoba membangkitkan kembali gairah perfilatelian di Indonesia. Usaha tersebut cukup membuahkan hasil. Hal tersebut ditandai oleh perkembangan filateli dalam kuantitas dari tahun ke tahun terlihat mulai meningkat, hingga saat ini. Hal ini dimungkinkan karena upaya pemberian informasi perfilatelian kepada masyarakat semakin baik meskipun dalam kondisi yang masih terbatas. Melihat kondisi tersebut, keberadaan sebuah fasilitas atau tempat kegiatan filateli yang terpusat dirasa sangat penting. Sebuah wadah atau tempat yang terpusat yang didalamnya memuat segala informasi maupun memfasilitasi kegiatan-kegiatan filateli di Indonesia. Sehingga dapat memudahkan masyarakat umum untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai filateli khususnya manfaat yang dapat diperoleh dari mengoleksi benda filateli. Bagi para pecinta filateli dapat 2

berkomunikasi, berdiskusi, berbagi informasi, berkumpul, dan melakukan berbagai kegiatan kegiatan lainnya baik formal maupun informal. Sehingga diharapkan pada akhirnya mampu membangkitkan kembali gairah perfilatelian di Indonesia. 1.2 Tujuan Perancangan 1.2.1 Tujuan Umum Menciptakan suatu fasilitas terpusat yang dibuat berdasarkan kebutuhan para komunitas pecinta filateli, dan khususnya bagi komunitas yang tergabung dalam keanggotaan Persatuan Filateli di Indonesia. Untuk dapat berkomunikasi, berdiskusi, berbagi informasi, berkumpul, dan melakukan berbagai kegiatan kegiatan lainnya baik formal maupun informal Menyediakan informasi yang lengkap kepada masyarakat mengenai dunia filateli, khususnya manfaat yang dapat diperoleh. Meningkatkan apresiasi masyarakat pada umumnya dan komunitas pecinta filateli terhadap perfilatelian di Indonesia. 1.2.2 Tujuan Khusus Perancangan dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah desain yang ada, sekaligus memberikan alternatif pemecahan masalahnya. 3

1.3 Kerangka Pemikiran LATAR BELAKANG - Fenomena Filateli di Indonesia - Belum adanya wadah terpusat yang dapat memfasilitasi kegiatan filateli, club erta informasi mengenai filateli - Kebutuhan dari komunitas pecinta filateli USULAN JUDUL Indonesia Philately Center PERMASALAHAN SECARA UMUM TINJAUAN TEORITIS - Tinjauan umum filateli - Tinjauan manusia dengan ruang - Tinjauan manusia dan Informasi - Standarisasi fasilitas - Standarisasi Teknis Interior TINJAUAN EMPIRIS - Pengamatan - Studi banding ANALISA MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH KONSEP DASAR & PENGEMBANGAN DESAIN USULAN SOLUSI Gambar 1.2 Skema kerangka pemikiran 4

1.4 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terbagi dalam empat bab yang disusun mulai dari tahap menguraikan dan membahas permasalahan sampai kepada pengidentifikasian masalah dan konsep desain, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I merupakan bagian awal yang mengungkapkan latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan. Bab II diuraikan mengenai tinjauan yang terkait dengan kasus penelitian yang berisikan tinjauan secara umum dan secara khusus fasilitas yang dikerjakan. Bab III berisi kajian terhadap kasus penelitian dari fasilitas yang akan dikerjakan. Bab IV berisi mengenai tema dan konsep desain yang ingin dihadirkan dan diaplikasikan dalam ruang. Bab V menguraikan implementasi tema dan konsep pada desain. Bab Kesimpulan merupakan bab penutup dalam laporan ini yang merangkum keseluruhan materi yang telah dituliskan sebelumnya pada laporan dan menjadi intisari dari laporan mata kuliah Tugas Akhir Desain Interior. 5