PUBLIC EXPOSE 2011 PT ASTRA OTOPARTS Tbk. 27 April 2011, GRAN MELIA - Jakarta
Kejadian Kejadian Penting Tahun 2010
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 JANUARI 2010 Peluncuran Produk Washer Nozzle. Produksi : PT Astra Otoparts Tbk Divisi Adiwira Plastik MEI 2010 Peluncuran Produk Aki Bebas Perawatan (Maintenance Free) untuk Pasar Ekspor. Produksi Merek : PT Century Batteries Indonesia : Incoe tipe DIN
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 JUNI 2010 Rekor Bisnis Perusahaan Sparepart Otomotif Dengan Jaringan Terluas Dari : TERA Foundation Automotive Component Manufacturer of The Year Asean Automotive Award Dari : Frost & Sullivan
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 JUNI 2010 The Best in Building and Managing Corporate Image Indonesia s Most Admired Company (IMAC) 2010 Implementasi Proyek SSC (Share Service Center) dan ERP (Enterprise Resource Planning) di Astra Otoparts-Divisi Adiwira Plastik & PT Indokarlo Perkasa.
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 JULI 2010 Peluncuran Produk Tensioner Guide untuk 2W Produksi : PT Indokarlo Perkasa Best Wealth Creator 2010 Best Public Companies Dari : SWA 100 Sales Rally Award Nasional 2010 Penghargaan kepada para Sales Force berprestasi
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 AGUSTUS 2010 Indonesia Best Mid - Cap (1st Runner-Up) Asia s Best Companies 2010 Dari : Finance Asia
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 SEPTEMBER 2010 Peluncuran Produk Outer Mirror Produksi : PT Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik Untuk kendaraan niaga /truk Penyelenggaraan PORSE (Pekan Olah Raga dan Seni) Menyamakan cara pandang dan sikap karyawan dalam Core Value AOP dengan tema Enjoy Our Culture.
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 OKTOBER 2010 Peluncuran Produk Console Box Produksi : PT Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik Peluncuran Produk Race Steering untuk 2W Produksi : PT Menara Terus Makmur Konvensi Gugus Kendali Mutu (QCC/SS) ke 21 Tema : Menjadi Yang Terbaik Melalui Core Values.
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 NOVEMBER 2010 Implementasi New Trading Business Model (TBM) model bisnis baru yang dirancang untuk mengantisipasi kompetisi yang semakin ketat di pasar domestik maupun luar negeri Peluncuran Produk rotor D54T untuk 4W Produksi : PT Menara Terus Makmur
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 NOVEMBER 2010 Implementasi Proyek SSC (Share Service Center) dan ERP (Enterprise Resources Planning) di Corporate & Trading Business. Best in Role of Stakeholders Corporate Governance Award 2010 Dari : Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Majalah Investor
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 NOVEMBER 2010 The Best 1 Marketing Management of the Year 2010 Anugerah Business Review Award DESEMBER 2010 Peluncuran Produk Cakram Rem (Disc Brake) Produksi : PT Astra Nippon Gasket Indonesia
KEJADIAN KEJADIAN PENTING TAHUN 2010 DESEMBER 2010 Franchisee Best Seller 2010 Dari : Majalah Info Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia Innovation Challenge 2010 Kegiatan kompetisi di bidang inovasi engineering, guna mencapai Teknologi. The Trusted Company Indonesia Good Corporate Governance Awards 2010 Dari : The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Kinerja Keuangan Konsolidasi
Dalam triliun Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Pendapatan Bersih (Net Revenue) 7 6 5 4 3 2 1 0 Y2009 5,27 Y2010 6,26 Pendapatan Bersih (Net Revenue) tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 989,3 miliar atau 18,8% dibandingkan dengan tahun 2009, dari Rp 5,27 triliun menjadi Rp 6,26 triliun. Seiring dengan peningkatan produksi otomotif domestik yang berdampak pada peningkatan penjualan Perseroan ke segmen pasar pabrikan atau Industri Otomotif (OEM). Peningkatan penjualan di segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM) dan penjualan ekspor.
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Laba Kotor (Gross Profit) 1,250 948,6 1.152,6 1,000 750 500 250 - Y2009 Y2010 Laba Kotor (Gross Profit) tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 204,0 miliar atau 21,5% dibandingkan dengan tahun 2009, dari Rp 948,6 miliar menjadi Rp 1,15 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh : Keberhasilan Perseroan meningkatkan Pendapatan Bersih, Program-program efisiensi dalam Beban Pokok Pendapatan.
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Beban Usaha (Operating Expenses) 700 600 500 400 300 200 100 - Y2009 528,6 Y2010 579,5 Beban Usaha (Operating Expenses) tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 50,9 miliar atau 9,6% dari Rp 528,6 miliar menjadi Rp 579,5 miliar. Kenaikan beban usaha ini terutama berkaitan dengan kenaikan Beban Penjualan. Pelaksanaan upaya efisiensi operasional Perseroan berhasil menurunkan persentase Beban Usaha terhadap Pendapatan Bersih dari 10,0% menjadi 9,3%.
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Laba Usaha (Operating Profit) 700 600 500 400 300 200 100 - Y2009 420,0 Y2010 573,1 Laba Usaha (Operating Profit) tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 153,1 miliar atau 36,4% dari Rp 420,0 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 573,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan disebabkan oleh : Keberhasilan Perseroan meningkatkan Pendapatan Bersih, Program - program efisiensi dalam Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities (Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities) 900 509,8 761,2 600 300 - Y2009 Y2010 Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 251,4 miliar atau 49,3% dari Rp 509,8 miliar menjadi Rp 761,2 miliar. Kenaikan dipicu oleh : Peningkatan industri otomotif, Usaha-usaha efisien sehingga menurunkan Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha pada Perusahaan-Perusahaan tersebut
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Laba Bersih (Net Profit) 1,250 1,000 750 500 768,3 1.141,2 250 - Y2009 Y2010 Laba Bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 372,9 miliar atau 48,5% dari Rp 768,3 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1,14 triliunpada tahun 2010. Kenaikan Laba Bersih ini disebabkan oleh : Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan Pendapatan Bersih sekaligus melakukan efisiensi Beban Pokok Pendapatan dan efisiensi Beban Usaha. Kenaikan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities
Dalam Triliun Rp Aset (Assets) KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI 7 6 5 4 3 2 1 0 Y2009 4,64 Y2010 5,59 Aset mengalami kenaikan sebesar Rp 0,95 triliun atau 20,3% dari Rp 4,64 triliun menjadi Rp 5,59 triliun. Kenaikan Aset disebabkan oleh : Kenaikan Aset Lancar sebesar Rp 68,4 miliar atau 3,2% menjadi Rp 2,20 triliun dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 2,13 triliun Kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 0,87 triliun atau 34,7% dari Rp 2,51 triliun menjadi Rp 3,38 triliun
Dalam Triliun Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Kewajiban (Liabilities) & Hak Minoritas (Minority Interests) 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Y2009 1,44 Y2010 1,73 Kewajiban dan Hak Minoritas naik sebesar 20,1% dari Rp 1,44 triliun menjadi Rp 1,73 triliun disebabkan oleh : Kenaikan Kewajiban Jangka Pendek sebesar 271,3 miliar Penurunan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp 50,9 miliar Kenaikan Hak Minoritas sebesar Rp 68,4 miliar
Dalam Triliun Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Ekuitas (Equity) 5 4 3 3,21 3,86 2 1 0 Y2009 Y2010 Jumlah Ekuitas meningkat sebesar Rp 0,65 triliun atau 20,3% dari Rp 3,21 triliun menjadi Rp 3,86 triliun, disebabkan oleh kenaikan Laba Bersih Perseroan pada tahun 2010.
Kinerja Keuangan Konsolidasi Q1 2011
Dalam Triliun Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Q1-2011 Pendapatan Bersih (Net Revenue) 2.5 2.0 1.5 1,51 1,82 1.0 0.5 0.0 Q1-10 Q1-11 Pendapatan Bersih (Net Revenue) Q1-2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 310,5 miliar atau 20,6% dibandingkan dengan Q1-2010, dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,82 triliun.
Dalam miliar Rp KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Q1-2011 Laba Bersih (Net Profit) 400 278,0 259,0 300 200 100 0 Q1-10 Q1-11 Laba Bersih (Net Profit) Q1-2011 mengalami penurunan sebesar Rp 19,0 miliar atau - 6,81% dibandingkan dengan Q1-2010, dari Rp 278 miliar menjadi Rp 259 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan adanya kenaikan beban usaha.
Dalam Triliun Rp Aset (Assets) KINERJA KEUANGAN KONSOLIDASI Q1-2011 7 6 5 4 3 2 1 0 5,01 6,16 Q1-10 Q1-11 Aset mengalami kenaikan sebesar Rp 1,15 triliun atau 23,0% dari Rp 5,01 triliun menjadi Rp 6,16 triliun. Kenaikan Aset disebabkan oleh : Kenaikan Aset Lancar sebesar Rp 217,7 miliar atau 9,0% menjadi Rp 2,64 triliun dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 2,42 triliun Kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 929,6 miliar atau 35,9% dari Rp 2,59 triliun menjadi Rp 3,52 triliun
TERIMA KASIH