BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BAD AN METEOROL OGI D AN GEOFISIK A ST ASIUN KL IM ATOL OGI POND OK B ETUNG T ANGER AN G

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

I. INFORMASI METEOROLOGI

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

I. INFORMASI METEOROLOGI

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

I. INFORMASI METEOROLOGI

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN I APRIL 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BMKG PRESS RELEASE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

Transkripsi:

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA POND OK BETUNG, AGU STU S 2009

KATA PENGANTAR Evaluasi hujan yang terjadi pada bulan Juli 2009 masih ber variasi, yaitu Atas Normal, Normal dan Bawah Normal. Secara umum, hujan yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta didominasi dengan kisaran Bawah Normal dari rata-ratanya. Informasi prakiraan hujan bulan September 2009 juga dipublikasikan pada laporan ini. Berdasarkan perhitungan statistik dan analisa dinamika atmosfer di wilayah tersebut, maka dapat diprakirakan hujan yang terjadi masih pada kisaran Normal dan Bawah Normal dari rata-ratanya. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Tak lupa kami ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, AGUSTUS 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG URIP HARYOKO, MSi NIP. 195911191980021001 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III 1 TINJAUAN UMUM...1 1.1 Curah Huj an...1 1.2 Sifat Huj an...1 1.3 Intensitas Huj an...1 2 EVALUASI HUJAN BULAN JULI 2009...2 2.1 Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juli 2009...2 2.2 Evaluasi Curah Huj an Bulan Juli 2009...2 2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juli 2009...3 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juli 2009...3 2.5 Data Iklim Bulan Juli 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta...7 2.6 Data Automatic Rain Gauge (ARG) Bulan Juli 2009...7 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2009...8 3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global...8 3.2 Prakiraan Sifat Huj an Bulan September 2009...10 3.3 Prakiraan Curah Huj an Bulan September 2009...10 3.4 Perkembangan SOI (Southern Oscillation Index), Suhu Muka Laut terhadap kondisi Nino 3.4 dan IOD (Indeks Dipole Mode) dikaitkan dengan kondisi El Nino...11 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN SEPTEMBER 2009...13 LAMPIRAN 1. EVALUASI HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JULI 2009...14 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER 2009...15 LAMPIRAN 3. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN...16 iii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. 1.2 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan dengan jumlah curah hujan normalnya. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. Berikut adalah normal curah hujan bulan Juli dan September. Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Juli Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan September Propinsi Banten dan DKI Jakarta 1.3 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

2 EVALUASI HUJAN BULAN JULI 2009 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan Juli 2009 dapat diinformasi kan sebagai berikut: 2.1 Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juli 2009 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) DKI Jakarta, Kota/Kab Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang bagian Selatan, Barat Daya dan Timur Laut, Kab Lebak Normal (N) Kab Serang bagian Utara dan Barat, Kab Pandeglang bagian Barat Laut Atas Normal (AN) Kab Serang bagian Utara dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Barat Laut Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juli 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Juli 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2.2 Evaluasi Curah Hujan Bulan Juli 2009 CURAH HUJAN WILAYAH 0 100 mm Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta 101 200 mm - 201 300 mm - > 300 mm - 2

2.3 Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juli 2009 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Curah Hujan Harian > 100 mm DKI Jakarta - Katulampa : 25 Juli 2009; 112mm Lebak - BPP Sajira : 25 Juli 2009; 105mm 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juli 2009 Tabel / Gambar Keterangan Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Juli 2009 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 7.0 15.0 28.0 29.4 29.4 29.4 29.4 Tanggal 26 26 26 26 26 26 26 Curah hujan maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan Juli 2009 untuk semua periode tercatat pada tanggal 26. Periode 5 menitan sebesar 7.0 mm, 30 menitan sebesar 15.0 mm, 60 menitan sebesar 28.0 mm, periode 2 jam-an dan selanjutnya sebesar 29.4 mm. Gambar 5. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan Juli 2009 sudah mengalami penurunan. Hujan dengan kriteria enteng terjadi sebesar 6%, hujan dengan kriteria sedang terjadi sebesar 3% dan hujan dengan kriteria lebat tidak terjadi pada bulan ini (0%). Sedangkan prosentase tidak ada hujan sebesar 91%. 3

Gambar 6. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Suhu udara rata-rata pada bulan Juli 2009 sebesar 27.9 o C. Suhu udara maksimum absolut pada bulan Juli 2009 bernilai 35.6 o C tercatat pada tanggal 7. Sedangkan suhu udara minimum absolut 21.0 o C tercatat pada tanggal 28. Gambar 7. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kelembaban udara rata-rata pada bulan Juli 2009 sebesar 70%. Sedangkan kelembaban udara bernilai maksimum tercatat pada tanggal 3 sebesar 84% dan bernilai minimum sebesar 60% tercatat pada tanggal 13. Gambar 8. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Penguapan pada bulan Juli 2009 yang terukur pada ruangan (pitce) rata-rata bernilai 3.9 mm, bernilai maksimum 6.9 mm pada tanggal 28 dan bernilai minimum 1.7 mm pada tanggal 26. Sedangkan untuk penguapan rata-rata dengan panci terbuka sebesar 4.4 mm, bernilai maksimum 7.5 mm pada tanggal 25 dan bernilai minimum sebesar 2.0 mm pada tanggal 26. 4

Gambar 9. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kecepatan angin maksimum bulan Juli 2009 di Stasiun Klimatologi tertinggi sebesar 14 knots tercatat pada pukul 15.00 WIB sedangkan kecepatan angin maksimum terendah tercatat pada pukul 07.00 WIB sebesar 0 knots. Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Arah angin terbanyak pada bulan Juli 2009 berasal dari arah Utara. Kecepatan angin rata-rata tercatat sebesar 7-11 knots sebanyak 41.9%. 5

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Waktu Suhu Tanah Gundul ( 0 C) Suhu Tanah Berumput ( 0 C) Pengamatan (WIB) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 26.2 33.2 31.8 26.8 30.5 30.2 13.30 27.4 31.0 31.5 27.9 29.1 29.7 17.30 28.9 28.9 29.1 28.9 29.0 29.0 Gambar 12. Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juli 2009 Lama penyinaran matahari bulan Juli 2009 bernilai maksimum sebesar 100%, terjadi pada tanggal 7, 12, 28, 29 dan 30. Sedangkan bernilai minimum sebesar 23%, terjadi pada tanggal 25 dan 26. 6

Gambar 13. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juli 2009 Kondisi dingin lembab pada bulan Juli 2009 terjadi pada pukul 07.00 09.00 WIB dan 19.00 WIB. Pukul 10.00 WIB terjadi kondisi dingin kering, kondisi panas kering terjadi pada pukul 11.00 16.00 WIB. Sedangkan kondisi panas lembab terjadi pada pukul 17.00 18.00 WIB 2.5 Data Iklim Bulan Juli 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta No 1 Pos Hujan Stasiun Klimatologi Pondok B etung Temperatur ( 0 C) Rat a-rata Maks Min Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matah ari (%) Jumlah (mm) Hujan Hari Hujan (hari) 27.9 33.9 23.8 70.0 81.2 37.6 5 2 3 4 5 Stasiun Met eor ologi Cengk areng Stasiun Met eor ologi Cur ug Stasiun Geof isik a Tangerang Stasiun Met eor ologi Serang 27.0 32.0 23.0 77.8 18.2 41.1 4 26.4 33.0 21.7 76.0 75.9 25.6 8 27.4 32.8 22.9 74.0 64.0 29 4 26.9 32.6 22.4 77 84.0 3.1 4 2.6 Data Automatic Rain Gauge (ARG) Bulan Juli 2009 No Lokasi ARG Dasari an I II III Jumlah (mm) 1 Jakart a Pus at 0 0 15.8 15.8 2 Jakart a Selatan 20.2 2.4 60.4 83.0 3 Jakart a Utar a 14 0 2.2 16.2 4 Jakart a Barat *) *) *) 5 Jakart a Timur 0 0 3.6 3.6 6 Pandeglang 0.8 *) *) 7 Ciomas *) *) *) 8 Pamar ay an 0 0 8 8 9 Cis alak 0 0 0 0 Keterangan: *) Data tidak terekam Sumber: http://aws-online.bmg.go.id/bmg/index.php 7

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN SEPTEMBER 2009 3.1 Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2009 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia dalam keadaan hangat, berada pada variasi kisaran 28-32 C, daerah perairan yang memiliki kisaran tinggi (>30 C) terjadi di perairan sekitar Samudera Hindia bagian tengah dan utara Sumatera sampai Selat Malaka dan Kepulauan Riau, wilayah perairan pasifik sekitar perairan Filipina memiliki kecenderungan terjadi penghangatan dibandingkan dengan keadaan seminggu sebelumnya (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai bulan Juli berada pada nilai Negatif, diprakirakan pada bulan Agustus sampai September memiliki kecenderungan positif dan bergerak ke arah 0 (nol) (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 memiliki nilai anomali yang cukup kuat yaitu bernilai positif antara 1.0 s/d 1.5, menandakan akan terjadi konvektivitas yang cukup signifikan pada wilayah Laut Nino 3.4 yaitu sekitar samudera pasifik bagian Tengah (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasi kan wilayah Indonesia pada umumnya mengalami kondisi kekurangan uap air. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Agustus 2009 dan (b) Dipole Mode Sumber. http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-090823.gif Sumber. http://www.poama.bom.gov.au/experimental/ Poama15/sst_index_rt.html Pola angin di Indonesia mulai akan mengalami pola angin monsoon timuran, beberapa gangguan berupa pusat tekanan rendah akan ter konsentrasi di wilayah Perairan Filipina. Daerah pembelokan angin masih akan cenderung bergerak ke arah utara Indonesia, hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea Level Pressure) (gambar 15-b). Kondisi anomali suhu udara permukaan dengan ketinggian 2 m di atas permukaan laut memiliki anomali positif di seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki anomali negatif yang meluas di sekitar Selatan Jawa, sehingga efektivitas konveksi yang terjadi menurun, anomali positif yang cukup tinggi disekitar wilayah Jawa (Gambar 16-a). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP Sumbe r. http://www.jamstec.go.jp/frsgc /research/d1/iod/ sintex_f1_forecast.html.en Sum ber. htt p://www. ecmwf.i nt/p rod ucts/f orec asts/ d/cha rts/s easo nal/ fo recas t/se ason al_r ange _fo recas t/g roup _pu blic/se ason al_ch arts _ pu blic_m slp!m ean% 20se a%20lev el%20p ressu re! 2% 20 mo nths!eas t%20asia! 200 901! ense mble%2 0m ean!/ 8

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan trend kenai kan mulai pertengahan Agustus untuk wilayah Indonesia Bagian Timur dan Tengah dengan nilai energi maksimum mulai antara 4-20 W/m², sedangkan untuk wilayah Jawa diprakirakan akan meningkat pada awal bulan September (Gambar 16-b). Prediksi Probabilitas hujan untuk wilayah Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi memiliki nilai akumulasi anomali negatif (-50 s/d -200 mm), hanya wilayah Sumatera yang masih memiliki anomali positif berada pada interval 50 s/d 100 mm, sehingga mempengaruhi anomali curah hujan di Indonesia yang masih diprakirakan negatif (Gambar 17). Gambar 16. (a) Suhu Udara Permukaan ketinggian 2 m dan (b) OLR Su mbe r. http: //www.ec mwf.in t/pr odu cts/fo rec asts/d/ cha rts/se ason al/fo reca s Su mbe r. http: //www.b om. gov.a u/b mrc/cl for/c fstaf f/ma tw/m apr oom / t/s easo nal_ ran ge_f orec ast/g rou p_p ublic/s easo nal_c hart s_p ublic_ RMM /fcsts/ m.to tan om.o LR.uv 850.gif 2t m!m ean%2 0sea%2 0level%2 0pr essur e!2%2 0mo nths!e ast%20asia! 20 090 1!ens em ble%20 mea n/ Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di atas maka diprakirakan keadaan cuaca pada bulan September untuk Wilayah Indonesia pada umumnya masih bersifat cukup kering dan diprakirakan bersifat normal sampai bawah normal. Prakiraan Hujan Bulan September 2009 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih ada, tetapi curah hujan yang terjadi bersifat ringan dan lokal, yang diprakirakan terjadi di wilayah Pandeglang bagian Utara, sehingga pada umumnya nilai normal curah hujan pada wilayah banten akan mengalami penurunan di beberapa wilayah yang diprakirakan akan berada disekitar banten Bagian Utara sseperti Serang dan Cilegon sampai Jakarta Bagian Utara serta sebagian wilayah Banten bagian Selatan seperti Malingping dan Bayah, wilayah tengah Pandeglang dan Lebak akan berada sedikit di Atas Normalnya. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan periode JAS 2009 Sumber. http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/forecast/seasonal_range_forecast/ group_public/seasonal_charts_public_rain!2m%20temperature!2%20months!east% 20Asia!200901!ensemble%20mean/ 9

3.2 Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2009 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal DKI Jakarta, Kota/Kab Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang bagian Selatan dan Kab Lebak bagian Selatan Normal (N) Kab Serang bagian Barat Daya dan Tenggara, Kab Pandeglang bagian Utara dan Kab Lebak bagian Utara Atas Normal - Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3.3 Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2009 CURAH HUJAN WILAYAH 0-100 mm DKI Jakarta, Kota/Kab Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang dan Kab Lebak 101 200 mm Kab Pandeglang bagian Timur Laut, Kab Lebak bagian Barat Laut 201 300 mm - > 300 mm - 10

3.4 Perkembangan SOI (Southern Oscillation Index), Suhu Muka Laut terhadap kondisi Nino 3.4 dan IOD (Indeks Dipole Mode) dikaitkan dengan kondisi El Nino Kondisi nilai SOI dalam 2 tahun terakhir (2008-2009) pada umumnya memiliki nilai konstan yang positif, hanya memiliki nilai negatif pada bulan Mei 2008 (-4.3) (Tabel 2). Kecenderungan kondisi nilai SOI mulai tahun 2004 sampai 2007 pada umumnya didominasi oleh nilai negatif, hanya diselingi oleh nilai positif pada pertengahan 2006 sampai awal 2007, dapat dikatakan bahwa selama tahun tersebut memiliki nilai yang lemah untuk mempengaruhi musim di Indonesia (Gambar 20). Tabel 2. Nilai SOI (Southern Oscillation Index) Year Jan Feb Mar Apr Ma y Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2000 5.1 12.9 9.4 16.8 3.6-5.5-3.7 5.3 9.9 9.7 22.4 7.7 2001 8.9 11.9 6.7 0.3-9.0 1.8-3.0-8.9 1.4-1.9 7.2-9.1 2002 2.7 7.7-5.2-3.8-14.5-6.3-7.6-14.6-7.6-7.4-6.0-10.6 2003-2.0-7.4-6.8-5.5-7.4-12.0 2.9-1.8-2.2-1.9-3.4 9.8 2004-11.6 8.6 0.2-15.4 13.1-14.4-6.9-7.6-2.8-3.7-9.3-8.0 2005 1.8-29.1 0.2-11.2-14.5 2.6 0.9-6.9 3.9 10.9-2.7 0.6 2006 12.7 0.1 13.8 15.2-9.8-5.5-8.9-15.9-5.1-15.3-1.4-3.0 2007-7.3-2.7-1.4-3.0-2.7 5.0-4.3 2.7 1.5 5.4 9.8 14.4 2008 14.1 21.3 12.2 4.5-4.3 5.0 2.2 9.1 14.1 13.4 17.1 13.3 2009 9.4 14.8 0.2 8.6-5.1-2.3 1.6 S um ber : www.bom.gov.au Gambar 20. Grafik SOI (Southern Oscillation Index) Sumber:www.bom.gov.au Pengaruh nilai positif SOI sepanjang tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2009 berdampak pada kondisi curah hujan yang pada umumnya mengalami kondisi peningkatan di Indonesia, hal tersebut dapat dikatakan mengalami masa La Nina tetapi kondisi La Nina tersebut termasuk dalam kategori La Nina sedang. Dampak tersebut secara langsung menyebabkan kondisi keterlambatan masuknya musim kemarau di Indonesia, khususnya Banten dan DKI Jakarta. Normal terjadinya musim hujan di Banten dan DKI Jakarta terjadi mulai periode SON (September Oktober Nopember), nilai SOI terakhir memiliki trend yang kurang dimana pada Mei dan Juni memiliki nilai Negatif, sedang kan pada bulan Juli memiliki nilai Positif (+1,6). 11

Suhu Muka Laut di wilayah Nino 3.4 mengalami kenai kan, sedangkan di wilayah Samudera hindia masih tetap hangat. Wilayah perairan Indonesia juga memiliki nilai anomali suhu muka laut yang positif, sehingga massa uap air masih cukup berimbang di tiga wilayah tersebut (Gambar 21). Gambar 21. Suhu Muka Laut (SML) per 1 Agustus 2009 Sumber : Stas iun K lim atologi Pondok Betung Keadaan Suhu Muka laut tersebut di atas memberikan dampak pada nilai indeks Nino 3.4 dan IOD (Indian Ocean Dipole). Nilai Indek Nino 3.4 diprakirakan akan memiliki nilai yang positif konstan antara +1.0 s/d +1.5 sampai menjelang akhir tahun 2009 (Gambar 15-a), sedangkan nilai IOD diprakirakan akan bernilai negatif sampai menjelang akhir tahun 2009 (Gambar 14-b) Grafik Indek Nino 3.4 dan IOD memperlihatkan kondisi dinamika atmosfer yang masih cenderung stabil dan seimbang antara Suhu Muka Laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, sehingga dampak El Nino yang diprakirakan pada tahap moderate (sedang) dapat diimbangi dengan banyaknya uap air di wilayah Indonesia yang masih cukup menghangat. Kondisi El Nino ini akan lebih banyak mempengaruhi wilayah Indonesia Bagian Timur, dimana normal musimnya diprakirakan akan mundur dari rata-ratanya. Sedangkan untuk wilayah Jawa bagian Barat seperti Banten dan DKI Jakarta masih akan dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Samudera Hindia, namun diprakirakan akan normal dan sedi kit mundur dalam terjadinya musim hujan tahun 2009/2010. 12

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN SEPTEMBER 2009 Prakiraan potensi banjir bulan September 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. Gambar 22. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan September 2009 Propinsi DKI Jakarta Gambar 23. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan September 2009 Propinsi Banten Pada bulan September 2009 secar a umum sel uruh wilayah Banten dan D KI Jakarta dipr akirakan berpotensi banjir deng an ti ng kat aman. Beberapa daer ah yang dipr akirakan berpotensi banjir dengan ti ng kat rendah adalah Bayah bagian bar at, Malingpi ng dan Ci keusi k bagian T enggara. 13

Lampiran 1. Evaluasi Hujan W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli 2009 EVALUASI HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JULI 2009 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMG 59 50-68 10 BN 2. Pondok Betung 80 68-92 38 BN 3. Tanjung Priok 35 30-40 16 BN 4. Cengkareng 53 45-61 41 BN 5. Halim 69 59-79 57 BN II. TANGERANG 6. Curug (BMG) 61 52-70 26 BN 7. Tangerang 33 28-38 29 N 8. Mauk 42 36-48 14 BN 9. Kresek 23 20-26 0 BN 10. Balaraja 34 29-39 0 BN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 51 43-59 3 BN 12. C i o m a s 70 60-81 3 BN 13. Cinangka 54 46-62 111 AN 14. Ciruas (Singamerta) 33 28-38 5 BN 15. Kramat Watu 32 27-37 *) 16. Pamarayan 81 69-93 37 BN 17. Kasemen 18 15-21 63 AN 18. Carenang 34 29 39 18 BN 19. Padarincang 74 63 85 60 BN IV. PANDEGLANG 20. Pandeglang 236 201-271 24 BN 21. Labuan 49 42-56 60 AN 22. Menes 71 60-82 64 N 23. Cibaliung 106 90-122 9 BN 24. Munjul 208 177-239 20 BN 25. Cikeusik 115 98-132 *) 26. Banjarsari (Bd. Cilemer) 78 66 90 17 BN V. L E B A K 27. Rangkasbitung 113 96-130 106 N 28. Cipanas (Banjar Irigasi) 112 95-129 91 BN 29. Bayah 221 188-254 21 BN 30. Leuwidamar 127 108-146 31 BN 31. Malingping (Bd. Cilangkahan) 74 63-85 51 BN 32. Cibeber 42 36-48 *) Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 14

Lampiran 2. Prakiraan Hujan W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan September 2009 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : SEPTEMBER 2009 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMG 39 33-45 30 BN 2. Pondok Betung 108 92-124 90 BN 3. Tanjung Priok 26 22-30 20 BN 4. Cengkareng 38 32-44 30 BN 5. Halim 76 65-87 60 BN II. TANGERANG 6. Curug (BMG) 78 66-90 40 BN 7. Tangerang 72 61-83 45 BN 8. Mauk 18 15-21 10 BN 9. Kresek 20 17-23 14 BN 10. Balaraja 42 36-48 32 BN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 44 37-51 25 BN 12. C i o m a s 82 70-94 55 BN 13. Cinangka 90 77-104 70 BN 14. Ciruas (Singamerta) 35 30-40 22 BN 15. Kramat Watu 18 15-21 12 BN 16. Pamarayan 73 62-84 60 BN 17. Kasemen 13 11-15 10 BN 18. Carenang 28 24 32 15 BN 19. Padarincang 51 43 59 45 BN IV. PANDEGLANG 20. Pandeglang 232 197-267 200 N 21. Labuan 70 60-81 65 N 22. Menes 91 77-105 100 N 23. Cibaliung 43 37-49 31 BN 24. Munjul 66 56-76 46 BN 25. Cikeusik 71 60-82 52 BN 26. Banjarsari (Bd. Cilemer) 28 24 32 24 N V. L E B A K 27. Rangkasbitung 133 113-153 142 N 28. Cipanas (Banjar Irigasi) 93 79-107 100 N 29. Bayah 138 117-159 95 BN 30. Leuwidamar 85 72-98 75 N 31. Malingping (Bd. Cilangkahan) 108 92-124 82 BN 32. Cibeber 43 37-49 30 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 15

Lampiran 3. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 16