PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI DAN SILABUS

DESKRIPSI DAN SILABUS

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KOSMETOLOGI (BU 343) Oleh Dra. Pipin Tresna P, M.Si

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PENGARUH SENAM KECANTIKAN TERHADAP KESEHATAN MAHASISWA AKADEMI KESEJAHTERAAN SOSIAL AKK YOGYAKARTA

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB I PENDAHULUAN. kejenuhan belajar. Berkaitan dengan itulah tingkat kejenuhan belajar siswa perlu memperoleh

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

Setelah melekat, bibir atas bayi akan mendekat ke puting, areola nampak di atas bibir. Jagalah dagu bayi dekat pada payudara Anda.

PERATURAN BARIS BERBARIS

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

Bab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- - Peganglah chinning bar dengan telapak tangan menghadap keluar dengan pegangan lebar.

Sejarah Lempar Lembing

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

Cara Membaca Bahasa Tubuh

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Standar Penampilan Pribadi.

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan diciptakan. Desain busana erat hubungannya dengan mode (fashion).

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

ROM (Range Of Motion)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakter Tokoh Jafar dalam dongeng Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of. Fantasy dapat disimpulkan sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BABY WRAP TUTORIAL Content:

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

BAB I PENDAHULUAN. Kecantikan identik dengan penampilan diri dan merupakan aset berharga

Transkripsi:

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN Penampilan diri merupakan keberadaan seseorang yang dapat dilihat secara visual atau penampilan lahiriah seseorang (fisik). Penampilan diri mempengaruhi dan menunjang kepercayaan diri, kematangan diri, kesuksesan dalam pekerjaan, karier atau dunia profesi, yang pada akhirnya mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian adalah sifat-sifat dan watak sebagai ciri khas tingkah laku dan kebiasaan seseorang yang nampak dari keaktifan fisik maupun mental dan sikapnya. Kepribadian berhubungan dengan sikap, dan dipengaruhi oleh 1. Cara berfikir, 2. Cara berkomunikasi, atau cara berbicara 3. Kecakapan atau intelegensi atau tingkat pendidikan, 4. Kesehatan jasmani, dan 5. Keseimbangan emosi seseorang Kesehatan jasmani banyak dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang seperti : 1. Pola makan, seperti makan empat sehat lima sempurna, terutama sayur dan buah-buahan, diet yang teratur, dsb. 2. Perawatan diri, seperti mandi, dan gosok gigi secara teratur, pemakaian busana yang selalu bersih dan rapih, olah raga teratur, cara berdandan,dsb 3. Pemakaian kosmetika, dan 4. Iklim atau cuaca dan sinar matahari. Penampilan yang baik, seseorang harus selalu nampak rapih, bersih, sehat dan memiliki cita rasa yang tinggi. Keseimbangan emosi erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang atau dikenal dengan inner beauty. Keseimbangan emosi akan nampak pada ekspresi wajah seseorang, seperti ketidaksabaran, cepat marah, emosi yang tidak stabil, murung,

gelisah dsb, yang pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh ritme kehidupan seseorang. Kesehatan mental atau kesehatan rokhani dapat mempengaruhi air muka, sehingga ekspresi yang keluar dapat mencerminkan kesehatan batin seseorang Faktor yang mempengaruhi penampilan diri seseorang antara lain faktor kesehatan atau hygiene dan bagaimana cara perawatannya agar dapat tetap cantik dan sehat Hygiene adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna dalam menegakkan hidup sehat. Hygiene mencakup hygiene pribadi atau kesehatan perorangan, hygiene lingkungan Hygiene pribadi mencakup pemeliharaan yang cermat, yang dilakukan seseorang untuk memelihara kesehatan dan kecantikan diri melalui aturan-aturan hidup yang sehat dan tindakan-tindakan yang memelihara dan memupuk integritas jiwa. Hygiene lingkungan meliputi tindakan-tindakan yang mengatur agar lingkungan hidup memberi kemungkinan terbaik seperti udara yang bersih dan sirkulasi udara yang lancar, air yang bersih, saluran air yang bersih dan lancar serta bebas dari kebisingan serta polusi.

DAFTAR BUKU SUMBER PERKULIAHAN DASAR RIAS Elly Ratna Candra, 1978, Rahasia Make Up, Surabaya : Penerbit Indah Gay Search, 1976, Fashion Model A Career Guide, London : Academy of Modelling New Bond Books Hernas, (1977), Ilmu Kecantikan & Kosmetika Modern, Jakarta : Himpunan Ahli Kecantikan Indonesia Parisade Kinkin S. Basuki. (2001). Tampil Cantik dengan Perawatan Sendiri. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Martha Tilaar. (1995). Indonesia Bersolek Tata Rias Korektif. Jakarta : PT Grasindo. Mooryati Soedibyo, 1984, Seni Berhias Ngadi Saliro & Ngadi Busono Mustika Ratu, Jakarta : PT Lithopica Nelly Hakim, dkk. (2001). Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil. Jakarta : Carina Indah Utama. Penelope Mc Phee. (2000). Rahasia Kecantikan Rambut, Kulit, Tata Rias & Tubuh. Bandung : Pionir Jaya. Rachmi Primadiati. (2001). Kecantikan, Kosmetika & Estetika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Roeswoto, dan Urip Sardjono. (1983). Kosmetologi Tata Kecantikan Kulit. Jakarta : Yayasan Institut Andragogi Indonesia (INSANI). Widya Lestari. (2004). Cantik, Sehat & Trendi. Cara Terbaik untuk Perawatan Tubuh Ideal. Jakarta : Restu Agung. ------------------(t.t.) Kepribadian Wanita, Bandung : Studio Pendidikan Keperagaan Intermodel

KESEIMBANGAN VISUAL Keseimbangan visual merupakan keseimbangan tubuh yang tercermin dari lahiriah seseorang. Keseimbangan visual dapat dilihat dari : a. Postur Tubuh b. Posisi Berdiri c. Posisi Duduk d. Posisi Jongkok A. Postur Tubuh Postur tubuh yang benar, dapat memperbaiki bentuk tubuh, membantu mencegah kelelahan serta memberi kesan penampilan diri lebih luwes dan tidak kaku Postur tubuh yang baik merupakan unsur yang sangat menentukan bagi suatu kepribadian yang tertib, tenang, menyenangkan dan menyehatkan. B. Posisi Berdiri Cara berdiri dalam posisi yang benar, akan membantu menjaga otot-otot dan tubuh dalam kondisi yang bagus dan membantu membentuk kebiasaan-kebiasaan yang dapat membuat postur tubuh menjadi baik. Cara berdiri yang baik akan sangat membantu memberikan keseimbangan badan hingga enak dipandang mata Posisi berdiri yang baik : a. Putarlah kaki kiri dengan sudut 45 derajat b. Arahkan kaki kanan ke muka dengan lurus c. Bengkokkan lutut kanan sedikit di atas garis lutut kiri d. Bengkokkan lutut kiri sedikit Beberapa kemungkinan posisi berdiri : 1. Posisi yang baik yakni kepala tegak, dagu ditarik ke dalam, dada lurus, punggung serta bahu relaks dan perut agak ditahan. 2. Posisi berdiri (sikap) yang kaku yang tidak baik dan tidak indah dipandang mata, posisi berdiri seperti ini hampir mirip posisi berdiri secara militer.

3. Posisi berdiri (sikap) yang membungkuk, ini juga tidak indah dipandang mata. 4. Posisi berdiri (sikap) yang sway back atau lordosis artinya bahu agak lebar terlalu gagah untuk penampilan wanita sehingga terlihat kurang luwes. 5. Posisi berdiri (sikap) yang hyphosis, artinya bahu menunduk atau agak turun. 6. Posisi berdiri (sikap) yang sway back disertai hyphosis atau dikenal dengan scoliosis 1 2 3 4 5 6 C. Posisi Duduk Posisi duduk yang baik penting untuk mencegah kelelahan tubuh pada umumnya dan ketegangan pada punggung. Posisi duduk yang baik yaitu dengan punggung yang lebih rendah terhadap kursi. Posisi duduk yang benar yaitu : a. Kaki rapat b. Lutu rapat c. Tempatkan kaki ke luar sedikit lebih jauh daripada lutut d. Alas kaki tetap pada lantai, tidak menggantung atau berjinjit. e. Jagalah badan agar tetap seperti pada posisi berdiri (tegak) f. Bila kursi ada sandaran, punggung tegak dan menyentuh sandaran

Posisi Duduk Salah Posisi Duduk Benar D. Posisi Jongkok Posisi tubuh pada saat memungut sesuatu barang yang jatuh di lantai (posisi jongkok) : a. Tempatkan kaki pada sikap dasar b. Punggung tetap lurus c. Lutut dibengkokkan d. Kaki diangkat dengan otot-otot kaki dan pantat, tidak dengan punggung. Penggunaan hak sepatu yang tinggi sering mengakibatkan sikap tubuh yang kurang baik, membentuk kaki yang kurang baik dan tubuh tampak berat, terhempas ke depan, menegangkan kaki dan punggung. Penggunaan tumit sepatu yang rendah dan lebar dapat menopang tubuh, keseimbangan tubuhpun terjaga, serta enak dipakai, tidak lelah dan dapat memelihara sikap badan yang baik. Kaki yang sehat akan mendukung postur dan penampilan yang baik dan menyenangkan. hak tinggi hak rendah

Kaki yang sehat akan mendukung postur tubuh dan penampilan yang baik serta menyenangkan. Bentuk kaki dapat diamati melalui lekukan (lengkung-lengkung) kaki pada bekas telapak kaki. a. Lengkung kaki yang normal, cirinya bekas telapak kakinya sempit di tengah dan lebar pada tumit serta jari kaki. b. Kaki yang lemah disebabkan oleh lengkungan kaki yang lemah pula, cirinya bekas telapak kakinya lebih lebar di tengah dari pada telapak kaki yang normal. c. Kaki yang papak atau telapak yang datar, cirinya meninggalkan bekas telapak kaki yang hampir sama lebarnya untuk seluruh bekas telapak kaki Lengkung normal lengkung lemah lengkung papak