FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PERWATAKAN TOKOH UTAMA NOVEL NI WUNGKUK KARYA ANY ASMARA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN FEMINIS CITRA AQIDAH WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GADIS PENGHAFAL AYAT KARYA M. SHOIM HARIS DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL HADIAH KECIL DARI TUHAN KARYA ADI RUSTANDI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG KARYA DEWI LINGGASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA PANGGUNG BERDASARKAN NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DI KELAS XI SMA NEGERI 11 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANA SUTRADARA CHAERUL UMAM DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURAL OBJEKTIF DALAM NOVEL KENTJONO KATON WINGKO KARYA BOEDHI S.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

ANALISIS TOKOH, LATAR, DAN ALUR (FAKTA CERITA) NOVEL BAIT- BAIT CINTA KARYA GEIDURAHMAN ELMISHRY DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah hasil karya kreatif yang objeknya adalah manusia dan segala alur

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

Transkripsi:

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI Oleh: Indri Wati Rahayu program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa indriwatirahayu@ymail.com ABSTRAK Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian yaitu unsur struktural dan feminisme tokoh utama dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi. Subjek penelitian yaitu novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi diterbitkan di Surabaya pada tahun 1993 oleh Sinar Wijaya. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri yang dibantu nota catat yang berbentuk tabel dan buku-buku yang relevan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik pustaka, teknik simak dan catat. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif menggunakan conten-analysis. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Hasil analisis data dan pembahasan data menunjukkan (1) Unsur struktural novel Kembang Alang-alang terdiri dari tema, tokoh, alur dan latar. Tema yang terkandung adalah masalah yang harus dihadapi keluarga Sadewa dan Sadewa dengan Pranandari. Tokoh dan penokohan terdiri dari tokoh utama yaitu Sadewa, Bu Lurah dan Pranandari. Tokoh tambahan yaitu Pak Sabdana, Tarya, Sancaka, Pak Carik, Widodo, Pak Yohanes, Hananta. Alur ceritanya adalah progresif. Latar terdiri dari tiga macam yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial. (2) Feminisme tokoh utamanya ada empat perjuangan yaitu perjuangan sosial, perjuangan keluarga, bidang cinta kasih dan perjuangan polotik. perjuangan sosialnya yaitu Pranandari mendirikan sanggar belajar di Desanya untuk membantu anak-anak yang tidak bersekolah karena kurangnya biaya. Perjuangan dalam keluarga yaitu Bu Lurah rela dimadu demi mendapatkan keturunan. Perjuangan cinta kasih Pranandari berjuang untuk menyelamatkan kekasihnya yang kena musibah. Perjuangan politik Pranandari berusaha mencari informasi dan berusaha menyelamatkan Dewa yang dituduh menylewengkan uang bangdes. Kata kunci: feminisme, novel Kembang Alang-alang Karya sastra sebagai media merefleksikan pandangan pengarang terhadap berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Karya sastra bukanlah hasil imajinasi pengarang semata, melainkan sebagai refleksi dan pandangan pengarang terhadap kehidupan. Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui relevansi nilai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 30

Karya sastra dapat dijadikan medium untuk mengetahui realitas sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang. Nilai dapat dijadikan ukuran seseorang untuk menetapkan apa yang benar dan apa yang salah. Apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Sastra dan tata nilai adalah dua fenomena yang saling melengkapi. Sastra sebagai produk kehidupan, mengandung nilai-nilai sosial, religi, moral, budaya, dan sebagainya. Sastra tidak hanya memasuki ruang nilai kehidupan personal, tetapi juga nilai-nilai kehidupan dalam arti total. Realitas sosial yang timbul dalam kehidupan diungkapkan pengarang melalui karya sastra salah satunya novel. Karya sastra diciptakan sebagai hasil dialog dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi yang banyak diminati masyarakat, yang merupakan gabungan antara realita dan rekaan kreatif pengarang dalam memotret dunia nyata. Novel dianggap sebagai rekaman atau dokumentasi dan dibangun oleh unsur-unsur yang menjadikannya sebuah kesatuan yang utuh. Novel terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik seperti tema, plot, tokoh, setting dan lain-lain, merupakan unsur yang membangun sebuah karya sastra dari dalam. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan cerita sebuah karya sastra. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa novel merupakan wujud dari karya sastra berupa tulisan. Karya imajinatif pengarang yang mengandung beberapa unsur yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Perkembangan novel di Indonesia dari zaman dahulu sampai sekarang banyak bermunculan novel bertemakan permasalahan yang berhubungan dengan wanita. Permasalahan tersebut terjadi karena wanita cenderung dianggap lemah oleh pria. Hal ini terjadi dari zaman ke zaman. Novel yang mengandung nilai feminisme tidak hanya dihasilkan oleh pengarang wanita saja. Pengarang pria juga menuangkan ide-idenya yang tidak kalah kreatif dan kualitasnya dengan pengarang wanita. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 31

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian (Moeleong, 2011: 6). Subjek penelitian berupa novel Kembang Alangalang karya Margareth Widhy Pratiwi. Objek penelitian berupa struktur pembangun meliputi tema, tokoh, alur, latar dan feminisme tokoh utama dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik pustaka dan teknik simak catat. Pengumpulan data pertama-tama adalah mencari objek berupa novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi, selanjutnya membaca kritis novel Kembang Alang-alang Karya Margareth Widhy Pratiwi. Mengelompokkan unsur struktural pembangun dan feminisme tokoh utama sesuai teori-teori yang relevan, lalu dicatat sebagai data penelitian. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi atau content analysis yaitu mendeskripsikan secara objektif (Ismawati, 2011: 81). Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan kertas pencatat data dan buku-buku relevan. Dalam penelitian ini, penulis akan menyajikan data-data unsur struktural dan feminisme tokoh utama dalam Novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi. 1. Unsur struktural novel kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi meliputi tema, tokoh, alur dan latar. a. Tema yang terkandung dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi adalah Masalah yang dihadapi Sadewa dengan keluarga dan pasangannya (Pranandari) b. Alur yang digunakan adalah alur progresif, karena peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi tersebut kronologis. Alur progresif yaitu peristiwa dimulai dari tahap penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaxs dan penyelesaian (Baribin 1985: 61). Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 32

c. Tokoh dalan novel Kembang Alang-alang terdiri dari 3 tokoh utama dan 7 tokoh tambahan. Kedua tokoh utama novel Kembang Alang-alang adalah Sadewa dan Pranandari. Adapun tokoh tambahan dalam novel Kembang Alang-alang adalah Pak Sabdana, Tarya, Ngatna, Sancaka, Bu Lurah, Pak Carik, Widodo, Pak Yohanes, Hananta. d. Latar dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi terdapat tiga latar yaitu: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat berada di pojok sekolah, pendapa kelurahan, belakang rumah Dewa, rumah Ndari, kelurahan, kebun, kamar Ndari, desa Alang-alang, Cilacap, Cirebon dan watu pitu. Latar waktu ditunjukan dengan tanggal 22 april pukul setengah delapan, hari senin wage, pukul Sembilan kurang, hari santu manis dan hari minggu. Latar soaial ditunjukkan oleh perbedaan status soaial. petugas administrasi, guru ekonomi, guru Muhamadiyah, pembantu, carik, kepala Desa dan supir. 2. feminisme tokoh utama dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi, terdapat empat perjuangan yaitu perjuangan cinta kasih, perjuangan sosial, perjuangan keluarga dan perjuangan politik. a. Perjuangan cinta kasih Pranandari berjuang untuk menyelamatkan kekasihnya yang terkena musibah dengan cara ia menerima lamaran Pak Sabdana yang usianya terpaut jauh. b. Perjuangan sosial Pranandari mendirikan sanggar belajar di Desanya untuk membantu anak-anak yang tidak bersekolah karena kurangnya biaya. Ia bekerja sama dengan teman-temannya sehingga sanggar tersebut bisa berjalan lancar. c. Perjuangan dalam keluarga Usia pernikahan Bu Lurah dengan Pak Sabdana sudah hampir 25 tahun tapi mereka belum juga diberi keturunan, karena hal tersebut Bu Lurah rela dimadu. d. Perjuangan politik Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 33

Pranandari berusaha mencari informasi dan berusaha menyelamatkan Dewa yang dituduh menylewengkan uang bangdes dengan cara menikah dengan Pak Lurah dan menyelidiki kasus yang menimpa Sadewa. Unsur struktural yang terdapat dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi yaitu: (1) Tema: Masalah yang harus dihadapi keluarga Sadewa dan Sadewa dengan Pranandari. (2) Tokoh: Tokoh utama: Pranandari, Sadewa, Bu Lurah Tokoh tambahan: Pak Sabdana, Tarya, Ngatna, Sancaka, Pak carik, Widodo, Hananta, Pak Yohanes. (3) Latar: Latar tempat, latar waktu, latar sosial. (4) Alur yang digunakan dalam novel tersebut adalah alur maju atau progresif. Feminisme tokoh utama dalam novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi, terdapat empat perjuangan yaitu Perjuangan cinta kasih, perjuangan sosial, perjuangan keluarga dan perjuangan politik. Berdasarkan hasil penelitian Feminisme Tokoh Utama dalam Novel Kembang Alang-alang karya Margareth Widhy Pratiwi, maka diharapkan (1)Bagi pembaca pada umumnya, agar meningkatkan rasa cinta terhadap karya sastra Jawa yang mulai hilang dan tidak diminati. (2) Bagi peneliti, Penelitian ini dapat memberikan informasi awal bagi penelitian berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengungkap sebagian kecil unsur objektif yang terkandung dalam novel. Maka dari itu perlu adanya pengembangan lebih luas tentang permasalahan yang berbeda pula. Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan penelitian khususnya dibidang sastra. (3) Bagi pengarang, agar meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan karya sastra. Menerapkan teori unsur-unsur intrinsik sastra secara lengkap agar karya sastra khususnya novel mempunyai nilai sastra yang baik. Disamping itu, dapat membantu memudahkan peneliti sastra berikutnya dalam membedah karya sastra berdasarkan unsurunsur apapun. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 34

DAFTAR PUSTAKA Baribin, Raminah. 1985. Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang: IKIP Semarang Press. Ismawati, Esti.2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Meoleong, Lexy, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosda Jaya. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 35