BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien. Didalam bidang transportasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Industri dan teknologi, pada. khususnya Kendaraan Roda Dua, saat ini dunia Otomotif dan Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak saja digunakan sebagai alat melakukan kontak

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mengenalkan produknya kepada masyarakat seluas mungkin dan

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

Makalah Strategi Bisnis Ritel

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. semata mata disebabkan oleh value, baik yang berasal dari kualitas produk, harga,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat terutama untuk produk yang belum lama di pasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix penentu UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel- variabel

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan cepat. Hal ini menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. paripurna dalam bentuk layanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen motor di Indonesia adalah motor jenis matic. kemewahan, teknologi tinggi untuk meningkatkan kenyamanan.

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat untuk melakukan kontak hubungan dengan antar individu, namun komunikasi juga merupakan alat bagi manusia untuk bertahan hidup. 1 Dewasa ini kebutuhan dunia usaha terhadap kegiatan strategi komunikasi pemasaran (marketing communication) semakin dirasakan sebagai sesuatu yang sangat penting bagi kemajuan usaha. Dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat, akan banyak menarik minat konsumen yang kita bidik sebagai pangsa pasar dari produk yang kita tawarkan. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication) yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan lima model dalam komunikasi dalam pemasaran, yaitu : advertising, sales promotion, public relation, personal selling, dan direct selling. Dalam dunia 1 Rd Soemanagara. Strategic Marketing Communication (Konsep Strategis dan Terapan) ; Penerbit Alfabeta, Bandung. 2006. hal 145 1

2 usaha, strategi promosi merupakan ujung tombak kemajuan perusahaan dalam hal penjualan, baik itu berupa barang maupun jasa. 2 Transportasi merupakan salah satu bentuk usaha dalam bidang jasa. Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu negara. Pengangkutan merupakan sarana dan prasarana bagi pembangunan ekonomi negara yang bisa mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi (Rate of Growth). 3 Persaingan usaha bidang transportasi kini semakin marak. Kebutuhan akan jasa-jasa transportasi ditentukan oleh tujuan dan keinginan konsumen sebagai pengguna alat transportasi. Kebutuhan yang beragam dari yang bersifat transportasi misalkan dengan cost yang murah seperti bus sampai yang bernilai eksklusif dengan cost mahal seperti taksi atau kebutuhan angkutan berdasarkan kapasitas jumlah barang yang diangkut seperti truk sampai sebuah ojek yang bernilai ekonomis, simple dan fleksibel dengan harapan lebih cepat sampai ke tempat tujuan. 4 Dalam hal ini persaingan usaha dibidang transportasi hanya terjadi pada alat transportasi jasa sejenis, walaupun tidak menutup kemungkinan persaingan bisa terjadi dari jenis yang berbeda namun peluangnya sangatlah kecil. Taksi merupakan alat transportasi yang cukup diminati, khususnya dikota-kota besar seperti Jakarta yang memiliki jumlah penduduk yang padat dengan berbagai aktifitas dan tingkat mobilitas yang tinggi. Taksi memiliki keunggulan 2 Ibid hal 146 3 H.A Salim Abbas. Manajemen Transportasi ; PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.1993. hal 10 4 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek dan Teratur; Departemen Perhubungan, Jakarta.1996

3 dibandingkan alat transportasi lainnya karena tingkat keamanan dan kenyamanan sangat tinggi. Keunggulan lainnya yaitu lebih bernilai eksklusif dan privasi. Persaingan alat transportasi tidak bisa dipungkiri telah terjadi, khususnya dikotakota besar seperti Jakarta yang banyak bermunculan berbagai merk dan jenis taksi. Walaupun secara garis besar hampir setiap jenis taksi itu sama, namun tiaptiap perusahaan taksi memiliki program masing-masing dalam meningkatkan pemasaran dan daya jual jasa transportasi mereka. Berbagai macam tipe taksi yang menawarkan jasa mereka dari jenis/merk mobil, keamanan/kenyamanan, sampai cost (nego/argo) bahkan sampai ada yang mengedepankan tarif bawah sebagai nilai jual jasa taksi mereka. Itu semua menjadikan konsumen bisa memilih tipe taksi yang mereka inginkan. 5 PT. Blue Bird Group adalah salah satu perusahaan jasa penyedia taksi yang lebih mengedepankan keamanan dan kenyamanan konsumennya yang dilambangkan oleh logo birunya. Dengan sistem pembayaran melalui argo, taksi ini cukup simple dan tidak membuat repot konsumen dengan melakukan penawaran/nego harga terlebih dahulu sebelum deal. Tipe yang ditawarkan taksi inipun beragam dari jenis mobil standard sampai ada yang bernilai eksklusif dengan jenis mobil yang lebih berkelas dengan Silver Birdnya. Kelebihan-kelebihan lainnya antara lainnya adalah radio komunikasi yang memudahkan komunikasi 2 arah dalam mendistribusikan order dari operator ke pengemudi. Pada tahun 2005 PT. Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai 5 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 35. Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum; Jakarta. 2003

4 instrument pelengkap ditaksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data computer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order. Penggunaan GPS juga mampu menginformasikan posisi taksi, status ada penumpangnya atau tidak dan juga apakah taksi dalam kondisi beroperasi atau tidak. Sejauh yang penulis tahu, di Indonesia hanya taksi Blue Bird yang menggunakan alat ini. 6 Melalui strategi promosi yang digunakan oleh PT. Blue Bird Group sedikit banyak akan mempengaruhi loyalitas para pelanggannya. You can manage what you can t measure. Prinsip ini menandakan betapa pentingnya loyalitas pelanggan dalam keberlangsungan bisnis perusahaan. Selama ini kita selalu mengartikan prinsip loyalitas pelanggan hanya diukur dari perilaku pembelian ulang. Pembelian ulang dapat terjadi karena adanya promosi yang mendorong si pelanggan untuk kembali ke merek/brand yang sama. Artinya jika promosi dihentikan atau bila tidak ada monopoli pasar maka si pelanggan mungkin akan beralih kelain merek. Melihat uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pelanggan yang loyal pada merek tertentu akan terikat secara moral sehingga sekalipun pasar menyediakan jenis produk lain dari merek/brand berbeda, si pelanggan tidak akan pernah berpaling dari produk yang dipakainya. Loyalitas pelanggan tidak akan lahir begitu saja tanpa adanya strategi promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Loyalitas yang diartikan dalam hal ini 6 http://wisnudewobroto.com/blue-bird-dan-teknologinya/

5 adalah bagaimana seorang pelanggan mau menerima dan menggunakan produk tersebut secara kontiniu dengan semua keterbatasan yang dimilikinya, tanpa melihat keunggulan dari produk pesaing atau nilai (value) yang lebih rendah dengan kualitas yang seimbang. Seorang pemasar yang handal akan berfungsi sebagai ujung tombak untuk membangun loyalitas pelanggan ini. Beberapa cara atau metode yang dapat dilakukan adalah dengan teori take your customer s heart. Teori ini secara tidak langsung mengharuskan seorang pemasar untuk mampu merebut hati pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjalin hubungan atau interaksi positif antara pemasar dan pelanggan. Ketika seorang pemasar telah menguasai hati pelanggan maka secara tidak langsung akan menimbulkan keterikatan moral pelanggan terhadap perusahaan. 7 Kepuasan pelanggan adalah salah satu faktor pendukung dalam dunia pemasaran, karena jika pelanggan loyal maka akan menghasilkan revenue dan profit. Dalam jangka panjang, pelanggan-pelanggan inilah yang membuat sebuah bisnis menjadi sukses. Berdasar data dari divisi riset Frontier Consulting Group selama bertahun-tahun, score Blue Bird dalam memuaskan pelangan tetap bertahan di posisi tertinggi. Menurut data berbasis survey ini menunjukkan, ada sesuatu yang baik di dalam Burung Biru tersebut yang tidak hanya sekedar supir. Produk (mobil), boleh sama birunya dengan taksi lain, tapi Blue Bird hingga sekarang tetap menjadi pilihan dari banyak perusahaan maupun perorangan masyarakat yang memakai jasanya. 8 7 http://bolozer21.blogspot.com/2010/08/strategi-pemasaran-untuk-mempertahankan.html 8 http://www.frontiermarketingclub.com/index

6 Bila kita berbicara mengenai strategi promosi tidak terlepas dari berbagai analisis yang harus dilakukan sebelum kita membuat sebuah perencanaan, promosi, diantaranya analisa bauran pemasaran, analisa swot, dan analisa stp. 9 Seperangkat analisis tersebut dilakukan untuk mengukur atau sebagai landasan dalam menyusun sebuah perencanaan strategi promosi. Setelah melakukan dan menguraikan analisis-analisis tersebut kita bisa menetapkan strategi apa yang akan digunakan dan elemen-elemen bauran promosi mana yang akan kita pakai. Seluruh rangkaian promosi yang dilakukan oleh PT.Blue Bird Group ini tidak akan efektif jika tidak dikomunikasikan kepada khalayak. Disinilah bagian promosi berperan untuk mengkomunikasikan jasa-jasa dari pelayanannya, dengan tujuan antara lain untuk mempertahankan loyalitas pelanggan korporat dari PT.Blue Bird Group pada periode tahun 2010. Tanpa adanya komunikasi yang efektif, maka kegiatan bisnis tidak bisa berjalan dengan baik dan mencapai sesuai sasaran yang PT.Blue Bird Group inginkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai strategi promosi PT.Blue Bird Group tahun 2010 dalam mempertahankan loyalitas pelanggan korporat. Penulis memilih PT.Blue Bird Group sebagai objek penelitian karena PT.Blue Bird Group adalah salah satu perusahaan transportasi darat khusus taksi yang sudah eksis kurang lebih 39 tahun, dimana selama 39 tahun eksistensinya terdapat strategi promosi yang menjadi faktor utama PT.Blue Bird Group dalam mempertahankan loyalitas para pelanggan korporatnya. 9 John E. Kennedy & S.Dermawan.R. Marcom: Taktik dan Strategi; PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. 2006. hal 65

7 1.2. Perumusan Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia transportasi umum dan banyaknya perusahaan penyedia jasa transportasi umum yang bergerak dalam industri pertaksian yang menggunakan sarana berbagai media untuk proses kegiatan promosi jasanya, maka hal ini yang menyebabkan perusahaan harus lebih memperhatikan strategi promosi yang dilakukannya. Peranan promosi sebagai salah satu faktor dari bauran pemasaran sangat menentukan sekali, sebab tanpa adanya promosi yang baik dan terencana suatu produk walaupun sangat bermanfaat tidak akan dikenal oleh masyarakat, oleh sebab itu perusahaan dalam membuat strategi promosi yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugiaan akibat promosi yang tidak efektif dan efisien. Atas latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis membuat rumusan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana strategi promosi PT. Blue Bird Group tahun 2010 dalam mempertahankan loyalitas pelanggan korporat?. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis memberi judul skripsi yang akan disusun adalah : Strategi promosi PT. Blue Bird Group tahun 2010 dalam mempertahankan loyalitas pelanggan korporat.

8 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang dilakukan penulis pada PT. Blue Bird Group adalah untuk mengetahui strategi promosi yang dijalankan PT. Blue Bird Group dalam mempertahankan loyalitas pelanggan korporat. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dibagi atas dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis biasanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep, atau teori-teori administratif pada umumnya. Manfaat praktis hendaknya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa saja. 1.4.1. Manfaat Teoritis (Akademis) Secara akademis penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan bagi siapapun yang membacanya, khususnya bagi saya mahasiswi marketing komunikasi dalam merencanakan promosi akan suatu produk atau jasa. 1.4.2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan masukan kepada pengelola taksi Blue Bird mengenai strategi promosi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan korporat yang cukup efektif juga dapat membentuk sikap dan perilaku seseorang.