BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoritis. 1. Media Gambar. a. Pengertian Media Gambar. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya.salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. mau kalah dari individu atau kelompok lainnnya. Kompetisi atau persaingan. dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB II KAJIAN TEORI. sebut tariqah artinya jalan, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

PERANAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh FENI TOHEBA 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

PENGARUH METODE EKSPERIMEN SAINS SEDERHANA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B5 TK AISYIYAH 1 PALU

ARTIKEL HASIL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MEDIA VISUAL

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 Mei 2018

BAB II UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BELAJAR

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan diungkapkan pula dalam pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

HUBUNGAN MEDIA GAMBAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK NURUL YAQIIN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Sri Anitah, belajar adalah proses pengalaman (learning is experiencing), artinya

Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Inpres Salabenda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat diserap dan dipahami oleh siswa-siswanya. Untuk mencapainya, guru harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

Transkripsi:

9 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Media Gambar a. Pengertian Media Gambar Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegitan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. 7 Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama. 8 Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan 7 Rudi Susilana, Media Pembelajaan, (Bandung: Wacana Prim, 2009) h. 6 8 Op., Cit,Asnawir dan Basyiruddin Usman, h. 47 9 1

10 persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Adapun prinsip-prinsipnya antara lain adalah: 1. Menentukan jenis media dengan tepat 2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat 3. Menyajikan media dengan tepat 4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, empat dan situasi yang tepat 9 Penggunaan media gambar sebaiknya harus disesuaikan dengan kematangan siswa. Gambar yang dijadikan media hendaknya dalam hala-hal sebagai berikut: 1. Warna harus menarik minat siswa, karena pada umumnya siswa petama kali melihat warna, kemudian ditafsirkannya 2. Ukuran nya harus seimbang 3. Jarak suatu objek lainnya harus jelas 4. Suatu gambar hendaknya harus menunjukan gerakangambar hendaknya disesuaikan dengan urutan tertentu dan dihubungkan dengan asalah yang luas. Didalam proses pembelajaran, ada enam hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan media gambar, yaitu: 104 9 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja Roesdakarya, 1991), h.

11 1. Seorang guru harus memperhatikan kejelasan materi yang digambarkan / dituliskan 2. Seorang guru harus yakin bahwa semua murid dapat melihat sketsa itu dan menghilangkan segala yang merintangi pandangan mereka 3. Menggunakan beraneka raga warna supaya lebih menarik 4. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana 5. Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas, bukan dari segala bagusnya saja tetapi yang enting gambar tersebut membawa pesan tertentu. 6. Gambar harus dinamis sesuai dengan aktifitas tertentu 10 b. Manfaat Penggunaan Media gambar Pada dasarnya, manfaat yang diperoleh dari penggunaan gambar sebagai media sama dengan penggunaan media pembelajaran pada umumnya, hal ini mengacu pada suatu pengertian bahwa gambar merupakan media pembelajaran sehingga manfaat yang diperolehnya sama. Penggunaan media pembelajaran secara umum termasuk pada penggunaan media gambar dengan baik dapat berguna untuk: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra 108 10 Fuad Bin Abdul Aziz Al-Syahab, Quantum Teaching, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2002), h.

12 c. Penggunaan media yang bervariasi dan tepat dapat mengatasi sikap pasif dari siswa d. Dengan penggunaan media guru dapat menyampaikan materi dengan persamaan pengalaman dan persepsi untuk setiap siswa. 11 c. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Media Gambar Kelebihan media gambar a) Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan dengan verbal semata b) Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwaperistiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya. c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. d) Gambar dapat memperjelas suatu masalah. e) Siswa mudah memahaminya. f) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram. g) Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam perjalanan dalam kendaraan. h) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang. i) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik Kelemahan media gambar a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. 11 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 17-18

13 b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. d) Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan. e) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya. 12 d. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Sebelum menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan langkah-langkah menggunakannya, agar pembelajaran dengan menggunakan media dapat berjalan dengan baik. Adapun yang harus di perhatikan oleh seorang guru dalam menggunakan media gambar diantaranya adalah : 1. Objektifitas Unsur objektifitas dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan.artinya guru tidak boleh memilih media atas dasar kesenangan pribadi, media pengajaran menunjukkan keaktifan dan efesiensi yang tinggi maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. 2. Program pengajaran Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik isinya atau strukturnya 12 Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan ( Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya ), (Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT. RajaGrafindo Persada, 2002) h. 29-30

14 3. Kualitas teknis 4. Situasi dan kondisi 5. Keaktifan dan efesiensi penggunana media. Keefektifan berkenaan dengan hasil belajar yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil belajar 13 Langkah langkah Penggunaan Media Gambar 1) Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa. 2) Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas 3) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar 4) Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu 5) Guru memberikan tugas kepada siswa. 14 2. Motivasi Belajar a. Motivasi Belajar Fiqih Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai suatu kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan suatu kegiatan sesuai yang diinginkan atau yang dikehendakinya.motivasi memiliki kedudukan yang amat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu usaha dalam upaya memenuhi kebutuhannya. 13 Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 128-130 14. R. Angkowo Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007)

15 Callahan dan Clark mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. 15 Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. 16 Anak yang mempunyai intelegensi tinggi mungkin gagal dalam pelajaran karena kekurangan motivasi.hasil yang baik tercapaidengan motivasi yang kuat.anak yang gagal tak begitu saja dapat disalahkan, mungkin saja gurulah yang tak berhasil memberi motivasi yang membangkitkan kegiatan pada anak. Menurut Nasution, belajar tak mungkin tanpa kemauan untuk belajar. Motivasi memberikan dorongan yang menggerakkan seluruh organisme.dalam segala kegiatan belajar, motivasi selalu merupakan faktor yang penting. Menurut Oemar Hamalik motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. 17 15 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 112 16.Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 101 17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 162

16 Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar, hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Dalam usaha untuk membangkitkan motivasi belajar siswa ada enam hal yang dapat dikerjakan guru: 1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar 2. Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran 3. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat merangsang untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik dikemudian hari 4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik 5. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok 6. Menggunakan metode yang bervariasi 18 Menurut Mulyasa,dalam kegiatan proses pembelajaran motivasi memiliki prinsip-prinsip guna meningkatkan motivasi, diantaranya: 1. Peserta didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik dan berguna baginya 2. Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar 18 Syaiful Bahri Jamarah, Prestasi Belajar dsan Kompetensi Siswa, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 38

17 3. Peserta didik harus selalu diberitahukan tentang hasil belajarnya 4. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan 5. Memanfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingn tahu peserta didik 6. Usaha untuk memperhatikan perbedaan individual peserta didik 7. Usaha untuk memenuhi peserta didik. 19 Motivasi yang ada pada setiap orang memiliki ciri-ciri seperti yang diungkapkan oleh Sadirman yaitu sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama) dan tidak berhentisebelum sebelum 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berpresentasi sebaik mungkin 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam masalah 4. Lebih senang bekerja sendiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (h al-hal yang bersifat mekanis, berulang ulang sehingga kurang kreatif) 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 20 b. Aspek- aspek Motivasi Belajar Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock yaitu: 116 83 19 Abdur Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993), h. 20 Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grapindo, 2001), h.

18 1) Motivasi Ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu yang lain ( cara untuk mencapai tujuan ). Motivasi ekstrinsik datang dari lingkungan, 21 dan sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, siswa mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas dimana tujuannya adalah mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian. Motivas ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab pengajaran dosekolah tidak semuanya menarik minat siwa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Lagi pula seringkali siswa belum mengetahui apa itu kegunaan hal-hal yang diberikan Sekolah. Karena itulah motivasi terhadap pelajar itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga siswa mau dan ingin belajar. 2) Motivasi Instrinsik, yaitu motivasi yang tercakup didalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motvasi ini sering dinamakan dengan motivasi murni. Motivasi yang sebennarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, mengembangkan sikap untuk berhasil dan lain-lan. 21 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009) h. 37

19 Motivasi instrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. 22 c. Fungsi Motivasi dalam Belajar Menurut Syaiful Bahri Djamarah, ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu sebagai berikut: 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar.sikap itulah yang mendasari dan mendorong kearah sejumlah perbuatan dalam belajar.jadi motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnyaanak didik ambil dalam rangka belajar. 2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan Motivasi berfungsi menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang diabaikan.seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu.tdak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar ang 22 Op. Cit, Oemar Hamalik

20 akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar. 3. Hubungan Motivasi Dengan Pembelajaran Menggunakan Media Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang siswa untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki sehingga diperoleh hasil belajar yang baik. Didalam proses pembelajaran motivasi sangat diperlukan. Salah satu usaha untuk membangkitkan motivasi belajar siswa peneliti mencoba menerapkan media gambar dalam pembelajarn sesuai dengan materi yang diajarkan. Media gambar adalah suatu model belajar yang memberikan motivasi yang memngacu kepada siswa untuk belajar dengan segala nuansa yang menyenangkan.untuk menghasilkan suasana yang mnyenangkan ini diperlukan suasana kelas yang nyaman. Media gambar sangat menarik anak didik dalm proses pembelajaran dan dapat menghilangkan rasa bosan siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar karena apabila bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat belajar siswa maka motivasi anak didik juga rendah, yang mengakibatkan siswa tidak belajr dengan semaksimal mungkin. Pengguaan media yang efektif, harus mempunyai tujuan yang jelas, pasti, dan terperinci.dalam hal ini media gmabar yang bisa digunakan adalah media yang ada hubungannya dengan pelajaran yang sedang

21 dibahas atau masalah yang dihadapi. Media visual dalam proses belajar mengajr dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap halhal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin diharapkan didalam kelas, serta dapat membantu mengembangkan kepribadian siswa. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru dapat menggunakan media gambar sebagai alat perantara.dengan demikian penggunaan media gambar ada hubungannya dengan motivasi. B. Penelitian yang Relevan Penelitian relevan yang penulis temui terhadap pembahasan ini adalah: 1. Hendrikus Ewin, Jurusan Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak, pada tahun 2013melakukan penelitian tentang: Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kesimpulan dari penelitiannya adalah media gambar sangat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan 85,71 %. 2. Muhammad Samsul Anwar, Jurusan Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyyah,Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, pada tahun 2009juga melakukan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Penggunaan Media Gambar Dan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V Di MI Ar-Rahmah Jabung

22 Malang kesimpulan dari penelitiannya adalah penggunaan media gambar membuat siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan 82,65%. Setelah penulis membaca dan mempelajari karya ilmiah sebelumnya, unsur relevannya dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah sama-sama menggunakan gambar sebagai media, sedangkan perbedaan penilitian penulis dengan kedua peneliti diatas adalah dari segi tujuannya berbeda, tujuan penelitian penulis adalah meningkatkan motivasi siswa sedangkan peneliti diatas tujuannya adalahpadapeningkatan hasil belajar siswa, selain itu pelaksanaan penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan jenis penelitian penulis adalah penelitian ekperimen. C. Konsep Operasional Konsep operasional merupakan konsep yang dipergunakan untuk memberikan batasan terhadap konsep dari teoritis, hal ini dioperasionalkan secara spesifik supaya dapat memberikan landasan kongkrit untuk melaksanakan penelitian.operasional variabel media gambar (X)Kajianini menekankan pada indikator-indikator sebagai berikut : 1) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar 2) Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa 3) Gambar dapat dilihat oleh semua siswa

23 4) Guru mengarahkan perhatian siswa 5) Guru memberikan tugas kepada siswa Operasional variabel (Y) adalah dorongan dari dalam dirinya yang mempengaruhi perilakunya dalam belajar untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik yang dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: 1) Siswa hadir tepat waktu pada pelajaran fiqih 2) Siswa tidak keluar masuk selama proses pembelajaran fiqih 3) Siswa menghargai proses pembelajaran fiqih 4) Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru 5) Siswa mencatat materi yang diberikan guru 6) Siswa tekun dalam menghadapi pembelajaran 7) Siswa ulet dalam menghadapi kesulitan 8) Siswa bertanya apabila ada penjelasan guru yang kurang dimengerti 9) Siswa menunjukan minat dalam bentuk bertanya kepada guru 10) Siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 11) Siswa lebih senang bekerja sendiri 12) Siswa berani mengemukakan pendapat 13) Siswa dapat mempertahankan pendapatnya jika ia yakin pandapatnya benar 14) Siswa dapat menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari 15) Siswa selalu mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir

24 D. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini dirumuskan menjadi H a (Hipotesis Alternatif) dan H o (Hipotesis Nol) yaitu sebagai berikut: H a : Terdapat pengaruh penggunaan media gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs al-fajar Pekanbaru. H o : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media gambar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs al-fajar Pekanbaru.