MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

dokumen-dokumen yang mirip
FLU BURUNG. HA (Hemagglutinin) NA (Neoraminidase) Virus Flu Burung. Virus A1. 9 Sub type NA 15 Sub type HA. 3 Jenis Bakteri 1 Jenis Parasit

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan epidemiologi Avian Influenza

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyebaran Avian Flu Di Cikelet

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menular kepada manusia dan menyebabkan kematian (Zoonosis) (KOMNAS

BUKU SAKU FLU BURUNG. Posko KLB Ditjen PP dan PL : SMS GATE WAY :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas. Kasus penyebaran :

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi mengenai flu burung berikut ini diperoleh dari :

Tinjauan Mengenai Flu Burung

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

KEBIJAKAN UMUM PENGENDALIAN FLU BURUNG DI INDONESIA DIREKTUR PANGAN DAN PERTANIAN BOGOR, 25 FEBRUARI 2009

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

Pertanyaan Seputar "Flu Burung" (Friday, 07 October 2005) - Kontribusi dari Husam Suhaemi - Terakhir diperbaharui (Wednesday, 10 May 2006)

Demam sekitar 39?C. Batuk. Lemas. Sakit tenggorokan. Sakit kepala. Tidak nafsu makan. Muntah. Nyeri perut. Nyeri sendi

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

Proses Penyakit Menular

PENYAKIT MENULAR. Website:

BAB I PENDAHULUAN. Nigeria masing-masing 6 juta episode (Kemenkes RI, 2011). (15%-30%). Berdasarkan hasil penelitian Khin, dkk tahun 2003 di Myanmar

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan

Wahai Burungku, Ada Apa Denganmu (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh penyuluhan..., Sufyan Suri, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

TINJAUAN PUSTAKA Avian Influenza

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

UPAYA MANDIRI PENCEGAHAN PENULARAN FLU BURUNG KE MANUSIA Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi Staf Pengajar FMIPA UNY Pendahuluan Di awal tahun 2007,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Maret 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

BAB 1 : PENDAHULUAN. ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza),

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan bayi dan anak. Penyakit tersebut disebabkan oleh

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Januari 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan bangsa

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Campak merupakan penyakit pernafasan yang mudah menular yang

Perkembangan Kasus AI pada Itik dan Unggas serta Tindakan Pengendaliannya

Perkembangan Flu Burung pada Manusia dan Langkah-Langkah Pengendaliannya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit porcine reproductive and respiratory syndrome (PRRS) adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi yang sering terjadi di seluruh negara di dunia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS WALIKOTA SURABAYA,

Influensa DIVISI PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM FK USU / RS H ADAM MALIK

Bab I. Pendahuluan. Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2

Epidemiologi Diskriptif Penyakit Avian Flu di Lima Provinsi di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Ada tiga tipe virus influenza, yaitu tipe A, B dan C. Walaupun ketiganya

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Transkripsi:

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO DepKes RI 2007

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum : Dapat menjelaskan dasar dasar Flu Burung, pandemi Influenza dan fase fase pandemi Influenza menurut WHO 2

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus : Peserta dapat menjelaskan : 1. Karakteristik Virus Influenza. 2. Perbedaan Influenza Musiman dan Pandemi Influenza. 3. Penyebaran Flu Burung di Dunia dan Indonesia. 4. Definisi, kejadian dan fase fase Pandemi Influenza. 3

Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan A. Karakteristik Virus Flu Burung 1. Struktur dan tipe Virus Influenza. 2. Replikasi dan transmisi Virus Influenza, serta tanda dan gejala infeksi. 3. Perbedaan Flu Burung dan influenza pada manusia. 4

B. Perbedaan Influenza Biasa dan Pandemi Influenza 1. Waktu Kejadian 2. Faktor Imunitas 3. Risiko Tinggi 4. Jenis Mutasi Virus 5

C. Penyebaran Flu Burung Di Dunia dan Indonesia. 1. Situasi Flu Burung di Dunia 2. Situasi Flu Burung di Indonesia D. Pandemi Influenza 1. Definisi Pandemi Influenza 2. Sejarah dan kejadian Pandemi Influenza di Dunia 3. Fase fase Pandemi Influenza 6

KARAKTERISTIK VIRUS FLU BURUNG

Flu Burung adalah suatu penyakit menular pada hewan (unggas) yang disebabkan oleh Virus Influenza tipe A. Flu Burung dapat menularkan ke hewan lain dan juga ke manusia, sehingga masuk sebagai zoonosis. 8

1. Struktur Dan Tipe Virus Influenza Neuraminidase Virus Influenza merupakan : Famili : Orthomyxoviridae. Terdiri dari 3 type : A, B dan C. Influenza tipe A memiliki 2 permukaan glikoprotein yang penting yaitu : - Hemaglutinin (H) : 1 16 - Neuraminidase (N) : 1 9 Hemaglutinin 9

Virus Flu Burung yang menginfeksi manusia Tahun Subtipe Lokasi Kasus Korban 1996 H7N7 United Kingdom 1 0 1997 H5N1 Hong Kong 18 6 1998 H9N2 China 6 0 1999 H9N2 Hong Kong 2 0 2002 H7N2 United States 1 0 2003 H7N2 United States 1 0 2003 H9N2 Hong Kong 1 0 2003 H5N1 Hong Kong 2 1 2003 H7N7 The Netherlands 89 1 2004 H7N3 Canada 2 0 2003-07 H5N1 Worldwide 275 167 10

Memiliki sifat : - Hidup lebih lama tinja unggas. - Virus hidup di air pada suhu 22 o C 4 hari, suhu 0 o C sampai > 30 hari. - Virus akan mati dipanaskan dalam suhu 80 C selama 1 menit. - Virus akan mati dgn detergent, disinfektan misal Chlorine, cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%. 11

2. Replikasi Dan Transmisi Virus Influenza, Serta Tanda Dan Gejala Infeksi Virus ini sangat mudah bermutasi. 12

Dari Unggas ke Manusia From birds to human Burung liar yang berpindah-pindah (Migratory water birds) Unggas peliharaan (Domestic birds) Hong Kong 1997, H5N1 HK, China 1999, H9N2 Netherlands 2003, H7N7 Hong Kong 2003, H5N1 Vietnam, Kamboja, Thailand, 2004, H5N1 Indonesia 2005, H5N1 Source: WHO/WPRO 13

Perubahan virus di manusia (Reassortment in human) Migratory water birds Unggas peliharaan Source: WHO/WPRO 14

Perubahan virus pada babi Reassortment in pig Migratory water birds Unggas peliharaan Babi Source: WHO/WPRO 15

Perjalanan Infeksi Perjalanan Infeksi & Penyakit (Secara Umum) Masa Rentan Masa Laten Masa Infeksius Masa Non-Infeksius Waktu terinfeksi Masa Inkubasi Gejala Klinis Masa Bebas Penyakit Perjalanan Penyakit 16

Perjalanan Infeksi Masa Rentan Perjalanan Infeksi & Penyakit Flu Burung Masa Infeksius 1 hr sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala,pada anak 21 hari setelah timbul gejala Masa Laten Masa Non-Infeksius Waktu terinfeksi Perjalanan Penyakit Masa Inkubasi 3 hari (1-7 hari) Gejala Klinis Masa Bebas Penyakit 17

Cara Penularan : 1. Kontak langsung unggas sakit & produk unggas yang tercemar. 2. Kontak langsung benda tercemar virus Flu Burung. 3. Udara tercemar virus Flu Burung. 4. Konsumsi unggas dan produk unggas mentah/tidak dimasak sempurna. 18

Tanda dan gejala umum Influenza: - Demam/panas > 38 0 C - Nyeri Tenggorokan - Batuk - Pilek - Sakit kepala - Nyeri Otot/ Pegal - Sesak nafas 19

3. Perbedaan Flu Burung dan Influenza pada manusia. Influenza Flu Burung Gejala Umum Influenza Ada Ada Riwayat Kontak dg unggas Tidak Ada Ada (54% dari kasus di Indonesia) Pneumonia Dapat terjadi Lebih progresif Virus A (H1, H3), B, C A (H5, H7, H9) 20

PERBEDAAN INFLUENZA BIASA DAN PANDEMI INFLUENZA

Influenza Biasa Permasalahan kesehatan masyarakat tahunan Populasi yang telah memiliki imunitas dari paparan sebelumnya terhadap subtipe sama, namun belum mempunyai imunitas terhadap strain yang baru Balita dan manula yang paling berisiko Hasil dari Antigenic Drift Influenza Pandemic Muncul pada populasi manusia sangat jarang serta tidak dapat di prediksikan Populasi manusia tidak memiliki imunitas terhadap substipe yang baru Semua kelompok umur, termasuk remaja sehat, berisiko terhadap komplikasi buruk Hasil dari Antigenic Shift 22

Jenis Mutasi Virus Influenza : Antigenic DRIFT Perubahan Minor pada HA / NA Mutasi Titik saat replikasi, tapi subtipe tetap sama Perubahan berkelanjutan, sehingga virus menghindari immunitas Immunitas parsial terbatas dapat ditemukan pada virus yang telah berubah Hasil dibutuhkan untuk mengupdate vaksin tiap tahunnya Antigenic SHIFT Perubahan Major pada HA / NA Subtipe baru diperkenalkan Disebabkan oleh reassortment genetic saat 2 subtipe menginfeksi inang secara bersamaan ATAU Disebabkan of transmisi secara langsung dari unggas atau hewan lain kepada manusia 23

PENYEBARAN FLU BURUNG DI DUNIA DAN INDONESIA

25

26

Situasi Flu Burung Pada Manusia Di Dunia Country 2003 2004 2005 2006 2007 Total WHO, 27 Feb 07 K M K M K M K M K M K M Azerbaijan 0 0 0 0 0 0 8 5 0 0 8 5 Cambodia 0 0 0 0 4 4 2 2 0 0 6 6 China 1 1 0 0 8 5 13 8 0 0 22 14 Djobouti 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 Egypt 0 0 0 0 0 0 18 10 4 3 22 13 Indonesia 0 0 0 0 20 13 55 45 6 5 81 63 Iraq 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 3 2 Thailand 0 0 17 12 5 2 3 3 0 0 25 17 Turkey 0 0 0 0 0 0 12 4 0 0 12 4 Vietnam 3 3 29 20 61 19 0 0 0 0 93 42 Laos 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 Nigeria 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 Total 4 4 46 32 98 43 115 79 12 9 275 167 27

Situasi Flu Burung Pada Manusia Di Dunia 60 50 45 40 30 20 10 0 2003 2004 2005 2006 2007 13 5 Azerbaijan Camboja Cina Djobouti Mesir Pelatihan Indonesia Tim Gerak Cepat Pengendalian Irak Flu Burung dan Thailand Turki Kesiapsiagaan Vietnam Menghadapi Pandemi Laos Influenza Nigeria 28

PENYEBARAN GEOGRAFIK PENDERITA FLU BURUNG PD MANUSIA DI INDONESIA SUMUT: 7 ( 6 ) G O R O N T A L O M A L U K U U T A R A DKI JAKARTA: 21 ( 18 ) SUMBAR: 2 ( 0 ) JATENG: 5 ( 4 ) SULSEL: 1 ( 1 ) LAMPUNG:3 ( 0 ) BANTEN: 12 ( 10 ) JABAR: 28 ( 22 ) JATIM: 5 ( 3 ) 29 PEMUTAKHIRAN DATA 28Februari 2007

Kasus Klaster di Indonesia Memiliki 10 klaster Tersebar di provinsi : 1. DKI Jakarta (1) 2. Banten (3) 3. Jawa Barat (2) 4. Jawa Timur (1) 5. Lampung (1) 6. Sumatera Barat (1) 7. Sumatera Utara (1) 30

PANDEMI INFLUENZA

Definisi Pandemi Influenza Jumlah kasus penyakit yang sangat besar dan terjadi pada area geografis yang luas, atau menyebar ke seluruh dunia 32

TIGA PANDEMI INFLUENZA PADA ABAD 20 1918 - FLU SPANYOL 40-50 juta meninggal VIRUS A (H1N1) 1957 - FLU ASIA 1-2 juta meninggal VIRUS A (H2N2) 1968 - FLU HONGKONG 700.000 meninggal VIRUS A (H3N2) 33

34 N Engl J Med 2005; 353:2209-11

Periode Interpandemi Fase Fase Pandemi Influenza Fase 1 Fase 2 Tidak adanya subtipe virus influenza baru pada manusia, terdapat infeksi pada binatang (unggas) dengan risiko rendah penularan pada manusia. Tidak adanya subtype virus influenza baru pada manusia, terdapat infeksi pada binatang (unggas) dengan risiko tingi penularan pada manusia Periode Waspada Pandemi Fase 3 Fase 4 Fase 5 Manusia terinfeksi dengan subtype virus influenza yang baru. Tidak ada penularan dari manusia ke manusia, atau jika terjadi penularan karena hubungan yang sangat dekat Penularan manusia ke manusia pada klaster kecil dan terlokalisir pada area yang kecil Klaster besar, masih terlokalisir; virus mulai beradaptasi ke manusia Periode Pandemi Fase 6 Penularan yang meningkat dan transmisi berkelanjutan pada manusia Periode Pasca Pandemi 35

Sampai saat ini Indonesia berada dalam : Fase 3 (Periode Waspada Pandemi) 36

TERIMA KASIH!