TANGGUNG JAWAB YURIDIS PENYELENGGARAAN DAFTAR PEMEGANG SAHAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN1995

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM PRIVAT. Dari kata Perseroan Terbatas dapat diartikan bahwa, kata Perseroan

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

PERSEROAN TERBATAS. Copyright by dhoni yusra. copyright by dhoni yusra 1

Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan )

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

BAB II BATASAN KRITERIA DIREKSI PERSEROAN TERBATAS DALAM MELAKSANAKAN DUTY OF LOYALTY DAN DUTY OF CARE BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS 2007 (Judul pasal-pasal ditambahkan)

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERSEROAN TERBATAS DAN PENERAPAN ASAS PIERCING THE CORPORATE VEIL ATAS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

ANGGARAN DASAR. PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Anggaran Dasar PT. Minna Padi Investama

BAB II PERALIHAN HAK ATAS SAHAM PADA PERSEROAN TERBATAS. diikuti dengan adanya kecakapan hukum (rechsbekwaamheid) dan kewenangan

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bentuk Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) Perusahaan merupakan istilah ekonomi yang dipakai dalam perundang-undangan,

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

Tatacara Balik Nama atas Kepemilikan Saham Bank.

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. Pada hari ini, Hadir dihadapan saya, Notaris di...

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERBUATAN-PERBUATAN PENDIRI SEBELUM PERSEROAN MEMPEROLEH PENGESAHAN BADAN HUKUM Oleh: Adem Panggabean BAB I PENDAHULUAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

BAB 1 BURSA EFEK. Pasal 1. Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Anggaran dasar PT. Indo Rama Synthetics Tbk NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

ANGGARAN DASAR PERSEROAN

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

BAB III AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL APABILA ON GOING CONCERN GAGAL DALAM PELAKSANAANNYA. apabila proses On Going Concern ini gagal ataupun berhasil dalam

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Perseroan Terbatas. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 15Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

BAB II TINJAUAN UMUM PERSEROAN TERBATAS

HUKUM PERSEROAN TERBATAS (Berdasar UU Nomor 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas) Oleh: Rahmad Hendra

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II PENGATURAN TENTANG PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA

BAB II PENGALIHAN HAK ATAS SAHAM PADA PERSEROAN TERBATAS. A. Dasar Hukum Peralihan Saham Pada Perseroan Terbatas

ANGGARAN DASAR PT. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-16/PM/1996 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)

B A B I PENDAHULUAN. Sasaran utama pembangunan ekonomi nasional diarahkan pada pengingkatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum. Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk.

Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek berserta jumlah saham

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

CARA PEMINDAHAN KEPEMILIKAN SAHAM

Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek berserta jumlah saham

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB YURIDIS PENYELENGGARAAN DAFTAR PEMEGANG SAHAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN1995 Djoko Setyo Hartono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyahan Semarang A. Latar Belakang Modal merupakan hal yang prinsip dan utama dalam menjalankan usaha, karena tanpa didukung oleh modal yang memadai maka suatu usaha tidak akan berjalan dengan baik. Jenis-jenis modal dalam perseroan terbatas dikenal modal besar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor yang seluruhnya dibagi dalam bentuk saham hal mana sesuai dengan pengertian perseroan terbatas dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yaitu sebagai badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Terhadap modal yang disetorkan, seluruhnya akan berada dibawah pengelolaan perseroan dan digunakan oleh perseroan untuk kepentingan kegiatan usaha sesuai yang digariskan dalam anggaran dasar mencapai tujuan memperoleh keuntungan sebagai tujuan umum pembentukan badan usaha. Bagi pihak pemegang saham, diberikan Sertifikt Saham baik terhadap saham atas nama maupun saham atas tunjuk guna membuktikan kepemilikan yang bersangkutan atas saham tersebut. Tentang saham ( Sertifikat Saham ) diatur baik dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 maupun anggaran dasar perseroan. B. Permasalahan Bagimanakah tanggung jawab yuridis penyelenggaraan Daftar Pemegang Saham menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995? C. Permasalahan A. Modal VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 1

1. Jenis Modal Perseroan Ilmu hukum membedakan modal perseroan terbatas ke dalam : a. Modal Dasar ( Authorized Capital ) Adalah jumlah saham maksimum yang dapat dikeluarkan oleh perseroan, sehingga modal dasar terdiri atas seluruh nominal saham. Modal dasar perseroan seluruhnya terbagi dalam saham yaitu terdiri dari seluruh nominal saham yang dapat dikeluarkan atas nama atau atas tunjuk ( aan tonder ). Undang-Undang Perseroan Terbatas ( UU Nomor 1 Tahun 1995 ) menentukan bahwa modal dasar perseroan besarnya paling sedikit Rp. 20.000.000,- ( dua puluh juta rupiah ). Pengecualian dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaan yang mengatur usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal dasar perseroan yang berbeda. b. Modal Ditempatkan atau Dikeluarkan ( Issued Capital ) Adalah jumlah modal yang disetujui atau disanggupi untuk diambil bagian oleh para pendiri maupun pemegang saham perseroan. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas, pada saat pendirian perseroan, paling sediki 25 % ( dua puluh persen ) dari modal dasar harus telah ditempatkan dan setiap penempatan modal harus telah disetor paling sedikit 50 % ( lima puluh persen ) dari nominal setiap saham yang dikeluarkan. c. Modal Disetor ( Paid-up Capital ) Adalah besarnya penyertaan modal sesungguhnya yang telah dilakukan oleh para pendiri maupun pemegang saham dalam perseroan. Undang-Undang Perseroan Terbatas menentukan sekurang-kurangnya 50 % ( lima puluh persen ) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan wajib untuk disetor. Selanjutnya sisa penyetoran terhadap seluruh saham yang telah ditempatkan tersebut wajib disetor penuh pada saat pengesahan perseroan dengan bukti penyetoran yang sah. 2. Penyetoran Modal Dalam Perseroan Terbatas VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 2

Pada umumnya penyetoran atas saham adalah dalam bentuk uang. Namun tidak tertutup kemungkinan penyetoran atas saham dilakukan dalam bentuk lain, yaitu berupa benda berwujud dan benda tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang, penilaian harga ditetapkan olah ahli yang tidak terikat pada perseroan. Penyetoran atas saham yang dilakukan pada saat pendirian atau sesudah perseroan memperoleh pengesahan sebagai badan hukum dari Menteri Kehakiman. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain dalam bentuk uang yang dilakukan pada saat pendirian, dicantumkan dalam Akta Pendirian, sedangkan penyetoran dalam bentuk lain yang dilakukan sesudah pengesahan perseroan disahkan sebagai badan hukum dilakukan dengan persetujuan RUPS atau organ lain yang ditunjuk oleh RUPS. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain dalam bentuk uang disertai rincian yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan dan lain-lain yang dianggap perlu demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut. Penyetoran atas saham dalam bentuk tidak bergerak harus diumumkan dalam 2 ( dua ) surat kabar harian, dengan maksud agar diketahui oleh umum dan memberi kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengajukan keberatan atas penyerahan benda tidak bergerak tersebut sebagai setoran saham. 3. Pengawasan Penyetoran Modal Untuk melaksanakan pengawasan atas penyetoran modal perseroan, Menteri Kehakiman telah menegeluarkan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor. M,01- PR.08.01 tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996 tentng Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, yang dalam ketentuan pasal 1 ayat (2) huruf c-nya mewajibkan perseroan yang ingin memperoleh pengesahan dari menteri untuk melampirkan bukti setoran modal dari bank. Dengan adanya Keputusan Menteri Kehakiman tersebut, diharapkan Departemen Kehakiman dapat melakukan monitor langsung mengenai pelaksanaan penyetoran modal perseroan oleh para pendiri maupun pemegang saham. 4. Pengurangan Modal Perseroan VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 3

Yang dimaksud dengan Pengurangan Modal adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor. Pengurangan Modal perseroan hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan RUPS, yang dilaksanakan sesuai dengan keputusan mengenai panggilan rapat, kuorum dan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan atau Anggara Dasar ( pasal 35 UU Nomor 1 Tahun 1995 ). Direksi sehubungan dengan adanya pengurangan modal, wajib memberitahukan secara tertulis keputusan tersebut kepada semua kreditur dan mengumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia serta 2 (dua) surat kabar harian paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal keputusan. Pengurangan modal berlaku setelah perubahan Anggaran Dasar mendapat persetujuan Menteri Kehakiman RI, persetujuan mana akan diberikan apabila : a. tidak ada keberatan tertulis dari kreditur dalam jangka waktu 60 ( enam puluh ) hari terhitung sejak pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI serta 2 ( dua ) surat kabar harian paling lambat 7 ( tujuh ) hari terhitung sejak tanggal keputusan; b. telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor, atau c. gugatan kreditur telah mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ( Pasal 38 ayat (1) UU Nomor 1 / 1995). 5. Penambahan Modal Perseroan Penambahan modal perseroan meliputi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, yang dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) yang sah, yaitu apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai panggilan rapat, kuorum dan jumlah suara untuk perubahan Anggaran Dasar, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perseroan terbatas dan atau Anggaran Dasar. B. Saham Perseroan 1. Pengertian VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 4

Saham adalah wujud konkrit dari modal perseroan yang dinyatakan dengan angka dan bilangan yang tertulis pada surat saham yang dikeluarkan oleh perseroan sebagaimana diatur dalam pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas. Jumlah yang tertulis pada tiap-tiap lembar surat saham disebut nilai nominal saham. Nilai nominal saham dikeluarkan dalam mata uang Indonesia. Undang-Undang Perseroan Terbatas tidak mengakui saham-saham yang dikeluarkan tanpa nilai nominal. 2. Jenis-jenis Saham Undang-Undang Perseroan Terbatas memungkinkan pengeluaran saham dalam bentuk saham atas tunjuk selain saham-saham atas nama. saham-saham atas tunjuk hanya dapat diterbitkan dan serahkan kepada pihak yang mengambil bagian, jika seluruh nilai nominal saham yang dikeluarkan tersebut telah disetor penuh. Sebagai konsekwensi dari sifat saham atas tunjuk yang mudah dialihkan, Direksi Perseroan diwajibkan untuk menyediakan suatu register khusus untuk melakukan pencatatan peralihan hak atas saham atas tunjuk tersebut. 3. Pengadilan Saham Pemindahan hak atas saham atau nama, dilakukan dengan akta pemindahan hak, baik akta yang dibuat dihadapan notaries maupun akta dibawah tangan. Akta pemindahan hak tersebut atas salinannya disampaikan secara tertulis kepada perseron. Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas nama, tanggal, dan hari pemindahan hak tersebut dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebagaimana dimaksud Pasal 143 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. Pemindahan hak atas saham atas tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat saham. Bentuk dan tatacara cara pemindahan hak atas saham atas nama dan saham atas tunjuk yang diperdagangkan di pasar modal diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 4. Kepemilikan Saham a. Hak Kebendaan VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 5

Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, hak mana dapat di pertahankan terhadap setiap orang. Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap perseroan ke Pengadilan Negeri apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan yang wajar sebagai akibat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris. Gugatan yang diajukan pada dasarnya berisi permohonan agar perseroan menghentikan tindakan yang merugikan tersebut dan mengambil langkah-langkah tertentu, baik untuk mengatasi akibat yang sudah timbul maupun untuk mencegah tindakan serupa di kemudian hari. Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan. b. Hak Atas Harga Wajar Setiap pemegang saham berhak meminta perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan, berupa : 1) Perubahan Anggaran Dasar ; 2) Penjualan, penjaminan, pertukaran sebagian besar atau seluruh kekayaan perseroan; atau 3) Penggabungan, peleburan atau pengambilalihan perseroan. Apabila saham yang diminta untuk dibeli tersebut melebihi batas ketentuan pembelian kembali saham oleh perseroan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Pasal 30 ayat (1), maka perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham tersebut dibeli pihak lain. 5. Penyelenggaraan Daftar Pemegang Saham Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham, sekurangkurangnya memuat : a. nama dan alamat pemegang saham; b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki pemegang saham dan apabila dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham, tiap-tiap klasifikasi saham tersebut ; VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 6

c. jumlah yang disetor atas setiap saham ; d. nama dan alamat dari perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut; dan e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2). Perseorangan wajib pula mengadakan dan menyimpan Daftar khusus yang memuat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris beserta keluarganya pada perseroan tersebut dan atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh ( Pasal 43 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 ). Dalam hal perseroan mengeluarkan saham atas tunjuk, maka dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus dicatat tanggal, jumlah dan nomor saham atas tunjuk yang dikeluarkan. Hal lainnya yang dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus adalah mengenai perubahan kepemilikan saham atas tunjuk. Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus disediakan ditempat kedudukan perseroan dengan tujuan agar dapat dilihat oleh para pemegang saham. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 menentukan Direksi sebagai organ perseroan yang wajib melakukan pencatatan apabila terjadi pemindahan hak atas saham atas nama, tanggal dan hari pemindahan dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus ( Pasal 49 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 ). D. Penutup Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Perseroan Terbatas memperoleh modal dari penyetoran modal dalam bentuk saham dari pendiri dan para pemegang saham. 2. Kewajiban perseroan atas penyetoran da penempatan modal oleh para pendiri dan pemegang saham adalah untuk menyelenggarakan administrasi berupa didaftarkannya para pemegang saham baik saham atas nama maupun saham atas tunjuk dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus yang mencatat tentang peralihan dan perubahan kepemilikan atas saham-saham tersebut. VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 7

3. Organ perseroan yang bertanggung jawab melakukan pencatatan ke dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus adalah Direksi. DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,2002. LG. Rai Widjaya, Berbagai Peraturan dan Pelaksanaan Undang-Undang di bidang Usaha Hukum Perusahaan, Penerbit Kesaint Blanc, Jakarta, 2003. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. VALUE ADDED, Vol.3, No.1, September 2006 Pebruari 2007 http://jurnal.unimus.ac.id 8