PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

MODEL PROSES PEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Realitas Indonesia sebagai negeri bencana tidak dapat ditampik lagi. Hal

BAB I PENDAHULUAN. semuanya mengacu pada pengembangan individu. Upaya pendidikan secara

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7-E TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BENTUK MUKA BUMI DALAM MATA PELAJARAN IPS

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat sekarang ini terus mengalami perubahan dalam

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Fitri Aliva, 2013 Pengembangan Green Behaviour Melalui Model Pembelajaran Pelayanan (Service Learning)

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada tanggal 03 Nopember 2014, hlm.4.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Bab 3. Dasar Kebijakan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Suryani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan adalah membangun gagasan dan emosi secara

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperoleh pengetahuan baru. Reber dalam Agus Suprijono (2010: 3)

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni SUharjani, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN ILMU ALAMIAH DASAR. Anggit Grahito Wicaksono

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

BAB II KAJIAN TEORI. yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tujuan bersama (Hamid Hasan dalam Solihatin 2009: 4). Cooperative learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA. Novi Trisna Anggrayni Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

PENDIDIKAN IPS DALAM MEMBENTUK SDM BERADAB

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN IPS BERBASIS VIRTUAL FIELD TRIP (VFT) PADA KELAS V SDNU KRATON- KENCONG

PELATIHAN PENYUSUNAN RPP DAN BAHAN AJAR IPS TERPADU BAGI GURU IPS SMP KABUPATEN SLEMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghafal suatu konsep atau pengertian dari suatu materi pelajaran. aksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bagi orang yang

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

seutuhnya, sebagaimana dinyatakan dalam GBHN 1993 bahwa "pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB II KAJIAN TEORI. Pendapat tersebut sudah jelas mengatakan bahwa kerjasama merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF

2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

MANAJEMEN, KEBIJAKAN OPERASIONAL, DAN KINERJA SEKOLAH BERWAWASAN BUDI PEKERTI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Hakekat Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikansebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

Transkripsi:

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Nuansa Bayu Segara,M.Pd ISTILAH ESENSI PENDIDIKAN IPS PENGERTIAN IIS & PIPS LANDASAN PIPS 1

Istilah Pendidikan IPS Istilah Negara lain : Social studies Social education Social studies education Citizenshio education Social science education Study of society and environmert IPS sejajar dengan IPA Merupakan Kesatuan dari satu rumpun keilmuan Didasari gabungan dari ilmuilmu sosial Pengertian IPS Kajian Akademik Mata Pelajaran 2

USA (NCSS) PENGERTIAN PIPS JAMES BANK (1990:3) SOMANTRI (2001:92) NCSS Social studies is the intergrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drwawing upon such disciplines as antropology, archaelogy, economics, geography, history, law, philosophy, political science, phsycology, and sociology, as well as appropriate content from humanities, mathematics, and natural science. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world. 3

James Bank The social studies is that part of the elementary and high school curriculum which has the primary responsibility for helping students to develop to knowledge, skills, attitudes, and values needed to participate in the civic life oh their local communities, the nation, and the world. Somantri Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar kehidupan manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. 4

INGIN LEBIH MEMAHAMI PENGERTIAN PIPS? IIS & PIPS AGAMA FILSAFAT NATURAL SCIENCES SOCIAL SCIENCES HUMANIORA PIPS (SOCIAL STUDIES) Sapriya (2008:3) 5

IIS DISIPLIN AKADEMIS MANDIRI KAJIAN KEILMUAN SOSIAL BERSIFAT AKADEMIS TEORITIS MONO DISIPLINER PERBEDAAN PIPS DISIPLIN AKADEMIS MENGKAJI MASALAH SOSIAL BERSIFAT PRAKTIS INTERDISIPLINER/M ULITIDISIPLINER 6

Pendidikan IPS adalah kajian akademik yang hanya terdiri dari ilmu-ilmu sosial. Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran, di pelajari di tingkat perguruan tinggi. 7

Pend. IPS merupakan kajian akademis yang bersifat monodisipliner Tujuan Utama IPS adalah membangun Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. 8

Istilah IPS Terpadu kurang tepat dipakai dalam kurikulum SMP LANDASAN PENDIDIKAN IPS 1. FILOSOFIS 2. IDEOLOGIS 3. SOSIOLOGIS 4. ANTROPOLOGIS 5. KEMANUSIAAN 6. POLITIS 7. PSIKOLOGIS 8. RELIGIUS 9

TUJUAN PENDIDIKAN IPS Karakteristik Pendidikan IPS Memahami pola kehidupan manusia Memahami isi dan proses dalam pembelajaran Dibutuhkan untuk proses pencarian informasi Diperlukan sebagai pemecahan masalah dan pengambilan keputusan Membangun dan menganalisisi nilai lokal dan mengaplikasikan dalam kehidupan sosial. Sunal (1990:9) 10

Arah Pendidikan Nasional (UU No. 20 Th 2003) Mengembangkan potensi peserta didik dalam rangka membangun watak dan peradaban manusia Indonesia yang bermartabat Siapa manusia Indonesia yang berwatak, beradab, dan bermartabat? Beriman dan bertaqwa Jujur, adil, dan bernurani Cerdas, kritis dan arif Demokratis dan bertanggung jawab Menghargai sesama dan peduli terhadap lingkungan Santun dan tenggang rasa Mengembangkan kebersamaan dan menghormati keberagaman Menghargai budaya bangsa, meningkatkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air Maksud Pendidikan IPS Mewujudkan pelaku-pelaku sosial yang memiliki karakteristik berdimensi: Personal ( misal: berakhlak mulia, disiplin, kerja keras, mandiri) Sosial (misal: semangat kebangsaan, cinta tanah air, kesetiakawanan sosial, toleransi, saling menghargai/menghormati, membangun persatuan dan kesatuan Spiritual (misal: iman, taqwa) Intelektual (misal: cerdas, terampil) 11

Cerdas spiritual Cerdas emosional & sosial Cerdas intelektual Cerdas kinestetis Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang: membina dan memupuk hubungan timbal balik; demokratis; empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia; ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif. Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas. Aktualisasi insan adiraga. Kompetitif Makna Insan Kompetitif Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan Bersemangat juang tinggi Mandiri Pantang menyerah Pembangun dan pembina jejaring Bersahabat dengan perubahan Inovatif dan menjadi agen perubahan Produktif Sadar mutu Berorientasi global Pembelajar sepanjang hayat Manusia Indonesia Hipokrit Segan Bertanggungjawab Bersikap dan berperilaku Feodal Percaya Takhayul Artistik, berbakat seni Lemah Watak atau Karakter (Moctar Lubis 1977) 12

Goals of The Social Studies Knowledge Skills Banks (1990:4) Attitudes and values Citizen action Pengetahuan Memahami sejarah kebudayaan bangsa Indonesia dan bangsa lain Memahami lingkungan geografis serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya Memahami cara manusia memerintah negaranya Menganalisis struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di negara sendiri dan negara tetangga Mampu memberdayakan lingkungan untuk kesejahteraan Memahami IPTEK untuk kemudahan dan kesejahteran hidup Memahami pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber alam Memahami masalah-masalah sosial di lingkungannya 13

Pembentukan Nilai dan Sikap Menghayati dan mengakui nilai-nilai Pancasila Mengakui dan menghormati harkat manusia Menghayati dan mengakui nilai/ajaranajaran agamanya Memupuk sikap toleran Menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan Bersikap positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya Menghormati milik orang lain dan milik negara Terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya Menghayati dan mematuhi norma-norma dlm. Masy. Menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah Keterampilan Keterampilan untuk memperoleh informasi Keterampilan mengorganisasi informasi Keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan Keterampilan menggunakan alat seperti globe, peta, tabel, model, dan lingkungan sekitar sebagai media maupun sumber belajar. Keterampilan melakukan penelitian dan menulis laporan Keterampilan menelaah dan ikut mengatasi masalah - masalah sosial kebangsaan 14

Tujuan Pendidikan IPS Indonesia Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya, melalui pemahaman nilai. Mampu memecahkan masalah-masalah sosial dengan menggunakan metode yg diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial. Menaruh perhatian terhadap isu-isu yg berkembang dan membuat analisis kritis sehingga mampu mengambil tindakan yang tepat. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang dimasyarakat. Mengembangkan potensi diri agar mampu survive dan bertanggung jawab membangun masyarakat. 15