BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan, fakta, hukum, prinsip, dan teori, juga kimia sebagai proses kerja

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Kimia yang merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, sangat erat kaitannya

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I. PENDAHULUAN. siswa kelas XI IPA adalah mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan. larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kimia SMA Surya

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Dahar (1986) mengungkapkan bahwa hakekat IPA mencakup dua hal, yaitu IPA

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilannya mengantarkan siswa mencapai prestasi yang baik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu aspek yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang Sekolah Menengah Atas. (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

I. PENDAHULUAN. dengan IPA, dimana dalam pembelajarannya tidak hanya menuntut penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari peserta didik agar dapat bersaing dengan negara maju dalam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

I. PENDAHULUAN. tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman (Rusman, 2011). Berdasarkan

I PENDAHULUAN. Kimia yang merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, sangat erat kaitannya

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran reciprocal teaching pertama kali diterapkan oleh Brown

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu yang memiliki karakteristik yang sama

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. laku (kemampuan) pada diri siswa, seperti yang sebelumnya tidak tahu. menjadi tahu, yang sebelumnya tidak paham menjadi paham, yang

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat kaitannya

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

I. PENDAHULUAN. beralasan apabila pendidikan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, lebihlebih. bagi kalangan pendidik maupun calon pendidik.

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, terakhir kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

BAB I PENDAHULUAN. Pola anggapan seperti itu perlu segera dikikis dan dicari solusinya. Kesulitan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya

I. PENDAHULUAN. belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang

1. PENDAHULUAN. berdasarkan pada fenomena alam. Ada tiga hal yang berkaitan dengan kimia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia

BAB I PENDAHULUAN. mengenal proses-proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri.

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di

BAB I PENDAHULUAN. maupun esensi informasi informasinya, untuk menghadapi perubahan teknologi. mendapat penekanan dalam pengajaran (Arifin, 2000:2).

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan salah satu ilmu yang memunculkan fenomena yang abstrak. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik (Amase, dkk, 2014: 2). Pendidikan bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut juga sains merupakan ilmu yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari fenomena dan hukum

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses membelajarkan siswa menggunakan azas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang ilmu tersebut adalah ilmu kimia. Pada hakikatnya ilmu kimia

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2010). Dari beberapa metode pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses menyiapkan siswa agar mampu beradaptasi dan berinteraksi

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan syarat mutlak untuk

1 Muhibbin Syah., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fareka Kholidanata, 2013

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengkategorian Penggunaan Level Mikroskopik dalam Buku Teks. Kimia SMA pada Materi Larutan Penyangga

I. PENDAHULUAN. kepada siswa untuk mengerti dan membimbing mereka untuk menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buldan Abdul Rohman, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang menghadapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan sains memiliki potensi dan peranan strategis dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. tersedia tidak memadai, kurang dana, keterbatasan keterampilan guru dalam

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berperan serta dalam proses pembentukan karakter bangsa

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EKSPLORASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 9 SEMARANG

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa. Hal itu disebabkan keterampilan proses sains akan menjadi roda

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pepy Susanty, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam menghadapi tantangan di masa depan. Pendidikan IPA

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang dipandang sebagai proses, produk, dan sikap. Untuk

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

PERSETUJUAN PEMBIMBING

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses (perbuatan) yang bertujuan untuk mengembangkan sesuatu. teruji, pengamatan yang seksama dan percobaan yang terkendali.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas banyak mengalami

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

I. PENDAHULUAN. dapat belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru diharapkan mengupayakan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada awalnya kimia merupakan ilmu yang dikembangkan melalui percobaan, sehingga konsep-konsep dalam ilmu kimia dirumuskan berdasarkan fakta yang telah diuji kebenarannya. Tetapi, perkembangan selanjutnya kimia dapat dikembangkan berdasarkan teori. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ilmu kimia itu bertindak sebagai produk temuan ilmuwan yang berupa pengetahuan, fakta, hukum, prinsip, dan teori, juga kimia sebagai proses kerja ilmiah (Departemen Pendidikan Nasional, 2009:459). Konsep yang penting dalam ilmu kimia salah satunya yaitu larutan asambasa karena sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Larutan asambasa merupakan konsep abstrak contoh konkrit yang memerlukan pemahaman baik dari segi makroskopik, mikroskopik dan simbolik serta siswa diharuskan memiliki pengetahuan prasyarat yang baik sebelum mempelajari konsep tersebut diantaranya konsep kesetimbangan kimia. Hasil studi pendahuluan di MA Al-ihsan Baleendah Bandung menunjukkan pembelajaran konsep asam basa lebih ditekankan pada aspek perhitungan. Guru lebih mendominasi pembelajaran, dan jarang dilakukan praktikum, dikarenakan terkendala oleh kurang lengkapnya alat bahan yang dibutuhkan. Selain itu, guru kurang mengembangkan suatu keterampilan berpikir, salah satunya keterampilan generik sains. Keterampilan generik sains perlu dikembangkan karena secara

2 umum dapat digunakan dalam berbagai kerja ilmiah untuk mempelajari konsep dan berbagai masalah sains. Dengan dikembangkannya keterampilan generik sains dalam pembelajaran, siswa akan dilatih untuk berpikir kimia berdasarkan pengetahuan kimia yang dimilikinya, sehingga siswa dapat memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran kimia (Sunyono, 2009:8). Pengembangan keterampilan generik sains pada konsep larutan asam basa dirasakan sangat penting karena dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada konsep larutan asam basa. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan generik sains pada konsep larutan asam basa. Salah satunya dengan penerapan self assessment. Teknik pembelajaran self assessment adalah suatu teknik pembelajaran yang melibatkan siswa sebagai motivator dan menilai diri mereka sendiri dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Self assessment ini juga dikenal dengan proses penilaian diri. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran self assessment ini siswa diberikan kewenangan untuk merencanakan pembelajaran yang siswa minati, berdiskusi antara siswa dengan guru, kewenangan untuk menilai diri mereka sendiri atau sesamanya secara objektif (Zulharman : 2007). Berkaitan dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai PENERAPAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA MELALUI PRAKTIKUM LARUTAN ASAM BASA.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan utama dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan self assessment pada praktikum larutan asam basa di kelas XI IPA MA Al-Ihsan? 2. Bagaimana keterampilan generik sains siswa pada lembar self assessment dan rubrik penilaian pada praktikum larutan asam basa di kelas XI IPA MA Al- Ihsan? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis penerapan self assessment pada praktikum larutan asam basa di kelas XI IPA MA Al-Ihsan. 2. Menganalisis keterampilan generik sains siswa dengan lembar self assessment dan rubrik penilaian pada praktikum larutan asam basa di kelas XI IPA MA Al-Ihsan? D. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan peneliti. Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

4 1. Bagi siswa Bagi siswa diharapkan penelitian dengan teknik penilaian self assessment ini daharapkan mampu meningkatkan keterampilan generik sains siswa serta menumbuhkan semangat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia. Hal ini akan memberi peluang terjadinya peningkatan pemahaman dan kemampuan belajar siswa serta memberi nuansa nyaman dan menyenangkan dalam belajar. 2. Bagi guru dan sekolah Penelitian ini diharapkan akan membantu penciptaan panduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam memilih pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan alat untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah, serta memberikan keyakinan apakah teknik pembelajran ini layak atau tidaknya untuk di terapkan sebagai teknik mengajar yang baik. E. Definisi Operasional Adapun istilah-istilah yang mendasari peneliotian ini adalah : 1. Penerapan adalah pemanfaatan keterampilan dan pengetahuan baru. 2. Self Assessment adalah sebuah proses dimana pelajar memiliki tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri (Zulharman, 2007).

5 3. Kemampuan generik sains dapat ditunjukkan melalui 9 indikator yaitu: (1) pengamatan langsung; (2) pengamatan tak langsung; (3) kesadaran tentang skala besaran; (4) bahasa simbolik; (5) kerangka logika taat-asas; (6) inferensi logika, (7) hukum sebab akibat; (8) pemodelan matematika; (9) membangun konsep (Brotosiswoyo, 2001). 4. Larutan Asam basa Asam menurut Arhenius adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion H + dalam pelarut air, sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion OH -. Dengan demikian penentu sifat asam dan basa adalah ion H + dan ion OH - (Yunita, 2011:4)