PENERAPAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA DI MI NEGERI PURWOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS II DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

ii

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan yaitu Hablumminalloh (berhubungan baik dengan Alloh)

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu Negara dikelilingi bangsa yang mempunyai kualitas

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

KESULITAN BELAJAR SISWA MEMAHAMI MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT (Studi Kasus di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI NIM

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

CHANIFATUN SANGADAH NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah SWT yang diberi

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir : Penelitian Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, terbuka dan demokratis. Salah satu diantara masalah besar dalam

SKRIPSI ANISATUL FITRI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah,

STRATEGI GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANGPOH KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena terkait dengan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya. melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih untuk

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak bangku SD sampai perguruan tinggi, bahkan mungkin sejak play group

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA MADRASAH DINIYAH DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH PARAKANCANGGAH BANJARNEGARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL (ABA) BARUAMBA KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. penilaian, dan juga merupakan tiga dari sekian dimensi yang sangat penting,

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

COVER IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V USMAN BIN AFFAN MI NEGERI PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAWANG 05 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. matematis sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh manusia untuk

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu-ilmu eksak. Suherman menjelaskan bahwa pelajaran matematika mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan dapat menentukan tingkat kemajuan suatu negara. Terlebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN RUMPUN PAI DI MI NEGERI PURWOKERTO SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Seperti halnya ilmu lain, matematika

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

KOMPETENSI SOSIAL GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 3 PURBALINGGA KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGGA

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M / 1436 H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

: TRIYAN WITASARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA DI MI NEGERI PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : ZAENATUN NGAMALIYAH NIM. 1223305125 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii viii ix x xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Operasional... 5 C. Rumusan Masalah... 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 8 E. Telaah Pustaka... 9 F. Sistematika Pembahasan... 11 BAB II STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA DI MI NEGERI PURWOKETO... 13

A. Kecerdasan Logika-Matematika... 13 1. Pengertian Kecerdasan Logika-Matematika... 13 2. Pentingnya Kecerdasan Logika-Matematika... 16 3. Karakteristik Anak dengan Kecenderungan Logika- Matematika... 21 B. Pembelajaran Matematika... 23 1. Pengertian Pembelajaran Matematika... 12 2. Tujuan Pembelajaran Matematika... 24 C. Problem Solving... 26 1. Pengertian Problem Solving... 26 2. Karakteristik Problem Solving... 28 3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving... 29 4. Tahapan dalam Problem Solving... 30 BAB III METODE PENELITIAN... 42 A. Jenis Penelitian... 42 B. Lokasi Penelitian... 44 C. Waktu Penelitian... 44 D. Subjek Penelitian... 44 E. Obyek Penelitian... 45 F. Metode Pengumpulan Data... 45 G. Teknik Analisis Data... 48 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 50 A. Gambaran Umum MI Negeri Purwokerto... 50

1. Sejarah Berdirinya MI Negeri Purwokerto... 50 2. Profil Madrasah... 50 3. Visi dan Misi... 51 4. Tujuan Madrasah... 54 5. Struktur Organisasi... 55 6. Keadaan Guru dan Siswa... 57 7. Keadaan Sarana dan Prasarana... 61 8. Gambaran Umum tentang Pembelajaran Matematika... 62 B. Penerapan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika di MI Negeri Purwokerto... 65 1. Kelas V Ali Bin Abi Thalib... 65 2. Kelas V Ustman Bin Affan... 70 3. Kelas V Abu Bakar As-Shidiq... 74 4. Kelas V Umar Bin Khatab... 78 C. Analisis Data Penerpan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika... 83 1. Kelas V Ali Bin Abi Thalib... 83 2. Kelas V Ustman Bin Affan... 87 3. Kelas V Abu Bakar As-Shidiq... 91 4. Kelas V Umar Bin Khatab... 95 BAB V PENUTUP... 99 A. Kesimpulan... 99 B. Saran-saran... 99

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Guru dan Karyawan MI Negeri Purwokerto... 57 Tabel 2 Data Siswa MI Negeri Purwokerto... 60 Tabel 3 Prestasi Ujian Madrasah... 60 Tabel 5 Keadaan Sarana dan Prasarana MI Negeri Purwokerto... 61

DAFTAR BAGAN Bagan 1 Struktur Organisasi MI Negeri Purwokerto... 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Konsep pembelajaran menurut Corey yang dikutip dalam bukunya Syaiful Sagala adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan dia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. 1 Dalam berlangsungnya proses belajar mengajar guru menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan. Hal yang mendorong berhasilnya sebuah pembelajaran adalah dengan adanya strategi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik maupun sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru. Materi yang diajarkan dengan tujuan mengembangkan kecerdasan logika-matematika berkaitan dengan keterampilan mengolah angka atau kemahiran menggunakan logika dapat dilihat melalui pembelajaran matematika. Di jenjang pendidikan dasar (SD/MI) mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan. Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar 1 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 61 1

2 matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. 2 Tujuan pembelajaran matematika dalam standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menunjukkan bahwa penguasaan matematika tidak hanya sebatas pada penguasaan fakta dan prosedur matematika serta pemahaman konsep, tetapi juga berupa kemampuan proses matematika siswa. 3 Keterampilan proses disini melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran dalam menggunakan logika untuk memecahkan suatu masalah dalam proses matematika tersebut. Semuanya harus saling menunjang dalam proses pembelajaran matematika sehingga akan membentuk siswa secara utuh dalam menguasai matematika dan mengembangkan kecerdasan logika matematika. Dalam pembelajaran matematika banyak guru mengalami kesulitan dalam mengajar peserta didik bagaimana memecahkan permasalahan (sering disebut soal cerita) sehingga banyak anak yang juga kesulitan mempelajarinya. Kesulitan ini muncul karena paradigma bahwa jawaban akhir sebagai satu-satunya tujuan dari pemecahan masalah. Peserta didik seringkali menggunakan teknik yang keliru dalam menjawab permasalahan sebab penekanan pada jawaban akhir. Padahal perlu disadari 2 http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertianpembelajaranmatematika.html, diakses pada 5 Januari 2015 pukul 23.46 3 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar SD/MI, (Jakarta: BSNP,2006), hlm. 130

3 bahwa proses dari memecahkan masalah jauh lebih penting dan mendasar daripada jawaban akhir. Strategi dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika berupa berpikir kritis, bereksperimen, pertanyaan socrates, dan problem solving. 4 Strategi problem solving adalah strategi sebagai proses mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan suatu masalah dalam mengembangkan kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika. 5 Strategi problem solving sesuai diterapkan dalam pembelajaran matematika sebab adanya siswa yang kurang bisa menarik kesimpulan dalam memecahkan masalah matematika yang tidak mereka sadari, yang pada dasarnya setiap siswa pasti memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah. Strategi problem solving mencakup empat tahapan fase penyelesaian. Fase pertama adalah memahami masalah, tanpa adanya pemahaman masalah yang diberikan, peserta didik tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. Fase kedua adalah merencanakan pemecahannya, pada umumnya semakin bervariasi pengalaman mereka, akan ada kecenderungan peserta didik lebih kreatif dalam menyusun rencana pemecahan masalah. Fase ketiga adalah menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua, jika rencana penyelesaian telah dibuat, selanjutnya dibuat penyelesaian masalah sesuai 4 Muhammad Yaumi, Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences, (Ja karta:kencana Prenadamedia Group,2013), hlm. 66 5 Muhammad Yaumi, Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis..., hlm. 68

4 dengan rencana yang dianggap. Yang terakhir adalah memeriksa kembali hasil yang diperoleh. 6 Dalam pembelajaran matematika kelas V di MI Negeri Purwokerto, ketelitian, kecermatan, dan ketepatan dalam berpikir menjadi acuan dalam mempelajari matematika. Dengan kebiasaan berpikir yang cermat dan teliti ternyata akan dapat membantu dalam memahami mata pelajaran lainnya. Mengenai penerapan strategi problem solving dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika di kelas V MI Negeri Purwokerto menjadi point utama dalam penelitian ini. Hal ini dilatar belakangi oleh peserta didik seringkali menggunakan teknik yang keliru dalam menjawab permasalahan sebab penekanan pada jawaban akhir. Dari latar belakang masalah tersebut, menjadi alasan penulis untuk mengembangkan kecerdasan logika-matematika dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari sistem kausal atau dapat memanipulasi bilangan, kuantitas, dan operasi dalam mengembangkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika. Dan strategi problem solving ini digunakan sebagai alternatif sebagai proses mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan suatu masalah dalam mengembangkan kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika. Hal ini ditandai dengan berbagai kejuaran yang pernah diraih diantaranya Juara II Lomba Matematika-Sempoa 6 http:/www.artikel14.pdf, diakses pada 2 Januari 2015, pukul 07.56

5 Tingkat Nasional pada tahun 2012, Juara III Lomba Cerdas Cermat Umum Pelajar MI se-kabupaten Banyumas pada tahun 2013, Juara I LCC Mapel Umum pada Lomba Siswa MI Tingkat Kabupaten Banyumas pada tahun 2014, Juara I Lomba Matematika Kelas 3 se Jateng-DIY pada tahun 2015, Juara II Lomba Matematika Kelas 4 se Jateng-DIY pada tahun 2015. Peneliti memilih observasi di MI Negeri Purwokerto yang beralamat di Jalan Kaliputih Nomor 14 berdiri pada tahun 1945 dan memiliki status akreditasi A karena menerapkan strategi problem solving, dengan tujuan membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam memecahkan suatu masalah. Dari pemaparan diatas, penulis tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut bagaimana proses dari Penerapan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika- Matematika di MI Negeri Purwokerto. B. Definisi Operasional Judul yang dipilih peneliti adalah Penerapan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika di MI Negeri Purwokerto. Untuk menghindari kesalahpahaman judul, maka penulis tegaskan kata kunci dari tema judul di atas.

6 1. Penerapan Strategi Problem Solving Penerapan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Penerapan biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. 7 Strategi problem solving adalah strategi yang digunakan dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk meneliti, menguraikan, dan mencari penyelesaian. 8 Kesimpulannya, penerapan strategi problem solving adalah pelaksanaan dari sebuah strategi dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk meneliti, menguraikan, dan mencari penyelesaian. Jadi, yang dimaksud peneliti tentang penerapan strategi problem solving adalah pelaksanaan dari sebuah strategi dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk meneliti, menguraikan, dan mencari penyelesaian. 2. Kecerdasan Logika-Matematika Kecerdasan logika-matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. 9 7 http:/www.pengertiandasar_smd.pdf, diakses pada 2 Januari 2016, pukul 19.55 8 Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid,(Jogjakarta : DIVA Press, 2013), hlm. 114 9 Yuliani N.S.&Sujiono Bambang, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, (Jakarta:PT Indeks, 2010), hlm. 58

7 Jadi, yang dimaksud peneliti tentang kecerdasan logika-matematika adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. 3. MI Negeri Purwokerto Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Purwokerto yang beralamat di Jalan Kaliputih Nomor 14 ini berdiri pada tahun 1965 dan memiliki status akreditasi A. Yang dimaksud MI Negeri Purwokerto adalah peserta didik kelas V, dan guru kelas MI Negeri Purwokerto yang menjadi subjek dalam penelitian. Berdasarkan definisi operasional diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa penerapan strategi problem solving dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika di MI Negeri Purwokerto adalah pelaksanaan dari sebuah strategi dengan menghadapkan peserta didik kelas V MI Negeri Purwokerto pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk meneliti, menguraikan, dan mencari penyelesaian dalam mengembangkan kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang diajukan peneliti adalah Bagaimana Penerapan Strategi Problem

8 Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika di MI Negeri Purwokerto? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dari penerapan strategi problem solving dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika di MI Negeri Purwokerto. 2. Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian, yaitu : a. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi para pengajar pada khusunya, guna mengetahui bagaimana penerapan strategi problem solving dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika. b. Secara Praktis 1) Bagi sekolah dan guru, dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan strategi yang diterapkan. 2) Bagi penulis, sebagai bahan kajian atau informasi terutama dalam hal penelitian serta memberikan pengalaman yang sangat berarti sebagai bekal kelak saat menjadi guru.

9 3) Bagi pembaca umumnya, dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan tentang strategi dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kecerdasan logika-matematika. E. Telaah Pustaka Dalam penelitian ini, penulis juga mengambil rujukan dari hasil penelitian sebelumnya, supaya memudahkan dalam memahami serta memperjelas posisi penulis pada penelitian. Diantara penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu: 1. Skripsi Kadek Rahayu Puspita Dewi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Ikrar Berorientasi Kearifan Lokal dan Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Tahun 2012. 10 Skripsi ini membahas tentang pengaruh model pembelajaran ikrar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran ikrar berorientasi kearifan lokal dan kecerdasan logis matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. 2. Skripsi Muh. Ihsanul Hadi yang berjudul Kecerdasan Matematis Dalam Problem Solving Matematika MA Bustanul Ulum Sumbergempol Tulungagung Tahun 2014. Skripsi ini membahas 10 Kadek Rahayu Puspita Dewi, Pengaruh Model Pembelajaran Ikrar Berorientasi Kearifan Lokal dan Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, 2012,http:/www.google.co.id/search?q:skripsitentangproblemsolvingdalammengembangkankecerd asanmatematikalogika.pdf&hl:id&ie:utf-8&prmd:ivns&ei, diakses pada 02 Januari 2015 pukul 13.40

10 tentang proses-proses yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan soal problem solving yang merupakan karakteristik dalam kecerdasan matematis. 11 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengerjaan soal problem solving yang diberikan siswa MA Bustanul Ulum Sumbergempol dengan memisalkan, mencari hubungan yang logis, melakukan perhitungan, dan mengambil kesimpulan. 3. Skripsi Liska Yanti Pane dengan judul Proses Berpikir Logis Siswa Sekolah Dasar Bertipe Kecerdasan Logis Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika Tahun2013. 12 Skripsi ini membahas tentang proses berpikir logis siswa bertipe kecerdasan logis matematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek dapat menemukan dan menyusun masalah serta data yang diketahui dengan tepat dan benar. Keterkaitan dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama meneliti tentang kecerdasan logika-matematika melalui pemecahan masalah. Penelitian yang akan peneliti susun berbeda dengan penelitian sebelumnya. Peneliti ingin mengkaji Penerapan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika di MI Negeri Purwokerto. 11 Muh. Ihsanul Hadi, Kecerdasan Matematis Dalam Problem Solving Matematika Siswa MA Bustanul Ulum Sumbergempol Tulungagung, 2014, htthp:/muh ihsan...4073043.pdf, diakses pada 22 Desember 2015 pukul 14.04 12 Liska Yanti Pane, Proses Berpikir Logis Siswa Sekolah Dasar Bertipe Kecerdasan Logis Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika, 2013, http:/www.1668-3229-1-pb.pdf, diakses pada 2 Januari 2016, pukul 08.28

11 F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pemahaman hasil keseluruhan penelitian ini, dalam menyusun laporan hasil penelitian penulis menggunakan sistematika pembahasan, yaitu secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian. Tiga bagian tersebut adalah bagian awal, isi dan akhir. Tiga bagian tersebut adalah bagian awal, utama, dan akhir. Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman nota dinas pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar lampiran, daftar isi. Sedangkan bagian utama terdiri dari 5 bab : Bab pertama berisi pendahuluan. Dimana pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, sistematika pembahasan. Bab kedua berisi landasan teori. Dimana landasan teori terdiri dari pembahasan kerangka dari penelitian yang sesuai dengan judul penelitian. Bab ketiga berisi metode penelitian. Dimana metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat berisi pembahasan hasil penelitian terdiri atas penyajian data dan analisis data. Dimana terdiri dari 3 sub bab, yaitu pertama, gambaran umum MI Negeri Purwokerto yang terdiri dari sejarah berdirinya, profil madrasah, visi dan misi, tujuan madrasah,

12 struktur organisasi, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana, dan gambaran umum tentang pembelajaran matematika. Yang kedua, penyajian data yang terdiri dari penerapan strategi problem solving untuk mengembangkan kecerdasan logika-matematika. Yang ketiga, analisis data. Bab kelima berisi penutup. Dimana penutup terdiri dari kesimpulan, dan saran. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.

57 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Penerapan Strategi Problem Solving Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logika-Matematika di MI Negeri Purwokerto dapat disimpulkan bahwa, tahapan problem solving yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu (1) memahami masalah, (2) merencanakan penyelesaian, (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana, (4) melakukan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan, dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika sudah dapat berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dari setiap kelasnya melalui tahapan problem solving yang telah dilakukan, mampu mengembangkan kecerdasan logika-matematika diantaranya yaitu mampu mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan memecahkan masalah, meningkatkan daya ingat, baik dalam problem solving, terarah dalam melakukan kegiatan yang berdasarkan aturan, menyelesaikan berbagai persoalan yang membutuhkan penyelesaian yang logis. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan strategi problem solving dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika, ada beberapa saran dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mampu mengembangkan berbagai macam metode maupun strategi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak monoton dan mampu mengembangkan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. 2. Dalam pembelajaran hendaknya guru mampu memplotkan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga akan ditemukan bagaimana cara mengembangkan berbagai macam kecerdasan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara. Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: DIVA Press. Hudojo, Herman. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Malang: IKIP. Ihsanul Hadi, Muhammad. 2014. Kecerdasan Matematis Dalam Problem Solving Matematika Siswa MA Bustanul Ulum Sumbergempol Tulungagung. May Lwin, dkk. 2008. How to MultiplyYour Child s Intelligence. Yogyakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Meleong, J.Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Puspita Dewi, Kadek Rahayu. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Ikrar Berorientasi Kearifan Lokal&Kecerdasan Logis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA UPI Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Direktoral Jenderal Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Yanti Pane, Liska. 2013. Proses Berpikir Logis Siswa Sekolah Dasar Bertipe Kecerdasan Logis-Matematis Dalam Memecahkan Masalah Matematika. Yaumi Muhammad & Nurdin Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Yuliani & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Berbasis Kecerdasan Jamak. Jogjakarta: PT. Indeks. http://www. kajian teori.com /2014/02/ pengertian pembelajaran matematika.html.diakses pada 5 Januari 2015. Pukul 23.46 http://www. artikel14.pdf.diakses pada 2 Januari 2015. Pukul 07.56 http://www. pengertian dasar. smd. pdf. diakses pada 2 Januari 2016. Pukul 19.55 http://www. informasi pendidikan.com/ 2013/ 08/ penelitian deskriptif kualitatif. diakses pukul 23.06