BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

Ilmu Pengetahuan Alam

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

SISTEM PEREDARAN DARAH

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

Sistem Ekskresi Manusia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa

repository.unimus.ac.id

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringanjaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

ASUHAN HIPERBILIRUBIN

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Sistem Peredaran Darah:

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah alkohol berasal dari bahasa Arab Al Kuhl, yang artinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tikus putih yang memiliki nama ilmiah Ratus novergicus adalah hewan

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh dan. menyumbang 1,5-2% dari berat tubuh manusia (Ghany &

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

BAB III METODE PENELITIAN

1 Universitas Kristen Maranatha

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat dalam darah (Baron, 1984). diubah menjadi glikogen (glikogenesis) dan disimpan di dalam hati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwarna merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang. tertutup yang dinamakan pembuluh darah (Sadikin, 2001).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

STUD! KADAR TP, SGOT DAN SGPT DALAM KAITANNYA DENGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara maupun zat buangan yang ada di dalam tubuh. Volume darah pada manusia

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. retikuloendotelial. Neonatus akan memproduksi bilirubin dua kali lipat dari

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hati 1. Anatomi Hati Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata rata 1500 g atau 2% dari berat tubuh total, hati menerima 1500 ml darah per menit, atau sekitar 28% dari curah jantung. Agar dapat melaksanakan fungsinya, hati melakukan berbagai proses metabolik terhadap konstituen - konstituen darah yang mengalir kepadanya sebagai produk sisa dan sebaliknya banyak aktivitas hati secara langsung tercermin dalam beberapa zat yang beredar dalam darah dan juga terdapat di cairan tubuh lain. (Sacher R.A, 2004) Hati terdiri dari dua jenis sel utama yaitu sel hepatosit yang aktif secara metabolis dan berasal dari epitel dan sel kupfer yang bersifat fagositik dan merupakan bagian dari sistem retikuloendotel. Secara mikroskopis, sel sel ini tersusun membentuk suatu satuan anatomik hati yang disebut lobulus yang terdiri dari cords hepatosit yang ditunjang oleh kerangka retikulin di sekitar pembuluh vaskuler yang disebut sinusoid. Hati keseluruhan terdiri dari ribuan lobulus, aliran darah diatur demikian sehingga tiap lobulus dimasuki dari bagian perifer kemudian menyusup ke tengah lobulus melalui sinusoid dan akhirnya berkumpul dalam vena centralis, dalam sinusoid dan sel sel hati yang membatasi sinusoid bersentuhan erat sehingga

pertukaran zat dalam darah sinusoid dan hepatosit menjadi maksimal. (Sacher R.A, 2004) 2. Fungsi Hati Fungsi hati yang berhubungan dengan metabolisme tubuh dibagi menjadi 4 macam antara lain yaitu: a) Fungsi Vasculer. Pengambilan komponen bahan makanan, yang diantarkan dari saluran cerna melalui pembuluh portal kedalam hati melalui sinusoid hati. (Koolman J, 2001) b) Fungsi Ekskretorik. Bilirubin dibentuk oleh pemecahan sel darah merah tua dalam sistem retikuloendotel dimana bilirubin dikonjugasi di dalam hati dan dieksresi ke dalam empedu. (Price, 1991). c) Fungsi Metabolik. c.1.karbohidrat. Dalam metabolisme karbohidrat, hati berfungsi sebagai tempat menyimpan glikogen, tempat mengubah galaktosa menjadi glukosa, tempat terjadi glukoneogenesis dan tempat pembentukan zat zat kimia penting dari hasil dalam metabolisme karbohidrat. Hati sebagai buffer glukosa, bila glukosa dalam darah berlebihan maka glukosa akan diambil oleh hati dan ditimbun sebagai glikogen atau sebaliknya. (Soemoharjo, 1983).

c.2.protein Protein adalah deaminasi dari asam amino. Hati mengatur kadar asam amino dalam plasma dan dapat memecahkan kelebihan asam amino dengan cara mengubah nitrogen menjadi urea dan mentranspornya ke ginjal. (Koolman J, 2001) c.3.lipid Asam lemak dibentuk oleh hati dari satuan satuan asetat kemudian terbentuk lemak dan fosfolipid yang diberikan ke dalam darah sebagai kompleks dengan protein dalam bentuk lipoprotein. Hati juga mengambil asam lemak dari plasma dan mengubahnya menjadi benda benda keton dan kemudian mengeluarkannya. (Koolman J, 2001) d) Fungsi Pertahanan Tubuh. d.1. Sebagai detoksifikasi. Mendetoksifikasi senyawa senyawa yang toksik melalui biotransformasi. (Koolman J, 2001) d.2. Sebagai perlindungan. Sel Kupfer yang terdapat pada dinding sinusoid hati, mempunyai kemampuan untuk memfagosit kuman kuman dan bahan-bahan yang membahayakan (Soemoharjo, 1983)

B. Bilirubin 1. Definisi Bilirubin Bilirubin adalah pigmen kuning yang sangat tidak larut dalam air yang berasal dari pemecahan hem dari pengolahan normal metabolik hemoglobin setelah pembebasannya dari eritrosit yang menua dan penguraian otot (mioglobin). (Sacher R.A, 2004) 2. Metabolisme Bilirubin a) Sumber Sebagian besar bilirubin + 85% terbentuk dari proses katabolik hemoglobin yang berasal dari eritrosit dalam sirkulasi darah, selebihnya 15% berasal dari degradasi hemoglobin dari eritrosit yang belum dewasa, sumsum tulang (eritrosit yang tidak efektif) dan protein hem lainnya seperti katalase sitokrome atau mioglobin. (Anonim, 1996). Hati mempunyai peranan penting dalam metabolisme pigmen bilirubin, ada 3 tahap yaitu: 1. Penyerapan bilirubin dari sirkulasi 2. Konjugasi enzimatik sebagai bilirubin glukoronida. 3. Pengangkutan dan ekskresi bilirubin terkonjugasi kedalam empedu untuk dikeluarkan dari tubuh.

b) Macam dan sifat bilirubin. Bilirubin ada 2 macam antara lain yaitu : b1. Bilirubin tak terkonjugasi (bilirubin indirek). Bilirubin yang belum mengalami konjugasi dengan asam glukoronat. Bilirubin ini bersifat nonpolar, tidak larut dalam air. b2. Bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk) Bilirubin yang sudah mengalami konjugasi dengan asam glukoronat. Bilirubin ini bersifat polar dan larut dalam air oleh karena itu bilirubin direk ini dapat ditemukan dalam urin. (Anonim,1996). 3. Faktor yang mempengaruhi bilirubin a) Kenaikan kadar bilirubin tak terkonjugasi a.1. Produksi bilirubin yang berlebih ditemukan pada kondisi : a. Hemolisis ( defisiensi G6PD, reaksi tranfusi (ABO / RH inkompatibel ) b. Puasa ( puasa dalam waktu yang lama dapat menyebabkan anorexia ) a.2. Kemampuan hati untuk mengekskresikan bilirubin dari darah menurun ditemukan pada kondisi : a. Sindrome Gilbert (gangguan konjugasi dan uptake dari bilirubin) b. Virus hepatitis c. Hati yang imatur pada bayi baru lahir b) Kenaikan kadar bilirubin terkonjugasi b.1.kerusakan intra hepatik (dari sel parenkhim hati) antara lain : virus hepatitis, infeksi mononukleosis, sirosis.

b.2. Saluran empedu ekstra hepatik / post hepatik tersumbat : batu empedu, karsinoma kantong empedu, saluran empedu atau kepala pankreas. (Widman F.K, 1995). 4. Metode Pemeriksaan Bilirubin a) Metode dichloro penyldiazonin Prinsip : Bilirubin indirek yang terikat oleh albumin dibebaskan dengan adanya detergen. Bilirubin total akan bereaksi dengan garam 2,5-dichloro penyldiazonin akan membentuk warna merah. b) Metode modifikasi Jendrassik dan Groff Prinsip : Bilirubin bereaksi dengan diazotized sulphanilic acid (DSA) membentuk zat warna diazo merah. Absorbansi zat warna ini proporsional dengan konsentrasi bilirubin dalam sampel (Anonim,1998). 5. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan bilirubin a) Tahap Pra analitik a.1. Pada pemeriksaan ini pasien tidak perlu puasa. a.2. Serum atau plasma sebaiknya secepatnya dipisahkan dari sel- sel darah. b) Tahap Analitik b.1. Reagen Reagen yang digunakan sesuai prosedur kerja, sesuai kebutuhan dan dalam penyimpanan, suhu harus disesuaikan yaitu disimpan pada temperatur 2-8 0 C. b.2. Alat Alat harus dijaga kebersihannya, keutuhannya dan ketepatannya yang

merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar alat dapat dipakai sesuai dengan fungsinya dan alat harus dikalibrasi dan dikontrol tiap hari. b.3. Metode pemeriksaan Metode dichloro penyldiazonin Prinsip : Bilirubin indirek yang terikat oleh albumin dibebaskan dengan adanya detergen. Bilirubin total akan bereaksi dengan garam 2,5-dichloro penyldiazonin akan membentuk warna merah. b.4. Bahan pemeriksaan Serum dan Plasma EDTA. c) Tahap Paska analitik Pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan yang telah diperoleh harus dicatat dan segera dilaporkan. (Santoso,1999). C. Serum dan Plasma Serum adalah bila sejumlah darah dimasukkan kedalam wadah (tabung) dan dibiarkan selama 15 menit maka darah tersebut akan membeku dan selanjutnya mengalami retraksi akibat terperasnya cairan dari dalam bekuan kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Lapisan jernih berwarna kuning muda di bagian atas adalah serum. (Evelyn, 2004). Dalam proses pembekuan darah fibrinogen diubah menjadi fibrin, maka serum tidak mengandung fibrinogen lagi tetapi zat-zat lainnya masih tetap terdapat di dalamnya. (Widman F.K, 1995).

Serum pada hakekatnya mempunyai susunan yang sama seperti plasma, kecuali fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan II, V, VIII, XIII yang sudah tidak ada. (Widman F.K, 1995). Plasma adalah bagian cair dari darah yang didapatkan dengan cara di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sehingga sel-sel darah terpisah dari darah. Dimana sebelumnya di tambah antikoagulan untuk mencegah pembekuan dengan cara mengikat kalsium, lapisan jernih warna kuning muda yang ada di bagian atas adalah plasma. (Widman F.K, 1995). Komposisi dari plasma antara lain 91-92% mengandung air dan 7 9% adalah protein plasma, unsur organik dan anorganik. (Gibson J, 1995). Plasma masih mengandung fibrinogen ( inilah perbedaan antara plasma dan serum ) oleh karena dalam memperoleh cairan ini darah dicampur dengan antikoagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah tersebut. (Santosa, 1989). D. Balita. Di bawah lima tahun atau sering disebut balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24 60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. (Http://id.wikipedia.org/wiki/balita) Kesulitan atau hambatan yang terjadi pada saat pengambilan darah pada balita meliputi banyak faktor antara lain : anak gemuk, sehingga tidak mudah menentukan lokasi pembuluh darah, anak dengan pembuluh darah kecil, biasanya anak perempuan lebih kecil ukurannya sehingga lebih sulit di ambil, anak dengan

pola posisi pembuluh darah yang berbeda. Meski ada pola umum, adapula yang polanya berbeda, sehingga plebothomis harus mencari lebih lama, secara psikologi takut, berontak sehingga semula pembuluh vena yang tadinya teraba menjadi hilang yang terkadang sampai butuh pengulangan dalam pengambilan darah. (www.goggle.com/pengambilan darah pada balita/html)