Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, kepatuhan, home care service

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DM tipe 2 di Puskesmas Banguntapan 2 Bantul yang telah menjalani

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

PENINGKATAN SELF CARE PADA PASIEN PROLANIS DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN INTERVENSI KONSELING DI KLINIK MENARA GADING WANGON KABUPATEN BANYUMAS

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. setelah India, Cina dan Amerika Serikat (PERKENI, 2011). Menurut estimasi

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Hasil Guna Edukasi Diabetes Menggunakan Telemedicine terhadap Kepatuhan Minum Obat Diabetisi Tipe 2

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN

PENGARUH INTERVENSI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN DAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD DR. M.

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

Kata Kunci : Diabetes, Pola Makan, Aktifitas Olahraga, Keluarga

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

HUBUNGAN KOPING KELUARGA DENGAN TINGKAT KETAATAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS I DENPASAR BARAT

DIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu diteliti dan diatasi (Suyono, 2005). Namun tidak demikian

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT GLIBENKLAMID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

Pengaruh pesan gizi singkat dan pendidikan gizi terhadap praktik makan pasien rawat inap di rumah sakit umum daerah salatiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGATURAN MAKAN PENDERITA DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDAL 02

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFIKASI DIRI PADA PASIEN TB PARU

PENGARUH KONSELING OBAT DALAM HOME CARE TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

BAB 1 PENDAHULUAN. absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat menjadi komplikasi metabolik

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UPIK MEI ANGGRAINI

SKRIPSI PENGARUH EDUKASI DUA LINTAS TERHADAP JUMLAH, JENIS, DAN JADWAL MAKAN PENDERITA DM TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

EFFECT OF USE OF DIET DIARY TO BLOOD GLUCOSE LEVEL OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS (DM) TYPE 2 AT BERBAH HEALTH CENTER DISTRICT OF SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

INTISARI. Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

PERAN LATIHAN FISIK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA INDIVIDU OVERWEIGHT ATAU OBESITAS YANG MENDAPATKAN KONSELING GIZI TENTANG LOW CALORIE DIET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

Putra, et al, Pengaruh Perencanaan Diet Diabetes Mellitus dengan Model Self Care terhadap

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LEAFLET MODIFIKASI DAN PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman 1-8 Online di :

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TB PARU DI RSI BANDUNG DENGAN DOTS DAN RS

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPRETASI ELECTROCARDIOGRAM (ECG) PERAWAT DENGAN PEMBELAJARAN PELATIHAN DAN MULTIMEDIA DI RSUD DR.

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3%

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

SUCI ARSITA SARI. R

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN

Transkripsi:

Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes Education in Improving the Effectiveness of Compliance with Setting Diet in Type 2 Diabetes Mellitus Abstrak Dyah Restuning P. Akademi Keperawatan Widya Husada Semarang Email: dyah.erpe@gmail.com Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. Kepatuhan diet merupakan masalah besar yang terjadi pada penderita DM tipe 2 saat ini. Prinsip pengaturan pola makan didasarkan pada status gizi pasien diabetes dan melakukan modifikasi diet dengan memperhatikan gaya hidup serta pola kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre post test without control group design. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden ( kelompok intervensi dan untuk kelompok kontrol). Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat perbedaan kepatuhan pengaturan diet sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Disimpulkan edukasi diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Kata kunci: Kepatuhan Pengaturan Diet, Diabetes Melitus Tipe 2, Edukasi Diabetes Abstract Education diabetes is an education about the knowledge and skills for patients with diabetes who aim to change behavior to improve client understanding of his illness. Dietary compliance is a major problem that occurs in patients with type 2 diabetes today. Principles of dietary adjustments based on the nutritional status of patients with diabetes and dietary modifications by paying attention to lifestyle and eating habits patterns. The purpose of this study to determine the effect of education diabetes to compliance of the diet in patients with diabetes mellitus type 2 in the village Wirogunan and Brontokusuman Yogyakarta. This research method using quasi-experimental pre - post test without control group design. This research was conducted in the village Wirogunan and Brontokusuman. The total sample of 82 respondents ( intervention group and to the control group). Results of research by Wilcoxon test intervention group obtained significant values (p = 0.002), there are differences in compliance with the diet before and after diabetes education. In the control group obtained values are not significant (p = 1.000), there are no differences in compliance with the diet before and after diabetes education. Mann Whitney test values obtained significant (p = 0.020) there are differences in compliance with the diet before and after diabetes education between the intervention group and the control group. Conclusion: education diabetes meaningful effect on adherence fat diet in patients with type 2 diabetes mellitus. Key words: Compliance Settings Diet, Diabetes mellitus type 2, Education Diabetes 3

PENDAHULUAN Diabetes melitus merupakan penyakit serius yang harus diatasi terutama di negara berkembang. Perubahan gaya hidup berdampak terhadap perubahan pola penyakit yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah diabetes melitus. Suatu penelitian epidemiologik oleh WHO menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara urutan kelima dengan jumlah diabetes melitus terbanyak sekitar 8,3 juta orang. 1 Hasil prevalensi nasional obesitas penduduk usia >= 1 tahun sebesar 18,8 %, kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, kurang aktifitas fisik pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2%. Faktor makanan diet yang tidak menyenangkan, kurangnya pemahaman tentang diet, manfaat latihan fisik, usia yang sudah lanjut, keterbatasan fisik, pemahaman yang salah tentang manfaat obat, serta kegagalan mematuhi minum obat karena alasan ekonomi menyebabkan ketidakpatuhan diabetisi dalam penatalaksanaan DM. 2 Penyuluhan kesehatan pada penderita diabetes mellitus merupakan hal yang penting dalam memonitor gula darah penderita DM dan mencegah komplikasi kronik baik mikroangiopati maupun makroangiopati. Komplikasi kronik biasanya terjadi dalam sampai 10 tahun setelah didiagnosis ditegakkan. 3 Edukasi diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk meningkatkan pemahaman klien akan penyakitnya. 1 Perubahan hasil dari pendidikan kesehatan dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan, yang diikuti dengan adanya kesadaran yaitu yang positif terhadap kesehatan, yang akhirnya diterapkan dalam tindakan pencegahan komplikasi DM. 4 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien DM tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman Kota Yogyakarta. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre post test without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes mellitus tipe 2 di kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman, Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah orang kelompok intervensi dan orang kelompok kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 82 responden. Kriteria inklusi responden dalam penelitian ini responden mampu berkomunikasi verbal dan memahami bahasa Indonesia, terdiagnosis menderita DM tipe 2 minimal selama 3 tahun. Kriteria eksklusi responden dalam penelitian ini adalah pasien berusia kurang dari 30 tahun dan mengalami penurunan kesadaran. Penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai Oktober 2014. Instrumen penelitian ini menggunakan form meliputi : kuesioner karakteristik responden dan pengaturan diet. Penelitian ini menggunakan uji nonparametrik yaitu Wilcoxon test dan Mann Whitney test, peneliti menggunakan dengan signifikasi 0,0. Jika p value < 0,0 maka terdapat perbedaan kepatuhan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. 36

HASIL Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Diabetes Melitus Tipe 2 pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Karakteristik Kategori Kelompok intervensi (n=) Kelompok kontrol (n=) Jenis Kelamin Usia Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan 3-4 tahun > 4 tahun SD SMP/SMA Sarjana n % N % 14 27 0 16 6 34 6,9 0 100 39 14,6 22 1 40 30 6 3,7 2,4 97,6 73,2 14,6 Tingkat Penghasilan < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 > Rp 2.000.000 Indeks Massa Tubuh Gemuk Normal Kurus 11 11 13 20 8 26,8 26,8 31,7 48,8, 31 9 27 7,6 22 6,9 Tabel 2. Perbedaan Kepatuhan Pengaturan Diet Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi Diabetes pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol n Median Rerata + s.d P Intervensi Sebelum Edukasi Diabetes 2,00 1,93 + 0,346 0,002 Kontrol Sesudah Edukasi Diabetes Sebelum Edukasi Diabetes Sesudah Edukasi Diabetes 1,4 + 0,0 2,00 1,8 + 0,73 1,8 + 0,61 1,000 Gambar 1. Kepatuhan Pengaturan Diet Responden Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi Diabetes Tabel 3. Perbedaan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol n Median Rerata + s.d P Intervensi Kontrol 2,00 2,00 1,4 + 0,0 1,8 + 0,61 0,020 37

DISKUSI Prosentase frekuensi karakteristik terbanyak pada kelompok intervensi adalah 27 (6,9%) responden berjenis kelamin perempuan, berusia lebih dari 4 tahun sebanyak (100%) responden, tingkat pendidikan terbanyak adalah SMP/SMA sejumlah (%) responden. Faktor yang berperan menyebabkan resistensi insulin antara lain obesitas, diet tinggi lemak, kurang aktivitas, faktor herediter, usia, dan stress. 1 Penelitian yang dilakukan Azrul Azwar yang menyatakan bahwa terdapat variasi prevalensi penyakit DM tipe 2 antara laki-laki dan perempuan. 4 Belum ditemukan literatur yang mengatakan adanya hubungan antara tingkat pendidikan sebagai salah satu risiko terhadap penyakit DM tipe 2. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan upaya preventif terhadap penyakit. Tingkat penghasilan terbanyak adalah kurang dari Rp1.000.000 sejumlah (%) responden dan berdasarkan prosentase indeks massa tubuh terbanyak adalah normal sejumlah 20 (48,8%) responden. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sousa yang menjelaskan bahwa dari 10 orang klien Diabetes mellitus M tipe 2 yang berada di pusat perawatan diabetes di Amerika Serikat, rata-rata berusia antara 3 tahun sampai 60 tahun. Pada sekitar % kasus DM tipe 2 ditemukan pasien dengan obesitas. 6 Kepatuhan diet merupakan masalah besar yang terjadi pada penderita Diabetes mellitus tipe 2 saat ini. Hal ini disebabkan karena nilai rata-rata kepatuhan terendah pada pengobatan penderita Diabetes mellitus tipe 2 yaitu salah satunya adalah kepatuhan diet. 7 Prinsip perencanaan makanan adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi pasien diabetes dan melakukan modifikasi diet dengan memperhatikan gaya hidup, pola kebiasaan makan, status ekonomi, dan lingkungan. Diet merupakan kebiasaan yang paling sulit diubah dan paling rendah tingkat kepatuhannya dalam manajemen diri seorang penderita Diabetes mellitus tipe 2. 8 Kepatuhan diet yang rendah pada penderita Diabetes mellitus disebabkan karena pengetahuan yang kurang dan rendahnya informasi yang mereka dapatkan mengenai aturan serta cara mempertahankan diet yang baik. Komunikasi petugas kesehatan dengan melalui Edukasi Diabetes dalam bentuk ceramah dapat meningkatkan kepatuhan pasien diabetes. Semakin sering seseorang mendapat penyuluhan, maka semakin baik pula perilakunya. Klien diabetes perlu mendapat informasi tentang pengertian tentang DM terutama perencanaan makan.. Pengetahuan mengenai manajemen diabetes merupakan komponen yang penting agar pengelolaan diabetes itu bisa berjalan dengan baik. SIMPULAN Disimpulkan bahwa edukasi diabetes berpengaruh bermakna terhadap kepatuhan pengaturan diet pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Terdapat perbedaan signifikan kepatuhan pengaturan diet pada kelompok intervensi antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. Terdapat perbedaan signifikan kepatuhan pengaturan diet pada kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi diabetes. 38

DAFTAR PUSTAKA 1. Soegondo, S. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI. 2009. 2. Purba, C.I. Pengalaman Ketidakpatuhan Pasien terhadap Penatalaksanaan Diabetes Melitus (Studi Fenomologi dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta). Tesis. FIK Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. 3. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Textbook of Medical Surgical Nursing. Lippincott William & Wilkins: Raven Publishers. 200. 4. Azwar, A. Epidemiologi Hipertensi, Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Jakarta. 8. Sousa, V.D. & Zauszniewski, J.A. Toward A Theory of Diabetes Self-Care Management. The Journal of Theory Construction & Testing. 200, 9 (2):61-67. 6. Eberhart, M.S. Prevalence of Overweight and Obesity Among Adults with Diagnosed Diabetes --- United States, 88--94 and 99--2002. Morbidity and Mortality Weekly Report (Centers for Disease Control and Prevention), 2004; 3 (4): 1066 8. PMID 149021 7. Delamater, A.M. Improving Patient Adherence. Clinical diabetes journal. 2006; 24 (2): 71-77 8. Tovar, E.G. Relationships Between Psychosocial Factors and Adherence to Diet and Exercise in Adults with Type 2 Diabetes : A Test of a Theoretical Model. The University of Texas Medical Branch. 2007. 39