BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 04 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DANA DESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : E

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR : 6 TAHUN 2008

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAKPRIVATE NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

NOMOR : 17 TAHUN 2011

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN KAMPUNG BUPATI FAKFAK,

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68 ayat (1) huruf c dan Pasal 72 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu mengatur Alokasi Dana Desa dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 09) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah yang kedua kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4587); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 27 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2003 Nomor 18); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 10 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 07); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 11 Tahun 2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 08); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2006 Nomor 12). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK dan BUPATI NGANJUK MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ALOKASI DANA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Nganjuk. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Nganjuk. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Nganjuk. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nganjuk. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah APBD Kabupaten Nganjuk. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan 2

masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 10. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. 11. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah Dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten. 12. Alokasi Dana Desa Minimum adalah Dana yang dialokasikan dengan besaran yang sama setiap desa. 13. Alokasi Dana Desa Proporsional adalah dana yang dialokasikan secara proporsional berdasarkan variabel kemiskinan, pendidikan dasar, kesehatan, keterjangkauan, jumlah penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi, jumlah komunitas dan kekayaan desa. 14. Pembangunan Skala Desa adalah pembangunan bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya dengan jangkauan dan manfaat hanya terbatas untuk masyarakat desa setempat. 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah Rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. BAB II TUJUAN DAN SUMBER ADD Pasal 2 (1) Tujuan Alokasi Dana Desa adalah: 1. menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan; 2. meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat; 3. meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan; 4. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial; 5. meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat; 6. meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat; 3

7. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat; 8. meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). (2) ADD bersumber dari APBD Tahun Anggaran yang sedang berjalan paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Daerah setelah dikurangi belanja pegawai. BAB III PENETAPAN ADD Pasal 3 (1) ADD terdiri dari ADD Minimal dan ADD Proporsional yang penetapannya untuk setiap desa dihitung berdasarkan variabel dan bobot sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) ADD Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 60% (enam puluh persen) dari jumlah plafon ADD. (3) ADD Proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah plafon ADD. BAB IV PENGGUNAAN, PENGELOLAAN, PENCAIRAN DANA DAN PERTANGGUNGJAWABAN Bagian Pertama Penggunaan ADD 4 Pasal 4 (1) ADD sebesar 30% (tiga puluh persen) dipergunakan untuk Belanja Aparatur dan Operasional Pemerintah Desa dan BPD. (2) ADD sebesar 70% (tujuh puluh persen) dipergunakan untuk biaya pemberdayaan masyarakat. (3) Belanja aparatur dan operasional Pemerintah Desa dan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk membiayai penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Desa dan BPD. (4) Belanja pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk : a. kegiatan pemberdayaan masyarakat : 1). kegiatan perbaikan sarana publik dalam skala kecil; 2). kegiatan modal usaha masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa); 3). kegiatan penguatan ketahanan pangan (lumbung desa); 4). kegiatan perbaikan lingkungan dan pemukiman; 5). kegiatan Teknologi Tepat Guna; 6). kegiatan perbaikan kesehatan dan pendidikan; 7). kegiatan sosial budaya dan keagamaan; b. kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat : 1). pemberdayaan LPM

2). pemberdayaan PKK 3). pemberdayaan RT dan RW 4). pemberdayaan Karang Taruna (5) Pembagian prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah. Pasal 5 (1) Penggunaan ADD harus dimusyawarahkan oleh Pemerintah Desa dengan BPD dibantu LPM serta Lembaga Kemasyarakatan lainnya dan dituangkan dalam Rencana Penggunaan Desa (RPD) yang merupakan salah satu dokumen kelengkapan administrasi untuk pencairan dana. (2) Perubahan penggunaan ADD dilakukan melalui musyawarah oleh Pemerintah Desa dengan BPD dan dituangkan dalam Perubahan APBDesa. Bagian Kedua Pengelolaan Pasal 6 (1) Pada tingkat kabupaten dibentuk Tim Fasilitasi Kabupaten yang terdiri dari SKPD dan lembaga non pemerintah yang memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat dan desa. (2) Tim Fasilitasi Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 7 (1) Pada tingkat kecamatan dibentuk Tim Pendamping Kecamatan yang dipimpin camat dan terdiri dari perangkat kecamatan dan UPTD terkait. (2) Tim Pendamping Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Camat. Pasal 8 (1) Pada tingkat desa dibentuk Tim Pelaksana Desa yang dipimpin kepala desa dan terdiri dari perangkat desa serta lembaga kemasyarakatan desa. (2) Tim Pelaksana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 9 Uraian tugas Tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 diatur dengan Peraturan Kepala Daerah 5 Bagian Ketiga Pencairan Pasal 10 (1) Kepala desa menyelenggarakan musyawarah desa untuk menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) ADD dan menetapkan Tim Pelaksana Desa.

(2) Kepala desa mengajukan permohonan pencairan ADD kepada Kepala Daerah melalui Tim Fasilitasi Kabupaten setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Pendamping Kecamatan. (3) Permohonan pencairan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi persyaratan pencairan ADD sebagai berikut: a. telah membuat Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes tahun sebelumnya; b. telah membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan ADD tahun sebelumnya; dan c. telah menetapkan APBDes tahun anggaran berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 (1) Pencairan ADD dilakukan secara bertahap dan tata cara pencairannya dilaksanakan sesuai ketentuan pengelolaan keuangan daerah. (2) Dana ADD tidak boleh digunakan untuk kegiatan selain yang ditetapkan dalam Rencana Penggunaan Dana. (3) Pembelanjaan ADD dilaksanakan sesuai ketentuan pengelolaan keuangan desa. Bagian Keempat Pertanggungjawaban Pasal 12 (1) Pertanggungjawaban ADD terintegrasi dengan pertanggungjawaban APBDesa, sehingga bentuk pertanggungjawabannya adalah pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa. (2) Kepala desa bertanggung jawab secara teknis dan keuangan atas pengelolaan ADD kepada Kepala Daerah. (3) Pertanggungjawaban teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. laporan berkala, yang memuat perkembangan penerimaan dan pengeluaran dana ADD, disampaikan setiap bulan. b. laporan akhir ADD, yang memuat realisasi hasil kegiatan ADD, disampaikan setelah pelaksanaan ADD berakhir. (4) Pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai peraturan perundang-undangan. 6

Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pencairan, pembelanjaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban dan pelaporan ADD diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 (1) Tim Fasilitasi Kabupaten dan Tim Pendamping Kecamatan melaksanakan pembinaan atas pelaksanaan ADD. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan agar pelaksanaan ADD dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (3) Uraian kegiatan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Pasal 15 (1) Pengawasan atas pengelolaan ADD dilaksanakan secara fungsional oleh Inspektorat Daerah sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Masyarakat dapat melakukan pengawasan atas pengelolaan ADD. BAB VI SANKSI Pasal 16 (1) Pemerintah Daerah berhak menunda pencairan ADD bagi desa yang belum menyerahkan laporan dan surat pertanggungjawaban (SPJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dan (3) Peraturan Daerah ini. (2) Bagi Tim Pelaksana Desa ADD yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaannya, akan dilakukan proses penindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 12 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa/Kelurahan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah. 7

Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk. Ditetapkan di Nganjuk pada tanggal 10 Januari 2011 BUPATI NGANJUK ttd Diundangkan di Nganjuk Pada tanggal 05 Juli 2011 KEPALA BAGIAN HUKUM TAUFIQURRAHMAN ttd SUWONDO, SH, SP Pembina NIP. 19600902 199103 1 005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2011 NOMOR 01 SERI E Disalin sesuai dengan aslinya KEPALA BAGAIAN HUKUM ttd SUWONDO, SH, SP Pembina NIP. 19600902 199103 1 005 8

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA I. UMUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan desa dan pembinaan masyarakat, maka selain memiliki sumber pendapatan desa juga berhak atas bagian dari Dana Alokasi Umum yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten. Bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan Desa menuju pada kemandirian desa, maka dibutuhkan partisipasi dari seluruh masyarakat guna mewujudkan cita-cita pembangunan daerah serta meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan serta pelayanan masyarakat di desa. Sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pemerintah Desa berhak atas bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah untuk mendukung pembangunan desa, yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berjalan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 9

Pasal 10 Ayat (1) Dalam Musyawarah Desa untuk menyusun RPD dan menetapkan Tim Pelaksana Desa dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, Tokoh Masyarakat dan Lembaga Kemsyarakatan. Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Ayat (1) Ayat (2) Pengawasan yang dilakukan masyarakat berupa pemberian saran secara langsung kepada Tim Pelaksana Desa dengan tetap berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 ------------------- 10