Bab III PERANCANGAN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR. Implementasi Dan Analisa Performansi Video Conference Dengan Menggunakan MCU Software

BAB IV ANALISA PENGUNAAN FRAME RELAY. 4.1 Proses percobaan Penggunaan Frame Relay. Pada proses penganalisaan ini penulis melakukan tes untuk

General Network Troubleshooting

Praktek Mikrotik (Routing & Access Point)

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP

BAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga

Bab 3 Metode Perancangan

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS, CIDR dan VLSM

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

ping [- t] [- a] [- n ] [- l ] [- f] [- i TTL] [- v ] [- r ] [- s ] [{- j - k }] [- w ] [ Targetname]

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi Jaringan Menggunakan Protokol IPIP Tunnel. dengan Topologi Mesh di ISP Cobralink dibuat dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

CARA MEMBUAT JARINGAN (LAN) KECIL DENGAN DUA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN KABEL UTP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI VIDEO CONFERENCEVPADA LOCAL AREA NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

Endi Dwi Kristianto

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

STUDI ANALISIS EFEK PERBEDAAN LOKASI TERHADAP PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN W-LAN INDOSAT. Said Atamimi 1, Arie Budi Prasojo 2 1,2

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan semakin luasnya jangkaun internet hingga ke pelosok-pelosok pedesaan.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB IV. IMPELEMENTASI dan EVALUASI. Kebutuhan sistem. spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

2

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

JARINGAN DENGAN WINDOWS 98

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I 1

Membuat Jaringan (LAN) dengan 2 Komputer

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service

Transkripsi:

Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7 alasan menggunakan software ini adalah karena software ini bersifat opensource dan dapat diimplementasikan pada jaringan LAN (tidak ada koneksi internet), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bab 2.8.5. Pada dasarnya pengimplementasian video conference dengan dukungan MCU hardware dan software hampir sama. Hanya saja letak perbedaanya pada jenis MCU yang digunakan pada saat pengimplementasian. Ada dua kegiatan yang dijelaskan pada bab 3 ini yaitu perencanaan dan pengimplementasian. Pada bagian perencanaan dibagi menjadi dua yaitu instalasi endpoint dan perancangan jaringan. 3.2 Perencanaan Implementasi Pada tugas akhir ini akan diimplementasikan sebuah video conference 3 klien pada jaringan LAN dengan dukungan MCU software. Pada tugas akhir ini dibatasi menggunakan media transmisi wireless. Karena lebih menitikberatkan pada faktor performansi MCU maka implementasi dilakukan pada jaringan LAN yang sama. Pemberian beban trafik upload UDP di salah satu klien akan dilakukan pada tugas akhir ini, sehingga diketahui seberapa besar pengaruh 26

tersebut terhadap performansi video conference dengan dukungan MCU. MCU software yang digunakan adalah OpenMCU karena software ini bersifat opensource. 3.3 Persiapan Implementasi Sebelum melakukan implementasi maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan yaitu instalasi end point dan perancangan jaringan. 3.3.1 Instalasi Endpoint Perencanaaan pertama dari pengimplementasian adalah proses instalasi tiaptiap end point H.323 yaitu klien H.323 dan MCU, karena dalam metode pengukuran menggunakan beban trafik buatan maka instalasi end point yang bertindak sebagai trafik generator akan dilakukan juga pada perencanaan implementasi. 3.3.1.1 Klien Banyaknya klien pada pengimplementasian ini adalah sebanyak 3 klien yang mana tiap-tiap kliennya dilengkapi dengan kamera extended ataupun built-in dan headset. Berikut spesifikasi kamera dan headset dapat dilihat pada lampiran B, pada dasarnya klien 1 dan 2 menggunakan spesifikasi kamera yang lebih bagus yang mana sensor CMOS dilengkapi dengan progressive colour yaitu sensor tersebut lebih sensitif terhadap warna yang ditangkapnya. Agar end point klien dapat berkomunikasi dengan MCU maka diperlukannya software klien H.323. Pada implementasi ini tiap-tiap klien

menggunakan netmeeting sebagai software klien H.323. Netmeeting merupakan salah satu software klien H.323 yang telah ter-install didalam paket windows XP. Berikut tampilan netmeeting yang terlihat pada gambar 3.1 : Gambar 3.1 Windows Netmeeting Selain netmeeting, program pengamatan paket juga di-install di sisi klien, program yang digunakan adalah wireshark, untuk mengetahui langkah-langkah proses instalasi wireshark dapat dilihat pada lampiran A. Berikut gambar windows wireshark yang telah siap di-install dapat dilihat pada gambar 3.2. Gambar 3.2 Windows wireshark 3.3.1.2 Multipoint Control Unit (MCU) Pengimplementasian yang akan dilakukan mempunyai dukungan MCU yaitu MCU software. MCU software yang akan diimplementasikan OpenMCU v.1.1.7, alasan memakai OpenMCU v.1.1.7 adalah karena software ini bersiftat open

source sehingga software ini telah banyak digunakan pada pengimplementasian video conference dengan MCU software. Untuk mengetahui langkah-langkah proses instalasi software ini dapat dilihat pada lampiran A. OpenMCU v.1.1.7 adalah salah satu MCU H.323 yang open source, yang mana dapat di-download di http://www.openh323.org. Software ini dijalankan pada command prompt. Selain itu program ini kompatibel dengan sistem operasi windows 2000/2003/XP. OpenMCU v.1.1.7 mendukung audio codec G.711 dan video codec H.261. Karena OpenMCU v.1.1.7 dijalankan oleh sebuah laptop maka diperlukan keterangan spesifikasi laptop yang akan digunakan pada implementasi nanti, spesifikasinya dapat dilihat pada lampiran B. Pada saat pengimplementasian nanti diperlukan sebuah program pengamatan paket, yang mana program ini bertugas untuk menghitung Parameter QoS ( delay antar paket, throughput, jitter dan packet loss). Program yang akan digunakan adalah Wireshark, yang mana merupakan salah satu software packet analyzer yang bersifat open source, file installer-nya dapat di-download secara gratis di http://www.wireshark.org. 3.3.1.3 Trafik Generator Implementasi video conference ini menggunakan trafik generator yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar performansi open MCU ( software) terhadap beban trafik yang dihasilkan oleh trafik generator. Software Trafik generator yang digunakan pada implementasi ini adalah TfGen. Software ini dijalankan dengan meklik program tersebut dan kompatibel dengan windows XP. Trafik yang dihasilkan oleh TfGen bisa berupa trafik TCP dan UDP dengan

intensitas trafik yang bisa diubah-ubah. Ada 4 pilihan dalam pemberian beban yang terdapat pada TfGen yaitu continuous and constant, continuous and random, brust and periodical, burst and random. Pada implementasi ini dibatasi hanya menghasilkan trafik UDP saja dengan intensitas trafik bermacam-macam yaitu 1MB, 3MB dan 5MB. Prinsip kerja dari TfGen adalah TfGen server mengirim trafik UDP ke TfGen klien sehingga klien seperti sedang melakukan upload. 3.3.2 Perancangan Jaringan Perencanaan kedua adalah perancangan jaringan yang mana jaringan yang akan digunakan adalah LAN. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat konfigurasi jaringan dengan OpenMCU v.1.1.7 pada gambar 3.3 : Gambar 3.3 Konfigurasi jaringan dengan openmcu v.1.17 Agar tiap end point dapat berkomunikasi di jaringan LAN maka diperlukannya pemberian nomor IP pada tiap end point. Pada tabel 3.1 berikut menjelaskan penomoran IP pada tiap end point : Tabel 3.1 Penomoran IP end point

Endpoint Nomor IP Subnet Mask Klien 1 192.168.1.3 255.255.255.0 Klien 2 192.168.1.2 255.255.255.0 Klien 3 192.168.1.7 255.255.255.0 openmcu v.1.1.7 192.168.1.5 255.255.255.0 Trafik generator 192.168.1.4 255.255.255.0 Setelah pemberian nomor IP pada tiap end point langkah selanjutnya adalah pengujian jaringan. Cara pengujian jaringan cukup menggunakan perintah ping pada command prompt, berikut gambar 3.4 contoh hasil pengujian koneksi antara klien 1 dengan OpenMCU v.1.1.7 : Pinging 192.168.1.5 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.1.5: bytes=32time<1ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.1.5: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms Gambar 3.4 Hasil pengujian koneksi antara klien 1 dengan OpenMCU v.1.1.7 Setelah perencanaan maka dilakukan pengimplementasian video conference 3 klien dengan menggunakan OpenMCU v.1.1.7. 3.4 Implementasi Video Conference dengan OpenMCU v.1.1.7 Langkah-langkah pengimplementasian video conference dengan dukungan MCU software (OpenMCU v.1.1.7). Ada dua jenis pengimplementasian yaitu dengan tanpa beban jaringan dan dengan jaringan beban ( 1MB, 3MB dan 5MB). Untuk memudahkan dalam menerangkan langkah-langkah implementasi dapat dilihat pada gambar 3.5 yang merupakan gambar flowchart langkah pengimplementasi video conference dengan dukungan MCU software.

START Mengoperasikan MCU Tiap-tiap klien menjalankan program netmeeting dan wireshark, setelah itu melakukan panggilan ke MCU(hardware/software) Apakah Semua klien sudah berada di room video conference? TIDAK YA Proses percakapan antar klien dimulai Pemberian beban ke jaringan? YA Pemberian beban ke klien 1 TIDAK Apakah pemberian beban telah selesai? TIDAK Melanjutkan proses percakapan oleh tiap-tiap klien YA Mengakhiri panggilan video conference Menghentikan proses pengamatan paket pada wireshark dan menyimpan file hasil wireshark (*.pcap) Tiap-tiap klien memberikan nilai kualitas video conference dengan metode MOS END Gambar 3.5 Flowchart implementasi video conference 3.4.1 Pengoperasian MCU Hal pertama yang dilakukan pada saat mengimplementasikan video conference yaitu mengoperasikan MCU. pada OpenMCU v.1.1.7 pembuatan room tidak perlu dilakukan, karena OpenMCU v.1.1.7 menyediakan room 101 (room default) untuk panggilan tanpa nomor ID conference. Dapat dilihat pada gambar 3.6 OpenMCU v.1.1.7 siap melayani panggilan yang mana software ini dijalankan di command prompt pada windows.

Gambar 3.6 Windows OpenMCU v.1.1.7 3.4.2 Panggilan klien ke MCU v.1.1.7 (MCU software) Setelah OpenMCU v.1.1.7 telah dioperasikan maka tiap-tiap klien memanggil OpenMCU dengan memasukkan IP OpenMCU v.1.1.7 (192.168.1.5) pada box IP tujuan, sebelum klien memanggil OpenMCU v.1.1.7 program wireshark dijalankan terlebih dahulu. Berikut windows status meng-capture paket pada interface-interface yang tersedia dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Windows Pemilihan interface pada wireshark Untuk memulai peng-capture-an paket klik start, sehingga wireshark akan melakukan proses peng-capture-an paket, seperti terlihat pada gambar 3.8 paket yang ditangkap oleh wireshark adalah kebanyakan paket UDP. Gambar 3.8 Windows Proses peng-capture-an paket pada wireshark

Berikut gambar 3.9 yaitu tampilan netmeeting klien 1 (Deny ) dengan komunikasi video conference 3 klien. Gambar 3.9 Tampilan klien 1 pada OpenMCU v.1.1.7 Berikut gambar 3.10 merupakan tampilan netmeeting klien 2 (Syukron) Gambar 3.10 Tampilan klien 2 pada OpenMCU v.1.1.7 Dan berikut gambar 3.11 merupakan tampilan netmeeting klien 3 (Henky) Gambar 3.11 Tampilan klien 3 pada OpenMCU v.1.1.7

Dapat dilihat pada ketiga gambar diatas tampilan video terbagi menjadi tiga masing-masing adalah tampilan kamera dari klien 3,1 dan 2. 3.4.3 Pemberian beban trafik Selama proses video conference tengah berlangsung maka end point yang bertindak sebagai trafik generator akan memberikan trafik upload buatan (Trafik UDP) ke salah satu klien video conference, sehingga ilustrasinya trafik generator mengakses klien kesalah satu klien sehingga klien tersebut terbebani. Alasan menggunakan paket UDP adalah karena paket data pada video conference menggunakan UDP. Software yang digunakan adalah TfGen seperti gambar 3.12. Gambar 3.12 TfGen Pada implementasi (MCU software) klien yang akan dibebani adalah klien 1. Klien 1 dikonfigurasikan sebagai klien TfGen sedangakan end point yang bertindak sebagai trafik generator dikonfigurasikan sebagai server TfGen. Untuk meng-set klien 1 sebagai sebagai klien yang terbebani maka dilakukan dengan memilih toolbar > option > destination. Dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Windows TfGen sebagai klien 1 Dari tampilan gambar 3.14 dapat dilihat trafik yang dihasilkan berupa UDP dengan ukuran 1MB (Mega Bytes), 3MB dan 5MB. Gambar 3.14 Input beban trafik Dan untuk memberikan beban trafik kepada klien 1 dipilih pola seolah klien 1 sedang melakukan upload saat melakukan video conference dapat dilihat pada gambar 3.15. Gambar 3.15 Windows TfGen Traffic Patern

Setelah proses pembebanan trafik telah selesai maka setiap klien mengakhiri panggilan video conference, dan menyimpan file hasil peng-capture-an wireshark. 3.4.4 Metode Evaluasi Dalam pengevaluasian performansi dari kedua konfigurasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua kategori yaitu pengevaluasian secara teknis dan subyektif. Dalam pengevaluasian secara teknis pada dasarnya menggunakan program wireshark yang mana dengan program tersebut parameter delay antar paket, throughput, packet loss, jitter bisa didapatkan. Dalam menghitung nilai delay antar paket pada wireshark dilakukan oleh protokol UDP, pada bab 2 dijelaskan protokol UDP Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktivitas tertentu (misalnya query routing table pada jaringan lokal, VoiP, video conference dan lain-lain), serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query periode berikutnya dan melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko kerusakan data. Nilai Jitter pada video conference dibagi menjadi dua yaitu jitter audio dan video. Wireshark menghitung kedua jitter ini pada komunikasi tiap end point (klien dan MCU) pada jaringan, sehingga jitter audio dan video dapat dibagi menjadi dua lagi yaitu jitter audio/ video in (klien menuju MCU) dan jitter audio/video out (MCU menuju Klien).

Packet loss dapat dievaluasi juga dengan program wireshark. Bandwidth yang akan dievaluasi pada implementasi ini merupakan semua paket yang dikirimkan dari tiap-tiap klien baik paket TCP maupun UDP. Parameter delay antar paket, jitter dan packet loss mempunyai skala performansi (Good, Acceptable dan Poor), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bab 2 dengan sub bab Parameter QoS Video Conference. Selain pengevaluasian secara teknis ( delay, jitter dan packet loss) dalam implementasi ini pengevaluasian performansi dilakukan juga secara subyektif. Metode pengukuran ini disebut juga dengan Mean Opinion Score (MOS) yang mana mempunyai skala tertinggi 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bab 2 dengan sub bab Parameter QoS Video Conference. Penilaian MOS dilakukan oleh 8 audiensi yang mana terlibat secara langsung pada pengimplementasian video conference untuk semua konfigurasi (MCU software). Penilaian MOS dilakukan di sisi setiap klien. Jadi untuk penilaian MOS tiap-tiap konfigurasi dibagi menjadi dua yaitu audio dan video.