RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN BATUCEPER KOTA TANGERANG PERIODE

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G

Powered by TCPDF (

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BARITO KUALA

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS BPBD

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

PERATURAN WALIKOTA TEGAL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN TUBAN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI BERKALA INSTANSI/SKPD: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DIY Tahun Bidang/ Penanggung jawab.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA. 2016

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT DAN BUPATI HALMAHERA BARAT M E M U T U S K A N

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 1 TAHUN22014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KUPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN AGAM

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2010 PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN 2017 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR. Waktu Pembuatan. Informasi

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 13 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

Transkripsi:

RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan,pengendalaian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008. Renstra merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang tahun 2014-2018 sehingga Renstra menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Nomor 87 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara umum bahwa Tupoksi BPBD teridiri dari : 1) pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan/prabencana; 2) pelaksanaan kegiatan kedaruratan dan logistik pada saat bencana; 3) pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana; 4) pelaksanaan ketatausahaan Badan; 5) pengelolaan UPT. Struktur organisasi BPBD teridiri dari Kepala BPBD secara Ex-Officio dijabat oleh Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas unsur pengarah dan unsur pelaksana, unsur pengarah terdiri dari Pejabat Pemerintah Daerah serta anggota masyarakat professional dan ahli, yang dipilih melalui uji kepatutan yang dilakukan oleh DPRD, sedangkan unsur pelaksana terdiri dari Kepala Pelaksana, Sekretaris yang membawai 3 sub bagian, dan 3 bidang yang terdiri dari bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, bidang kedaruratan dan Logistik dan bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, masing-masing bidang membawahi 2 seksi dan terdapat 4 UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Korban. Pegawai BPBD berjumlah 365 orang terdiri dari yang menduduki Jabatan Struktural sebanyak 17 orang, jabatan fungsional umum sebanyak 48 orang dan jabatan teknis operasional sebanyak 300 orang yang berstatus tenaga harian lepas, didalamnya terdiri dari 17 wanita, 348 Laki-laki. rata-rata pendidikan pegawai BPBD didominasi lulusan Strata satu sebesar 44 persen, disusul dengan lulusan SLTA yakni sebesar 40 persen.

Sedangkan lulusan D3 6%, SMP 4%, SD 3% dan S2 3%. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai BPBD secara umum sudah memadai, yang perlu dianalisa lebih lanjut adalah status kepegawaian yang masih THL, dengan status THL mengakibatkan sulitnya mengembangkan kemampuan personil melalui pendidikan dan pelatihan formal terkait teknik operasi pemadaman. Berdasarkan Revisi Renstra rumusan permasalahan yang dihadapi BPBD terdiri dari : 1). Rentang pelayanan yang cukup luas; 2).Status anggota pemadam kebakaran THL; 3).Sarana dan prasarana kantor yang belum memadai; 4).Lemahnya kegiatan koordinasi dengan OPD yang terkait dengan penanganan penanggulangan bencana; 5).Dokumentasi dan sistem pengarsipan masih lemah 6). Peraturan/regulasi yang ada sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan 7) sulitnya mensinkronkan fungsi badan sebagai fungsi koordinatif dan masih adanya fungsi teknis operasional. Berdasarkan pembobotan terhadap rumusan masalah maka issu strategis BPBD dirumuskan sebagai berikut : 1). Kinerja aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 2). Kualitas koordinasi dan pelayanan penanggulangan bencana; 3). Pastisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. 4). Sumber air yang terbatas dan belum terpetakan; 5).program dan kegiatan yang terkait dengan upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana belum masuk dalam program/kegiatan pada OPD yang terkait dengan penanggulangan bencana; 6).Kondisi topografi Kota Tangerang yang cenderung datar dan berpotensi banjir dan; 7).tidak seimbangnya pertembuhan kendaraan dengan ruas jalan. Permasalahan dan isu strategis BPBD serta Visi dan misi RPJMD Kota Tangerang 2014-2018 menjadi acuan dalam penyusunan visi dan misi BPBD yaitu TERWUJUDNYA BPBD YANG PROFESIONAL UNTUK MENJADIKAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG YANG TANGGUH DALAM MENGHADAPI BENCANA, sedangkan misi terdiri dari 1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam penanggulangan bencana; 2. Menetapkan regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana; 3. Meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dari bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh;

4. Mengembangkan pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi untuk mengahadapi ancaman dan resiko bencana; 5. Memenuhi hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai dengan SOP. Visi dan Misi BPBD dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Terdapat lima tujuan dalam Renstra BPBD yang terdiri dari : 1. Meningkatkan kemampuan kapasitas Aparatur BPBD dan masyarakat dalam penanggulangan bencana 2. Terwujudnya regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana. 3. Terselenggaranya perlindungan kepada masyarakat dari bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh 4. Pemanfaatan teknologi pencegahn, kesiapsiagan, peringatan dini dan mitigasi untuk mengahadapi ancaman dan resiko bencana. 5. Penanganan pengungsi sesuai dengan SOP. Sasaran Renja BPBD yang ingin dicapai tahun 2016 dirumuskan berdasarkan rumusan sasaran di Renstra BPBD, yang tujuan di Renstra BPBD nya sudah dirumuskan sebelumnya. Sasaran Renstra BPBD dirumuskan sebagai berikut :1. Meningkatnya Administrasi Pemerintahan. 2. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Meningkatkan kualifikasi aparatur BPBD sesuai dengan aturan perundang-undangan. 4. Koordinasi penyusunan regulasi, standar, kebutuhan dan prosedur dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan bencana. 5. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi resiko dan ancaman bencana. 6. Meningkatkan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penanggulangan bencana. 7. Meningkatkan keterpaduan dan kesiapsiagaan dengan masyarakat dalam menghadapi bencana. 8. Pengkajian, pemantauan dan penanganan tanggap darurat bencana, 9. Pengerahan peralatan, pemberian bantuan dan logistik, 10. Penyelamatan, evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar, 11. Penerapan teknologi pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, 12. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan lembaga usaha dalam menghadapi bencana, 13. Peringatan dini, Mitigasi dan Gladi/Simulasi, 14. Penyaluran dana bantuan sosial rehabilitasi rekontruksi dan 15. penilaian, pengumpulan dan pengolahan data kerusakan dan kerugian akibat bencana

Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran BPBD menyusun strategi dan kebijakan. Dengan pendekatan metode SWOT, Strategi BPBD dirumuskan sebagai berikut: 1). Peningkatan keterpaduan program dan anggaran; 2). Peningkatan sarana dan prasarana; 3). Optimalisasi pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana; 4). Peningkatan regulasi dan standar penyelenggaraan penanggulangan bencana; 5). Mewujudkan standar dan prosedur penyelengaraan penanggulangan bencana; 6). Peningkatan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan penanggulangan bencana; 7). Penyusunan Informasi daerah rawan bencana yang mudah diaskes oleh masyarakat; 8). Meningkatnya pelaksanaan pengkajian dan penentuan status darurat bencana; 9). Optimalisasi penyelamatan evakuasi korban dan harta benda. 10) Optimalisasi pemenuhan kebutuhan dasar perlindungan dan pengurusan pengungsi, 11) Mengimplementasikan teknologi pencegahan dalam menghadapi bencana, 12) Optimalisai hubungan kerjasama masyarakat dan lembaga usaha dalam menghadapi bencana, 13) Optimalisasi pelaksanaan sosialisasi potensi dan gladi/simulasi bencana, 14) Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat dan 15) peningkatan akurasi penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana. Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 23 Program yang dilaksanakan dengan 112 jenis indikator program, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 64 kegiatan dengan total pagu indikatif Rata-rata pertahun 14 sampai 44 Milyar Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai BPBD dan stakeholder.