BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel stres kerja. Dengan kata lain semakin tinggi konflik peran ganda maka stres kerja perawat wanita akan semakin tinggi. Dengan demikian hipotesis pertama yang mengatakan bahwa konflik peran ganda berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dapat diterima. 2. Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat wanita. Pengaruh tersebut bersifat positif dan signifikan, hal ini berarti perawat wanita yang ada di RSU Ambon mengalami stres kerja namun tidak membuat atau menurunkan prestasi kerja mereka, melainkan meningkatkan kinerja mereka. Dengan demikina hipotesis ke dua yang mengatakan stres kerja berpengaru negatif terhadap kinerja perawat ditolak. 3. Pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja dimoderasi oleh dukungan sosial yang berasal dari pasangan hidup dan keluarga menunjukkan nilai koefisien yang positif dan signifikan. Dengan demikian pengaruh konflik peran ganda terhadap stres akan
semakin kuat ketika ada dukungan dari pasangan hidup dan keluarga si perawat. 4. Pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja dimoderasi oleh dukungan sosial yang berasal dari atasan menunjukan nilai koefisien yang positif dan signifikan. Sama seperti kesimpulan sebelumnya, ternyata pengaruh konflik peran ganda perawat terhadap stres kerja akan semakin tinggi ketika perawat mendapatkan dukungan dari atasannya. 5. Penelitian ini juga menemukan hasil bahwa konflik peran ganda terhadap stres kerja dimoderasi oleh dukungan sosial yang berasal dari rekan kerja menunjukan nilai positif namun tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa adanya dukungan sosial dari rekan kerja tidak akan memperkuat pengaruh konflik peran ganda terhadap stres perawat. 5.2. IMPLIKASI 5.2.1. Implikasi Teoritis 1. Konflik peran ganda berpengaruh signifikan terhadap stres kerja secara positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu seperti yang ditemukan oleh Yang (2000) dan Heather (2001) 2. Stres kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perawat rumah sakit. Hasil penelitian Eka (2007), mengatakan bahwa stres kerja pada karyawan bukanlah suatu hal yang selalu berakibat buruk pada karyawan dan kinerjanya melainkan stres kerja juga dapat
memberikan motivasi bagi karyawan untuk memupuk rasa semangat dalam menjalangkan setiap pekerjaannya untuk mencapai kinerja yang baik. 3. Konflik peran ganda bepengaru signifikan positif terhadap stres kerja dimoderasi oleh dukungan sosial dari pasangan hidup dan atasan. Hasil ini sejalan dengan Sarros & James (2000). 5.2.2. Implikasi Terapan Implikasi terapan yang diberikan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak RSU Daerah Dr. M. Haulussy Ambon a) Perlu memberikan perhatian dalam menangani masalah konflik peran ganda yang dialami karyawannya/perawat wanita. Hal ini dikarenakan masalah ini dapat memicu stres kerja. b) Melakukan peninjauan kembali terhadap job description para karyawan untuk mengetahui apakah tugas yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik ataukah sebaliknya. Jika ditemukan masalah maka sebalinya perlu dicarikan solusi yang terbaik bagi rumah sakit maupun perawat. 2. Bagi pihak perawat wanita yang ingin tetap menjalankan karirnya sebagai seorang perawat, maka sebaiknya tetap menjaga keseimbangan peran gandanya yaitu antara pekerjaan dan keluarga/rumah tangga sehingga karirnya dapat terlaksana dengan
baik pula. Selain itu tetap dapat mengendalikan stres di tempat kerja sehingga bisa memberikan layanan keperawatan yang baik kepada setiap pasien. 3. Bagi suami, memberikan dukungan moril dan emosional serta siap membantu pekerjaan rumah tangga dengan harapan dapat mengurangi beban perawat wanita sehingga tidak memperbesar konflik peran ganda. 5.3. Keterbatasan Penelitian Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari ada banyak keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti lain yang ingin mengambil topik ini. Keterbatasan tersebut antara lain adalah: 1. Dalam penelitian ini kuisioner hanya dibagikan kepada kepala-kepala ruangan, kemudian kepala ruangan yang akan membagi kepada perawat wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak. Hal ini dipandang memudahkan peneliti namun di sisi lain tidak sepenuhnya dapat menjamin sahnya data yang diberikan.
5.4. Agenda Penelitian Mendatang 1. Menguji ulang model penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja perawat yang belum digunakan dalam penelitian ini. 2. Diharapkan penelitian yang akan mendatang dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci atau lebih mudah terhadap para responden (perawat wanita) tentang tiap pertanyaan yang tertera dalam kuisioner sehingga dapat mengurangi bias yang dapat terjadi karena perbedaan persepsi peneliti dan persepsi responden terhadap tiap pertanyaan yang ada dalam kuisioner.