BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitan. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan metode-metode tertentu. Metode penelitian merupakan syarat pokok dalam sebuah penelitian. A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif, yang membandingkan gaya hidup hedonis mahasiswa yang tinggal di kos dan di rumah orangtua. Alat ukur yang digunakan adalah skala gaya hidup hedonis. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian komparatif ini adalah variabel mandiri (S ugiyono, 2005), sehingga variabel yang terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup hedonis mahasiswa dan variabel bebasnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa yang tinggal di kos dan mahasiswa yang tinggal di rumah orangtua. C. Definisi Operasional Menurut Azwar (2010), definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (diobservasi). 23

24 24 1. Gaya Hidup Hedonis Gaya hidup hedonis adalah perilaku individu yang mengutamakan kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidupnya. Pola perilakunya dapat diketahui dari aktivitas, minat, maupun pendapat. Gaya hidup hedonis akan diukur dengan skala gaya hidup hedonis dengan karakteristik cenderung impulsif, kurang rasional, cenderung ikut-ikutan, mudah dipengaruhi, Gaya hidup hedonis pada penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan skala gaya hidup hedonis. 2. Mahasiswa a. Mahasiswa tinggal di kos Seorang anak yang hidupnya jauh dari orangtua dan mengharuskan mereka untuk belajar hidup mandiri. Salah satu alasan hidup menjadi anak kos adalah karena alasan study (belajar) di luar kota yang jauh dari tempat tinggalnya. b. Mahasiswa tinggal di rumah (bersama orangtua) anak yang dalam kegiatan dan aktivitas dalam kehidupannya selalu ada yang mengawasi dan dapat diawasi secara langsung oleh orangtuanya. D. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

25 untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa S1 fakultas psikologi semester 4 dan 6 yang berjumlah 408 orang. Adapun karakteristik dalam penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa-mahasiswi yang memiliki usia 18-21 tahun. 2. Tinggal di kos dan tinggal di rumah orangtua Tabel 3.1 Populasi Penelitian Semester Kos Rumah Jumlah IV 159 70 229 VI 120 59 179 Total 279 129 408 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang mempunyai karekteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Arikunto,2002). Pengambilan sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendapat Arikunto (2002) yang mengatakan apabila subjek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya sebagai sampel. Tapi apabila populasi besar atau lebih dari 100 orang, maka diambil antara 10%-15% atau 25%-50%. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti mengambil sampel sebanyak 45% dari populasi. Mengingat populasi ini cukup besar, maka sampel 45% dirasa

26 sudah cukup besar mewakili. Dengan demikian maka jumlah penelitian ini adalah 182 responden. Tabel 3.2 Sampel Penelitian Semester Kos Rumah Jumlah Sampel IV 50 37 87 VI 42 53 95 Total 92 90 182 E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian. Artinya setiap individu yang di ambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu (Kamaruddin, 2012). D. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Untuk memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan variabel penelitian, diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala. Skala ini dibuat berdasarkan definisi operasional dari variabel yang menjadi fokus penelitian. Peneliti menggunakan satu skala yaitu skala gaya hidup hedonis. Menurut Azwar (2010) skala merupakan suatu alat ukur yang stimulusnya berupa pertanyaan dan penyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang

27 hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku atribut yang bersangkutan. 1. Skala Gaya Hidup Hedonis Skala gaya hidup hedonis mempunyai rancangan yang disusun berdasarkan karakteristik gaya hidup hedonis. a. Suka mencari perhatian b. Cenderung impulsif c. Kurang rasional d. Cenderung ikut-ikutan e. Mudah dipengaruhi f. Senang mengisi waktu luang ditempat yang santai seperti cafe item-item skala gaya hidup hedonis terdiri dari 36 item. Skala gaya hidup hedonis disusun dalam model likert yang telah dimodifikasi sehingga hanya terdiri dari 4 alternatif jawaban yang tersedia, terdiri dari pernyataan Favorable yaitu, SS ( Sangat Setuju) = 4, S ( Setuju) = 3, TS ( Tidak Setuju) = 2, STS ( Sangat Tidak Setuju) = 1, sedangkan pernyataan unfavorable yaitu, STS (Sangat Tidak Setuju) = 4, TS ( Tidsak Setuju) = 3, S( Setuju) = 2, SS (Sangat Setuju). E. Teknik Pengolahan Data 1. Uji Coba Alat Ukur Sebelum penelitian ini dilaksanakan maka alat ukur yang digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui daya beda atau daya diskriminasi alat ukur yang akan digunakan. Daya diskriminasi item adalah

28 sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang di ukur. Indeks daya diskriminasi item merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan yang di kenal dengan istilah konsistensi item total (Azwar, 2010). Untuk memperoleh daya diskriminasi aitem digunakan teknik korelasi Product Moment. Teknik korelasi Product Moment merupakan pengujian validitas alat ukur dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal yang dilakukan dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya (dalam Azwar, 2010). Menurut Azwar (2004), biasanya pemilihan item berdasarkan korelasi item total digunakan batasan 0,30. Semua item yang mencapai koefesien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Namun apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Uji coba alat ukur diberikan kepada subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Di dalam uji coba ( try out) alat ukur ini akan dilakukan pada mahasiswa Universitas UIN Suska Riau yang berjumlah 70 orang. Dari hasil penelitian perhitungan data try out untuk skala gaya hidup hedonis yang terdiri dari 36 item diperoleh 21 item yang sahih dengan angka korelasi item 0,30 yaitu berkisar antara 0,320-0,884 dan 15 item yang lainnya

29 dinyatakan gugur. Rincian item sebelum dan sesudah try out serta item yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Blue Print Skala Gaya Hidup Hedonis Sebelum Uji Coba / Try Out NO Karakteristik Item Jumlah Favourable Unfavourable 1 Suka mencari perhatian 1, 2, 3 4, 5, 6 6 2 Cenderung impulsif 7, 8, 9 10, 11, 12 6 3 Irasional 13, 14, 15 16, 17, 18 6 4 Cenderung ikut-ikutan 19, 20, 21 22, 23, 24 6 5 Mudah dipengaruhi 25, 26, 27 28, 29, 30 6 6 Senang mengisi waktu 31, 32, 33 34, 35, 36 6 luang di tempat yang santai Jumlah 18 18 36

30 Tabel 3.4 Sebaran Item Skala Gaya Hidup Hedonis yang Sahih dan Gugur (Setelah Try Out) No Karakteristik Item Sahih Item Gugur Jumlah Aitem Untuk F UF F UF Penelitian 1 Suka mencari perhatian 1, 2, 3 5-4, 6 6 2 Cenderung impulsif 7, 8, 9 - - 10, 11, 12 6 3 Irasional 13, 14, 15 - - 16, 17, 18 6 4 Cenderung ikut-ikutan 19, 20, 21 - - 22, 23, 24 6 5 Mudah dipengaruhi 25, 26, 27 29, 30-28 6 6 Senang mengisi waktu luang 31, 33 34 32 35,36 6 di tempat yang santai Total 17 4 1 14 36 Setelah di peroleh item yang sahih, item tersebut di susun kembali dengan menyesuaikan nomor pada item sebelumnya. Maka dibuat blue print baru untuk yang berisikan item-item yang sahih saja. Adapun blue print untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

31 Tabel 3.5 Blue Print Skala Gaya Hidup Hedonis ( Untuk Penelitian ) No Karakteristik Item Jumlah Favorable Unfavorable 1 Suka mencari perhatian 2, 3, 4 1 4 2 Cenderung impulsif 5, 6, 7-3 3 Irasional 8, 9, 10-3 4 Cenderung ikut-ikutan 11, 12, 13-3 5 Mudah dipengaruhi 16, 17, 18 14, 15 5 6 Senang mengisi waktu 20, 21 19 3 luang di tempat santai Jumlah 17 4 21 2. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009). Pengujian validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi digunakan untuk melihat sejauh mana isi aitem skala mencerminkan atribut yang hendak diukur. Validitas isi dapat diestimasi dengan melakukan pengujian isi tes dengan tes analisis rasional dan professional judgement ( Azwar, 2010). Professional judgement dilakukan oleh pembimbing dan narasumber. Validitas dinyatakan secara empiris oleh suatu koefisien, yaitu koefisien validitas (Azwar, 2010). Pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan dengan uji validitas, dengan batasan r ix 0,30. Semua item yang mencapai koefisien

32 korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, sebaliknya item yang memiliki harga kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda tidak memuaskan. Apabila item yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah item yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih item-item yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2010). b. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010). Adapun angka reliabilitasnya sebesar 0.884. 3. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa t-test Seperated Varians (Sugiyono, 2006). Penggunaan teknik analisa data ini, dikarenakan t-test merupakan salah satu teknik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sample independen. Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17,0 for windows.